Senin, 15 Juni 2015

45. Al Muqit, Pemberi rambu-rambu Kehidupan




AL MUQIT
[ Pemberi Rambu-Rambu Kehidupan]
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS

                Allah yang menciptakan kehidupan ini, maka Dia pulalah yang memberikan rambu-rambunya agar kehidupan yang dilalui manusia tidak menabrak larangan yang akan mencelakakannya. Allah bersifat Al Muqit, Pemberi Rambu-rambu Kehidupan. Dengan rambu-rambu itulah maka kehidupan di alam ini berjalan dengan baik, selaras dan seimbang, dengan rambu-rambu pula akan mengetahui tanda-tanda kehidupan yang akan dijalani dan menggali segala potensi alam yang memungkinkan untuk dieksplorasi, Allah menggambarkan tanda-tanda kehidupan itu;
“Merekabertanyakepadamutentangbulansabit.Katakanlah: "Bulansabitituadalahtanda-tandawaktubagimanusiadan (bagiibadat) haji; danbukanlahkebajikanmemasukirumah-rumahdaribelakangnya, akantetapikebajikanituialahkebajikan orang yang bertakwa. danmasuklahkerumah-rumahitudaripintu-pintunya; danbertakwalahkepada Allah agar kamuberuntung.”[Al Baqarah 2;189]

            Banyak rambu-rambu dan tanda-tanda kehidupan yang diberikan Allah kepada makhluk-Nya agar berjalan sesuai dengan rambu-rambu itu, Allah telah menyampaikan hal itu dalam beberapa firman-Nya yang disampaikan melalui lisan sang nabi.

Dari Abu Dzarr al-Ghifary RA., dariNabi SAW., dalamapa yang diriwayatkannyadariRabb-nya ‘AzzaWaJallabahwasanyaDiaberfirman,
“Wahaiparahamba-Ku, sesungguhnyatelahAkuharamkanatasdiri-Ku perbuatanzhalimdanAkujadikaniadiharamkan di antarakamu; makajanganlahkalian salingberbuatzhalim.  Wahaiparahamba-Ku, setiap kalian adalahsesatkecuali orang yang telahAkuberipetunjuk; makamintalahpetunjukkepada-Ku, niscayaAkuberi kalian petunjuk.Wahaiparahamba-Ku, setiap kalian ituadalahlaparkecuali orang yang telahAkuberimakan; makamintalahmakankepada-Ku, niscayaAkuberi kalian makan
.
Wahaiparahamba-Ku, setiap kalian adalahtelanjangkecuali orang yang telahAkuberipakaian; makamintalahpakaiankepada-Ku, niscayaAkuberi kalian pakaian.Wahaiparahamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuatkesalahan di malamdansiangharisedangkanAkumengampunisemuadosa; makamintaampunlahkepada-Ku, niscayaAkuampuni kalian.Wahaiparahamba-Ku sesungguhnya kalian tidakakanmampumenimpakanbahayakepada-Ku sehingga kalian bisamembayakan-Ku dantidakakanmampumenyampaikanmanfa’atkepada-Ku sehingga kalian bisamemberimanfa’atpada-Ku
.Wahaiparahamba-Ku, andaikatahatigenerasiterdahuludanakhirdari kalian, golonganmanusiadanjin kalian samasepertihati orang paling takwa di antarakamu (merekasemuaadalahahlikebajikandantakwa), makahalitu (keta’atan yang diperbuatmakhluk-red.,) tidaklahmenambahsesuatu pun darikekuasaan-Ku Wahaiparahamba-Ku, andaikatahatigenerasiterdahuludanakhirdari kalian, golonganmanusiadanjin kalian samasepertihati orang paling fajir (bejad) di antara kalian (merekasemuaahlimaksiatdanbejad), makahalitu (kemaksiatan yang merekaperbuat-red.,) tidaklahmengurangisesuatu pun darikekuasaan-Ku.

Wahaiparahamba-Ku, andaikatagenerasiterdahuludanakhirdari kalian, golonganmanusiadanjin kalian berada di bumi yang satu (satulokasi), lalumemintakepada-Ku, lantasAkukabulkanpermintaanmasing-masingmereka, makahalitutidaklahmengurangiapa yang ada di sisi-Ku kecualisebagaimanajarumbiladimasukkankedalamlautan.Wahaiparahamba-Ku, sesungguhnyaiahanyalahperbuatan-perbuatan kalian yang akuperhitungkanbagi kalian kemudianAkucukupkanbuat kalian; barangsiapa yang mendapatkankebaikan, makahendaklahiamemuji Allah danbarangsiapa yang mendapatkanselainitu, makajanganlahiamencelaselaindirinyasendiri.”
(HR.Muslim)

            Denganterangbenderang Allah menjelaskankepadahamba-Nyatentangmakanan yang layakdikonsumsibagiseorangmuslim, makananituhanyaduasyaratnyayaitu halal danbaik, keluardariaturanituberartitelahmenabrakrambu-rambu yang akanmerusakkepribadian;
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antararezki yang baik-baik yang Kami berikankepadamudanbersyukurlahkepada Allah, jikabenar-benarkepada-Nyakamumenyembah.Sesungguhnya Allah hanyamengharamkanbagimubangkai, darah, dagingbabi, danbinatang yang (ketikadisembelih) disebut (nama) selain Allah[108]. tetapiBarangsiapadalamKeadaanterpaksa (memakannya) sedangDiatidakmenginginkannyadantidak (pula) melampauibatas, Makatidakadadosabaginya. Sesungguhnya Allah MahaPengampunlagiMahaPenyayang.’ [Al Baqarah 2;172-173]

Mungkin waktu kita tidak banyak pada siang hari untuk selalu berzikir, bersujud dan beribadah secara optimal kepada Allah karena padat dengan kesibukan duniawi atau kesibukan sosial dan itu bukan terlarang dimata Allah, tentu dengan tidak meninggalkan ibadah shalat fardlu. Tapi kekurangan itu bisa diisi dengan melaksanakan ibadah di akhir malam sebelum terbit fajar, sebagaimana firman Allah menyatakannya;         
"Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman    (syurga) dan mata air-mata air,  Sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka  sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam.  Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar. [Adz Dzariyat 51;15-18]

Orang yang mengerjakan shalat sunnah fajar saja digambarkan oleh Rasulullah pahalanya ibarat seluruh dunia dan isinya, apalagi bila kita mengerjakan shalat subuh tepat waktu dan dikerjakan di masjid pula tentu pahala tak terhingga, namun janganlah karena mengerjakan shalat sunnah di tengah malam lalu shalat subuhnya kesiangan. Kita bangun dipertengahan malam untuk shalat sunnah tahajud dan fajar lalu diakhiri dengan shalat subuhnya.

Dari dua belas bulan yang  disediakan Allah dalam satu tahun, ada bulan istimewa untuk orang-orang beriman yaitu bulan Ramadhan, beberapa keistimewaan yang digambarkan oleh Allah dan Rasulnya.
“Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan puasa atas kamu sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, supaya kamu bertaqwa. Padahari-hari yang telahditentukan.Kemudianbarangsiapadiantarakamu yang sakitataudalambepergian, makahitunglahpadahari lain. Sedangbagi orang-orang yang kuatpuasa [tetapidengancukupsudahdanpayah, bolehtidakpuasa] tetapiharusmembayarfidyah, yaitumemberimakankepadaseorangmiskin.Dan barangsiapamauberbuatkebaikan yang lebih, makahalituadalahsangatbaikbaginya.Tetapipuasamuadalahlebihbaikbagimu, jikakamutahu”.[Al Baqarah 2;183-184]
           
            Al Muqit, Allah Pemberirambu-rambukehidupan, Dialah yang menjagadanmengawasihamba-Nyadalamseluruhritmekehidupanini agar berhati-hatimenjalaninya, halituuntukkebaikanhamba-Nya. Ada rambu-rambuuntukmengingatkannya agar beribadahsepertishalatdanpuasa, ada pula rambu-rambu agar bersyukurkepada Allah denganrezeki yang sudahditerima.

            Dapatdibayangkanapajadinyakehidupaninitanpaadanyarambu-rambusebagaisaranauntukmengingatdansebagaipedomandalammelakukansesuatu, hidupmanusiasepertiberada di hutanbelantara, yang kuatakanberkuasamenindas yang lemah, hukumtidakberlakulagi, tidakjelasmanapunmuslimdanmana yang kafir, tidakjelasapa yang akandisembaholehmanusia, sehinggapatung, pohonbesardankuburansebagaisasaranpemujaanterhadapsesuatu yang dianggapluarbiasa.

            Allah menurunkanrambu-rambukehidupanituberupa Al Qur’an sebagaipedomandanrambu-rambudalamhidupinisehinggahidupituterarahdenganbaikmenujukepadasatutujuanmulia.

Al Qur’an bukanlahsekedarkitab yang mengaturtentanghubunganmanusiadenganTuhannyadantidak pula hanyamengatururusanakheratsaja, di dalamnyaadatauhid, janjidanancaman, ibadah, petunjukkepadakebenaran, larangandanperintah, halal dan haram, hukumislamsecaramenyeluruh, sejarahdanperumpamaan. Selain itu juga terdapat berbagai ilmu pengetahuan di dalamnya seperti filsafat [32;7,9], ekonomi [45;13], moral/akhlak [21;107], seni [7;31], hukum [3;83], sosial [2;213], politik dan pendidikan [4;28].

            Demikian banyaknya kandungan al Qur’an sehingga siapa saja yang mendapat hidayah ini tidak akan meninggalkannya bahkan tidak sedikit ilmuan yang menyatakan diri sebagai muslim ketika menemukan kebenaran dalam ilmu pengetahuan yang mereka gali.

            Hadirnya al Qur’an ke dunia ni setelah adanya kitab-kitab terdahulu bukan sekedar untuk dibaca saja, a tau bekal untuk manusia saja, tapi banyak sekali tujuannya Allah menurunkan kitab yang satu ini yang keaslian dan kelestariannya lansung dijamin Allah tidak akan tercemar hingga akhir zaman, adapun tujuan Al Qur’an diturunkan adalah;

            Pertama, memimpin manusia ke jalan selamat; terlalu banyak jalan-jalan sesat yang hadi di dunia ini yang menyelewengkan tujuan hidup manusia, maka Al qur’an mengarahkannya kepada keselamatan;
 “Dengan Kitab Itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus” [AlMaidah 5;16]

            Kedua, Al Qur’an diturunkan untuk manusia dalam rangka memelihara martabat manusia sehingga tetap dalam posisi suci, baik dan mulia, tanpa petunjuk ini manusia akan jatuh martabatnya karena melakukan perbuatan yang dapat menurunkan eksistensinya;

            “Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya . Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.”[At Tin 95;4-6]

            Demikianlengkapnyarambu-rambukehidupan yang diberikan Allah kepadahamba-Nya, tergantungkepadahambaituuntukberimanataupunkafirterhadapsemuanyaitu, bilamencarirambu-rambu yang lain makarambu-rambuituakanmenyesatkanmereka.

            Al Muqit, Allah PemberiRambu-rambuKehidupan, Engkautelahmemberikankepada kami semuarambu-rambusebagaitandabagi kami untukmelaluijalankehidupanini, berilah kami kemampuan, berilah kami  taufiqdanhidayah-Mu untukmempelajari, mengkajidanmengamalkannyadenganbaik, tanpabantuan-Mu makarambu-rambuituterlaluberatbagi kami untukmelakukannya.

Ya Allah, kepada-Mu hambamemohonampunatasketidakberdayaanuntukmenjalankansemuasyariat-Mu sebagaitandadanrambu-rambudalamkehidupanini, tapibersama-Mu taksatupun yang mustahilhambalakukan, ya Al Muqit, semuarambu-rambukehidupan yang Engkauberikankepada kami sudahsempurnadan taka adasatupuncela di dalamnya, MahaKuasadanMahaSempurnaEngkauya Allah. Wallahu a’lam [CubadakSolok, 07 JumadilAwal 1432.H/ 11 April 2011.M, Jam 11;10].


Referensi;
1.Prof.Dr.Faalih bin Muhammad ash-Shaghiir,Al Sofwah.or.id.
2.Drs. Mukhlis Denros, Kumpulan Ceramah Praktis, 2009
3.Al Qur'an dan Terjemahannya, Depag RI 1984/1985

Tidak ada komentar:

Posting Komentar