AL JALIIL
[ Yang Maha Luhur]
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS
Allah
dengan sifatnya yang mulia mengajarkan kepada hamba-Nya agar memiliki sifat
demikian, yaitu sifat mendekati kepada sifat-sifat Allah sehingga kepribadian
hamba itu mulia, baik dan luhur di hadapan hamba lainnya. Al Jaliil adalah
sifat Allah yang Maha Luhur, yang mempunyai keluhuran, kebaikan, kebesaran dan
kemuliaan;
”Semua yang ada di bumi itu akan binasa. dan tetap kekal Dzat
Tuhanmu yang mempunyai keluhuran dan kemuliaan.” [Ar Rahman 55;26-27]
Keluhuran
Allah nampak kepada hamba-Nya yang dicurahkan karunia dan rahmat-Nya sejak dari
kejadian langit dan bumi hingga
penciptaan manusia yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas hidup termasuk
rezeki yang menopang kehidupan manusia;
”dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya). di bumi itu
ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang, dan biji-bijian
yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya. Maka nikmat Tuhan kamu yang
manakah yang kamu dustakan? Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti
tembikar, dan Dia menciptakan jin dari nyala api. Maka nikmat Tuhan kamu yang
manakah yang kamu dustakan? Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari
dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya. Maka nikmat Tuhan kamu yang
manakah yang kamu dustakan?”[Ar Rahman 55;10-18]
Dia yang mendengar doa dan munajad hamba-Nya yang
kadangkala doa itu dikabulkan manusia melupakan semua nikmat yang sudah
diberikan itu, Allahpun memberikan kekuasaan kepada manusia dengan maksud untuk
memakmurkan dunia ini dengan keadilan;
”Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam
kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan
yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah
ada Tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya) atau siapakah yang
memimpin kamu dalam kegelapan di dataran dan lautan dan siapa (pula)kah yang
mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya?
Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? Maha Tinggi Allah terhadap apa
yang mereka persekutukan (dengan-Nya).atau siapakah yang menciptakan (manusia
dari permulaannya), kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang
memberikan rezki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah disamping Allah ada
Tuhan (yang lain)?. Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu
memang orang-orang yang benar".[An Naml 27;62-64]
Begitu luhur dan mulianya Allah kepada hamba-Nya
yang memberikan karunia kepada seluruh manusia, bahkan dikala Allah
menyampaikan maksud untuk menciptakan manusia kepada malaikat, sebenarnya
malaikat tidak setuju karena selama ini makhluk yang diciptakan sebelum manusia
perbuatannya selalu membuat kerusakan dan menumpahkan darah, malaikat khawatir
akan terjadi hal demikian lagi, tapi Allah yang Maha Luhur menciptakan makhluk
baru ini juga dengan kepribadian yang
luhur, protes malaikat tidak membuat Allah marah tapi disikapi kesantunan;
”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:
"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."
mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu
orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami
Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui."[Al Baqarah
2;30].
Dengan kasih sayang-Nya Allah memberikan ilmu
kepada Adam agar memiliki pengetahuan yang lebih dari malaikat, sehingga protes
malaikat tidak terbukti dan akhirnya terjawab argumentasi yang disampaikan
Allah;
”Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama
(benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang
benar orang-orang yang benar!"mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak
ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami;
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”[Al Baqarah 2;31-32].
Dalam surat Al An'am 6;151-152 Allah
menerangkan sebanyak sebelas pesan-Nya untuk hamba dalam rangka mengokohkan
ketauhidan seorang muslim, agar menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat merusak
kepribadian sehingga derajat taqwa dapat diraih, ini merupakan akhlak luhur
yang diajarkan kepada hamba-Nya agar hidup harmonis di dunia dan baik ke
akheratnya;
"Katakanlah:
"Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu:
1.janganlah kamu
mempersekutukan sesuatu dengan Dia,
2.berbuat baiklah
terhadap kedua orang ibu bapa,
3.dan janganlah kamu
membunuh anak-anak kamu Karena takut kemiskinan
4.kami akan memberi
rezki kepadamu dan kepada mereka,
5.dan janganlah kamu
mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang
nampak di antaranya maupun yang tersembunyi,
6.dan janganlah kamu
membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)
melainkan dengan sesuatu (sebab) yang
benar". demikian itu yang
diperintahkan
kepadamu supaya kamu memahami(nya).
7.Dan janganlah kamu
dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang
lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa.
8.dan sempurnakanlah
takaran dan timbangan dengan adil.
9.kami tidak memikulkan
beban kepada seseorang melainkan sekedar
kesanggupannya.
10.dan apabila kamu
berkata, Maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia
adalah kerabat(mu),
11.dan penuhilah janji
Allah. yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar
kamu ingat.
Sebelas akhlak luhur tersebut dapat kita bahas satu persatu dalam
rangka menambah pengetahuan dan meningkatkan kualitas kemusliman kita
hendaknya;
1.janganlah kamu
mempersekutukan sesuatu dengan Dia,
Sejak awal kenabian Muhammad bahkan dari Nabi Adam
As, sudah disampaikan dan diperjuangkan agar ummat ini mempersihkan
pengabdiannya hanya kepada Allah semata, mentauhidkan Allah dan menjauhkan diri
dari perbuatan syirik yang dapat merusak iman. Demikian pentingnya aqidah yang
bersih, iman yang baik sampai Lukman menempatkan pendidikan kepada anaknya
pendidikan aqidah terlebih dahulu sebagaimana firman Allah dalam surat Lukman
31;13
"Dan
(Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
2.berbuat baiklah terhadap
kedua orang ibu bapa,
Orang yang paling berjasa dalam hidup ini selain
Allah sebagai Khaliq adalah orangtua yang memfasilitasi sehingga kita bisa
hadir di dunia dalam kondisi baik, kita kandung selama sembilan bulan lebih
kemudian diasuh dengan segala suka dan duka tanpa mengeluh, semua itu agar sang
anak hidup dan selamat, sehingga wajar bila Allah menempatkan orangtua lebih
awal dibandingkan dengan manusia lainnya. Firman Allah dalam surat Lukman 31;14
" Dan kami perintahkan kepada manusia
(berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam
keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah
kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu"
3.dan janganlah kamu
membunuh anak-anak kamu Karena takut kemiskinan
Allah menuntut agar orangtua untuk menjaga anak
dengan baik semampunya karena membesarkan anak juga merupakan bentuk jihad lain
untuk menciptakan anak-anak yang berkualitas. Firman Allah dalam surat An Nisa'
4;9
''Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang
yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang
mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah
mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang
benar''
4.kami akan memberi rezki
kepadamu dan kepada mereka,
Keimanan kepada kalimat tauhid yang berbunyi,”Laa
Ilaaha Illallah” mengandung salah sat u makna yaitu “Laa
Raaziqu Illallah” artinya tidak ada Pemberi rezeki kecuali Allah.
Namun rezeki tersebut tidaklah turun dari langit
dengan demikian saja tanpa usaha, usaha itu menunjang untuk dapatnya rezeki
dari Allah, firman-Nya dalam beberapa
ayat menerangkan;
"Aku tidak menghendaki rezki
sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku
makan. Sesungguhnya Allah dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai kekuatan
lagi sangat kokoh".[Adz Dzariyat 51;57-58]
5.dan janganlah kamu
mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun
yang tersembunyi,
Sikap seorang mukmin
terhadap Allah adalah rela menjadikan dirinya sebagai hamba yang wajib
mengabdikan seluruh potensi hidupnya hanya kepada-Nya [Adz Dzariat 51;56],
Terhadap manusia sikap
seorang mukmin adalah bermuamalah yaitu menjalin hubungan sosial dengan
siapapun tanpa mengorbankan aqidah dan mencemari tauhid [Ali Imran 3;112]
“Mereka
diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang
kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka
kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. yang
demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi
tanpa alasan yang benar. yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan
melampaui batas”
6.dan janganlah kamu
membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu
(sebab) yang benar".
Seorang mukmin dilarang membunuh tanpa alasan yang
tepat seperti dalam peperangan, itu dibolehkan, tapi pembunuhan selain yang
diperintahkan maka berdosalah pelakunya. Rasulullah menyatakan bahwa bila ada
seorang muslim membunuh saudaranya tanpa alasan yang dapat dibenarkan syara'
maka haram baginya untuk masuk syurga".
Firman Allah dalam surat An Nisa' 4;93
"Dan barangsiapa yang membunuh
seorang mukmin dengan sengaja Maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di
dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab
yang besar baginya"
7.Dan janganlah kamu dekati
harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia
dewasa.
Mendekati harta
anak yatim adalah sikap yang tidak
terpuji apalagi menguras harta itu untuk kepentingan yang salah, anak
yatim harus dijaga dan disantuni, bila kita tidak mampu untuk membantu mereka
dengan marteri maka menjaga hartanya sudah cukup terpuji. Firman Allah dalam surat
Adh Dhuha 93;9
"Sebab itu,
terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang"
8.dan sempurnakanlah takaran
dan timbangan dengan adil.
Dalam
kehidupan muamalah kita harus belaku baik termasuk dalam menakar, mengukur
dan menimbang harus sempurna, sesuai dengan takaran yang ada agar hidup kita
selamat dunia dana akherat, Firman Allah dalam surat Al Muthafifin 83;1-6
"1.
Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, 2. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima
takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, 3. Dan apabila mereka menakar atau menimbang
untuk orang lain, mereka mengurangi. 4.
Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa Sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,
5. Pada suatu hari yang besar, 6. (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri
menghadap Tuhan semesta alam?".
9.kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar
kesanggupannya.
Sesuai dengan do'a hamba kepada Allahdalamsurat Al Baqarah 2;286
bahwahambapuntidaksanggupmenerimaujiandiluarkemampuannya;
"Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana
Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. beri ma'aflah
Kami; ampunilah Kami; dan rahmatilah kami. Engkaulahpenolong kami,
Makatolonglah kami terhadapkaum yang kafir."
10.dan apabila kamu berkata,
Maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu),
Keadilan
harus tegak pada seluruh posisi
kehidupan manusia, sejak dari pribadi, keluarga, masyarakat hingga level
negara, barulah hidup manusia itu akan aman.
Firman Allahdalamsurat Al Maidah 5;8
'"Hai orang-orang yang beriman hendaklah
kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi
saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu lebih
dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan"
11.dan penuhilah janji Allah
Sejak berada di alam
rahim seorang ibu, manusia sudah berjanji untuk taat dan patuh hanya kepada
Allah yang akan dijadikan sebagai Tuhan dan hanya kepada-Nya saja menyembahkan
diri;
" Dan
(ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
"Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau
Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di
hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah
orang-orang yang lengah terhadap Ini (keesaan Tuhan)",[Al A'raf 7;172].
Orang yang beribadah kepada Allah adalah orang
yang mengerti dengan janjinya dahulu, yang janji itu harus ditunaikan dengan
sebaiknya, bila tidak tentu ada konsekwensi yang akan diterimanya kelak.
Allah Al Jaliil, Yang Maha
Luhur, Engkau memperlakukan makhuk atau hamba-Mu dengan santun, baik, lemah
lembut lagi luhur, tiada dapat kami membalas semua kebaikan yang telah Engkau
berikan kepada kami, ajarilah kami ya Allah bagaimana cara bersyukur yang baik,
janganlah kami disiksa karena kami lalai atau lupa untuk mensyukuri segala nikmat-Mu.
Allah Yang Maha Luhur, tunjuki kami akhlak
yang luhur kepada hamba lainnya dalam mengamalkan keluhuran yang telah Engkau
ajarkan dalam kehidupan ini, tanpa keluhuran-Mu maka mustahil kami dapat
menerima nikmat yang demikian banyak sehingga kami tidak mampu untuk
menghitungnya, Wallahu a’lam [CubadakSolok,
27 JumadilAwal 1432.H/ 01 Mai 2011.M, Jam 15;13].
Referensi;
1.KuliahTafsir,
Faktar IAIN RadenIntan Lampung, 1989
2.Al
Qur'an danTerjemahannya, Depag RI, 1994/1995
3.KumpulanCeramahPraktis,
Drs.MukhlisDenros, 2009
4.Hamka, Pandangan Hidup Muslim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar