Minggu, 14 Juni 2015

59. Ar Raffi, Yang Meninggikan








AR RAFII
[ Yang Meninggikan]
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS

                Allah berkuasa terhadap makhluk-Nya, yang memberikan rezeki, yang menghidupkan dan mematikan, yang meninggikan derajat manusia dan yang merendahkan,  yang memberikan kekuasaan dan yang melengserkan penguasa, Dialah yang menjadikan sesuatu itu ada dan menjadikan sesuatu itu menjadi tidak ada. Ar Rafii, Allah Yang Meninggikan, menempatkan hamba-Nya pada posisi yang baik beberapa derajat walaupun semua orang berupaya untuk merendahkannya, Allah Ar Rafii, Yang Meninggikan;
”Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [.Al An’am  6;165]

                Allah menempatkan posisi manusia pada umumnya adalah sama, tidak ada bedanya antara satu dengan lainnya, akan tetapi karena keimanan dan ilmu yang dimiliki menaikkan derajat manusia menjadi lebih terpandang dan lebih mulia di hadapan Allah. Dalam hadits lain Rasulullah menyampaikan sabdanya yang diriwayatkan oleh Ibnu Adi dan Baihaqi,”Carilah ilmu itu walaupun sampai ke negeri Cina”.

Dengan ilmu pengetahuan peradaban manusia akan maju dan ilmu pula yang membedakan antara manusia satu dengan lainnya sebagaimana surat Mujadalah 58;11 menyatakan;
"Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan".

Rasulullah bersabda bahwa untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akherat haruslah dengan ilmu;

            "Barangsiapa yang menghendaki kehidupan sukses di dunia maka ia harus berilmu, siapa saja yang menghendaki kehidupan bahagia di akherat maka ia harus berilmu, dan siapa saja yang menghendaki akan kebahagiaan keduanya maka juga ia harus mendapatkannya dengan ilmu" .

            Menuntut ilmu itu wajib hukumnya sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah;"Menuntut ilmu itu adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim baik laki-laki dan perempuan"."Tuntutlah ilmu itu sejak masih dalam ayunan hingga ke liang lahat".
            Allah meninggikan derajat hamba-Nya karena beriman, imanlah yang membedakan manusia satu dengan lainnya, demikian pula dengan ilmu pengetahuan Allah menaikkan peringkat manusia, karena memang sangat berbeda orang yang berilmu dengan orang yang bodoh, bahkan ayat yang pertama kali turun bukanlah perintah shalat atau puasa, tapi perintah membaca agar punya ilmu.

            Derajat manusia tidak dilihat dari tanah kelahiran, tidak tergantung suku dan bangsanya tapi manusia akan tinggi derajatnya disisi Allah bila bertaqwa kepada-Nya dengan taqwa yang sebenarnya;
”Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”[Al Hujurat 49;13]

Imam Al Ghazali mengartikan taqwa dengan ; T; Tawakal yaitu menyerahkan hasil usaha kepada Allah setelah maksimal berusaha,  Q; Qona’ah artinya sikap hidup yang tidak boros dan berangan-angan tinggi. Dia terima dengan rasa syukur apa yang diperoleh hari ini, tetapi tetap berusaha dengan sungguh-sungguh untuk masa depan, W; Wara’ artinya berhati-hati terhadap barang yang syubhat, orang yang bertaqwa ditinggalkannya yang syubhat ini, Y ; Yakin artinya kepercayaan yang semakin dalam kepada Allah, Rasul dan Syari’at-Nya.

Secara umum manusia adalah makhluk yang baik.Asal kejadian dan pribadi manusia adalah baik, sebagaimana firman Allah;
Sungguh Kami telah menciptakan manusia itu dalam sebaik-baik kejadian”,[At Tin 95;4].

 Kalau kita bandingkan kejadian kita dengan makhluk Allah yang lain sungguh manusia berada dalam bentuk yang baik, fisik maupun bathinya. Disamping itu manusiapun makhluk yang mulia dan dimuliakan Allah dengan memberikan bekal dalam kehidupan, baik yang berada di laut ataupun di darat, Al Isra’ 17;70  membenarkannya, ;
”Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.”

            Kemuliaan manusia yang diwakili Nabi Adam pada masa itu lebih tinggi dari Iblis dan Malaikat, hal ini terletak dari ilmu pengetahuan yang dimiliki. Manusiapun makhluk yang suci, dilahirkan tanpa membawa dosa dan kesalahan juga  tidak mewarisi dosa nenek moyang sebagaimana faham Nasrani. Walaupun dia dilahirkan dari hubungan biologis di luar nikah maka kelahirannya tetap suci tidak terpengaruh oleh perbuatan haram orangtuanya. Dalam sebuah hadits Nabi bersabda, ”Tidak dilahirkan seseorang anak melainkan dalam keadaan suci dari dosa” [HR. Muslim].

Demikian Allah mengangkat posisi manusia diantara makhluk lainnya, dia sebagai makhluk yang baik, mulia dan suci. Ini merupakan posisi tinggi diberikan kepada manusia, namun posisi ini bisa ditingkatkan lagi menjadi posisi terhormat dikala iman dan amal shaleh dapat diujudkan melalui perjuangan seperti hijrah;

Hijrah ke Madinah meninggalkan kampung halaman, bercerai berai dengan keluarga, harta benda tinggal, berbekal sekedar saja demi mengikuti perintah Allah  adalah sikap terpuji  yang membedakan orang yang mengaku beriman tapi tidak hijrah, tempat mereka mulia disisi Allah dengan kemenangan besar, At Taubah 9;20-21 Allah memfirmankan,;
”Orang-orang yang beriman dan berhijrah di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya disisi Allah, dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat daripada-Nya, keridhaan dan syurga, mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal”.

Ujudkeimanan yang baikadalahiman yang siapuntukberjihad di jalanAlahdengansegalapotensi yang dimiliki, ketakutanterhadap jihad iniakhirnyapok orang-orang yang phobiterhadapislammenjadikan jihad sebagaikelompok yang keras, kasardangerombolanterorissehinggamakna jihad sudahdiartikansangatnegatif, padahal jihad adalah agenda suciseorangmuslim yang masihbaikimannya, bilatidakmauberjihadmaka Allah akanmencari orang lain yang akanmenegakkan jihad itu, benarapa yang dikatakanolehSayidQutb,"Jayanyaislamkarenamenegakkan jihad danhancurnyaislamkarenameninggalkan jihad
            ’’Sesungguhnya Allah Telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu Telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang Telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar” [At Taubah 9;111]

Muhammad adalah pribadi biasa demikian pula ummatnya, tapi Allah dengan agama ini menjadikan ummat islam sebagai ummat yang baik dibandingkan dengan ummat-ummat terdahulu, julukan yang diberikan adalah Khairu Ummah yaitu Umat Terbaik;
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik" [Ali Imran 3;110].

Untukmenjadiummatterbaikitu, tigasyaratnyayaituberimankepada Allah dengankeimanan yang sempurna, menyuruhkepada yang ma’rufdanmencegahdarikemungkaran.Secarakhususwanitapunmampumeraihderajat yang tinggi, posisi yang baikdibandingkanlelakidengansyarat-syaratyang  diungkapkan Allah padaayat-Nya.

Nabi Muhammad Saw bersabda, ” Wanita adalah tiang negara, bila ia baik maka baiklah negara dan bila ia rusak maka rusaklah negara”. Dan sejarah kehidupan bangsa-bangsa memperlihatkan kebenaran sabda Nabi Muhammad Saw ini. Selain itu beliaupun menyatakan  dengan sabdanya, ”Syurga itu berada di bawah telapak kaki kaum wanita”.
           
            Ummu Salamah pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, "Ya Nabi Allah, apakah sebabnya hanya laki-laki yang banyak disebut dalam Al Qur'an, sedang wanita tidak disebut". Sesudah pertanyaan tersebut karena hanya merasa laki-laki saja yang disebut berjihad, berperan dan beramal luas, maka Rasulullah Saw membacakan firman Allah pada surat Al Ahzab 33;35
''Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar''

Dari ayat diatas ada sepuluh peran wanita dalam kehidupannya bersama lelaki sehingga kedudukannya tidak berbeda untuk meraih kebaikan dari Allah, dengan peran itu wanitapun akan mendapatkan ampunan dan pahala yang besar dari Allah.

Allah bersifat Ar Rafii, Yang Meninggikan, meninggikan siapa yang dikehendaki-Nya beberapa derajat karena memiliki kelebihan dan potensi kebaikan yang dikembangkan, sehingga walaupun manusia merendahkannya tapi kalau  Allah akan menaikkan derajat seseorang maka tak satupun yang bisa menghalangi-Nya, kita lihatlah kisah para nabi dan rasul, yang mereka tadinya adalah orang-orang rendahan dan tidak siapa-siapa, tapi dengan kekuasaan Allah mereka menjadi orang yang mengukir sejarah cemerlang dalam memperjuangkan agama Allah.

            Dalam sebuah peperangan antara Thalut dan Jalut, Allah memunculkan pemimpin baru yaitu Daud, dia hanya seorang pemuda penggembala yang sangat sederhana, peperangan itu dimenangkan oleh Daud.Daudmajudenganmembawatongkatnyadanlimabuahbatusertakatapel. Jalutmajudengandilapisisenjatadanbajubesi.JalutberusahamengejekDauddanmerendahkannyasertamentertawakankefakirannyadankelemahannya.KemudianDaudmeletakkanbatu yang kuat di ataskatapelnya, laluiamelepaskannya di udarasehinggabatuitu pun meluncurdengankeras. AnginmenjadisahabatDaudkeranaiacintakepada Allah s.w.t sehinggaanginitumembawabatuitumenujukedahiJalut. Batuitumembunuhnya.Jalut yang dibekalisenjata yang lengkapitutersungkurketanahdanmati.

Daud, seorangpenggembala yang baik, mengambilpedangnya.Dan berkecamuklahpeperangan di antarakeduapasukan.Peperangandimulaisaatpemimpinnyaterbunuhdan rasa ketakutanmenghinggapiseluruhpasukannya, sedangkanpasukan yang lain dipimpinolehseorangpenggembalakambing yang sederhana.

Allah s.w.t berfirman:"Tatkalamerekatampakolehjalutdantenteranya, mereka pun berdoa: 'YaTuhan kami, tuangkanlahkesabaranatasdiri kami, dankukuhkanlahpendirian kami terhadap orang-orang kafir.' Mereka (tenteraThalut) mengalahkantenteraJalutdenganizin Allah memberinyakepadanya (Daud) pemerintahandanhikmah, (sesudahmeninggalnyaThalut) danmengajarkankepadanyaapa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidakmenolak (keganasan) sebahagianmanusiadengansebahagian yang lain, pastirosaklahbumiini. Tetapi Allah mempunyaikurnia (yang dicurahkan) atassemestaalam." (QS. al-Baqarah: 250-251)

SetelahDaudmembunuhjalut, iamencapaipuncakkebenaran di tengah- tengahkaumnyasehinggaiamenjadiseoranglelaki yang paling terkenal di kalanganBaniIsrail. Beliaumenjadipemimpinpasukandansuamidarianakperempuan raja.NamunDaudtidakbegitugembiradengansemuaini.Beliautidakbertujuanuntukmencapaikebenaranataukedudukanataukehormatan, tetapibeliauberusahauntukmenggapaicinta Allah s.w.t. Daudtelahdiberisuatusuara yang sangatindahdanmengagumkan.Daudbertasbihkepada Allah s.w.t danmengagungkan- Nyadengansuaranya yang menarikdanmengundangdecakkagum.Olehkeranaitu, setelahmengalahkanJalut, Daudbersembunyi.Beliaupergikegurundangunung.Beliaumerasakankedamaian di tengah-tengahmakhluk-makhluk yang lain. Di saatmengasingkandiri, beliaubertaubatkepada Allah s.w.t.

Nabi Musa berasaldarikeluarga yang bukansiapa-siapabahkandiamenjadi target yang akandibunuholehFir’aunketikamasihkecil, tapi Allah menempatkan-Nyapadaposisimuliadenganperjuanganpanjang, ketikadiamenyampaikanrisalahinikepadaFir’aun, makaFir’aunmengungkapkanmartabat Musa yang hinadanrendahanpadamasadahulu;

‘Dan (ingatlah) ketikaTuhanmumenyeru Musa (denganfirman-Nya): "Datangilahkaum yang zalimitu,(yaitu) kaumFir'aun. mengapamerekatidakbertakwa?"berkata Musa: "YaTuhanku, Sesungguhnyaakutakutbahwamerekaakanmendustakanaku.dan (karenanya) sempitlahdadakudantidaklancarlidahkuMakautuslah (Jibril) kepadaHarun. danakuberdosaterhadapmereka, Makaakutakutmerekaakanmembunuhku".MakadatanglahkamuberduakepadaFir'aundanKatakanlaholehmu: "Sesungguhnya Kami adalahRasulTuhansemestaalam,lepaskanlahBaniIsrail (pergi) beserta kami".Fir'aunmenjawab: "Bukankah Kami telahmengasuhmu di antara (keluarga) Kami, waktukamumasihkanak-kanakdankamutinggalbersama Kami beberapatahundariumurmu. dankamutelahberbuatsuatuperbuatan yang telahkamulakukanitudankamuTermasukgolongan orang-orang yang tidakmembalasguna.berkata Musa: "Akutelahmelakukannya, sedangaku di waktuituTermasuk orang-orang yang khilaf.laluakularimeninggalkankamuketikaakutakutkepadamu, kemudianTuhankumemberikankepadakuilmusertaDiamenjadikankusalahseorang di antararasul-rasul.” [AsySyu’ara 26;10-21]

Denganlantang Musa dihadapanFir’aunmenyatakankemuliaannya yang dianugerahioleh Allah derajat yang tinggiyaituderajatkenabianwalaupun di hadapanFir’aundiadianggaprendah.

                Allah Ar Rafii, Yang  Meninggikan, meninggikan makhluk-Nya dengan derajat terhormat, tinggikanlah selalu derajat ummat-Mu ya Allah di mata dunia hingga akherat dengan pengamalan ajaran islam yang mereka lakukan. Engkau Maha Meninggikan, hamba mengharapkan posisi mulia dengan ketaqwaan, berilah hamba kemampuan untuk meraihnya ya Ilahi.

Ar Rafii, ya Allah Yang Maha Meninggikan, setelah Engkau muliakan kami dengan iman dan islam, maka bantulah kami ya Alllah untuk menjaga kemuliaan itu, berilah kesempatan kepada hamba untuk meraih derajat keimanan yang lebih tinggi dari sebelumnya, karena dengan keimanan yang tinggilah hamba akan jauh dari gangguan godaan dunia yang menggiurkan ini, tunjukilah hamba jalan yang benar ya Allah dan berilah kemampuan bagi hamba untuk selalu melalui jalan yang benar itu bersama dengan orang-orang shaleh lainnya, Wallahu a’lam [CubadakSolok, 14 JumadilAwal 1432.H/ 18 April 2011.M, Jam 22;35].

Referensi;
1.KuliahTafsir, Faktar IAIN RadenIntan Lampung, 1989
2.Al Qur'an danTerjemahannya, Depag RI, 1994/1995
3.KumpulanCeramahPraktis, Drs.MukhlisDenros, 2009
4.PakNdak, KisahNabi-nabi, 2007


Tidak ada komentar:

Posting Komentar