Rabu, 10 Juni 2015

95. Al Jaliil, Yang Maha Luhur




AL JALIIL
[ Yang Maha Luhur]
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS 

            Allah dengan sifatnya yang mulia mengajarkan kepada hamba-Nya agar memiliki sifat demikian, yaitu sifat mendekati kepada sifat-sifat Allah sehingga kepribadian hamba itu mulia, baik dan luhur di hadapan hamba lainnya. Al Jaliil adalah sifat Allah yang Maha Luhur, yang mempunyai keluhuran, kebaikan, kebesaran dan kemuliaan;
”Semua yang ada di bumi itu akan binasa. dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai keluhuran dan kemuliaan.” [Ar Rahman 55;26-27]

                Keluhuran Allah nampak kepada hamba-Nya yang dicurahkan karunia dan rahmat-Nya sejak dari kejadian langit dan  bumi hingga penciptaan manusia yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas hidup termasuk rezeki yang menopang kehidupan manusia;
”dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya). di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang, dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, dan Dia menciptakan jin dari nyala api. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”[Ar Rahman 55;10-18]

Dia yang mendengar doa dan munajad hamba-Nya yang kadangkala doa itu dikabulkan manusia melupakan semua nikmat yang sudah diberikan itu, Allahpun memberikan kekuasaan kepada manusia dengan maksud untuk memakmurkan dunia ini dengan keadilan;
”Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya) atau siapakah yang memimpin kamu dalam kegelapan di dataran dan lautan dan siapa (pula)kah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya? Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? Maha Tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan (dengan-Nya).atau siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya), kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan rezki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)?. Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar".[An Naml 27;62-64]

Begitu luhur dan mulianya Allah kepada hamba-Nya yang memberikan karunia kepada seluruh manusia, bahkan dikala Allah menyampaikan maksud untuk menciptakan manusia kepada malaikat, sebenarnya malaikat tidak setuju karena selama ini makhluk yang diciptakan sebelum manusia perbuatannya selalu membuat kerusakan dan menumpahkan darah, malaikat khawatir akan terjadi hal demikian lagi, tapi Allah yang Maha Luhur menciptakan makhluk baru ini juga dengan kepribadian  yang luhur, protes malaikat tidak membuat Allah marah tapi disikapi kesantunan;
”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."[Al Baqarah 2;30].

Dengan kasih sayang-Nya Allah memberikan ilmu kepada Adam agar memiliki pengetahuan yang lebih dari malaikat, sehingga protes malaikat tidak terbukti dan akhirnya terjawab argumentasi yang disampaikan Allah;
”Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”[Al Baqarah 2;31-32].

Dalam surat Al An'am 6;151-152 Allah menerangkan sebanyak sebelas pesan-Nya untuk hamba dalam rangka mengokohkan ketauhidan seorang muslim, agar menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat merusak kepribadian sehingga derajat taqwa dapat diraih, ini merupakan akhlak luhur yang diajarkan kepada hamba-Nya agar hidup harmonis di dunia dan baik ke akheratnya;
"Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu:
1.janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia,
2.berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa,
3.dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu Karena takut kemiskinan
4.kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka,
5.dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang
   nampak di antaranya maupun yang tersembunyi,
6.dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) 
   melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". demikian   itu yang diperintahkan
   kepadamu supaya kamu memahami(nya).
7.Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang
   lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa.
8.dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil.
9.kami tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar 
  kesanggupannya.
10.dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia
   adalah kerabat(mu),
11.dan penuhilah janji Allah. yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar
  kamu ingat.

Sebelas akhlak luhur  tersebut dapat kita bahas satu persatu dalam rangka menambah pengetahuan dan meningkatkan kualitas kemusliman kita hendaknya;

1.janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia,
            Sejak awal kenabian Muhammad bahkan dari Nabi Adam As, sudah disampaikan dan diperjuangkan agar ummat ini mempersihkan pengabdiannya hanya kepada Allah semata, mentauhidkan Allah dan menjauhkan diri dari perbuatan syirik yang dapat merusak iman. Demikian pentingnya aqidah yang bersih, iman yang baik sampai Lukman menempatkan pendidikan kepada anaknya pendidikan aqidah terlebih dahulu sebagaimana firman Allah dalam surat Lukman 31;13

"Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

2.berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa,
            Orang yang paling berjasa dalam hidup ini selain Allah sebagai Khaliq adalah orangtua yang memfasilitasi sehingga kita bisa hadir di dunia dalam kondisi baik, kita kandung selama sembilan bulan lebih kemudian diasuh dengan segala suka dan duka tanpa mengeluh, semua itu agar sang anak hidup dan selamat, sehingga wajar bila Allah menempatkan orangtua lebih awal dibandingkan dengan manusia lainnya. Firman Allah dalam surat Lukman 31;14

" Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu"
  
3.dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu Karena takut kemiskinan
            Allah menuntut agar orangtua untuk menjaga anak dengan baik semampunya karena membesarkan anak juga merupakan bentuk jihad lain untuk menciptakan anak-anak yang berkualitas. Firman Allah dalam surat An Nisa' 4;9

''Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar''

4.kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka,
Keimanan kepada kalimat tauhid yang berbunyi,”Laa Ilaaha Illallah” mengandung salah sat u makna yaitu “Laa Raaziqu Illallah” artinya tidak ada Pemberi rezeki kecuali Allah.

Namun rezeki tersebut tidaklah turun dari langit dengan demikian saja tanpa usaha, usaha itu menunjang untuk dapatnya rezeki dari  Allah, firman-Nya dalam beberapa ayat menerangkan;

"Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan. Sesungguhnya Allah dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh".[Adz Dzariyat 51;57-58]

5.dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi,
            Sikap seorang mukmin terhadap Allah adalah rela menjadikan dirinya sebagai hamba yang wajib mengabdikan seluruh potensi hidupnya hanya kepada-Nya [Adz Dzariat 51;56],

            Terhadap manusia sikap seorang mukmin adalah bermuamalah yaitu menjalin hubungan sosial dengan siapapun tanpa mengorbankan aqidah dan mencemari tauhid [Ali Imran 3;112]
“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi tanpa alasan yang benar. yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas”

6.dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar".
            Seorang mukmin dilarang membunuh tanpa alasan yang tepat seperti dalam peperangan, itu dibolehkan, tapi pembunuhan selain yang diperintahkan maka berdosalah pelakunya. Rasulullah menyatakan bahwa bila ada seorang muslim membunuh saudaranya tanpa alasan yang dapat dibenarkan syara' maka haram baginya untuk masuk syurga".   Firman Allah dalam surat An Nisa' 4;93

"Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja Maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya"

7.Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa.
            Mendekati harta  anak yatim adalah sikap yang tidak  terpuji apalagi menguras harta itu untuk kepentingan yang salah, anak yatim harus dijaga dan disantuni, bila kita tidak mampu untuk membantu mereka dengan marteri maka menjaga hartanya sudah cukup terpuji. Firman Allah dalam surat Adh Dhuha 93;9

"Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang"

8.dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil.
Dalam kehidupan muamalah kita harus belaku baik termasuk dalam menakar, mengukur dan menimbang harus sempurna, sesuai dengan takaran yang ada agar hidup kita selamat dunia dana akherat, Firman Allah dalam surat Al Muthafifin 83;1-6

"1.  Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, 2.  (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, 3.  Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. 4.  Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa Sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, 5.  Pada suatu hari yang besar, 6.  (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?".

9.kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya.
Sesuai  dengan do'a hamba kepada Allahdalamsurat Al Baqarah 2;286 bahwahambapuntidaksanggupmenerimaujiandiluarkemampuannya;

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. beri ma'aflah Kami; ampunilah Kami; dan rahmatilah kami. Engkaulahpenolong kami, Makatolonglah kami terhadapkaum yang kafir."

10.dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu),
            Keadilan harus  tegak pada seluruh posisi kehidupan manusia, sejak dari pribadi, keluarga, masyarakat hingga level negara, barulah hidup manusia itu akan aman.

Firman Allahdalamsurat Al Maidah 5;8

'"Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan"

11.dan penuhilah janji Allah
            Sejak berada di alam rahim seorang ibu, manusia sudah berjanji untuk taat dan patuh hanya kepada Allah yang akan dijadikan sebagai Tuhan dan hanya kepada-Nya saja menyembahkan diri;

" Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap Ini (keesaan Tuhan)",[Al A'raf 7;172].

Orang yang beribadah kepada Allah adalah orang yang mengerti dengan janjinya dahulu, yang janji itu harus ditunaikan dengan sebaiknya, bila tidak tentu ada konsekwensi yang akan diterimanya kelak.

            Allah Al Jaliil, Yang Maha Luhur, Engkau memperlakukan makhuk atau hamba-Mu dengan santun, baik, lemah lembut lagi luhur, tiada dapat kami membalas semua kebaikan yang telah Engkau berikan kepada kami, ajarilah kami ya Allah bagaimana cara bersyukur yang baik, janganlah kami disiksa karena kami lalai atau lupa untuk mensyukuri segala nikmat-Mu.

Allah Yang Maha Luhur, tunjuki kami akhlak yang luhur kepada hamba lainnya dalam mengamalkan keluhuran yang telah Engkau ajarkan dalam kehidupan ini, tanpa keluhuran-Mu maka mustahil kami dapat menerima nikmat yang demikian banyak sehingga kami tidak mampu untuk menghitungnya, Wallahu a’lam [CubadakSolok, 27 JumadilAwal 1432.H/ 01 Mai 2011.M, Jam 15;13].

Referensi;
1.KuliahTafsir, Faktar IAIN RadenIntan Lampung, 1989
2.Al Qur'an danTerjemahannya, Depag RI, 1994/1995
3.KumpulanCeramahPraktis, Drs.MukhlisDenros, 2009
4.Hamka, Pandangan Hidup Muslim



Tidak ada komentar:

Posting Komentar