Jumat, 19 Juni 2015

29. Ar Razak, Pemberi Rezeki






AR RAZZAQ
[Pemberi Rezeki]
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS

Kehadiran manusia di dunia ini dibawah lindungan dan pengawasan Allah, hidup dan matinya dalam genggaman-Nya, sakit dan sehatnya di bawah kekuasaan Allah, demikian pula tentang rezeki, jangankan manusia sedangkan ulat di sela-sela batu saja masih diberi rezeki yang layak untuknya. Keimanan kepada kalimat tauhid yang berbunyi,”Laa Ilaaha Illallah” mengandung salah satu makna yaitu “Laa Raaziqu Illallah” artinya tidak ada Pemberi rezeki kecuali Allah. Keimanan ini harus terhunjam dalam diri seorang mukmin, bila tidak maka syirik menyertainya yang dapat mencemarkan tauhid;
“Dan akutidakmenciptakanjindanmanusiamelainkansupayamerekamengabdikepada-Ku.Akutidakmenghendakirezkisedikitpundarimerekadanakutidakmenghendakisupayamerekamemberi-Ku makan. Sesungguhnya Allah DialahMahapemberirezki yang mempunyaikekuatanlagisangatkokoh.” [Adz Dzariyat 51;56-58]

Misisemuanabidanrasul yang diutuskemukabumi, mulaidari Adam hinggaRasulullah Muhammad SAW tidakpernahberubah.Meskipunsyari?ah yang diajarkannyaselalubergantidarisatunabikenabilainnya, tapimisi yang diembanolehsemuanabidanrasulitutetapsamayaitumengajarkan, menyebarkan, memperjuangkan, danmemurnikankalimattauhid, la ilahaillallah.

Kalimattauhiditumenjadiruh yang mewarnaidanmenafasisegalasisikehidupan yang kemudianmelahirkansistemhidup.Olehkarenanya, al-Quran sangatseriusdanintensmengokohkankalimattauhidini agar menghujamdanmengakarsecarakuatdalamjiwa orang-orang yang berimanmelaluiberbagaicara. Salah satunyaadalahdenganmenjelaskantanda-tandakebesaran Allah yang nampakdalamfenomenaalam.
“Dan TuhanmuadalahTuhan yang MahaEsa; tidakadaTuhanmelainkanDia yang MahaPemurahlagiMahaPenyayang.Sesungguhnyadalampenciptaanlangitdanbumi, silihbergantinyamalamdansiang, bahtera yang berlayar di lautmembawaapa yang bergunabagimanusia, danapa yang Allah turunkandarilangitberupa air, laludengan air ituDiahidupkanbumisesudahmati (kering)-nyadanDiasebarkan di bumiitusegalajenishewan, danpengisaranangindanawan yang dikendalikanantaralangitdanbumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaandankebesaran Allah) bagikaum yang memikirkan.’ [Al Baqarah 2;163-164].

Cara lain yang seringdigunakan al-Quran adalahdenganmengingatkanmanusiatentangberbagainikmat yang dikaruniakan Allah kepadamanusia.

"Allah-lah yang menciptakanlangitdanbumidanmenurunkan air hujandarilangit, kemudianDiamengeluarkandengan air hujanituberbagaibuah-buahanmenjadirizkibagimu, danDiatelahmenundukkanbahterabagimusupayabahteraituberlayar di lautandengankehendak-Nya, danDiatelahmenundukkan (pula) bagimumataharidanbulan yang terusmenerusberedar (dalamorbitnya), dantelahmenundukkanbagimumalamdansiang. Dan Diatelahmemberikankepadamu (keperluanmu) darisegala yang kamumohonkankepada-Nya.Dan jikakamumenghitungnikmat Allah, tidaklahdapatkamumenghitungnya.Sesungguhnyamanusiaitu, sangatdzalimdansangatmengingkari (nikmat Allah)." (QS. Ibrahim 14: 32-34)……

Dalamrangkamenghujamkankalimat la ilahaillallahkedalamjiwa, al-Quran jugamenggunakanpendekatanpersuasifdenganmengenalkannama-nama Allah yang baik (Al-Asma-ulHusna).[Kumpulan Opini
Abdurahman, Muhammad,MengokohkanKalimat La IlahaIllallah]

“Dialah Allah Yang tiadaTuhan (yang berhakdisembah) selainDia Yang Mengetahui yang ghaibdan yang nyata.Dialah Yang MahaPemurahlagiMahaPenyayang.Dialah Allah Yang tiadaTuhan (yang berhakdisembah) selainDia, Raja, Yang MahaSuci, Yang Maha Sejahtera, Yang MahaMengaruniaiKemanan, Yang MahaMemelihara, Yang Maha Perkasa, Yang MahaKuasa, Yang MemilikisegalaKeagungan, MahaSuci Allah dariapa yang merekapersekutukan. Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentukrupa, Yang Mempunyainama-nama yang baik. Bertasbihkepada-Nyaapa yang ada di langitdanapa yang ada di bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagiMahaBijaksana.? (QS. Al-Hasyr 59: 22-24)

Allah Ar Razzaq, Pemberi Rezeki kepada makhluk-Nya tanpa pandang siapapun juga. Namun rezeki tersebut tidaklah turun dari langit dengan demikian saja tanpa usaha, usaha itu menunjang untuk dapatnya rezeki dari  Allah, firman-Nya dalam beberapa ayat menerangkan;
“ Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga),Maka kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup,Serta mendustakan pahala terbaik,Maka kelak kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar”[Al Lail 92;4-10].
“ Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”[Al Qashash 28;77]

Setelah manusia menjadi dewasa, maka berusahalah mereka mencari nafkah hidup dengan bermacam-macam usaha yang sesuai menurut kemampuan mereka masing-masing. Diantaranya ada yang menjadi pedagang, buruh, tani, guru, membuka perusahaan atau pabrik, berkuli dan sebagainya. Mereka mencari rezeki yang halal, maka Allah akan memberkati hidup dan kehidupannya.

Diantara  mereka banyak yang dapat menghasilkan rezeki yang berlipat ganda, berlebih dari kecukupan untuk hidupnya dengan keluarganya, maka orang itu jangan lupa memberikan pertolongan kepada sesama manusia yang sangat mengharapkan pertolongannya itu. Janganlah manusia jika  telah merasa dirinya cukup lalu bersombong diri, nanti Allah akan mudah mengambil kekayaannya itu kembali dari diri orang itu dan tentulah nantinya akan menyesal.
Seorang mukmin yang telah bersyahadat meyakini bahwa yang memberikan rezeki kepada makhluk-Nya adalah Allah Swt, hal ini keyakinan yang mutlak diperlukan, sehingga dalam menghadapi kehidupan ini tidak akan gamang dan tidak terlalu khawatir bila tidak makan.

Bila kita mengundang tamu untuk makan di rumah sebanyak limapuluh orang, maka persediaan untuk itu tentu lebih dari tamu yang akan hadir, apalagi Allah, sekiranya jumlah manusia di dunia ini dua milyar berarti Dia telah menyediakan bahan makanann lebih dari itu.

Rezeki yang diberikan Allah kepada hamba-Nya juga tidak lepas dari ikhtiyar artinya bekerja dengan optimal kemudian bertawakkal kepada-Nya;
“Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah Telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”[Ath Thalaq 65;3].

Sedangkan kalau kita mengamati hadits Rasulullah Saw. Maka kita akan menemukan keterkaitan antara tawakkal dan rezki ini, sebagaimana sabda Rasulullah,”Seandainya engkau bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Allah akan memberimu rezeki sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung”

Kalau kita lihat fase-fase datangnya rezeki, maka kita akan dapat menemukan tiga fase penting yang dapat menghantarkan manusia kepada sebuah kesuksesan.

Pertama, adalah tawakkal terhadap Allah swt, setelah bertawakkal maka dia memasuki fase yang kedua, yaitu usaha. Dan setelah usaha dilakukan dengan sebaik mungkin, maka  dia akan memasuki fase ketiga, yaitu menemukan keberhasilan dari apa yang diusahakan. Dan keberhasilan ini identik dengan rezeki.

Kalau kita perhatikan definisi rezeki, maka jelaslah bagi kita kesalahan yang tersebar, bahwa usaha itu adalah penyebab datangnya rezeki, adalah asumsi yang salah sekali.
Karena kita masih banyak yang menyaksikan orang yang dengan gigih berusaha untuk mendapatkan rezeki yang ia inginkan, namun rezeki itu tidak kunjung datang. Dan kita juga masih banyak melihat orang yang tidak berusaha untuk mendapatkan rezeki, namun rezeki itu datang kepadanya dengan tanpa disangka-sangka.

Di balik usaha kita terdapat sebuah kekuatan yang dapat mengatur perjalanan dan eksistensi rezeki itu  sendiri. Dan kekuatan itu dapat diketahui melalui perasaan, dan eksistensinya dapat diketahui dengan adanya tanda-tanda yang ditimbulkannya;
 “Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu. Maka demi Tuhan langit dan bumi, Sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan.”[Adz Dzariyat 51;22-23]

Konsekwensi  dari pernyataan, sumpah dan janji yang tertuang dalam syahadatain adalah mengakui bahwa segala rezeki yang kita terima tersebut hakekatnya adalah dari Allah, usaha dan do’a hanya sebatas dorongan untuk terealisasinya rezeki Allah tersebut kepada hamba-Nya untuk dinikmati.

Hidup perlu kerja dan perjuangan yang dimotori oleh do’a, tanpa ini akan menimbulkan kesombongan , do’a tanpa perjuangan adalah suatu kebohongan.  Kerja, doa dan tawakkal.

Allah dengansegalanamadansifat-Nya, mengandungmakna yang dalamsekali, ArRazzaqmerupakansifat Allah yang menyatakanbahwaPemberiRezekiituhakmutlak-Nya, denganrezekiitukitabisahidupdanmenghidupkan yang lain, semuaitumerupakanpertolongandankasih saying Allah untukhamba-Nya;
“Dan ingatlah (hai Para muhajirin) ketikakamumasihberjumlahsedikit, lagitertindas di mukabumi (Mekah), kamutakut orang-orang (Mekah) akanmenculikkamu, Maka Allah memberikamutempatmenetap (Madinah) dandijadikan-Nyakamukuatdenganpertolongan-Nyadandiberi-Nyakamurezekidari yang baik-baik agar kamubersyukur.”( QS al Anfaal 8; 26)
Subhanallah, betapaluasnyaanugerah Allah yang diturunkanuntukmanusia.Diamenjadikanrezekidari yang baik-baik, agar manusia yang berimanmampubersyukur.Tapibetapasempitnyakitamemahamidanmemberiartipada kata rezeki.
Hanyahartadantahta, yang dianggaprezekidari yang Mahakuasa.Kadang-kadang, ditambahkandengankesehatandanwaktuluang, tanpabenar-benarmemberiarti yang dalampadakeduanya.Kesehatankurangdisyukuri, waktuluangnyarisdilupakan.Betapakurangbersyukurnya.
Meskidemikian, Allah takpernahmembedakansiapa yang akanmenerimarezekidari-Nya. Jika Allah Azzawajallamenghendakisesuatuterjadi, makaDiaakanmenciptakansebab-sebabkejadiannya. Jikasebuahrezekiingindiberikan-Nyapadaseoranghamba, makataksatu pun kekuatan yang bisamenghalanginya.Taksatu, takjugaseribu.Takberatus, takberlaksa.Takadakekuatan yang mampumenghalangitakdir-Nya.
Saturezekiakandisusulrezekilainnya. Jikamanusiacukuptahudiridanmensyukurisemua yang iaterima. Tapibetapasedikit yang mampumengangkattangandanmenundukkankepala, berkatapenuhrendahdiridanmengaku, ”Allahumaya Allah, segalabermulaatas-Mu dansegalaberakhirkarena-Mu.”
Seringmanusiamengira, semua yang didapatadalahhasilkerjakerasdanusahanya.Seringmanusiamenyangka, semua yang terjadikeluardarijerihpayahnya.Padahal, sungguhtakadadayapadadirimanusia yang lemahini, Makhluk yang ketikakantukdatang, takmampumeskihanyamengangkatkepala.
WahaiMahapemberiRezeki, inilah kami, berdiridenganlututgemetarmemohonampundantakjubpadaanugerah yang Engkauberikan. Mendzikirkannama-Mu berkali-kali, ”YaRazzaq. YaRazzaq.YaRazzaq.”Berikanlahkepada kami segala yang baik, dariilmu-Mu, darikarunia-Mu, daritakdir-Mu, dandarisegalakeputusanbaik-Mu.[Cyber Sabili, Rabu, 22 September 2010 02:29 HerrynurdiAsma al HusnaarRazzaq]
            YaArRazzaq, Pemberirezeki, Engkautelah, sedangdanakanselalumemberikanrezekikepadahamba-Mu daritempat yang tidakdisangka-sangka, jadikanlahhambaini orang-orang yang bersyukurdenganrezekiitu, hindarilahhambainidarisifatdansikapborosdalammembelanjakanhartaitu yang bukanpadatempat-Nya. Kalaulahbukankarenarezekidari-Mu, sungguh kami tidakakanmampubertahanhidup di duniaini.
YaIlahi, rezeki-Mu telahmenghidupkanjasadhamba, sehatdankuatuntukmelakukanaktivitasdalamkesibukansehari-hari, rezeki yang Engkauberikantelahmelepaskanhambadarikefakiran, tidakmengemisdantidakmeminta-mintajugatidakmengharapkanbelaskasihan orang lain. Rezeki yang Engkauberikantelahmengantarkanhambauntukmenikmatikehidupan yang lebihbaik, semogadenganrezekiiniya Allah, hamba, anakdanisterisertakerabathambaselalubersyukurkepada-Mu sehinggakelaksesuaidenganjanji-Mu akanditambahrezekidalambentuk lain yang lebihbanyak, [CubadakSolok, 01 JumadilAwal1432.H/ 05 April  2011.M Jam; 12;05]
                                                                                              
Referensi;
1.CyberSabili, Rabu, 22 September 2010 02:29 HerrynurdiAsma al HusnaarRazzaq
2.Kumpulan OpiniAbdurahman, Muhammad,MengokohkanKalimat La IlahaIllallah
3. Al Qur’an danterjemahannya, Depag RI 1994/1995
4. KumpulanCeramahPraktis, MukhlisDenros, 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar