Kamis, 11 Juni 2015

81. Al Badi' [Pencipta Yang Mengagumkan]








AL BADI’
[ Pencipta Yang Mengagumkan]
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS

           
Allah adalah Pencipta yang Mengagumkan, semua yang ada di alam raya ini adalah hasil ciptaan-Nya, Dia Pencipta Langit dan Bumi, kehebatan-Nya karena Dia mengetahui segala sesuatu, baik yang tersirat, tersurat ataupun yang tersuruk [tersembunyi] bahkan detak halus jantung manusia Dia ketahui, Dia Al Badi’, Pencipta Yang Mengagumkan;
“Dia Pencipta langit dan bumi.bagaimana Dia mempunyai anak Padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu.”[Al An’am 6;101]

            Tidak ada alasan sebenarnya bagi manusia untuk mengingkari kebenaran Allah sebagai Tuhan, Maha pencipta karena hidup dan mati manusia dalam genggaman-Nya, Dia berkuasa untuk menjadikan manusia apa mau-Nya, apakah mau dihidupkan terus atau akan dimatikan terus ?mau kemana manusia bila Allah mengusir kita dari dunia ini, apakah tidak diketahui bahwa segala apa yang ada di langit dan di bumi ini untuk kepentingan manusia, mau kemana lagi mencari Tuhan ? apakah ada Tuhan yang lebih Agung dari Allah ?
“Mengapa kamu kafir kepada Allah, Padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit.dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.’’[Al Baqarah 2;28-29]

Orang yang beriman dengan ke-Kuasaan dan ke-Agungan Allah menyadari bahwa semua adalah hasil Maha Karya dari Sang Pencipta yaitu Allah, hasil yang dibentuknya mengagumkan mata memandang, keindahannya membuat hati sejuk menyeruak ke sanubari, membuat perasaan tak mampu menggoreskan dengan kata-kata selain terpana penuh dan terpesona. Pada setiap keadaan selalu mengingat kebesaran Allah yang tidak ada tandingan-Nya, sungguh tidak sia-sia yang Engkau ciptakan ini ya Allah.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.”[Ali Imran 3;190-191]

Karena kekafiranlah yang membuat manusia tidak mampu untuk menghargai kejadian langit dan bumi, apalagi hanya dianggap terjadinya semua itu dengan sendirinya tanpa ada campur tangan Maha Pencipta, kekafiran itu kelak akan mengantarkannya ke dalam neraka dan menyaksikan di dalam sana Kekuasaan Allah dalam bentuk yang lain yaitu kerasnya azab yang akan mereka terima.
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah.yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, Maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.”[Shaad 38;27]

            Dengan kekuasaan Allah yang jelas-jelas nampak di alam raya seperti terjadinya malam dan siang, terjadinya matahari dan bulan, bahkan semua itu makhluk hasil ciptaan Allah. Kemana lagi manusia akan mencari Tuhan selain Allah, adakah Tuhan lain yang lebih perkasa dari-Nya. Karena semuanya makhluk Allah maka tidaklah pantas menjadikan bulan atau matahari dijadikan sebagai sembahan, bila hal ini dilakukan maka rusaklah tauhid seseorang.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan.janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah yang menciptakannya, jika ialah yang kamu hendak sembah.”[Fushilat 41;37]

            Mengajak untuk menyadari kekuasaan Allah melalui ciptaan-Nya kepada orang yang tidak beriman sangatlah sulitnya, banyak argumentasi yang mereka lontarkan untuk menolak kebenaran itu, tapi walaupun mereka tidak beriman kalau menggunakan akal sehat maka akan menemukan kebenaran itu, lihatlah tentang kejadian langit yang tinggi tidak bertiang dihiasi awan, angin, hujan dan bintang-bintang yang bertaburan dan bumi yang terhampar luas tempat berdiamnya makhluk hidup dari semua jenis, belumkah menjadi pelajaran bagi akal sehat;
“Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan Rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman".[Yunus 10;101]
           
            Tanda-tanda kekuasaan Allah yang mengagumkan itu bukan hanya yang terdapat di langit dan di bumi saja, tapi pada diri manusia sendiri demikian banyaknya tanda-tanda itu sehingga tidak satupun yang ada pada manusia itu sia-sia, sehingga wajar bila ahli hikmah mengatakan.”Man ‘arafa nafsah faqad ‘arafa rabbah”, barangsiapa yang mengenal dirinya maka dia akan mengenal Tuhannya”
“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin.dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka Apakah kamu tidak memperhatikan?” [Adz Dzariyat 51;20-21]

                Dengan rincian yang jelas Allah menerangkan tentang diri manusia, sejak dari tidak ada, ketika dalam kandungan, hidup di dunia dengan bahasa yang berbeda, saling jatuh cinta dalam  keluarga bahagia hingga diwafatkan oleh Allahlalu kelak dibangkitkan kembali, kehidupan yang dilalui demikian sudah berlansung bermilyar-milyar tahun lamanya sehingga bisa saja bumi yang kita injak kini, dahulunya adalah sebuah kota yang pernah dihuni oleh nenek moyang kita;
20. dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.
21. dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
22. dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
23. dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.
24. dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya.
25. dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan iradat-Nya. kemudian apabila Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi, seketika itu (juga) kamu keluar (dari kubur).[Ar Ruum 30;20-25]
            Kekuasaan Allah terbukti jelas di bumi yang ditumbuhi berbagai tanam-tanaman walaupun hidup berdampingan dengan tanah dan pupuk yang sama, dengan aliran air yang satu  tapi memiliki rasa  yang berbeda, rasa manis yang ada pada satu pohon  tidak bisa merambat pada pohon lainnya, jeruk tidak pernah berbuah durian, kelapa tidak mungkin berbuah nangka, begitulah sunnatullah, Allah melebihkan satu pohon dengan pohon lainnya;
“Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.”[Ar Ra’d 13;4]
“Maka Apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun ?dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata,untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah).[ Qaaf 50;6-8]
Perangkat untuk memperhatikan kekuasaan Allah sudah diberikan oleh Allah kepada manusia agar difungsikan dengan sebaik-baiknya, mata digunakan untuk melihat ayat-ayat Allah yang ada di dunia ini melalui segala ciptaan-Nya, diberi telinga untuk mendengarkan lansung segala kejadian; rintik hujan dan gemuruh guntur, kokok ayam dan desiran angin melambai ranting-ranting pepohonan. Allah juga memberikan hati kepada manusia untuk memahami ayat-ayat-Nya, tapi semua itu tidak digunakan dengan baik sehingga tidak mendatangkan hidayah kepada manusia bahkan mata hatinya telah dimatikan oleh Allah sebagai balasan atas sikap menyia-nyiakan mata, telinga dan hati.
“Maka Apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar?karena Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.”[Al Hajj 22;46].
Banyak hal yang dapat dipelajari di alam ini sebagai pelajaran untuk diambil hikmahnya dalam rangka meningkatkan kualitas iman, mengagumi kekuasaan Allah dalam menciptakan langit dan bumi, menciptakan makhluk lainnya.Kita boleh mempelajarinya, mempelajari makhluk Allah tidaklah terlarang, yang tidak boleh adalah mengkaji zat Pencipta.
Sahabat Ibnu Abbas ra menerangkan, bahwa ada sekelompok orang yang berpikir tentang dzat Allah. Maka kemudian Rasulullah saw bersabda: "Berpikirlah tentang makhluk Allah, dan janganlah kamu berpikir tentang dzat Allah. Sebab kamu tidak akan mampu memikirkan keluasaa'n kekuasaan Al­lah." (HR. Abu Nu'aim].
Sahabat Atha' ra telah berkata: Suatu waktu aku dan Ubaid bin Umair pergi berkunjung kepada umil-mukminin Ai-syah. Kemudian di antara kami dan Aisyah terjadi dialog dari balik hijab (tabir). Dalam dialog itu Aisyah berkata: "Wahai Ubaid, apakah yang menyebabkan hingga kamu tidak sering berkunjung kepadaku?" Jawabnya: "Sebab aku teringat sabda Rasulullah: Mendatangi sekali tempo adalah menambah kecintaan." Kemudian Ibnu Umair berkata: "Ya Aisyah, berilah aku khabar tentang sesuatu .yang menakjubkan yang langsung engkau lihat dari Rasulullah." Sahabat Atha' kemudian berkata: "Aisyah lalu menangis, seraya berkata: "Semua perilaku dan keadaan Rasulullah adalah menakjubkan. Pada suatu malaim Rasulullah datang dan langsung mendekat kepadaku hingga bersentuhan denganku. Kemudian beliau bersabda: "Tinggalkanlah diriku karena aku hendak beribadah kepada Allah." Kemudian Rasulul­lah mengambil air wudhu', dan melaksanakan shalat sambil menangis berlinang air mata hingga jenggotnya basah.Lalu be­liau sujud, hingga tempat sujudnya basah.Setelah selesai melakukan shalat, lalu beliau tiduran hingga Bilal datang mengumandangkan adzan subuh. Kemudian Bilal bertanya: "Ya Rasulullah, apakah yang menyebabkan engkau menangis, padahal Allah telah mengampuni segala dosamu yang terdahulu dan yang akan datang?" Jawab Rasulullah: "Kecelakaan besar menimpamu, wahai Bilal. Tidak ada sesuatu pun yang dapat mencegah tangisku. Sebab semalam Allah telah menurunkan ayat: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya siang dan malam adalah sebagai tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berakal." Kemudian beliau bersabda: "Celakalah bagi orang yang membaca ayat ini, sedang dia tidak mau memikirkan arti dan maksudnya." Imam Auza'i pernah ditanya: "Bagaimana cara berpikir tentang ayat tersebut?" Jawab­nya: "Yaitu cukup dengan membaca ayat itu dan memikirkan isi serta maknanya." (HR. Ibnu Abi Dunya dalam kitab tafakur).[Materi Tarbiyyah Islamiyyah].
Al Badi’, Allah Pencipta yang Mengagumkan, semua ciptaan-Mu yang terhampar di bumi dan yang menjulang ke langit membuat hati hamba tidak mampu untuk mengingkari semua ini, Subhanallah, Maha Suci Engkau ya Allah, sungguh sia-sialah orang-orang yang tidak menggunakan hati, mata dan telinganya untuk menerima kebesaran dan keagungan Allah atas segala ciptaan-Nya, ampuni hamba ini ya Allah andaikata kesyukuran hamba tidak sebanding dengan karunia yang sudah Engkau curahkan.
Ya Allah, Pencipta yang Mengagumkan, tunjuki hamba untuk mensyukuri semua ini, bimbing hamba untuk menatap kebesaran-Mu melalui semua bentangan ciptaan-Mu di alam raya ini, pada diri hamba saja banyak pelajaran dan hikmah yang dapat diambil, seharusnya dengan kekaguman terhadap ciptaan-Mu semua itu hamba semakin mendekatkan diri kepada-Mu, bukan semakin jauh, bimbinglah hamba ini ya Allah,Wallahu a’lam [Cubadak Solok, 22 Jumadil Awal 1432.H/ 26 April 2011.M, Jam 21;14].

Referensi;
1.Kuliah Tafsir, Faktar IAIN Raden Intan Lampung, 1989
2.Al Qur'an dan Terjemahannya, Depag RI, 1994/1995
3.Kumpulan Ceramah Praktis, Drs.Mukhlis Denros, 2009
4.Materi Tarbiyyah







Tidak ada komentar:

Posting Komentar