AT TAWWAB
[ Penerima Taubat]
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS
Memberimaaf,
mengampunidosa-dosadanmenerimataubatdarimanusiahanya Allah semata, yang
lain tidakberhakdantidakmampujugatidakposisinyauntukmenerimataubatitu, hanya di
tangan Allah kekuasaanmenerimataubatdarihamba-Nya, apalagitaubat yang
dilakukanuntukmemperbaikidiri, membersihkandiridanmemulaihidupbarusecarafithri
[suci]. Allah bersifat At Tawwab, Yang PenerimaTaubat,
makakepada-Nyalahkitabertaubat;
“Dan (ingatlah), ketika
Musa berkatakepadakaumnya: "Haikaumku,
SesungguhnyakamutelahMenganiayadirimusendirikarenakamutelahmenjadikananaklembu
(sembahanmu), MakabertaubatlahkepadaTuhan yang
menjadikankamudanbunuhlahdirimuhalituadalahlebihbaikbagimupadasisiTuhan yang
menjadikankamu; Maka Allah akanmenerimataubatmu. SesungguhnyaDialah yang
MahaPenerimataubatlagiMahaPenyayang."[Al Baqarah 2;54]
Demikiansalahsatucarataubat
yang terjadi di zamannabi Musa, yiatumembunuhdiri. Membunuhdirimuada yang
mengartikan: orang-orang yang tidakmenyembahanaklembuitumembunuh orang yang
menyembahnya. Adapula yang mengartikan: orang yang
menyembahpatunganaklembuitusalingbunuh-membunuh, danapa pula yang mengartikan:
merekadisuruhmembunuhdirimerekamasing-masinguntukbertaubat.
Jika Allah mengajakkepadaampunan, berjanjimemaafkandanmembukapintunyalebar-lebar,
sementarakitamanusiaselaluberdosa, makatidaksekedarlayak, akantetapisangatlayakkalaukitamengetukpintutersebutdenganharapanDiaberkenanmelim-pahkanmaafNyakepadakitasemua,
sesungguhnyaDiaMahaPengasihlagiPemurah.
Sekarang bagaimana caranya agar kita dapat menggapai ampunan tersebut?
Banyak cara dan jalan menggapai ampunan Allah. Lebih dari itu, cara-cara dan jalan-jalan tersebut adalah sangat mudah, tergantung kepada kita sendiri, ingin atau tidak ingin. Ada empat cara yang merupakan cara yang paling penting dan mendasar.
Sekarang bagaimana caranya agar kita dapat menggapai ampunan tersebut?
Banyak cara dan jalan menggapai ampunan Allah. Lebih dari itu, cara-cara dan jalan-jalan tersebut adalah sangat mudah, tergantung kepada kita sendiri, ingin atau tidak ingin. Ada empat cara yang merupakan cara yang paling penting dan mendasar.
Cara pertama : Taubat. Jika Allah menghendaki, tidak ada dosa yang tidak terhapus oleh taubat, seberat dan se-besar apa pun ia, jangankan dosa-dosa kecil, dosa-dosa besar pun akan terhapus oleh taubat bahkan dosa tertinggi dalam Islam, syirik, juga akan terhapus oleh taubat dengan catatan kesyirikan tersebut tidak dibawa mati. Lihatlah kepada sebagian sahabat Nabi yang di masa jahiliyah adalah orang-orang penyembah berhala. Begitu mereka bertaubat darinya, mereka pun menjadi manusia terbaik umat ini. Tengoklah seoRang laki-laki dari umat terdahulu -seperti yang dikisahkan oleh Rasulullah- pembunuh seratus nyawa. Adakah di dunia ini pelaku dosa yang lebih besar dan lebih banyak darinya? Dosanya adalah pembunuhan dan korbannya adalah seratus nyawa. Laki-laki tersebut dengan dosanya itu tetap meraih ampunan Allah dengan taubatnya dan usaha kerasnya untuk memperbaiki diri yang dia buktikan dengan berhijrah ke kota lain yang bisa mendukung usahanya tersebut.
Taubat yang bagaimanakah yang dengannya seseorang dapat meraih ampunan Allah?
Yaitu taubat yang memenuhi lima syarat:
1).
Ikhlas: Maksudnya adalah, hendaknya pemicu taubat adalah harapan terhadap
pahala Allah dan kekhawatiran terhadap azab-Nya.
2).
Penyesalan, dan bukti penyesalan adalah harapan seandai-nya dia tidak
melakukannya.
3).
Meninggalkan dosa-dosa, jika dosa karena meninggalkan suatu kewajiban maka
taubatnya dengan melakukan yang mungkin dilakukan, dan jika dosa karena melakukan
suatu larangan, maka dengan meninggalkannya, dan termasuk meninggalkan adalah
meminta maaf kepada orang yang kita zhalimi dan mengembalikan haknya kepadanya.
Ini jika dosa tersebut di antara sesama.
4).
Niat kuat untuk tidak mengulangi
5).
Taubat dilakukan sebelum pintunya ditutup. Kapan itu? Jika nafas seseorang
telah sampai di kerongkongan dan jika matahari terbit dari barat.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ تَابَ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ
مِنْ مَغْرِبِهَا تَابَ اللّهُ عَلَيْهِ.
"Barangsiapa bertaubat sebelum matahari
terbit dari barat, maka Allah akan mengampuniNya." (HR. Muslim).
Dari Abdullah bin Umar dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda,
إِنَّ اللّهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ
مَا لَمْ يُغَرْغِرْ.
"Sesungguhnya Allah Ta’ala menerima taubat seorang hamba selama nafasnya
belum sampai di kerongkongan." (HR. at-Tirmidzi).
Taubat
yang memenuhi lima syarat inilah yang menghadirkan ampunan Allah bagi
pelakunya.
Satu perbuatan baik dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat, lebih daRi itu bisa sampai tujuh ratus kali lipatnya bahkan berkali-kali lipat yang Allah kehendaki. Sementara satu kejahatan hanya dibalas dengan semisalnya, maka benar-benar celaka dan binasa orang-orang yang balasan kejahatannya mengungguli kebaikannya. Bagaimana tidak, kebaikan yang dilipatgandakan segitu rupa bisa dikalahkan oleh kejahatan yang hanya dibalas dengan semisalnya. FiRman Allah Ta’ala,
Rمَن جَاء بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا
وَمَن جَاء بِالسَّيِّئَةِ فَلاَ يُجْزَى إِلاَّ مِثْلَهَا وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ
"BaRangsiapa
membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan
baRangsiapa yang membawa peR-buatan jahat, maka dia tidak dibeRi pembalasan
melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang meReka sedikit pun tidak
dianiaya (di-Rugikan)." (Al-An'am 6: 160).
FiRman Allah,
وَأَقِمِ الصَّلاَةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ
وَزُلَفاً مِّنَ اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّـيِّئَاتِ ذَلِكَ
ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ
"Dan diRikanlah shalat itu pada kedua tepi
siang (pagi dan petang) dan pada bagian peRmulaan daRipada malam. Sesungguhnya
peR-buatan-peRbuatan yang baik itu menghapuskan (dOsa) peRbuatan-peRbuatan yang
buRuk. Itulah peRingatan bagi ORang-ORang yang ingat." (Hud 11: 114).
Sabda Nabi,
وَأَتْبِعِ السَّـيِّئَةَ الْحَسَنَةَ
تَمْحُهَا.
"IkutilahpeRbuatanbuRukdenganpeRbuatanbaikniscayaiamenghapusnya."
(HR. at-TiRmidzi]
Berikut
ini adalah beberapa contoh kebaikan penghadir ampunan Allah.
Tauhid. Tauhid adalah kebaikan, bahkan ia adalah dasar kebaikan. Segala kebaikan dunia dan Akhirat merupakan buah dari tauhid, di samping itu ia adalah penyebab diraihnya ampunan Allah Ta’ala. Dalam sebuah hadits qudsi Allah Ta’ala berfirman,
Tauhid. Tauhid adalah kebaikan, bahkan ia adalah dasar kebaikan. Segala kebaikan dunia dan Akhirat merupakan buah dari tauhid, di samping itu ia adalah penyebab diraihnya ampunan Allah Ta’ala. Dalam sebuah hadits qudsi Allah Ta’ala berfirman,
يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَـوْتَنِيْ
وَرَجَوْتَنِيْ غَـفَـرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ مِنْكَ وَلَا أُبَالِيْ، يَا
ابْنَ آدَمَ، لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عِـنَانَ السَّمَاءِ، ثُمَّ
اسْتَغْـفَـرْتَنِيْ، غَـفَرْتُ لَكَ وَلَا أُبَالِيْ، يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ
لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُـرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا، ثُمَّ لَقِيْتَنِيْ لَا
تُشْرِكُ بِيْ شَيْئًا، لَأَتَيْتُــكَ بِـقُـرَابِهَا مَغْـفِـرَةً.
"Wahai
anak Adam, selama kamu beRdOa dan beRhaRap kepadaKu niscaya Aku mengampuni
dOsa-dOsamu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya dOsa-dOsamu
mencapai awan di langit, kemudian kamu memOhOn ampun kepadaku, niscaya Aku
meng-ampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya kamu datang
kepadaKu dengan membawa dOsa sepenuh jagat, kemudian kamu beRtemu denganKu
dalam keadaan tidak menyekutu-kanKu dengan sesuatu pun, niscaya Aku akan
membeRimu ampunan sepenuh jagat pula." (HR. at-TiRmidzi].
Di antaRakebaikan yang dengannyaampunan Allah diRaihadalahsyahadah (guguRsebagaisyahid di jalan Allah).RasulullahbeRsabda,
يَغْفِـرُ اللّهُ لِلشَّهِيْدِ كُلَّ ذَنْبٍ
إِلَّا الدَّيْنَ.
"Allah mengampuniseluruhdosa orang yang matisyahid, kecualihutang."
(HR. Muslim).
Hutangdikecualikankarenaperkaranya
di antarasesamamanusia, danperkara yang demikiandikembalikankepadapemilikhak.
Di antarakebaikanyang dengannyaampunan Allah diraihadalahberangkatke masjid untukmenunaikanshalatfardhuberjamaahsetelahsebelumnyabewudhu di rumahdengansempurna.Rasulullahbersabda,
مَنْ تَوَضَّـأَ لِلصَّلَاةِ فَأَسْبَغَ
الْوُضُوْءَ ثُمَّ مَشَى إِلَى الصَّلَاةِ الْمَكْتُوْبَةِ فَصَلاَّهَا مَعَ
النَّاسِ أَوْ مَعَ الْجَمَاعَةِ أَوْ فِي الْمَسْجِدِ غَـفَـرَ اللّهُ
ذُنُوْبَهُ.
"Barangsiapaberwudhuuntukshalat,
diamenyempurnakanwudhu-nya, kemudiandiaberjalanmenujushalatfardhu,
laludiamelaksa-nakannyabersamakaummusliminataudenganberjamaahatau di masjid,
niscaya Allah mengampunidosa-dosanya." (HR. Muslim).
Kebaikan-kebaikan yang
dengannyaseseorangmeraihampunan Allah tidakterbataspadaketigaperkara di atas.Agama kita kaya dengan kebaikan-kebaikan yang
dengannya kita meraih ampunan Allah.
Cara
meraih ampunan Allah yang ketiga adalah menjauhi dosa-dosa besar. Dosa besar
adalah semua dosa yang diancam hukuman had di dunia atau mengundang murka dan
laknat Allah atau diancam dengan azab akhirat. Apabila dosa dengan kriteria
seperti ini dihindari, maka hal itu menjadi penyebab diRaihnya ampunan dari
Allah. Firman Allah Ta’ala.
إِن تَجْتَنِبُواْ كَبَآئِرَ مَا تُنْهَوْنَ
عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُم مُّدْخَلاً كَرِيماً
"Jika
kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang kamu dilarang mengerjakannya,
niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami
masukkan kamu ke tempat yang mulia (Surga)." (An-Nisa`4: 31).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam beRsabda,
اَلصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمُعَةُ
إِلَى الْجُمُعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ
مَا اجْتُنِبَتِ الْكَبَائِرُ.
"Shalat lima waktu, Jum'at ke Jum'at, Ramadhan
ke Ramadhan adalah pelebur dosa di antaranya selama dosa-dosa besar dihindari."
(HR. Muslim). [Meraih Ampunan, Oleh:
Izzudin KaRimi, Lc, Kumpulan KhutbahJum’atPilihanSetahunEdisi ke-2,
DarulHaq Jakarta,Compiled by orido™]
Taubat kepada Allah adalah perbuatan yang paling
utama, oleh karena itu Allah selalu menyeru kepada orang-orang mukmin untuk
bertaubat;
”Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada
Allah, wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” [An Nur 24;31]
Dan Allah selalu membuka pintu-pintu taubat bagi
hamba-hamba-Nya;
”Katakanlah,”Hai hamba-hamba-Ku yang
melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya, dan
sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” [Az Zumar 39;53].
Barangsiapa yang bertaubat dan memohon ampun
kepada –Nya, niscaya Allah akan mengampuninya, walaupun dia telah banyak
berbuat dosa;
”Dan
orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menyesatkan dirinya sendiri. Kemudian
ingat akan Allah dan memohon ampun atas dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat
mengampuni dosa selain daripada Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan
keji itu sedang mereka mengetahui” [Ali Imran;135]
Orang yang bertaubat kepada Allah dari dosa-dosa
yang telah diperbuat, niscaya dia akan selalu mendapat rahmat, perlindungan,
barakah dan akan dilapangkan rezekinya serta kebahagiaan hidup di dunia dan
akherat, ”Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhannya dan syurga yang di
bawahnya mengalir sungai-sungai, yang mereka kekal di dalamnya dan itulah
sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal” [Ali Imran;136].
Memohon ampun kepada Allah dengan meninggalkan
semua perbuatan-perbuatan dosa, inilah yang menyebabkan hidup tentram dan
sejahtera, lahirnya generasi-generasi yang shaleh dan menambah kemuliaan
baginya;
”Maka aku katakan kepada mereka, ”Mohonlah
ampunan kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan
mengirimkan kepadamu hujan yang lebat. Dan melimpahkan kepadamu harta dan
keturunan, menyediakan untukmu kebun-kebun dan sungai-sungai” [Nuh 71; 10-12].
Pintu taubat akan selalu terbuka bagi siapa saja
yang menghendaki, dan tidak seorangpun mampu menghalangi rahmat Allah darinya,
tidak ada hijab [penghalang] apapun antara dia dengan TuhannyaMaka taubatlah
yang menumbuhkan iman dan amal shaleh, sehingga
terealisir pengertiannya secara aktif dan jelas. Taubat juga
menyelamatkan orang-orang dari neraka, selain itu juga, tidak menjerumuskan mereka
ke dalam jurang kesesatan;
”Kecuali bagi siapa saja yang bertaubat,
beriman dan beramal shaleh, niscaya mereka itu akan masuk ke dalam syurga dan
tidak disesatkan sedikit juapun. Yaitu syurga Adn yang telah dijanjikan oleh
Tuhan Yang Maha Pemurah kepada hamba-hamba-Nya sekalipun syurga itu tidak
nampak, sesungguhnya janji Allah itu pasti akan ditetapi” [Maryam 19; 60;61].
Ya
At Tawwab, Allah Yang MenerimaTaubathamba-Nya, tidakada yang
mampuuntukmenerimataubathamba-Mu ya Allah, yang selamainibergelimangdengandosa,
dosakecilataupunbesar, kepadasiapalagi kami akanmenyesalidiriini,
kepadasiapalagi kami akankembalikejalan yang benar, semuanyahanyamenyesatkan
kami darijalan-Mu, hanyakepada-Mu lahya Allah kami memohonampunandantaubat agar
dapathambamelewatihari-hariberikutnyadenganbaik.
Ya
Allah, sebagaimananabi-Mu Adam As, yang mengakuikesalahandandosanya,
denganketuluanhatidiabertaubatkepada-Mu, tanpaampunandanpenerimaantaubatdari-Mu
makatermasuklah kami orang-orang yang zhalim, kami telahmenzhalimidiri kami,
kami sadariya Allah kezhalimanitusikap yang Engkaularang,
terimalahtaubathambaya Allah agar kezhalimaninitidakberlarut-larutlagi,
Engkaulahpenerimataubathamba-hamba-Mu yang maukembalikejalan yang benar, Wallahu a’lam [CubadakSolok,
19 JumadilAwal 1432.H/ 23 April 2011.M, Jam 20;35].
Referensi;
1.KuliahTafsir,
Faktar IAIN RadenIntan Lampung, 1989
2.Al
Qur'an danTerjemahannya, Depag RI, 1994/1995
3.KumpulanCeramahPraktis,
Drs.MukhlisDenros, 2009
4.Izzudin KaRimi, Lc, Kumpulan KhutbahJum’atPilihanSetahunEdisi ke-2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar