AL MUBDI
[Yang Memulai]
Oleh Drs. St. MUKHLIS DENROS
Allah yang menciptakan segala apa yang ada di langit dan di
bumi dan segala diantara keduanya tanpa campur tangan siapapun, Dialah yang
Pencipta Pertama, yang memulai penciptaan itu dan tidak tinggal diam atas
ciptaan-Nya artinya segala fasilitas hidup bagi ciptaan-Nya disediakan berupa rezeki
agar mampu berjalan kehidupan itu sesuai dengan sunnah-Nya;
“atau
siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya), kemudian mengulanginya
(lagi), dan siapa (pula) yang memberikan rezki kepadamu dari langit dan bumi?
Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)?. Katakanlah: "Unjukkanlah
bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar".[An
Naml 27;64]
Keraguan
terhadap kemampuan Allah untuk menciptakan alam raya ini Allah harus dibuktikan
dengan adanya Tuhan lain yang dianggap sebagai tandingan, buktikan kalau memang
ada Tuhan lain yang mampu berbuat demikian dan hal itu mustahil dapat
dibuktikan oleh manusia yang meragukannya.
Allah
mempunyai nama Al Mubdi artinya yang memulai segala penciptaan tanpa diatur
oleh siapapun, karena dia berkehendak atas segala sesuatunya.
Dr. Maurice Bucaille
dalam bukunya BIBEL, QUR-AN, dan Sains Modern Mengungkapkan tentang penciptaan
yang dilakukan Allah SWT tentang alam raya ini;Dengan mengingat ide modern
tentang penciptaan kosmos,
kitatelah menunjukkan evolusi
yang terjadi, semenjak
dankelompok asap pertama (nebula)
sampai kepada terbentuknyagalaksi dan
bintang-bintang, dan untuk
sistem matahari,sampai timbulnya planet-planet, yaitu dari semenjak
mataharipada tingkatan perkembangannya sekarang.
Hasil-hasilpenyelidikan ilmiah memungkinkan kita untuk berfikir
bahwadalam sistem matahari dan dalam kosmos pada umumnya, evolusiitu
masih berlangsung terus
Jika
kita mengetahui semua itu, kita tentu akan
mendekatkandiri kepada keterangan-keterangan yang terdapat dalam
Qur-anyang dalam rangka menyebutkan manifestasi kekuasaan Tuhan.
Berkali-kali Qur-an
menyebutkan Tuhan telah
menundukkanmatahari dan bulan,
masing-masing beredar hingga waktu yangditentukan .Kita dapatkan kata-kata
tersebut dalam surat
13 ayat 2,surat 31 ayat 29, surat 35 ayat 13, surat
39 ayat 15.Tetapi, ide tentang waktu yang ditentukan dihubungkan denganide,
tentang tempat yang dituju dalam surat 36 ayat 38.
Artinya:
"Dan matahari berjalan di tempat
peredarannya,demikianlah ketetapan yang maha Perkasa lagi mahamengetahui."
Tempat
peredaran yang ditentukan, adalah
terjemahan darikata bahasa
Arab mustaqarr. Tak
ada sangsi lagi bahwamustaqarr mengandung arti tempat
tertentu.Bagaimanakah menghadapkan keterangan-keterangan Qur-antersebut dengan hasil-hasil
penyelidikan Sains modern?
Qur-an memberikan
kepada matahari keadaan yang
berkembang(evolutif) dan tempat tujuan. Kepada
bulan, Qur-an jugamemberikan keadaan
yang sama. Untuk
memahamiketerangan-keterangan Qur-an,
kita harus menengok
kepadapendapat Sains modern
yang mengenai evolusi bintang
padaumumnya dan evolusi matahari
secara khusus, serta
yangmengenai formasi samawiyah
yang mengikuti gerak
mataharidalam angkasa, dengan mengingat bahwa bulan termasuk
dalamformasi tersebut.
Matahari
adalah suatu bintang yang umurnya diperkirakan olehahli astronomi 4.5 milliar
tahun. Sebagai halnya
denganbintang-bintang yang lain matahari mengalami perkembangan.Pada
waktu ini pada tahap permulaan, matahari
kita kenalsebagai bintang
yang merubah hidrogen menjadi atom helium.Keadaan sekarang ini akan berlangsung
selama 5.5 milliartahun
menurut perhitungan para ahli yang memprakirakan bagitiap bintang
seperti matahari satu tahap yang
lamanya 10milliar tahun.
Setelah tahap pertama, seperti yang telahdiamati para
ahli-ahli tentang bintang-bintang yang
serupa,akan menyusul tahap
kedua yang cirinya adalah selesainyaperubahan
hidrogen menjadi helium. Akibat dari hal tersebut,ialah bahwa
lapisan matahari yang di luar akan terbakar,sedang lapisan
dalam akan menjadi dingin. Pada tahap
akhir,cahaya matahari akan sangat
berkurang dan kepadatannya akanbertambah. Hal ini dapat dilihat dalam
bintang-bintang daritipe yang dinamakan:
cebol-cebol putih (white dwarfs).
Dari hal-hal
tersebut di atas, yang perlu kita
perhatikanbukannya tahun-tahun yang
hanya digunakan disini
untukmemberikan perkiraan, faktor
waktu, akan tetapi adalah ideatentang evolusi atau perkembangan. Hasil
pengetahuan moderndapat meramalkan bahwa
dalam beberapa milliar tahun, kondisisistem matahari tidak lagi
seperti sekarang, sebagaimanadengan bintang-bintang lain
yang sudah diamatitahap-tahapnya sampai tahap terakhir,
kita dapat melihatselesainya matahari.
Ayat yang
kedua (surat 36, ayat 38) menyebutkan mataharimengarah ke
tempatnya yang khusus.Tempat khusus itu telah dibenarkan oleh astronomi modern
dandinamakan Apex matahari;
sesungguhnya sistem matahariberkembang dalam
angkasa menuju kepada
titik dalamkonstelasi Hercule,
di dekat bintang Zega yang hubungannyasudah diketahui
benar; gerak sistem
matahari mempunyaikecepatan 19
kilometer per detik.
Begitu
panjangnya waktu yang dilalui dalam proses kejadian alam jagad raya ini hingga
dalam proses kemudiannya manusia dapat hidup di bumi ini sebagai lading untuk
memperbaiki hidupnya hingga menuju akherat kelak, untuk sementara waktu tempat
yang aman dan cocok dengan eksistensi manusia untuk bertempat tinggal adalah
bumi ini, walaupun sudah ditemukan bumi baru yang diperkirakan dapat dihuni
manusia pada generasi berikutnya yang tidak tahu kapan waktunya. Demikian
besarnya kekuasaan Allah dengan sifat dan namanya yang terpuji yaitu Al Mubdi
yaitu Yang Memulai Penciptaan
makhluk-Nya.
Bahkan
tentang kejadian manusia yang serba sempurna dibandingkan makhluk lainnya
merupakan nikmat Allah diberikan kepada hamba-Nya, tapi kadangkala untuk
mengingkari kekuasaan Allah itu maka dicari-carilah jalan oleh kaum penentang
kebenaran dengan menyatakan bahwa manusia ini berasal dari kera, padahal tidak
ada hubungan kejadian apapun antara manusia dengan kera itu.
Perlu
dicatat, Ilmu pengetahuan yang berkembang pada era dominasi Peradaban Barat
sekarang ini bersumber dari paham sekularisme, utilitarianisme dan
materialisme.Pahampaham tersebut menolak unsur transenden dalam alam semesta,
memisahkan agama dari kehidupan dan nilai yang tidak mutlak atau relatif
(Harvey Cox, The Secular City, 1965).
Semenjak
Rene Descartes (m. 1650) menyampaikan prinsip cogito ergo sum (aku berpikir
maka aku ada) maka rasio menjadi satu-satunya pengetahuan dan satu-satunya
kriteria untuk mengukur kebenaran. Rasio menjadi pokok pengetahuan dan ia harus
terbebas dari mitos-mitos keagamaan seperti wahyu, Tuhan, credo, nilai dan lain
sebagainya.
Ilmu
pengetahuan Barat modern tidak mempunyai pinjakan kuat tentang asal-usul
manusia, berbeda dengan wahyu yang jelas-jelas menyebutkan manusia pertama
adalah Adam. Merekapun menyusun suatu landasan teori yang menyebutkan bahwa
asal-usul manusia adalah manusia purba. Teori ini 'diperkuat' dengan
temuan-temuan fosil manusia purba yang berusia jutaan tahun. Maka muncul dan
berkembanglah teori evolusi yang menyatakan asal usul manusia sekarang ini
adalah manusia kera, kemudian berkembang menjadi manusia purba dan manusia
modern.
Dalam
pelajaran sejarah Indonesia kita sering mendapat informasi adanya fosil-fosil
Homo erectus yang ditemukan di beberapa lokasi di Jawa yang oleh para arkeolog
diperkirakan berumur mulai dari 1,7 juta tahun (Sangiran) hingga 50 ribu tahun
yang lalu (Ngandong). Terdapat kategori dua subspesies berbeda yaitu Homo
erectus paleojavanicus yang lebih tua daripada Homo erectus soloensis.
Disebutkan bahwa mereka hidup sezaman dengan manusia modern Homo sapiens kurang
lebih 50.000 tahun lalu.
Namun
demikian hampir semuanya sepakat bahwa nenek manusia bukan manusia model yang
fosilnya ditemukan itu. Para ahli pendukung teori evolusi mengatakan bahwa
makhluk itu merupakan missing link (mata rantai yang hilang) dari ras manusia.
Namun bagi umat Islam dan para ilmuwan modern, keberadaan fosil manusia purba
tidak pernah diakui kebenarannya. Para evolusionis (kaum yang menganut paham
teori evolusi Darwin) yang memang atheis tidak punya pijakan siapa manusia
pertama sehingga berasumsi bahwa manusia yang sekarang ada merupakan
perkembangan dari manusia purba.
Keberadaan manusia purba, termasuk binatang dinosaurus sudah
banyak disangkal oleh para ilmuwan modern. Beberapa temuan terakhir justru
menunjukkan bahwa teori manusia purba tidak benar alias tidak pernah ada.
Selama ini kita mendapatkan pemahaman yang salah yang diberikan pada waktu
pendidikan dasar, ditambah dengan rekayasa film ala holywood yang
memvisualisasi keberadaan mahlukmahluk di jaman purba, di antaranya Film
Jurasic Park. Keadaan menjadi bertambah parah tatkala teori tentang manusia
purba yang dikemukakan oleh para evolusionis ini diberikan tempat di dalam
kurikulum pendidikan dasar kita.
Para
ilmuwan Barat yang sebagian besar memang menganut teori evolusi memasukkan
Australopithecus atau ras kera yang telah punah sebagai ras "nenek moyang
manusia".Padahal ada jurang besar dan tak berhubungan antara kera dan
manusia.Perbedaan ini yang tidak bisa dijelaskan oleh mereka selanjutnya
disebut dengan mata rantai yang hilang (missing link).Adapun ras manusia
primitif menurut mereka, sebenarnya hanya variasi dari ras manusia modern,
namun dibesar-besarkan sebagai spesies yang berbeda.Faktanya, spesies yang
berbeda.Fakta tidak ada urutan kronologis seperti itu. Banyak yang hidup pada
periode yang sama yang berarti tidak ada evolusi, bahkan ada yang lebih tua
dari jenis yang diklaim sebagai nenek moyangnya.
Tatkala para evolusionis tak juga menemukan satu fosilpun yang bisa mendukung teori mereka, terpaksa mereka melakukan manipulasi.Contoh yang paling terkenal adalah manusia Piltdown yang dibuat dengan memasangkan tulang rahang orang utan pada tengkorak manusia.Fosil ini telah mem bohongi dunia ilmu pengetahuan selama 40 tahun. Ilmuwan evolusionis yang tidak mengenal Tuhan tidak mendapatkan informasi siapa manusia pertama yang mendiami bumi ini
Oleh karena itu
mereka membuat teori asal usul manusia yang dimulai dari manusia kera, manusia purba
dan manusia modern. Apabila kita orang Islam mengemukakan konsep manusia
pertama adalah Adam, sebagaimana disebutkan di dalam Alquran dan Hadis Nabi
SAW, besar kemungkinan akan ditolak karena bertentangan dengan teori yang
mereka buat. Karena dunia Barat saat ini tengah menguasai peradaban dunia, maka
mereka bisa dengan mudahnya memasukkan teori-teori tersebut ke dalam kurikulum
pendidikan, termasuk pendidikan Islam di negeri-negeri muslim. Sampai saat ini
teori evolusi dengan keberadaan manusia purbanya masih banyak dipakai dan di
ajarkan di sekolah-sekolah Islam.[Republika OnLineBenarkah Manusia Purba Memang Ada?Kamis, 15 Juli 2010, 10:19 WIB,Budi
Handrianto Mahasiswa S3 Pendidikan Islam Univ Ibn Khaldun Bogor]
Ya Al Mubdi, yang
memulai segalanya di alam raya ini, Engkaulah Maha Perkasa atas segala
ciptaan-Mu, Maha Bijaksana atas segala Keputusan-Mu, Maha Adil atas segala
kejadian ini, ya Mubdi, Engkau Maha Pengasih kepada hamba-Mu karena semua ini
untuk dinikmati oleh hamba-hamba-Mu seluruhnya tanpa membedakan keimanan mereka
bahkan dengan kekafiran mereka tidak menyadari semua nikmat ini berasal
dari-Mu, ya Ilahi hanya kepada-Mu kami menyandarkan diri, hanya kepada-Mu kami
berharap dan hanya kepada-Mu kami mohon perlindungan atas kejahatan dari
hamba-hamba-Mu yang durhaka, ya Rabbi jadikanlah kami selalu menundukkan diri
dan hati kami setiap menatap hasil ciptaan-Mu, semakin besar rasa syukur kami
kepada-Mu atas segala nikmat yang Kau berikan kepada kami, sadarkanlah kami ya
Allah untuk selalu tunduk kepada-Mu sebagaimana tunduknya makhluk lain yang
telah Engkau ciptakan, jauhkanlah kami dari sikap dan sifat sombong, angkuh dan
congkak atas sedikit kelelbihan yang Engkau berikan kepada kami, jadikanlah
hati kami terhadap dunia ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Abu Bakar As
Siddiq dalam munajadnya, “Ya Allah, letakkanlah dunia ini di tanganku niscaya
aku dapat mengaturnya, jangan engkau letakkan dia di hatiku niscaya akulah yang
akan dikuasainya”, wallahu a’lam [Cubadak Solok, 11 Rabiul Akhir, 1432.H/ 16
Maret 2011.M].
Referensi;
1.Dr. Maurice Bucaille BIBEL, QUR-AN, dan Sains Modern Judul
Asli: La Bible Le Coran Et La Science Alih bahasa: Prof. Dr. H.M. Rasyidi
Penerbit Bulan Bintang, 1979
2.www.padangtoday.com
3. Al Qur'an dan terjemahannya, Depag RI, 1994/1995
4. Kumpulan Ceramah Praktis, Drs. Mukhlis Denros, 2009
5.Budi Handrianto, Republika OnLine,2010,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar