AL BARR
[ Yang Maha Baik]
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS
Mengenal Allah adalah syarat utama untuk
meraih kebahagiaan. Cinta dan kasih sayang Allah hanya diberikan kepada
orang-orang yang mengenal Allah. Mengenal Allah adalah ilmu yang paling utama
dan menjadi sumber dari segala ilmu pengetahuan.
Seringkali manusia tidak
bisa menghargai Allah dengan penghargaan yang semestinya, atau tidak beribadah
kepada Allah dengan benar karena lemahnya pengenalan mereka terhadap Allah.
Manusia seperti ini biasanya lebih menghargai bangsa, keturunan, atasan atau
pimpinannya ketimbang Allah yang demikian banyaknya kebaikan dilimpahkan kepada
mereka. Mereka akui keberadaan Allah tetapi hukum dan kedaulatan-Nya
dilalaikan, firman Allah dalam surat Az Zumar 39;67;
”Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang
semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggamannya pada hari kiamat dan
langit di gulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi Dia
dari apa yang mereka sekutukan”.
Orang yang mengenal Allah dengan
baik, dia akan mengakui bahwa kebaikan yang dia terima dalam kehidupan ini
bukanlah dari yang lain karena yang lain itu tidak mampu memberikan sesuatu
kepadanya, tapi semuanya dari Allah;
”Mereka berkata: "Sesungguhnya Kami dahulu, sewaktu berada
di tengah-tengah keluarga Kami merasa takut (akan diazab)". Maka Allah
memberikan karunia kepada Kami dan memelihara Kami dari azab neraka. Sesungguhnya
Kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dia-lah yang melimpahkan kebaikan lagi
Maha Penyayang.”[At Thur
52;26-28].
Abu Bakar Ash Shiddiq mengungkapkan, ”Aku mengenal Rabbku melalui perantara
Rabbku, seandainya Rabbku tidak mengenalkan diri-Nya padaku maka aku tidak akan
mengenal Rabbku”.
Dengan keimanan terhadap wahyu Allah, seorang
mukmin terbimbing untuk mengenal Allah melalui dua fenomena yang Allah berikan
yaitu; pertama, ayat-ayat kauniyah yang terdapat di alam semesta. Semua bentuk penciptaan alam maupun aktivitasnya merupakan
tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang
yang menggunakan akal. Kedua, ayat-ayat qauliyah yang merupakan
penjelasan Allah tentang berbagai hal yang berhubungan dengan kehidupan manusia
dan hakekat alam semesta. Ayat ini telah terhimpun dalam bentuk Al Qur’an dan
Sunnah Rasulullah, Allah berfirman;
”Sesungguhnya
didalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya siang dan malam
terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berfikir. Yaitu
orang-orang yang mengingat Allah ketika mereka berdiri, duduk atau dalam
keadaan berbaring, serta mereka berfikir tentang penciptaan langit dan bumi,
kemudian berkata,”Ya Rabb kami, tiadalah Engkau ciptakan semua ini dengan
sia-sia, Maha Suci Engkau, maka hindarkan kami dari siksa azab neraka” [Ali Imran 3;190-191].
Allah dengansifatnya Al Barr,
memberikankebaikankepadamakhluk-Nya, semua yang
dicurahkan Allah adalahkebaikan, kadangkalamanusiasaja yang
salahmenafsirkankebaikanitu.
Pandanganmanusia
yang cendrungsesaattidaklahsamadenganpandangan Allah yang
mengetahuikelebihandankekuranganmakhluk-Nya, demikian pula halnyasesuatu yang
burukbagimanusiabisajadihaltersebutsebenarnyabaikmenurutpandangan Allah
dansebaliknya, sebagaimana Allah berfirmandalamsurat Al Baqarah 2;216
"Diwajibkanataskamuberperang,
padahalberperangituadalahsesuatu yang kamubenci.bolehjadikamumembencisesuatu,
padahaliaamatbaikbagimu, danbolehjadi (pula) kamumenyukaisesuatu,
padahaliaamatburukbagimu; Allah mengetahui, sedangkamutidakMengetahui''.
Peperanganataupuncakdari jihad
dalamislamadalahsesuatu yang
tidakdisukaiolehmanusiakarenaakanterjadisalingbunuh, berpisahdengankeluarga,
kalautidakmatitentuakancacatseumurhidupsertakerusakanlainnya yang
tidakdapatdihitungsecarakasatmata, tapipeperanganitumendatangkankemanfaatan yang
banyaksekalibagihidupdankehidupanmanusia. Bahkan AllahdanRasul-Nyamenggambarkan orang-orang
yang berjihadkarenamembela agama Allah akanmendapatkanpahaladansyurga-Nya.
Salah satuprediket yang
diberikankepadaummatnabi Muhammad adalahkhairuummah, yaituummatterbaikkarenaberbedadenganummat-ummatsebelumnyadengankaraktertersendiriyaituberiman,
amarma’rufdannahimungkar;
“Kamuadalahumat yang terbaik yang dilahirkanuntukmanusia,
menyuruhkepada yang ma'ruf, danmencegahdari yang munkar, danberimankepada
Allah.Sekiranyaahlikitabberiman, tentulahitulebihbaikbagimereka, di
antaramerekaada yang beriman, dankebanyakanmerekaadalah orang-orang yang
fasik.”[Ali Imran
3;110].
Menjadiummatterbaik,
pandaimenggunakanwaktuseoptimalmungkinuntukmenggunakanwaktu demi kebaikan,
tidakadawaktunya yang habissecaramubazir, semuanyaselamaduapuluhempat jam
berisi agenda kebaikankarena kehadiran manusia di dunia ini dibatasi oleh waktu, tidak ada manusia yang
hidup abadi, semuanya akan punah lalu digantikan oleh generasi berikutnya,
untuk itu jangan sampai menyia-nyiakan waktu, karena waktu sangat penting
sekali bagi kehidupan kita sebagaimana firman Allah;
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu
benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat
menasehati supaya menetapi kesabaran.”[Al 'Ashr 103;1-3]
Orang yang tidak merugi dalam menggunakan waktu
hidupnya adalah orang yang menggunakan
waktu itu untuk meningkatkan iman, menambah amal shaleh dan menggerakkan
hidupnya dengan da'wah.
Adapun bentuk tabzir dalam waktu adalah menunda pekerjaan hari ini
untuk dikerjakan besok, menunda waktu untuk bertaubat kepada Allah sehingga
selalu menumpuk dosa dan maksiat, mengisi waktu dengan hal-hal yang laghwi,
sia-sia seperti olah raga tanpa kenal waktu, bicara dan ngobrol tidak menentu,
menghabiskan waktu untuk main domino, bercanda, nonton televisi dan kegiatan
lainnya yang sia-sia.
Bilamanusiamendapatkankebaikandari
Allah denganberbagaikarunia,
umumnyakebaikanituakanmembahagiakanhidupnyasehinggahiduplebih, tenang,
nyamandanaman, semuanyamerupakanujuddarikebahagiaan.
Kebahagiaan
yang disediakanAllah bukan hanya di dunia saja dan bukan pula di akherat saja,
bukanlah bahagia kalau hanya semata-mata memenuhi hidup dengan materi lalu
melupakan ukhrawi, nilai bahagia itu semu bila hanya untuk batin saja lalu
melupakan lahir.
"Dan carilah pada apa yang Telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan" [Al Qashash 28;77]
Seorang mukmin bila ingin hidup bahagia dalam
dekapan islam maka carilah bekal untuk kampung akherat melalui ibadah kepada
Allah, jangan lupakan dunia yang terbentang ini dengan kerja dan usaha
maksimal, hidup bersosial dengan berbuat baik kepada manusia dan menjaga
lingkungan dengan tidak membuat kerusakan padanya.
Kebahagiaan dunia bagaimanapun gemelapnya paling
lama dirasakan oleh manusiaenam puluh tahun, begitu juga kesengsaraan di dunia
walaupun penuh dengan derita yang bertubi-tubi juga paling lama dirasakan hanya
enampuluh tahun. Kita harus menghadapi dunia dengan penuh tatapan optimis, masa
depan bisa diraih dengan cita-cita dan harapan, jauhkan diri dari sikap
membenci dunia karena dunia adalah ladang untuk beramal, bagaimanapun kondisi
yang alami, seburuk apapun yang dirasakan jangan sampai diselimuti perasaan
putus asa apalagi melakukan bunuh diri, Rasulullah bersabda; "Janganlah
seseorang mengharap mati karena suatu bencana yang menimpa dirinya, dan
seandainya ia terpaksa, hendaklah dia berdo'a,"Ya Allah hidupkanlah aku
selama hidup itu baik untukku dan wafatkanlah aku jika wafat itu lebih baik
bagiku".
Allah
dengansifat Al Barr, Yang MahaBaik,
mengajarkankepadahamba-Nyabagaimanaberbuatbaik, apasajakebaikanitu,
apakahkebaikanituhanyadengansujuddanrukuksaja,
apakahdenganmenengadahkankepalake Barat dankeTimursajadapatdikatakankebaikan,
nyatanyamelaluifirman-Nya Allah menggambarkanbanyaknyakebaikan yang
bisadilakukanoleh, bilakebaikanitudikerjakanjugaakanmendatangkankebaikan yang
lebihlagi;
“Bukanlahmenghadapkanwajahmukearahtimurdanbaratitusuatukebajikan,
akantetapiSesungguhnyakebajikanituialahberimankepada Allah, hariKemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabidanmemberikanharta yang
dicintainyakepadakerabatnya, anak-anakyatim, orang-orang miskin, musafir (yang
memerlukanpertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan)
hambasahaya, mendirikanshalat, danmenunaikan zakat; dan orang-orang yang
menepatijanjinyaapabilaiaberjanji, dan orang-orang yang sabardalamkesempitan,
penderitaandandalampeperangan. merekaItulah orang-orang yang benar (imannya);
danmerekaItulah orang-orang yang bertakwa.”[Al Baqarah 2;177]
Nyatanyakebaikanituberorientasikepadaiman,
menginfaqkanharta, mendirikanshalat, menunaikan zakat, menepatijanjidansabaratassegalabebanhidup
yang dirasakan;
“Dan
sungguhakan Kami berikancobaankepadamu, dengansedikitketakutan, kelaparan,
kekuranganharta, jiwadanbuah-buahan.danberikanlahberitagembirakepada
orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabiladitimpamusibah, merekamengucapkan:
"Inna lillaahiwainnaailaihiraaji'uun". merekaItulah yang
mendapatkeberkatan yang sempurnadanrahmatdariTuhanmerekadanmerekaItulah
orang-orang yang mendapatpetunjuk.”[Al Baqarah 2;155-157].
Orang yang mendapatpetunjukadalah orang yang dapatmenempatkanposisihidupsesuaidengan
target keakheratan. Akheratmenjaditargetnyasehinggaberupayauntukmenambahtabunganamalsetiapwaktukarenaakheratadalahkehidupanabadisetelahdunia
yang hanyasebentarsaja,
merekamenyikapihidupinidenganbersyukurkalaumenerimanikmatdari Allah
sejakdaribanguntidursampaitidurlagibahkandikalamendapatmusibahdankesulitanhidupselalubersabarartinyamenyikapihidupinidenganserius,
optimisdanpositif;
"Dan di
antaramerekaada orang yang bendoa: "YaTuhan kami, berilah kami kebaikan di
duniadankebaikan di akhiratdanpeliharalah kami darisiksaneraka"[Al Baqarah 2;201].
Ya
Al Barr, Allah Yang MahaBaik, terlalubanyakkebaikan yang Engkaucurahkankepada
kami, sejakdarihamparanbumisebagaitempathidup, rezeki yang selalumengalir,
kehidupan yang Engkaulengkapidenganhidayahimandanislamsehingga kami
selaludalambimbingan-Mu, bimbinglah kami ya Allah agar
mampuuntukmensyukurisemuakaruniaini, sungguhsia-sialahhidup kami
biladengankaruniaini kami menjadi orang yang kufurnikmat.
YaIlahi,
dengansegalakebaikan-Mu sejakfasilitashidup di
duniahinggasaranauntukmencapaikebaikan di akherattelahEngkausediakan,
tinggallagibagaimanahambameraihnyadenganimandanamalshaleh, bantulahhamba-Mu
iniya Allah untukmeraihsegalakebaikan-Mu, baik yang ada di duniaataupun yang
tersedia di akherat, Wallahu a’lam [CubadakSolok, 21 JumadilAwal 1432.H/ 25 April
2011.M, Jam 07;38].
Referensi;
1.KuliahTafsir,
Faktar IAIN RadenIntan Lampung, 1989
2.Al
Qur'an danTerjemahannya, Depag RI, 1994/1995
3.KumpulanCeramahPraktis,
Drs.MukhlisDenros, 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar