Minggu, 14 Juni 2015

75. Al Barr, Maha Baik





AL BARR
[ Yang Maha Baik]
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS


                Mengenal Allah adalah syarat utama untuk meraih kebahagiaan. Cinta dan kasih sayang Allah hanya diberikan kepada orang-orang yang mengenal Allah. Mengenal Allah adalah ilmu yang paling utama dan menjadi sumber dari segala ilmu pengetahuan.

            Seringkali manusia tidak bisa menghargai Allah dengan penghargaan yang semestinya, atau tidak beribadah kepada Allah dengan benar karena lemahnya pengenalan mereka terhadap Allah. Manusia seperti ini biasanya lebih menghargai bangsa, keturunan, atasan atau pimpinannya ketimbang Allah yang demikian banyaknya kebaikan dilimpahkan kepada mereka. Mereka akui keberadaan Allah tetapi hukum dan kedaulatan-Nya dilalaikan, firman Allah dalam surat Az Zumar 39;67;
            ”Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggamannya pada hari kiamat dan langit di gulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka sekutukan”.

                Orang yang mengenal Allah dengan baik, dia akan mengakui bahwa kebaikan yang dia terima dalam kehidupan ini bukanlah dari yang lain karena yang lain itu tidak mampu memberikan sesuatu kepadanya, tapi semuanya dari Allah;
”Mereka berkata: "Sesungguhnya Kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga Kami merasa takut (akan diazab)". Maka Allah memberikan karunia kepada Kami dan memelihara Kami dari azab neraka. Sesungguhnya Kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dia-lah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang.”[At Thur 52;26-28].

Abu Bakar Ash Shiddiq mengungkapkan, ”Aku mengenal Rabbku melalui perantara Rabbku, seandainya Rabbku tidak mengenalkan diri-Nya padaku maka aku tidak akan mengenal Rabbku”.

Dengan keimanan terhadap wahyu Allah, seorang mukmin terbimbing untuk mengenal Allah melalui dua fenomena yang Allah berikan yaitu; pertama, ayat-ayat kauniyah yang terdapat di alam semesta. Semua bentuk  penciptaan alam maupun aktivitasnya merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang  yang menggunakan akal. Kedua, ayat-ayat qauliyah yang merupakan penjelasan Allah tentang berbagai hal yang berhubungan dengan kehidupan manusia dan hakekat alam semesta. Ayat ini telah terhimpun dalam bentuk Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah, Allah berfirman;
”Sesungguhnya didalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya siang dan malam terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berfikir. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah ketika mereka berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, serta mereka berfikir tentang penciptaan langit dan bumi, kemudian berkata,”Ya Rabb kami, tiadalah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka hindarkan kami dari  siksa azab neraka” [Ali Imran 3;190-191].

            Allah  dengansifatnya Al Barr, memberikankebaikankepadamakhluk-Nya, semua yang  dicurahkan Allah adalahkebaikan, kadangkalamanusiasaja yang salahmenafsirkankebaikanitu.

Pandanganmanusia yang cendrungsesaattidaklahsamadenganpandangan Allah yang mengetahuikelebihandankekuranganmakhluk-Nya, demikian pula halnyasesuatu  yang burukbagimanusiabisajadihaltersebutsebenarnyabaikmenurutpandangan Allah dansebaliknya, sebagaimana Allah berfirmandalamsurat Al Baqarah 2;216
"Diwajibkanataskamuberperang, padahalberperangituadalahsesuatu yang kamubenci.bolehjadikamumembencisesuatu, padahaliaamatbaikbagimu, danbolehjadi (pula) kamumenyukaisesuatu, padahaliaamatburukbagimu; Allah mengetahui, sedangkamutidakMengetahui''.

Peperanganataupuncakdari jihad dalamislamadalahsesuatu yang tidakdisukaiolehmanusiakarenaakanterjadisalingbunuh, berpisahdengankeluarga, kalautidakmatitentuakancacatseumurhidupsertakerusakanlainnya yang tidakdapatdihitungsecarakasatmata, tapipeperanganitumendatangkankemanfaatan yang banyaksekalibagihidupdankehidupanmanusia. Bahkan  AllahdanRasul-Nyamenggambarkan orang-orang yang berjihadkarenamembela agama Allah akanmendapatkanpahaladansyurga-Nya.

Salah satuprediket yang diberikankepadaummatnabi Muhammad adalahkhairuummah, yaituummatterbaikkarenaberbedadenganummat-ummatsebelumnyadengankaraktertersendiriyaituberiman, amarma’rufdannahimungkar;
“Kamuadalahumat yang terbaik yang dilahirkanuntukmanusia, menyuruhkepada yang ma'ruf, danmencegahdari yang munkar, danberimankepada Allah.Sekiranyaahlikitabberiman, tentulahitulebihbaikbagimereka, di antaramerekaada yang beriman, dankebanyakanmerekaadalah orang-orang yang fasik.”[Ali Imran 3;110].

Menjadiummatterbaik, pandaimenggunakanwaktuseoptimalmungkinuntukmenggunakanwaktu demi kebaikan, tidakadawaktunya yang habissecaramubazir, semuanyaselamaduapuluhempat jam berisi agenda kebaikankarena kehadiran manusia di dunia ini dibatasi oleh waktu, tidak ada manusia yang hidup abadi, semuanya akan punah lalu digantikan oleh generasi berikutnya, untuk itu jangan sampai menyia-nyiakan waktu, karena waktu sangat penting sekali bagi kehidupan kita sebagaimana firman Allah;
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”[Al 'Ashr 103;1-3]

Orang yang tidak merugi dalam menggunakan waktu hidupnya adalah orang yang menggunakan waktu itu untuk meningkatkan iman, menambah amal shaleh dan menggerakkan hidupnya dengan da'wah.

Adapun bentuk tabzir dalam waktu adalah menunda pekerjaan hari ini untuk dikerjakan besok, menunda waktu untuk bertaubat kepada Allah sehingga selalu menumpuk dosa dan maksiat, mengisi waktu dengan hal-hal yang laghwi, sia-sia seperti olah raga tanpa kenal waktu, bicara dan ngobrol tidak menentu, menghabiskan waktu untuk main domino, bercanda, nonton televisi dan kegiatan lainnya yang sia-sia.

Bilamanusiamendapatkankebaikandari Allah denganberbagaikarunia, umumnyakebaikanituakanmembahagiakanhidupnyasehinggahiduplebih, tenang, nyamandanaman, semuanyamerupakanujuddarikebahagiaan.

Kebahagiaan yang disediakanAllah bukan hanya di dunia saja dan bukan pula di akherat saja, bukanlah bahagia kalau hanya semata-mata memenuhi hidup dengan materi lalu melupakan ukhrawi, nilai bahagia itu semu bila hanya untuk batin saja lalu melupakan lahir.
"Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan" [Al Qashash 28;77]

Seorang mukmin bila ingin hidup bahagia dalam dekapan islam maka carilah bekal untuk kampung akherat melalui ibadah kepada Allah, jangan lupakan dunia yang terbentang ini dengan kerja dan usaha maksimal, hidup bersosial dengan berbuat baik kepada manusia dan menjaga lingkungan dengan tidak membuat kerusakan padanya.

Kebahagiaan dunia bagaimanapun gemelapnya paling lama dirasakan oleh manusiaenam puluh tahun, begitu juga kesengsaraan di dunia walaupun penuh dengan derita yang bertubi-tubi juga paling lama dirasakan hanya enampuluh tahun. Kita harus menghadapi dunia dengan penuh tatapan optimis, masa depan bisa diraih dengan cita-cita dan harapan, jauhkan diri dari sikap membenci dunia karena dunia adalah ladang untuk beramal, bagaimanapun kondisi yang alami, seburuk apapun yang dirasakan jangan sampai diselimuti perasaan putus asa apalagi melakukan bunuh diri, Rasulullah bersabda; "Janganlah seseorang mengharap mati karena suatu bencana yang menimpa dirinya, dan seandainya ia terpaksa, hendaklah dia berdo'a,"Ya Allah hidupkanlah aku selama hidup itu baik untukku dan wafatkanlah aku jika wafat itu lebih baik bagiku".

            Allah dengansifat Al Barr, Yang MahaBaik, mengajarkankepadahamba-Nyabagaimanaberbuatbaik, apasajakebaikanitu, apakahkebaikanituhanyadengansujuddanrukuksaja, apakahdenganmenengadahkankepalake Barat dankeTimursajadapatdikatakankebaikan, nyatanyamelaluifirman-Nya Allah menggambarkanbanyaknyakebaikan yang bisadilakukanoleh, bilakebaikanitudikerjakanjugaakanmendatangkankebaikan yang lebihlagi;
“Bukanlahmenghadapkanwajahmukearahtimurdanbaratitusuatukebajikan, akantetapiSesungguhnyakebajikanituialahberimankepada Allah, hariKemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabidanmemberikanharta yang dicintainyakepadakerabatnya, anak-anakyatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukanpertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hambasahaya, mendirikanshalat, danmenunaikan zakat; dan orang-orang yang menepatijanjinyaapabilaiaberjanji, dan orang-orang yang sabardalamkesempitan, penderitaandandalampeperangan. merekaItulah orang-orang yang benar (imannya); danmerekaItulah orang-orang yang bertakwa.”[Al Baqarah 2;177]

                Nyatanyakebaikanituberorientasikepadaiman, menginfaqkanharta, mendirikanshalat, menunaikan zakat, menepatijanjidansabaratassegalabebanhidup yang dirasakan;
 “Dan sungguhakan Kami berikancobaankepadamu, dengansedikitketakutan, kelaparan, kekuranganharta, jiwadanbuah-buahan.danberikanlahberitagembirakepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabiladitimpamusibah, merekamengucapkan: "Inna lillaahiwainnaailaihiraaji'uun". merekaItulah yang mendapatkeberkatan yang sempurnadanrahmatdariTuhanmerekadanmerekaItulah orang-orang yang mendapatpetunjuk.”[Al Baqarah 2;155-157].

Orang yang mendapatpetunjukadalah orang yang dapatmenempatkanposisihidupsesuaidengan target keakheratan.  Akheratmenjaditargetnyasehinggaberupayauntukmenambahtabunganamalsetiapwaktukarenaakheratadalahkehidupanabadisetelahdunia yang hanyasebentarsaja, merekamenyikapihidupinidenganbersyukurkalaumenerimanikmatdari Allah sejakdaribanguntidursampaitidurlagibahkandikalamendapatmusibahdankesulitanhidupselalubersabarartinyamenyikapihidupinidenganserius, optimisdanpositif;
"Dan di antaramerekaada orang yang bendoa: "YaTuhan kami, berilah kami kebaikan di duniadankebaikan di akhiratdanpeliharalah kami darisiksaneraka"[Al Baqarah 2;201].

                Ya Al Barr, Allah Yang MahaBaik, terlalubanyakkebaikan yang Engkaucurahkankepada kami, sejakdarihamparanbumisebagaitempathidup, rezeki yang selalumengalir, kehidupan yang Engkaulengkapidenganhidayahimandanislamsehingga kami selaludalambimbingan-Mu, bimbinglah kami ya Allah agar mampuuntukmensyukurisemuakaruniaini, sungguhsia-sialahhidup kami biladengankaruniaini kami menjadi orang yang kufurnikmat.

YaIlahi, dengansegalakebaikan-Mu sejakfasilitashidup di duniahinggasaranauntukmencapaikebaikan di akherattelahEngkausediakan, tinggallagibagaimanahambameraihnyadenganimandanamalshaleh, bantulahhamba-Mu iniya Allah untukmeraihsegalakebaikan-Mu, baik yang ada di duniaataupun yang tersedia di akherat, Wallahu a’lam [CubadakSolok, 21 JumadilAwal 1432.H/ 25 April 2011.M, Jam 07;38].

Referensi;
1.KuliahTafsir, Faktar IAIN RadenIntan Lampung, 1989
2.Al Qur'an danTerjemahannya, Depag RI, 1994/1995
3.KumpulanCeramahPraktis, Drs.MukhlisDenros, 2009

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar