Jumat, 19 Juni 2015

24. Malik, Maha Raja




AL MALIK
[Maha Raja]
Oleh Drs. St.  MUKHLIS DENROS

                Melalui nabi dan rasul-Nya, Allah sebagai Tuhan  memperkenalkan diri, Dialah Tuhan yang wajib disembah sehingga tidak ada lagi Tuhan selain Dia, penyembahan kepada yang lain adalah tertolak dan itu syirik, Dia adalah Raja yang merajai seluruh raja-raja kecil yang ada di dunia ini, Kerajaan-Nya luas terbentang sejak dari dunia dan isinya bahkan alam raya berada dalam genggaman-Nya, kekuasaan-Nya tidak terbatas hingga kapanpun, Dia adalah Raja Yang Maha Suci yang telah menciptakan semuanya untuk kesejahteraan makhluk-Nya, Dia adalah Raja yang memberikan keamanan kepada makhluk-Nya, Yang Memelihara ciptaan-Nya, tak satupun gangguan yang mengancam kekuasaan-Nya karena semua kekuasaan berada dibawah kekuasaan-Nya.
”Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.”[Al Hasyr 59;23]

Begitu besar kekuasaan yang dimiliki Allah sebagai Tuhan yang menguasai seluruh alam ini, tak satupun makhluk yang mampu menyamai kekuasaan kerajaan-Nya bahkan makhluk selalu berlindung kepada-Nya dari segala gangguan kejahatan dari syaitan ataupun kejahatan manusia, perlindungan ini menunjukkan tauhid yang bersih dari segala bentuk syirik, inilah perlindungan yang ditujukan kepada Allah, sebagai Tuhan dan sebagai Raja, tidak ada perlindungan lain kecuali dari-Nya;
”Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.Raja manusia.Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”[An Nass 114;1-6]

Kerajaan yang diemban makhluk di dunia ini juga berada di bawah kekuasaan-Nya karena Dialah yang menyerahkan kekuasaan dan kerajaan itu untuk dijalankan pada batas waktu tertentu, Dia kuasa untuk memberikan kerajaan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kelak waktunya Dia pula yang akan melengserkan raja itu dari kekuasaan-Nya. Paling lama kekuasaan raja di dunia hanya seumur hidupnya itupun kalau tidak ada yang menggoyang kekuasaan sang raja, tapi bila terlalu lama berkuasa apalagi selama menjalankan kekuasaan menzhalimin rakyatnya maka pada waktunya akan runtuhlah kekuasaan itu.

Dia, Allah, Raja yang menguasai segala kemuliaan, kemudian mendistribusikan kemuliaan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya, selama kemuliaan itu dijaga dengan baik, amanah, jujur, menjalin hubungan dengan manusia dan tidak melupakan Pemberi Kemuliaan maka akan terjagalah kemuliaan itu, tapi bila terjadi penyimpangan, syukur berganti dengan kufur, iman diubah menjadi nifaq, jahiliyyah sudah menjadi budaya harian serta ketaatan berbaur dengan berbagai kemaksiatan maka Allah akan mengganti kemuliaan itu dengan kehinaan dengan caranya sendiri;
”Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)".[Ali Imran 3;26-27]

Tidak sedikit orang ketika sebelum mendapat jabatan apapun levelnya siap untuk menegakkan keadilan dan kebenaran, tapi setelah jabatan itu di tangannya maka dia lupa dengan janji-janji kampanyenya dahulu, maksudnya akan menghauskan KKN [Korupsi, Kolusi dan Nepotisme] tapi sebaliknya malah kental sekali KKN-nya sehingga wibawanya di hati ummat tidak lagi dihargai, idealisme yang dahulu dia perjuangkan luntur dan lentur dengan materi dan fasilitas yang tersedia, Rasulullah bersabda:

“Akan dijumpai kelak di tengah-tengah kamu, para pembesar yang cukup mengetahui apa yang semestinya menjadi kewajiban mereka tetapi sayang, mereka itu melakukan kejahatan-kejahatan dan kerusakan-kerusakan.jika para pembesar itu melakkan perbuatan yang baik, mereka sendirilah yang akan menerima pembalasannya, dan kamu haruslah menunjukkan rasa syukur. Tetapi bila pembesar-pembesar itu melakukan kejahatan-kejahatan, maka bencanalah yang akan ditimpakan atas pundak mereka sendiri, sedangkan kamu semua haruslah bersikap tabah dan sabar”[HR.Muslim]

SimbularogansikekuasaanpenguasadiwakiliolehFir'aun, tidakhanyapenindasankepadarakyatnyasajabahkanAllahpunsiapdiagugat, sebagaimana Al Qur'an mengisahkan,;
"Dan BerkataFir'aun: "Haipembesarkaumku, AkutidakmengetahuiTuhanbagimuselainAku. MakabakarlahHai Haman untukkutanahliatKemudianbuatkanlahuntukkubangunan yang TinggisupayaAkudapatnaikmelihatTuhan Musa, danSesungguhnyaAkubenar-benaryakinbahwadiatermasuk orang-orang pendusta". Dan berlakuangkuhlahFir'aundanbalatentaranya di bumi (Mesir) tanpaalasan yang benardanmerekamenyangkabahwamerekatidakakandikembalikankepada kami. Maka kami hukumlahFir'aundanbalatentaranya, lalu kami lemparkanmerekakedalamlaut.MakaLihatlahbagaimanaakibat orang-orang yang zalim. Dan kami jadikanmerekapemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) kenerakadanpadaharikiamatmerekatidakakanditolong. Dan kami ikutkanlahlaknatkepadamereka di duniaini; danpadaharikiamatmerekatermasuk orang-orang yang dijauhkan (darirahmat Allah)" [Al Qashash 28; 38-42].

                Begitu mengenaskannya nasib para penguasa dan  para  raja yang tidak menyadari tentang kelemahan dirinya sebagai makhluk, sebagai manusia yang dhaif, dia menyangka bahwa kekuasaan dan kerajaan itu milikinya mutlak, dia lupa bahwa ada Raja yang lebih berkuasa di alam raya ini, jangankan kerajaan yang kecil di dunia bahkan apapun yang ada di langit dan di dunia ini milik-Nya.
”Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. tidak ada bagi kamu selain dari padanya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka Apakah kamu tidak memperhatikan?Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu, yang demikian itu ialah Tuhan yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.[As Sajdah 32;4-6]

                Al Malik, Allah adalah Raja Diraja, tidak ada kekuasaan yang menyamai kekuasaan-Nya, Dia tempat berserah diri dan tempat bergantung bagi makhluk-Nya dalam segala urusan, mengambing yang lain untuk tempat bersandar dan bergantung maka hal itu sangatlah rapuh dan tidak bertahan lama, pertahanan yang semu, ibarat sarang laba-laba, indah bentuknya tapi sangat lemah belitannya, carilah tempat berlindung dan tempat bersandar itu yang Maha Kuat, Yang Maha Perkasa, karena Dialah Al Malik, Maha Raja.
Dalam tulisannya AA Gym menyatakan tentang tempat bersandar yang baik yaitu AllahPadahal, semua yang kitasandarisangatmudahbagi Allah (mengatakan ‘sangatmudah’ jugainiterlalukurangetis), atauakan ‘sangatmudahsekali’ bagi Allah mengambilapasaja yang kitasandari. Namun, andaikatakitahanyabersandarkepada Allah yang menguasaisetiapkejadian, "laakhaufunalaihimwalahumyahjanun’, kitatidakpernahakanpanik, Insya Allah.
Jabatandiambil, takmasalah, karenajaminandari Allah tidaktergantungjabatan, kedudukan di kantor, di kampus, tapikedudukanitumalahmemperbudakdirikita, bahkantidakjarangmenjerumuskandanmenghinakankita. kitalihatbanyak orang terpurukhinakarenajabatannya. Maka, kalaukitabergantungpadakedudukanataujabatan, kitaakantakutkehilangannya. Akibatnya, kitaakanberusahamati-matianuntukmengamankannyadanterkadangsikapkitajadijauhdarikearifan.
Tapibagi orang yang bersandarkepada Allah denganikhlas, ‘yasilahkan ... Buatapabagisayajabatan, kalaujabatanitutidakmendekatkankepada Allah, tidakmembuatsayaterhormatdalampandangan Allah?’ tidakapa-apajabatankitakecildalampandanganmanusia, tapibesardalampandangan Allah karenakitadapatmempertanggungjawabkannya. Tidakapa-apakitatidakmendapatkanpujian, penghormatandarimakhluk, tapimendapatpenghormatan yang besardari Allah SWT.Percayalahwalaupunkitapunyagaji 10 juta, tidaksulitbagi Allah sehinggakitapunyakebutuhan 12 juta.Kita punyagaji 15 juta, tapioleh Allah diberipenyakitseharga 16 juta, sudahtekoritu.
Olehkarenaitu, janganbersandarkepadagajiatau pula bersandarkepadatabungan.Punyatabunganuang, mudahbagi Allah untukmengambilnya.Cukupsajadibuaturusansehinggakitaharusmenggantidanlebihbesardaritabungankita. Demi Allah, tidakada yang haruskitagantungiselainhanya Allah saja. Punyabapakseorangpejabat, punyakekuasaan, mudahbagi Allah untukmemberikanpenyakit yang membuatbapakkitatidakbisamelakukanapapun, sehinggajabatannyaharussegeradigantikan.
Punyasuamigagahperkasa.Begitukokohnya, lalukitamerasaamandenganbersandarkepadanya, apasulitnyabagi Allah membuat sang suamimuntaber, akansangatsulitberkelahiataubeladiridalamkeadaanmuntaber. Atau Allah mengirimkannyamuk Aides Aigeptybetina, lalumenggigitnyasehinggaterjangkitdemamberdarah, makalemahlahdirinya.Jangankanuntukmembela orang lain, membeladirinyasendirijugasudahsulit, walaupuniaseorangjagobeladiri karate.
Otakcerdas, tidaklayakmembuatkitabergantungpadaotakkita.Cukupdengankeplesetmenginjakkulitpisangkemudianterjatuhdengankepalabagianbelakangmembenturtembok, bisagegerotak, koma, bahkanmati.
Semakinkitabergantungpadasesuatu, semakindiperbudak.Olehkarenaitu, paraistrijanganterlalubergantungpadasuami.Karenasuamibukanlahpemberirizki, suamihanyasalahsatujalanrizkidari Allah, suamisetiapsaatbisatidakberdaya.Suamipergikekanotr, makahendaknyaistrimenitipkannyakepada Allah.
"Wahai Allah, Engkaulahpenguasasuamisaya. Titipmatanya agar terkendali, titiphartanyaandaiadajatahrizki yang halal berkahbagi kami, tuntunsupayaiabisaikhtiar di jalan-Mu, hinggaberjumpadengankeadaanjatahrizkinya yang barokah, tapikalautidakadajatahrizkinya, tolongdiadakanya Allah, karenaEngkaulah yang MahaPembukadanPenutuprizki, jadikanpekerjaannyamenjadiamalshaleh."
Insya Allah suamipergeibekerja di back up olehdo’a sang istri, subhanallah. Sebuahkeluarga yang sungguh-sungguhmenyandarkandirinyahanyakepada Allah."Wamayatawakkalalallahfahuwahasbu", (QS. At Thalaq [65] : 3). Yang hatinyabulattanpaadacelah, tanpaadaretak, tanpaadalubangsedikit pun ; Bulat, total, penuh, hatinyahanyakepada Allah, makabakaldicukupisegalakebutuhannya. Allah MahaPencemburupadahambanya yang bergantungkepadamakhluk, apalagibergantungpadabenda-bendamati.Manamungkin?Sedangkansetiapmakhlukadadalamkekuasaan Allah."Innallaahaalakullisai in kadir".[BersandarHanyakepada Allah K.H. Abdullah Gymnastiar].
Allah, Maha Raja, di tangan-Mulahsegalakekuasaan, berikanlahkepadaummatinikekuasaanpadasetiapnegeri, agar merekamemperjuangkankeadilandankesejahteraanuntukrakyatnya, berilah kami penguasa yang amanah, baiklagijujur, jadikanlahbagimerekajabatanitubukantujuantapisebagaisaranauntukmenegakkankebenaran, menjunjungtinggiAsma-Mu sebagaimana yang diungkapkanolehpendahulu kami yaitu Abu Bakar Ash Shiddiq, “Ya Allah, letakkanlahkekuasaanitu di tangankusehinggaakubisamenggunakannya, janganKauletakkankekuasaanitu di hatikusehinggaakudikuasainya” wallahua’lam[CubadakSolok, 28 RabiulAkhir 1432.H/ 02 April  2011.M Jam; 12;45]
Referensi;
1.K.H. Abdullah Gymnastiar,KUMPULAN TAUSYIAH Aa GYM
2. Al Qur'an danterjemahannya, Depag RI, 1994/1995
3. Kumpulan CeramahPraktis, Drs. MukhlisDenros, 2009







Tidak ada komentar:

Posting Komentar