Minggu, 21 Juni 2015

4. Al Muqaddimin, Pencipta Pertama





AL MUQADDIMIN
[Pencipta Pertama]
                    
Oleh Drs. St.  MUKHLIS DENROS

                Allah adalah Tuhan yang menciptakan segala sesuatu di alam jagad raya ini, bukan itu saja Dialah yang Pencipta Pertama dan tidak ada lagi yang berhak untuk menciptakan segala sesuatu yang setara dengan-Nya, karena memang Dialah sebagai Khaliq yaitu yang menciptakan segala sesuatu sedangkan yang lain disebut dengan makhluk yaitu yang diciptakan, walaupun demikian orang-orang kafir dimana dan kapan saja pasti meragukan Pencipta Yang Pertama ini;
"Maka apakah kami letih dengan penciptaan yang pertama? Sebenarnya mereka dalam keadaan ragu-ragu tentang penciptaan yang baru” [Qaaf 50;15]

Penciptaan Allah bukan hanya dunia dengan segala isinya saja tapi seluruh jagad raya baik yang sudah dapat diketahui oleh manusia ataupun dunia lain yang masih ghaib dari pengetahuan manusia, bahkan para ahli dibidangnya berupaya untuk mencari dunia lain selain dunia yang sedang kita tempati ini, walaupun sudah ditemukan tapi rasanya suatu hal mustahil untuk bisa ditempati oleh manusia, temuan itu dinamakan dengan bumi baru;
Upaya para ahli untuk menemukan alternatif tempat tinggal baru, seandainya bumi kita sudah terlalu full atau ada kejadian besar yang membuat umat manusia harus eksodus misalnya, masih belum berhenti.
Yang terbaru, sejumlah ahli astronomi dari berbagai institusi mengklaim menemukan planet yang paling layak untuk ditinggali insan manusia. Gliese 581g, nama planet itu, berjarak 195 triliun kilometer dari bumi. "Kalau dilihat kilometernya, jarak itu memang jauh. Tapi, ditilik dari luasnya jagat raya tersebut, jarak itu begitu dekat. Planet itu ada di depan muka kita, persis di sebelah pintu rumah kita," ujar Steven Vogt, salah seorang penemu dari University of California at Santa Cruz (UCSC).
Kalau manusia bisa membangun kendaraan dengan kecepatan cahaya, planet tersebut bisa ditempuh dalam waktu 200 tahun. Artinya, kalau besok berangkat, yang sampai di sana bisa jadi keturunan keempat kita atau anak cicit kita.  "Ini adalah planet Goldilocks pertama yang pernah ditemukan," ungkap Jim Kasting, ahli dari Penn State University, kepada AP, Kamis (30/9/2010) lalu.
Goldilocks adalah zona antara planet dan bintang pusat tata surya yang tidak begitu dekat tapi juga tidak begitu jauh. Seperti matahari dengan bumi, misalnya. Planet pada zona Goldilocks tidak begitu panas dan tidak membeku. Seperti bumi. Hangat. Nah, planet Gliese 581g yang mengitari bintang Gliese 581 juga seperti itu. Jarak planet dengan bintangnya pas. "Cuaca terdingin memang di bawah nol. Tapi, dengan sinar bintang, itu bisa diatasi dengan baju berkerah biasa," timpal Vogt
.           Dengan kondisi tersebut, sangat mungkin planet itu mengandung air. Berarti, juga mengandung atmosfer yang bisa mendukung kehidupan. "Kemungkinan untuk hidup di planet itu 100 persen," ujar Vogt tentang temuan yang dipublikasikan pada National Science Foundation pada Rabu (29/9) tersebut (AP/c5/dos)[www.padangtoday.com]
            Sejauh apapun temuan manusia tentang bumi baru, semuanya merupakan ciptaan Allah yang ada di jagat raya yang Maha Luas ini, bumi serta  langit dan apa yang ada diantara keduanya yaitu alam raya ini diciptakan Allah  hanya dalam enam masa saja, tentu ilmu Allahlah yang mengetahui segala prosesnya, difirmankan dalam surat As Sajadah;
“Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, Kemudian dia bersemayam di atas 'Arsy. tidak ada bagi kamu selain dari padanya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” [As Sajadah 32;4]

                Dengan kekuasaan Allah itulah seharusnya manusia menyadari dengan keimanannya untuk mengakui eksistensi Allah yang telah menciptakan bukan hanya dirinya saja, tapi semuanya merupakan buah karya Maha Agung. Sehingga sekiranya manusia enggan untuk beriman kepada Allah maka selayaknya keluar dari bumi ini dan cari bumi lain yang tidak ada campur tangan Allah dalam menciptakannya. Dan pasti tidak akan menemukan bumi lain yang dibuat oleh manusia, karena semuanya dibawah kekuasaan dan penciptaan Allah.

Berfikir sejenak atas peristiwa alam yang terjadi sehari-hari akan membangkitkan kesadaran yang tinggi, bagaimana langi dan bumi diciptakan serta rintik hujan sampai ke tanah yang dapat menyuburkan tanaman
”Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya siang dan malam, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi. Sesungguhnya adalah tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berfikir” [Al Baqarah 2;164].

Allah memerintahkan kepada manusia agar mereka menggunakan fikiran dan mengerti peristiwa yang terjadi untuk diambil maknanya. Di angkasa raya dengan kebesaran penciptanya berjuta-juta bintang bertaburan memberi warna indahnya langit, pergantian musim dan cuaca, gumpalan awan yang membawa hujan, sungai yang mengaliri air
”Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang terdekat dengan hiasan bintang-bintang” [Ash Shaffat 37;6].

Jangankan kita menyaksikan alam raya ini keluar dari orbit bumi, sedangkan di bumi saja dikala malam langit cerah, bintang-bintang bertebaran dihiasi bulan dengan cahayanya memantul ke bumi, hati orang mukmin jadi tunduk, merendah menerima kebesaran Ilahi. Ketika hujan lebat di tengah malam yang pekat disertai badai yang kuat, dingin pula, gelegar kilat yang menyambar tak terlintaskan di dalam hati manusia sedikit saja rasa takut, mohon perlindungan kepada-Nya ?
”Dialah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung, dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, demikian pula para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilinar lalu mengenai  siapa saja yang dikehendaki-Nya” [Ar Ra’ad 13; 12-13].

Kebesaran Allah tak ditemui tandingannya dan hal ini diakui dengan kerendahan hati oleh orang-orang yang beriman yang mau mengetuk hatinya untuk membacakan segala peristiwa dari alam ini, sejak dari biji yang  tak berdaya, tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia yang dihidupkan serta dimatikan dengan kekuasaan-Nya;
, ”Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir-butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup” [Al An’am 6;95]

        Dr. Maurice Bucaille dalam bukunya BIBEL, QUR-AN, dan Sains Modern Mengungkapkan tentang penciptaan yang dilakukan Allah SWT yang diawali dari asal muasal kehidupan. Soal  ini  selalu  menjadi  perhatian  manusia,  baik  untuk dirinya   sendiri   maupun   untuk   makhluk-makhluk   hidup  sekelilingnya. Kasus manusia yang  munculnya  di  atas  bumi serta    caranya   mempunyai   keturunan   merupakan   bahan perkembangan yang sangat  penting,  
 
Dalam  membicarakan  asal mula kehidupan secara umum, Qur-an mengambil sikap yang sangat ringkas dan menyebutkannya dalam ayat yang mengenai proses pembentukan kosmos yang sudah kita sajikan dan kita jelaskan. Surat 21 ayat 30: 
                                  Artinya: "Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui   bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan   antara keduanya, dan daripada air Kami jadikan  segala sesuatu yang hidup."[Al Anbiya’ 21;30]
 
Soal asal kehidupan tidak  menimbulkan  keragu-raguan.  Ayat tersebut   dapat   berarti   bahwa  tiap-tiap  benda  hidup, diciptakan dari air sebagai bahan baku, atau tiap-tiap benda hidup  berasal  dari air. Kedua arti tersebut di atas adalah sesuai dengan Sains modern yang mengatakan  bahwa  kehidupan itu  berasal  dari  air,  atau  air itu adalah bahan pertama untuk membentuk sel hidup. Tanpa air tak akan ada kehidupan. Jika  seseorang  berbicara  tentang  adanya  kehidupan dalam suatu planet, lebih dahulu ia  bertanya  apakah  planet  itu mengandung   air   cukup.  Hasil-hasil  penyelidikan  modern memungkinkan kita  berfikir  bahwa  benda-benda  hidup  yang paling  kuno  adalah  termasuk  dalam  alam tumbuh-tumbuhan. Telah  diketemukan   lumut-lumut   yang   berasal   daripada tanah-tanah  yang tertua yang diketahui manusia. Unsur-unsur alam binatang muncul kemudian;  binatang  juga  datang  dari lautan.
 
Yang  kita  terjemahkan dengan "air" adalah kata bahasa Arab Maa', yang berarti air  hujan,  air  laut  atau  benda  yang encer.  Dalam  arti  pertama (air hujan) air merupakan unsur yang sangat perlu untuk kehidupan tumbuh-tumbuhan. Surat 20 ayat 53: 
               Artinya: "Dan menurunkan dari langit air hujan, maka Kami   tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dan  tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam." [Thaha 20;53]
          
Ayat  tersebut  merupakan  ayat  yang  untuk  pertama   kali menyebutkan    adanya:    pasangan-pasangan    dalam    alam tumbuh-tumbuhan….
 
Dalam  arti  kedua,  yakni  Maa'  sebagai  barang cair tanpa perincian, kata tersebut dipakai  secara  tidak  diterangkan lebih lanjut untuk menunjukkan dasar adanya semua binatang. Surat 24 ayat 45: "Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air."
 
               Dengan begitu maka baik mengenai asal kehidupan pada umunya atau unsur yang  menyebabkan  munculnya  tumbuh-tumbuhan  di atas  bumi  atau asal bibit binatang, semua ayat-ayat Qur-an yang mengenai asal  kehidupan  adalah  sesuai  dengan  Sains modern.  Tak ada suatupun yang mendapat tempat dalam Qur-an, diantara mitos-mitos yang banyak tersiar pada  waktu  Qur-an diwahyukan.
 
               Ya Allah ya Muqaddimin, Engkaulah yang Pencipta Pertama dari semua ciptaan di dunia ini, tak satupun makhluk yang mampu meniru hasil ciptaan-Mu yang Maha Sempurna. Ya Muqaddimin, tanamkanlah di hati hamba-Mu ini untuk menyadari bahwa kekuasaan yang dimiliki manusia adalah kekuasaan yang Engkau titipkan untuk mengakui ke-Maha Perkasaan Kekuasaan-Mu, wallahu a’lam [Cubadak Solok, 10 Rabiul akhir 1432.H/ 15 Maret 2011. Jam 21;05].
 
 
Referensi;
1.Dr. Maurice Bucaille BIBEL, QUR-AN, dan Sains Modern Judul Asli: La Bible Le Coran Et La Science Alih bahasa: Prof. Dr. H.M. Rasyidi Penerbit Bulan Bintang, 1979
2.www.padangtoday.com
3. Al Qur'an dan terjemahannya, Depag RI, 1994/1995
4. Kumpulan Ceramah Praktis, Drs. Mukhlis Denros, 2009

5. Al Mubdi, Yang Memulai





AL MUBDI
[Yang Memulai]
Oleh Drs. St.  MUKHLIS DENROS

Allah yang menciptakan segala apa yang ada di langit dan di bumi dan segala diantara keduanya tanpa campur tangan siapapun, Dialah yang Pencipta Pertama, yang memulai penciptaan itu dan tidak tinggal diam atas ciptaan-Nya artinya segala fasilitas hidup bagi ciptaan-Nya disediakan berupa rezeki agar mampu berjalan kehidupan itu sesuai dengan sunnah-Nya;
“atau siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya), kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan rezki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)?. Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar".[An Naml 27;64]

            Keraguan terhadap kemampuan Allah untuk menciptakan alam raya ini Allah harus dibuktikan dengan adanya Tuhan lain yang dianggap sebagai tandingan, buktikan kalau memang ada Tuhan lain yang mampu berbuat demikian dan hal itu mustahil dapat dibuktikan oleh manusia yang meragukannya.
            Allah mempunyai nama Al Mubdi artinya yang memulai segala penciptaan tanpa diatur oleh siapapun, karena dia berkehendak atas segala sesuatunya.
Dr. Maurice Bucaille dalam bukunya BIBEL, QUR-AN, dan Sains Modern Mengungkapkan tentang penciptaan yang dilakukan Allah SWT tentang alam raya ini;Dengan mengingat ide modern tentang penciptaan kosmos,  kitatelah   menunjukkan   evolusi  yang  terjadi,  semenjak  dankelompok asap pertama (nebula)  sampai  kepada  terbentuknyagalaksi  dan  bintang-bintang,  dan  untuk  sistem matahari,sampai timbulnya planet-planet, yaitu dari semenjak mataharipada   tingkatan   perkembangannya   sekarang.   Hasil-hasilpenyelidikan ilmiah memungkinkan kita untuk  berfikir  bahwadalam sistem matahari dan dalam kosmos pada umumnya, evolusiitu masih berlangsung terus
               Jika kita mengetahui semua itu, kita tentu akan  mendekatkandiri kepada keterangan-keterangan yang terdapat dalam Qur-anyang dalam rangka menyebutkan manifestasi kekuasaan Tuhan.
               Berkali-kali  Qur-an  menyebutkan  Tuhan  telah  menundukkanmatahari  dan bulan, masing-masing beredar hingga waktu yangditentukan .Kita dapatkan kata-kata tersebut  dalam  surat  13  ayat  2,surat 31 ayat 29, surat 35 ayat 13, surat 39 ayat 15.Tetapi, ide tentang waktu yang ditentukan dihubungkan denganide, tentang tempat yang dituju dalam surat 36 ayat 38.
Artinya: "Dan matahari berjalan di tempat peredarannya,demikianlah ketetapan yang maha Perkasa lagi mahamengetahui."
               Tempat peredaran yang  ditentukan,  adalah  terjemahan  darikata  bahasa  Arab  mustaqarr.  Tak  ada  sangsi  lagi bahwamustaqarr mengandung arti tempat tertentu.Bagaimanakah   menghadapkan   keterangan-keterangan   Qur-antersebut dengan hasil-hasil penyelidikan Sains modern?
               Qur-an  memberikan  kepada  matahari keadaan yang berkembang(evolutif) dan tempat  tujuan.  Kepada  bulan,  Qur-an  jugamemberikan     keadaan    yang    sama.    Untuk    memahamiketerangan-keterangan Qur-an,  kita  harus  menengok  kepadapendapat  Sains  modern  yang  mengenai evolusi bintang padaumumnya dan  evolusi  matahari  secara  khusus,  serta  yangmengenai  formasi  samawiyah  yang  mengikuti gerak mataharidalam angkasa, dengan mengingat bahwa bulan  termasuk  dalamformasi tersebut.
               Matahari adalah suatu bintang yang umurnya diperkirakan olehahli astronomi 4.5  milliar  tahun.  Sebagai  halnya  denganbintang-bintang  yang  lain matahari mengalami perkembangan.Pada waktu ini pada tahap  permulaan,  matahari  kita  kenalsebagai  bintang  yang merubah hidrogen menjadi atom helium.Keadaan sekarang ini akan  berlangsung  selama  5.5  milliartahun  menurut perhitungan para ahli yang memprakirakan bagitiap bintang seperti matahari satu  tahap  yang  lamanya  10milliar  tahun.  Setelah  tahap  pertama, seperti yang telahdiamati para ahli-ahli tentang bintang-bintang yang  serupa,akan  menyusul  tahap  kedua  yang cirinya adalah selesainyaperubahan hidrogen menjadi helium. Akibat dari hal tersebut,ialah  bahwa  lapisan  matahari  yang di luar akan terbakar,sedang lapisan dalam akan menjadi dingin. Pada tahap  akhir,cahaya  matahari akan sangat berkurang dan kepadatannya akanbertambah. Hal ini dapat dilihat dalam bintang-bintang  daritipe yang dinamakan: cebol-cebol putih (white dwarfs).
               Dari  hal-hal  tersebut  di atas, yang perlu kita perhatikanbukannya  tahun-tahun  yang  hanya  digunakan  disini  untukmemberikan  perkiraan, faktor waktu, akan tetapi adalah ideatentang evolusi atau perkembangan. Hasil pengetahuan  moderndapat meramalkan bahwa dalam beberapa milliar tahun, kondisisistem matahari tidak  lagi  seperti  sekarang,  sebagaimanadengan    bintang-bintang    lain    yang    sudah   diamatitahap-tahapnya sampai tahap  terakhir,  kita  dapat  melihatselesainya matahari.
               Ayat  yang  kedua  (surat  36, ayat 38) menyebutkan mataharimengarah ke tempatnya yang khusus.Tempat khusus itu telah dibenarkan oleh astronomi modern dandinamakan   Apex   matahari;  sesungguhnya  sistem  matahariberkembang  dalam  angkasa   menuju   kepada   titik   dalamkonstelasi  Hercule,  di dekat bintang Zega yang hubungannyasudah  diketahui  benar;  gerak  sistem  matahari  mempunyaikecepatan 19 kilometer per detik.
               Begitu panjangnya waktu yang dilalui dalam proses kejadian alam jagad raya ini hingga dalam proses kemudiannya manusia dapat hidup di bumi ini sebagai lading untuk memperbaiki hidupnya hingga menuju akherat kelak, untuk sementara waktu tempat yang aman dan cocok dengan eksistensi manusia untuk bertempat tinggal adalah bumi ini, walaupun sudah ditemukan bumi baru yang diperkirakan dapat dihuni manusia pada generasi berikutnya yang tidak tahu kapan waktunya. Demikian besarnya kekuasaan Allah dengan sifat dan namanya yang terpuji yaitu Al Mubdi yaitu  Yang Memulai Penciptaan makhluk-Nya.
               Bahkan tentang kejadian manusia yang serba sempurna dibandingkan makhluk lainnya merupakan nikmat Allah diberikan kepada hamba-Nya, tapi kadangkala untuk mengingkari kekuasaan Allah itu maka dicari-carilah jalan oleh kaum penentang kebenaran dengan menyatakan bahwa manusia ini berasal dari kera, padahal tidak ada hubungan kejadian apapun antara manusia dengan kera itu.
               Perlu dicatat, Ilmu pengetahuan yang berkembang pada era dominasi Peradaban Barat sekarang ini bersumber dari paham sekularisme, utilitarianisme dan materialisme.Pahampaham tersebut menolak unsur transenden dalam alam semesta, memisahkan agama dari kehidupan dan nilai yang tidak mutlak atau relatif (Harvey Cox, The Secular City, 1965).
               Semenjak Rene Descartes (m. 1650) menyampaikan prinsip cogito ergo sum (aku berpikir maka aku ada) maka rasio menjadi satu-satunya pengetahuan dan satu-satunya kriteria untuk mengukur kebenaran. Rasio menjadi pokok pengetahuan dan ia harus terbebas dari mitos-mitos keagamaan seperti wahyu, Tuhan, credo, nilai dan lain sebagainya.
               Ilmu pengetahuan Barat modern tidak mempunyai pinjakan kuat tentang asal-usul manusia, berbeda dengan wahyu yang jelas-jelas menyebutkan manusia pertama adalah Adam. Merekapun menyusun suatu landasan teori yang menyebutkan bahwa asal-usul manusia adalah manusia purba. Teori ini 'diperkuat' dengan temuan-temuan fosil manusia purba yang berusia jutaan tahun. Maka muncul dan berkembanglah teori evolusi yang menyatakan asal usul manusia sekarang ini adalah manusia kera, kemudian berkembang menjadi manusia purba dan manusia modern.
               Dalam pelajaran sejarah Indonesia kita sering mendapat informasi adanya fosil-fosil Homo erectus yang ditemukan di beberapa lokasi di Jawa yang oleh para arkeolog diperkirakan berumur mulai dari 1,7 juta tahun (Sangiran) hingga 50 ribu tahun yang lalu (Ngandong). Terdapat kategori dua subspesies berbeda yaitu Homo erectus paleojavanicus yang lebih tua daripada Homo erectus soloensis. Disebutkan bahwa mereka hidup sezaman dengan manusia modern Homo sapiens kurang lebih 50.000 tahun lalu.
               Namun demikian hampir semuanya sepakat bahwa nenek manusia bukan manusia model yang fosilnya ditemukan itu. Para ahli pendukung teori evolusi mengatakan bahwa makhluk itu merupakan missing link (mata rantai yang hilang) dari ras manusia. Namun bagi umat Islam dan para ilmuwan modern, keberadaan fosil manusia purba tidak pernah diakui kebenarannya. Para evolusionis (kaum yang menganut paham teori evolusi Darwin) yang memang atheis tidak punya pijakan siapa manusia pertama sehingga berasumsi bahwa manusia yang sekarang ada merupakan perkembangan dari manusia purba.
Keberadaan manusia purba, termasuk binatang dinosaurus sudah banyak disangkal oleh para ilmuwan modern. Beberapa temuan terakhir justru menunjukkan bahwa teori manusia purba tidak benar alias tidak pernah ada. Selama ini kita mendapatkan pemahaman yang salah yang diberikan pada waktu pendidikan dasar, ditambah dengan rekayasa film ala holywood yang memvisualisasi keberadaan mahlukmahluk di jaman purba, di antaranya Film Jurasic Park. Keadaan menjadi bertambah parah tatkala teori tentang manusia purba yang dikemukakan oleh para evolusionis ini diberikan tempat di dalam kurikulum pendidikan dasar kita.
            Para ilmuwan Barat yang sebagian besar memang menganut teori evolusi memasukkan Australopithecus atau ras kera yang telah punah sebagai ras "nenek moyang manusia".Padahal ada jurang besar dan tak berhubungan antara kera dan manusia.Perbedaan ini yang tidak bisa dijelaskan oleh mereka selanjutnya disebut dengan mata rantai yang hilang (missing link).Adapun ras manusia primitif menurut mereka, sebenarnya hanya variasi dari ras manusia modern, namun dibesar-besarkan sebagai spesies yang berbeda.Faktanya, spesies yang berbeda.Fakta tidak ada urutan kronologis seperti itu. Banyak yang hidup pada periode yang sama yang berarti tidak ada evolusi, bahkan ada yang lebih tua dari jenis yang diklaim sebagai nenek moyangnya.

Tatkala para evolusionis tak juga menemukan satu fosilpun yang bisa mendukung teori mereka, terpaksa mereka melakukan manipulasi.Contoh yang paling terkenal adalah manusia Piltdown yang dibuat dengan memasangkan tulang rahang orang utan pada tengkorak manusia.Fosil ini telah mem bohongi dunia ilmu pengetahuan selama 40 tahun. Ilmuwan evolusionis yang tidak mengenal Tuhan tidak mendapatkan informasi siapa manusia pertama yang mendiami bumi ini
Oleh karena itu mereka membuat teori asal usul manusia yang dimulai dari manusia kera, manusia purba dan manusia modern. Apabila kita orang Islam mengemukakan konsep manusia pertama adalah Adam, sebagaimana disebutkan di dalam Alquran dan Hadis Nabi SAW, besar kemungkinan akan ditolak karena bertentangan dengan teori yang mereka buat. Karena dunia Barat saat ini tengah menguasai peradaban dunia, maka mereka bisa dengan mudahnya memasukkan teori-teori tersebut ke dalam kurikulum pendidikan, termasuk pendidikan Islam di negeri-negeri muslim. Sampai saat ini teori evolusi dengan keberadaan manusia purbanya masih banyak dipakai dan di ajarkan di sekolah-sekolah Islam.[Republika OnLineBenarkah Manusia Purba Memang Ada?Kamis, 15 Juli 2010, 10:19 WIB,Budi Handrianto Mahasiswa S3 Pendidikan Islam Univ Ibn Khaldun Bogor]
Ya Al Mubdi, yang memulai segalanya di alam raya ini, Engkaulah Maha Perkasa atas segala ciptaan-Mu, Maha Bijaksana atas segala Keputusan-Mu, Maha Adil atas segala kejadian ini, ya Mubdi, Engkau Maha Pengasih kepada hamba-Mu karena semua ini untuk dinikmati oleh hamba-hamba-Mu seluruhnya tanpa membedakan keimanan mereka bahkan dengan kekafiran mereka tidak menyadari semua nikmat ini berasal dari-Mu, ya Ilahi hanya kepada-Mu kami menyandarkan diri, hanya kepada-Mu kami berharap dan hanya kepada-Mu kami mohon perlindungan atas kejahatan dari hamba-hamba-Mu yang durhaka, ya Rabbi jadikanlah kami selalu menundukkan diri dan hati kami setiap menatap hasil ciptaan-Mu, semakin besar rasa syukur kami kepada-Mu atas segala nikmat yang Kau berikan kepada kami, sadarkanlah kami ya Allah untuk selalu tunduk kepada-Mu sebagaimana tunduknya makhluk lain yang telah Engkau ciptakan, jauhkanlah kami dari sikap dan sifat sombong, angkuh dan congkak atas sedikit kelelbihan yang Engkau berikan kepada kami, jadikanlah hati kami terhadap dunia ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Abu Bakar As Siddiq dalam munajadnya, “Ya Allah, letakkanlah dunia ini di tanganku niscaya aku dapat mengaturnya, jangan engkau letakkan dia di hatiku niscaya akulah yang akan dikuasainya”, wallahu a’lam [Cubadak Solok, 11 Rabiul Akhir, 1432.H/ 16 Maret 2011.M].
Referensi;
1.Dr. Maurice Bucaille BIBEL, QUR-AN, dan Sains Modern Judul Asli: La Bible Le Coran Et La Science Alih bahasa: Prof. Dr. H.M. Rasyidi Penerbit Bulan Bintang, 1979
2.www.padangtoday.com
3. Al Qur'an dan terjemahannya, Depag RI, 1994/1995
4. Kumpulan Ceramah Praktis, Drs. Mukhlis Denros, 2009
5.Budi Handrianto, Republika OnLine,2010,