Jumat, 19 Juni 2015

23. An Nur, Cahaya




AN NUUR
[C a h a y a]
Oleh Drs. St.  MUKHLIS DENROS

            Allah adalah cahaya, Pemilik cahaya dan Pemberi cahaya, Dia adalah Sumber Cahaya, dengan cahaya-Nya itu dunia ini berada dalam terang benderang, langit dan bumi bersinar hingga ke relung hati manusia, Dia adalah kesempurnaan cahaya dari sekian cahaya yang dipancarkan-Nya;
”Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) Hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”[An-Nur;. 24;35]

Demikian perumpamaan Cahaya Allah yang digambarkan-Nya, lebih khusus lagi Dia membimbing makhluk-Nya kepada cahaya-Nya siapa yang dikehendaki-Nya, yang dikehendaki-Nya itu  akan memperoleh taufiq dan hidayah sehingga mensyukuri nikmat cahaya itu kemudian memperjuangkan cahaya itu hingga ke pelosok negeri yang menerangi negeri itu, ibarat aliran listrik yang memancar kemana saja dari sebuah gardu, itulah dia iman yang dimiliki hamba-Nya.

            Cahaya Allah menyebar kepada makhluk-Nya dengan ujud yang bermacam-macam, sejak dari kilat dan petir di angkasa, yang merupakan listrik di atmosfir, kilauannya menggapai hingga petala bumi sebagai isyarat bagi manusia untuk menerima nikmat yang lebih besar lagi yaitu berupa hujan untuk menghidupkan makhluk hidup lainnya seperti manusia, ternak dan  tumbuh-tumbuhan. Disamping itu kilat juga merupakan isyarat akan datangnya musibah dan petaka karena kedurhakaan manusia.

               ……Listrik yang ada di atmosfirdanakibat-akibatnyasepertigunturdanbutir-butiresdisebutkandalambeberapaayatsebagaiberikut:

SuratArRa’d  13 ;12-13:
               "Dialah yang memperlihatkankilatkepadamuuntukmenimbulkanketakutandanharapan; Diamengadakanawanmendung. Dan guruhitubertasbihdenganmemuji Allah (demikian pula paramalaekat) karenatakutkepadaNya, dan Allah melepaskanhalilintar, lalumengenaisiapa yang Diakehendaki.Namunmerekaberbantah-bantahan (juga) tentang Allah.Dan DialahTuhan yang MahaKeras {siksanya)."

               Cahaya Allah jugamengalirberupakilatan-kilatanawan yang menandakanadakandiaraknyakumpulanawanuntukmenurunkanhujan, bukanhanyahujanberupa air sajatapijugabutiran-butiranes, hujan yang turunberupabutiranesituakanturunpadatempat-tempattertentusesuaidengankondisidaniklimnya, tapijugaakanturunkepadamanusiasebagaimusibahkarenakedurhakaanhamba-Nya.
                    “Tidaklahkamumelihatbahwa Allah mengarakawan, kemudianmengumpulkanantara (bagian-bagian)nya, kemudianmenjadikannyabertindih-tindih, Makakelihatanlaholehmuhujankeluardaricelah-celahnyadan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) esdarilangit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalanawanseperti) gunung-gunung, Makaditimpakan-Nya (butiran-butiran) esitukepadasiapa yang dikehendaki-Nyadandipalingkan-Nyadarisiapa yang dikehendaki-Nya. KilauankilatawanituHampir-hampirmenghilangkanpenglihatan’ [An Nuur 24;43]

               …..Dalamduaayattersebutdigambarkanhubungan  yang  eratantaraterbentuknyaawan-awanberat yang mengandunghujanataubutiran-butiranesdanterbentuknyaguntur.   Yangpertamasangatdicari  orang karenamanfaatnya, yang keduaditolak  orang.  TurunnyagunturadalahkeputusanTuhan.Hubunganantaraduafenomenaatmosfirsesuaidenganpengetahuantentanglistrikatmosfir  yang  sudahdimilikiolehmanusiasekarang. [Dr. Maurice Bucaille BIBEL, QUR-AN, danSains Modern]

Bentukkekafirantidakhanyamenunjukkanpertentangan yang jelasantaraimandankafir, tapikekafiranjugadibungkusdengankemusyrikan yang intinyasamasajayaitumerusakkeimanankepada Allahdenganmenyekutukan-Nya, walaupundenganjelas Allah telahmenciptakanlangitdanbumidanmengadakangelapdanterangsebagaiperbandingantapi orang-orang yang kafirtidakmautahuapa yang sudahdiciptakan Allah itubahkanmerekamencariTuhan lain sebagaitandingan-Nya, sebagaimanadijelaskandalamsurat Al An'amayat 1
"Segalapujibagi Allah yang Telahmenciptakanlangitdanbumidanmengadakangelapdanterang, namun orang-orang yang kafirmempersekutukan (sesuatu) denganTuhanmereka" [Al An'am 6;1]

                Cahaya Allah berupa hidayah iman atau petunjuk yang diberikan kepada orang-orang beriman yang mau tunduk dan patuh kepada-Nya, bukan itu saja Allah hanyamelindungi orang-orang yang maumengambilDiasebagaipelindung, sedangkan orang kafirjelasakanmenjadikanpelindungnyaadalahsetandansebangsanya. Allah menjelaskandalamfirman-Nya;
"Allah pelindung orang-orang yang beriman; diamengeluarkanmerekadarikegelapan (kekafiran) kepadacahaya (iman).dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnyaialahsyaitan, yang mengeluarkanmerekadaripadacahayakepadakegelapan (kekafiran). merekaituadalahpenghunineraka; merekakekal di dalamnya" [Al Baqarah 2;257]

Bentuk kebencian orang kafir kepada islam bukan hanya tidak mau menerima islam sebagai yang patut dijadikan jalan hidup tapi mereka juga berupaya memadamkan cahaya islam itu dari  dunia ini jika mereka mampu. Segala perbuatan yang mereka lakukan demi kehancuran agama Allah, bukan umat beriman saja yang mereka rusak tapi ajaran Allahpun akan mereka padamkan, agar ajaran islam tidak laku dipakai dalam praktek kehidupan sehari-hari bagi pemeluknya, demikian upaya kekafiran untuk menimbulkan gelap gulita dunia ini dengan kejahiliyyahan yang mereka suburkan, walaupun upaya untuk memadamkan cahaya islam yang merupakan cahaya Allah dengan berbagai cara mereka lakukan tapi Allah menjamin cahaya-Nya tidak akan padam hingga kapanpun;
 ”Mereka berkehendak memadamkan cahaya agama Allah dengan ucapan mereka dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakannya cahaya-Nya walaupun orang-orang kafir tidak menyukai” [At Taubah 9;32].

                Allah adalah cahaya, Dia akan tetap menyempurnakan cahaya-Nya dengan cemerlangnya Islam didunia ini melalui para nabi dan rasul, da’i dan mubaligh yang mengemban amanah untuk menyebarkan cahaya itu hingga ke setiap bilik hamba-Nya, walaupun dibenci oleh orang-orang kafir dengan mengambil cahaya lain yang suram dan buram bahkan cendrung gelap.
            Cahaya Allah memberikan kesejukan kepada dunia dan isinya, sejuk mata memandangnya, sinarnya lembut menjernihkan hati yang memandangnya, cahaya banyak disukai oleh manusia untuk penerangan di dunia ini, hingga penerangan di lubuk hati nuraninya, walaupun pada cahaya ada unsur api tapi cahaya tidaklah membakar bila dimanfaatkan sesuai dengan yang punya Cahaya, tapi bila cahaya disalahgunakan maka dia akan membakar dan menghanguskan apa saja, lihatlah ketika  listrik tidak lagi dimanfaatkan dengan baik, tidak dijaga kestabilannya, disalah gunakan penggunaannya maka dia akan membakar dan menghanguskan segalanya dan sulit memadamkannya.

Perkuatlah hati dengan Cahaya, teguhkan Cahaya iman,  perbanyaklah amal ibadah  untuk menggapai Cahaya,berharaplah selalu kepada-Nya agar Cahaya selalu hadir menerangi relung-relung kehidupan ini agar kelak terhindar dari marabahaya. Peliharalah Cahayanya supaya mendapat Cahaya dari-Nya. Sinarilah rumah dan kelaurga dari Cahaya-Nya agar rumah tersebut  mendatangkan berkah-Nya dan selalu berada dalam pengawasan-Nya.

Allah selalu menyertai dan bersama makhluk-Nya dalam situasi dan kondisi bagaimanapun juga, ini adalah pengawasan yang efektif untuk menjaga kontinuitas amal dan istiqamahnya iman, keyakinan ini akan menjauhkan seorang mukmin dari praktek kotor dalam seluruh asfek kehidupannya. Andaikata walaupun tanpa cahaya, berada dalam kegelapan yang sangat pekat sekalipun Allah selalu mengetahui makhluk-Nya;
  Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali dia sendiri, dan dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfudz [Al An’Am 6;59].

Orang-orang kafir tidak akan mendapatkan cahaya dari Allah sehingga mereka selalu diliputi oleh kegelapan yang menyengsarakan, siapa yang tidak mengharapkan cahaya Allah maka tidak ada yang dapat memberikan cahaya kepadanya, inilah perumpamaan orang-orang kafir dengan orang-orang beriman;
”Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu Dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya. Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila Dia mengeluarkan tangannya, Tiadalah Dia dapat melihatnya, (dan) Barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah Tiadalah Dia mempunyai cahaya sedikitpun.”[An Nuur 24;39-40]

Orang-orang kafir, karena amal-amal mereka tidak didasarkan atas iman, tidaklah mendapatkan Balasan dari Tuhan di akhirat walaupun di dunia mereka mengira akan mendapatkan Balasan atas amalan mereka itu.

Ya Nuur, Allah Pemilik Cahaya, masukkanlah  pancaran cahaya-Mu ke dalam hati kami sehingga iman kami semakin teguh  dan  bersih jauh dari syirik,  ibadah kami semakin baik dan  banyak tanpa dicampuri dengan riya’, pancarkan cahaya-Mu ke telinga kami sehingga kami mampu untuk mendengarkan tausiyah dan taujih kebenaran dari para nabi dan rasul-Mu, berikanlah cahaya pada lisan kami sehingga dapat kami gunakan untuk menuturkan kalimat-kalimat bermakna dalam kehidupan, berilah cahaya kepada akal kami sehingga menghasilkan pemikiran yang baik, yaitu pemikiran yang tercelup oleh cahaya-Mu.
Ya Ilahi, tanpa cahaya-Mu, tiada artinya hidup kami walaupun ada cahaya-cahaya lain yang hanya merupakan tipuan belaka, tanpa cahaya dari-Mu dunia ini  gelap dalam kejahiliyyahan, ya Ilahi, lindungilah hamba, isteri dan anak-anak hamba, orangtua dan kerabat hamba, masyarakat dan pemimpin hamba dengan cahaya-Mu, agar kami mampu mengemban risalah ini dengan baik, ya Ilahi, cahaya-Mu merupakan harapan hidup kami, wallahu a’lam [CubadakSolok, 28 RabiulAkhir 1432.H/ 02 April  2011.M Jam; 09;25]
Referensi;
1.Dr. Maurice Bucaille BIBEL, QUR-AN, danSains Modern
2. Al Qur'an danterjemahannya, Depag RI, 1994/1995
3. Kumpulan CeramahPraktis, Drs. MukhlisDenros, 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar