Drs.St.MUKHLIS DENROS
Ketua Yayasan Garda Anak Nagari Sumatera Barat
Anggota DPRD Kabupaten Solok 1999-2009
ZUL JALAL WAL
IKRAM
[ Yang Luhur dan Mulia]
Allah memiliki nama dan sifat Zul Jalal wal
Ikram, artinya Yang Maha Luhur dan Yang Maha Mulia, dua sifat yang tergabung
pada satu nama dalam kalimat yang indah Zul Jalal wal Ikram, hal ini
diungkapkan pada surat Ar Rahman 55;27;
”Semua
yang ada di bumi itu akan binasa. dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai
kebesaran dan kemuliaan.”[Ar Rahman 55;26-27]
Dengan keluhuran dan
kemuliaan Allah sangat menguntungkan bagi makhluk-Nya khusus manusia sebagai
hamba sehingga segala karunia Allah tercurah kepada manusia. Diciptakan manusia di dunia ini oleh Allah
dibawah lindungan dan pengawasannya, sejak manusia dipertemukan di alam rahim
antara sperma dan sel telur, ditiupkannya ruh pada bulan keempat sampai kepada
rezeki, usia, jodoh, qada dan qadarnya telah ditentukan Allah, sekali-kali Dia
tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya, dalam kondisi apapun dijamin akan diperoleh
pertolongan dan lindungan-Nya sebagai mana firman Allah dalam surat Al Baqarah
2;257
“Allah
pelindung orang-orang yang beriman; dia mengeluarkan mereka dari kegelapan
(kekafiran) kepada cahaya (iman). dan orang-orang yang kafir,
pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya
kepada kegelapan (kekafiran). mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal
di dalamnya.”
Segala permohonan dan permintaan yang hakiki hanya
ditujukan kepada Allah karena Dialah yang punya hak untuk memberikan pertolongan kepada hamba-Nya;
“Hadits
Zaid bin Khalid mengatakan,”Kami shalat subuh di Hudaibiyyah bersama
Rasulullah, ada bekas hujan pada malam harinya. Setelah selesai shalat
Rasulullah menghadap orang banyak seraya berkata,”Tahukah kamu apa yang
difirmankan oleh Tuhanmu?” mereka menjawab,”Allah dan Rasul-Nya lebih
mengetahui” Nabi bersabda,”Pagi ini hamba-Ku ada yang beriman dan ada yang
kafir. Barangsiapa mengatakan kami diberi hujan dengan rahmat dan fadhilah
Allah, berarti dia beriman kepada-Ku dan tidak percaya kepada bintang, dan
barangsiapa yang mengatakan kami dihujani oleh letak bulan ini dan tempat bulan
itu maka berarti dia tak percaya
kepada-Ku, tetapi beriman kepada bintang” [HR.Bukhari dan Muslim]
“Dari
Abu Malik Al Asy Ari mengatakan bahwa Rasulullah bersabda.”Empat perkara
jahiliyah ada pada ummatku yang tidak akan mereka tinggalkan; sombong dengan
kedudukan, mencela keturunan, minta hujan kepada bintang dan meratapi orang
mati”[HR.Muslim]
Demikian halusnya perangkap syirik untuk
menggelincikan iman seseorang, sedikit saja kepercayaan kepada Allah ragu atau
menandingi keberadaan Allah telah membawanya kepada kerusakan aqidah,
pertolongan Allah wajib diyakini oleh setiap muslim dalam setiap derap langkah
kehidupan manusia. Bila Allah telah memutuskan untuk memberikan pertolongan
kepada seseorang, walaupun semua manusia dan makhluk lain menghalanginya maka
tidak akan mampu mencegah Allah demikian pula sebaliknya bila Allah memutuskan
untuk memberikan celaka kepada seseorang, walaupun seisi dunia ini mencegahnya
tidak akan dapat menghentikan. Memberikan perlindungan kepada hamba-Nya, bagi
Allah adalah merupakan hak-Nya, hak Allah itu terbagi dua yaitu;
Pertama; hak yang berhubungan dengan amalan dan
perbuatan lahir, misalnya menunaikan shalat, shaum ramadhan, mengeluarkan
zakat, melakukan ibadah haji bagi yang mampu dan memenuhi syarat, menjauhi
dosa-dosa besar, menghindari dan tidak mengekalkan dosa-dosa kecil, memberikan
pertolongan kepada hamba Allah dan
perbuatan-perbuatan lain yang sudah ada perinciannya dalam syariat islam yang
mulia.
Kedua; hak yang berhubungan dengan I’tikad
[keimanan] dan amalan bathin. Setiap orang wajib beri’tikad dan keyakini bahwa
Allah Swt Maha Esa dalam zat-Nya dan Perbuatan-Nya, satu-satunya tempat berlindung
dan minta pertolongan, yang memiliki Kemuliaan, yang Maha Agung, Yang Maha
Besar,Yang Maha Luhur dan Yang Mulia.
Tidak akan pernah ada,
siapapun yang dapat memberikan kemuliaan kepada manusia, kecuali manusia hanya
dengan bertauhid. Tauhidlah yang akan membangkitkan kekuatan dan harga diri
penganutnya. Hanya Allah saja Yang Maha Kuat, dan hanya Allah saja Yang Maha
Perkasa.Hanya Allah saja yang berhak di sembah dan dibadahi. Hanya Allah saja,
yang layak dimintai pertolongan.Tak ada seorangpun manusia yang dapat
menandinginya.
Seorang penganut “aqidah
tauhid” tidak mau menjadi hamba sahaya dari siapapun. Penguasa manapun. Raja
dan Presiden manapun. Apalagi menghamba kepada Raja dan Presiden yang zalim.
Hakekatnya mereka adalah orang-orang yang lemah. Tidak memiliki kekuatan
apa-apa. Karena itu, manusia yang menyembah manusia, meminta pertolongan,
meminta perlindungan, menggantungkan hidupnya kepada sesama manusia, maka
mereka akan tersungkur ke dalam lembah kehinaan.
Betapa banyaknya manusia hari
ini yang menjadi hamba hina-dina, karena mereka memperlakukan manusia yang
lemah itu, sebagai sesembahan mereka. Menjadi mereka tempat bergantung dan
meminta pertolongan. Mereka menganggap yang namanya Raja dan Presiden mempunyai
kekuasaan dan kekuatan yang dapat menjadi tempat mereka bergantung.
Mengagung-agung manusia dengan
status yang dimilikinya, dan menafikan kekuasaan dan keesaan AllahTa’ala, maka
manusia akan masuk ke dalam lubang kesesatan, yang tak mungkin dapat mengangkat
dirinya kepda kemuliaan di hadapan Allah Ta’ala. Mereka menjadi manusia yang
paling lemah, dan hina,baik dihadapan manusia dan dihadan Allah Rabbul Alamin.
Hari-hari ini Allah Azza
Wa Jalla memperlihatkan dan membuktikan kepada manusia di seluruh muka bumi,
bahwa manusia yang selama disangka kuat dan dengan kekuasaannya, bisa menjadi
tempat bergantung dan melindungi mereka, satu demi satu berguguran dan
tersungkur. Sekarang Allah perlihatkan kelemahan mereka dengan terang
benderang. Seperti terangnya matahari di siang hari.
Para Raja dan Presiden yang
disangka sebagai manusia yang paling ‘super’ dengan kekuasaan yang dimilikinya,
kini berguguran, tanpa dapat menunda-nunda lagi. Mereka pergi dengan hina.
Manusia-manusia yang selama ini telah menyatakan kesombongannya, dan tidak mau
tunduk dengan Allah Rabbul Alamin, sekarang dipelihatkan akan datangnya
kekuasaan Allah dihadapan mereka.
Aqidah tauhid menimbulkan
harga diri yang amat tinggi dalam jiwa pemeluknya. Tidak ada orang-orang mukmin
yang benar “haqqan” menjadi hina dina. Karena seluruh jiwa raganya hanya
bersedia tunduk kepada Allah. Maka apapun yang terjadi dalam kehidupannya,
tidak pernah mereka risaukan.
Seorang yang beriman wajib
thaat kepada Raja, Presiden dan Sultan, hanya selama mereka masih menjalankan
keadilan. Karena hanya Allah yang menyuruh berbuat adil, dan taat kepada
keadilan. Seorang mukmin tidak akan pernah tunduk kepada kezaliman dan
kebathilan. Karena Allah yang melarang kazaliman dan kebathilan. Dalam bentuk
apapun.[Eramuslim, Mashadi, Hanya
Dengan Tauhid Manusia Mendapat Kemuliaan, Thursday, 03/03/2011 11:34 WIB]
Keluhuran dan kemuliaan Allah merupakan sebuah
keyakinan yang terbingkai pada tauhid yang murni sehingga segala harapan dan
pertolongan hanya ditujukan kepada pemilik Kemuliaan, dengan sikap dan akhlak
terpuji, janganlah kita hanya dapat berakhlak baik kepada sesama manusia
sementara melanggar akhlak mulia kepada Allah.
Keimanan yang mantaplah dengan merealisasikan
salah satu unsur kalimat syahadat akan mendapat perhatian, resfon dan pertolongan
Allah. Tanpa itu semua mustahil kemenangan akan diraih. Sejauh mana kita
mendekatkan diri kepada Allah sebatas itu pulalah kedekatan Allah dengan kita
bahkan lebih sebagaimana dalam hadits qudsi beliau mengatakan,”Ketika hamba-Ku datang dengan berjalan
maka Aku akan datang dengan berlari, bila mereka berlari maka secepat kilat Aku
menemuinya”, subhanallah, demikian perhatian Allah kepada orang-orang yang
mampu mengujudkan syahadat dalam hidupnya sehari-hari.
Ya Allah sungguh jelas al haq
itu adalah datang dari Engkau yang membawa manusia menuju ampunanMu. Dan
kebatilan datang dari syaitan yang membawa manusia menuju murkaMu.
Ya Allah sungguh banyak para
pembela hak mendapat pencemaran nama, fitnah, tuduhan dan acaman bahkan
pemboikotan. Mereka itulah para nabi dan ulama yang telah Engkau janjikan surga
bagi mereka. Ya Allah sungguh banyak kebatilan yang dikemas yang menarik
perhatian, sehingga banyak manusia yang terjebak dan terperangkap di dalamnya
tanpa mereka sadari. Ketika diantara mereka ada yang menyadari, merekapun tidak
sanggup meninggalkannya karena takut menghadapi kesulitan ekonomi atau
pencemaran nama yang belum pasti.
Ya Allah perlihatkan kepada
kami al haq dengan jelas meski dituduh dan dicemari oleh para pembela
kebatilan. dan berilah kami keberanian untuk mengambil yang haq meski harus
menghadapi resiko yang berat dan berkepanjangan. Sungguh tiada yang berat dan
susah dalam masalah yang Engkau ringankan dan mudahkan.
Ya Allah selamatkanlah kami
dari kebatilan meski menarik dan manakjubkan bahkan diberi nama dengan
nama-nama yang diambil dari alQuran. Sungguh Engkaulah satu-satunya pelindung
kami dari berbagai bahaya duniawi dan bahaya hari kemudian.
Ya Allah jauhkanlah kami dari
kebatilan dan berilah kami kesabaran untuk menghadapi berbagai fitnah dan
tuduhan yang sengaja dilontar para pembela kabatilan dari sejak zaman Adam
hingga akhir zaman. [Eramuslim, Saiful Islam Mubarak pada 27 Januari 2011 jam
5:38]
Allah Zul Jalal wal Ikram, Engkau Yang Maha
Luhur dan Yang Maha Mulia, Keluhuran dan Kemuliaan-Mu tidak ada yang dapat
menandinginya, dengan keluhuran dan kemuliaan-Mulah hamba selalu mengharapkan
bimbingan-Mu agar selalu dalam ridha dan rahmat-Mu, dalam hidayah dan
taufiq-Mu, Wallahu a’lam [Cubadak Solok, 02 Jumadil Akhir 1432.H/ 04 Mai 2011.M,
Jam 11;15].
Referensi;
1.Kuliah
Tafsir, Faktar IAIN Raden Intan Lampung, 1989
2.Al
Qur'an dan Terjemahannya, Depag RI, 1994/1995
3.Kumpulan
Ceramah Praktis, Drs.Mukhlis Denros, 2009
4.Bersihkan tauhid anda dari Noda Syirik, Mustafa Alim
5.Hadits Qudsi, KH Ali Usman
6.Eramuslim, Saiful Islam
Mubarak, 27 Januari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar