Kamis, 18 Juni 2015

41. Al Muhaimin, Yang Maha Pemelihara







AL MUHAIMIN
[ Yang Maha Pemelihara]
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS
               
                Dengan nama-Nya yang indah hamba dianjurkan menyebut nama tersebut dalam berzikir untuk mengingat kebesaran-Nya, dengan asmaul husna Allah mempunyai sifat-sifat mulia sebagai bukti kekuasaan-Nya. Dengan nama itulah hamba menyebut Khaliqnya dikala bermunajad dan berdo’a yang terkandung  sanjungan dan pujian kepada Allah;
”Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu".[Al Isra’ 17;110]

Sifat Allah itu diantaranya Al Muhaimin, Yang Maha Pemelihara. Yang punya Kekuasaan untuk menciptakan makhluk-Nya dan juga punya wewenang untuk memeliharanya, tanpa pemeliharaan yang benar dari yang Maha Kuasa maka sudah lama hancur dunia dan isinya;
”Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.”[Al Hasyr 59’23]
Sebaik-baiknyakitamemeliharasesuatu, tentuadalengahnya.Sekuat-kuatmanusiamenjagasesuatu, tentuadalemahnya.Sesayangapapunorangtuapadaanaknya, kasihsayang Allah padamahluknyajauhlebihsempurna.Jikakasihsayangorangtuapadaanaknya, kadangbisamembuatlemah.Tapikasihsayang Allah padahamba-Nya, tentuakanmembuatnyalebihkuatdantegar.
KarenaDiaadalahMahapelindungdanpenjaga.Diamemeliharaseluruhmakhluknya.Yang terbang di langit, yang melata di bumi, yang menyelam di air, bahkan yang berada di dalamtanah.Taksatupun yang luputdaripemeliharaan-Nya.Sebabdiaadalah al Muhaimin, Yang Mahamemelihara.
Taksatupundarihamba-Nya yang takmendapatkanrezekidari-Nya.Taksatupundarimakhluknya yang takmendapatkaruniadari-Nya.KarenaDiaMahamemelihara.
Jikakitatakmampumemeliharasesuatu, sebutlahnama-Nya, karenaDiaMahamemeliharadantakada yang lebihbaikdari-Nyadalammemelihara. Jikakitataksanggupmengatasisesuatu, dzikirkannama-Nya, makaatasizin-Nyatakada yang takmamputerlaksana.
Dia yang menciptakan.Dia yang menghidupkan.Dia pula yang menjaga.Dia pula yang memelihara.Diaakanmelindungi. Diaakanmenjaga.
Betapamerugi orang-orang yang melupakan-Nya.Betaparugimanusia yang takmelibatkan-Nyadalamsegalaperistiwa.SebabdariDialahawal, danpada-Nyasemuaberakhir.Wahaijiwa yang lalai, sebut-sebutlahnama-Nya, al Muhaimin. KarenaDiaMahamemelihara, danbetapanikmatdalampeliharaan-Nya.[Cyber Sabili, Asma al Husna: Al MuhaiminSenin, 10 Mei 2010 04:20 Herrynurdi]
            Allah mengajakhamba-Nyauntukturutsertamemeliharakehidupanmanusiaini agar sesuaidenganapa yang dikehendakisehinggaharmonis, serasi, nyamandanasri, yang mendatangkankebahagiaan di duniahinggakeakherat, itulahmakanyadikalaterjadikerusakan di duniainitidaklepasdaritangan-tangankotormanusia yang tidakbertanggungjawabsehinggamendatangkanbencanadankehancuran;
"Telahnampakkerusakan di daratdan di lautdisebabkanKarenaperbuatantanganmanusi, supay Allah merasakankepadamerekasebahagiandari (akibat) perbuatanmereka, agar merekakembali (kejalan yang benar)" [ArRuum 30;41]
Pemeliharaan Allah terhadapummatmanusiademikianbesarperhatian-Nya, dikalakelakmanusia yang tinggaldiduniainitidaklagimematuhiperintah-Nya, sulitdiatur, ingkar, sombong, mengabaikanamanahdanberbagaisikap-sikap yang tidakbaikmakaadalangkahterakhir yang diambil Allah untukmenyelamatkangenerasimanusiadanmemeliharakelansungansyari’at-Nya, kalaumemagnsudahbenar-benardurhakamanusiainimaka Allah akanmenggantidenganmanusia lain yang lebihbaik.Bilakeimanandanpengabdiansertaakhlaksuatuummatsudahmulaimelencengdarijalantauhid, maka Allah akanmenggantiummat yang ingkartersebutdengangenerasi lain yang lebihbaik. Sebagaimanadalamsurat Al Maidah 5;54halitudijelaskan Allah;
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antarakamu yang murtaddariagamanya, Makakelak Allah akanmendatangkansuatukaum yang Allah mencintaimerekadanmerekapunmencintaiNya, yang bersikaplemahLembutterhadap orang yang mukmin, yang bersikapkerasterhadap orang-orang kafir, yang berjihaddijalan Allah, dan yang tidaktakutkepadacelaan orang yang sukamencela. Itulahkarunia Allah, diberikan-Nyakepadasiapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), lagiMahaMengetahui.”
Padaayatdiatas Allah memanggil orang-orang yang berimankarenamemang orang yang beriman yang maudanmampuuntukmenunaikankewajiban yang dibebankan Allah, keimanansajatidaklahcukuptapiasfek lain harusditunaikan, keimanan yang dicampuradukkandengankekufuranatautelahkeluardarinilai-nilaikeimananmaka orang berimantersebutakandigantidenganummatlain,
            Allah MahaPemelihara, Diapeliharaummatinidenganmenurunkan Al Qur’an sebagaipedomanhidup, dan Allah lansung yang akanmemeliharakitabinidaricampurtangankotormanusiasehinggakesuciannyamasihdapatdipertahankanhinggaakhirzaman;
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, danSesungguhnya Kami benar-benarmemeliharanya”[Al Hijr 15;9].
Lain dengan kitab terdahulu yang memang tidak dijamin kemurniannya sampai akhir zaman, karena kitab tersebut hanya untuk satu periode dan satu kaum saja, yang semua itu dilengkapi oleh kitab terakhir yaitu Al Qur’an. Allah memberikan jaminan kepada kitab ini dengan beberapa cara walaupun penyelewengan oleh oknum-oknum tertentu sengaja diada-adakan tapi dapat ditangkal dengan mudahnya.

Allah telah menjamin dalam firman-Nya bahwa Dia berperan untuk menjaga keselamatan dan kelestarian al Qur’an, yang janji Allah tersebut benar adanya serta tidak dapat dibantah [15;9]. Jangankan merusak sedangkan meniru saja manusia tidak akan mampu, kompetisi ini telah dibuka oleh allah sejak lama tapi hingga kini tidak sanggup manusia untuk menyamai karya-Nya dengan Al Qur’an.
 “Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah[31] satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.”[Al Baqarah 2;23-24]

Untuk menjaga kelestarian Al Qur’an, maka Allah menciptakan bagi kitab ini, ummat yang kuat hafalannya serta adanya kemudahan dalam menghafalnya [54;15-40]. Untuk menjaga hafalanpun para sahabat setiap waktu mengadakan talaqqi [menyimak] dari Nabi Muhammad saw, Rasulullahpun selalu mengulangi dan mengecek hafalannya kepada Jibril setiap tahun sekali dan pada tahun terakhir kehidupan beliau dua kali,selain itu para sahabatpun rajin mengecek hafalannya sesama mereka disetiap kesempatan.

Untuk menjaga kelestarian Al Qur’an, maka ide Usman bin Affan untuk membukukan Al Qur’an dalam sebuah mushhaf diujudkan, pembukuan ini dipimpin oleh para sahabat yang betul-betul hafal Al Qur’an dengan tidak diragukan sehingga seshahihannya dapat dipertanggungjawabkan. Setiap ada usaha pencetakan atau penerbitan Al Qur’an pasti ada lajnah [lembaga] pentashihnya agar jauh dari kerusakan atau kekurangan.
Untuk menjaga kelestarian Al Qur’an maka Allah memberikan ketenangan hati sewaktu membacanya, ketenangan tadi menjaga dan menanamkan keyakinan kepada hati sanubari, selain itu al Qur’an cocok dengan setiap disiplin ilmu pengetahuan, semakin dalam ilmu seseoran maka semakin dia temukan kebenaran Al Qur’an dalam ilmunya tersebut sehingga terjamin dengan sendirinya al Qur’an ini, belum lagi dengan pengamalan orang-orang yang mengikuti isinya, penyebaran dan mempertahankan isinya dalam kehidupan sehari-hari.
Allah sebagai Tuhan Yang Maha Pemelihara, Dia arahkan hamba-Nya sebagai orangtua agar memelihara diri dan keluarga dari ancaman api neraka karena orangtua sebagai pendidik amanat Allah yang pertama dan terutama agar menggembleng generasinya kepada nilai-nilai luhur yang islami, walaupun ilmu dunia luas tapi tetap berpijak pada dasar-dasar ajaran islam  sehingga dengan tegas Rasulullah mengatakan,” Didiklah anak-anakmu karena dia akan menghadapi masa yang tidak sama dengan masamu”, artinya tantangan hidup, persaingan, ujian-ujian yang dihadapi anak nanti lebih berat dibandingkan yang dihadapi orangtuanya hari ini, segala bentuk idiologi menggiringnya kepada kehancuran.Allah memerintahkankitauntukmenjagadiridankeluargakitadariapineraka;
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalahdirimudankeluargamudariapineraka yang bahanbakarnyaadalahmanusiadanbatu; penjaganyamalaikat-malaikat yang kasar, keras, dantidakmendurhakai Allah terhadapapa yang diperintahkan-Nyakepadamerekadanselalumengerjakanapa yang diperintahkan" [At Tahrim 66;6].

Sehubungan dengan memelihara diri dan keluarga dari api neraka, Umar bin Khattab pernah mengadu kepada nabi Saw, untuk menjaga diri sendiri adalah hal yang mudah, lalu bagaimana cara menjaga keluarga?, apakah harus dikawal terus menerus, apakah selalu diawasi kemana dia pergi ?, Nabi memberikan jawaban yaitu,”Engkau tanamkan dalam jiwanya agar dia jangan melakukan perbuatan yang dilarang Allah, dan masukkan pula didadanya ajaran agar dia mengerjakan perbuatan yang diperintahkan Allah”.
Allah, Al Muhaimin, MahaPemelihara, Engkau yang punyahakmutlakuntukmemeliharaduniadanisinyainisehinggaberjalandengansebaik-baiknya, akantetapberjalanrodakehidupaninidenganharmonissampaiEngkautentukanakhirkehancurannya.YaIlahi, jadikanlah kami orang-orang yang menggantikangenerasiterdahuludalamrangkamemelihara agama inihinggaakhirzaman, janganlah kami digantikanoleh yang lain karenakemungkaran yang kami lakukan, ampunilah kami ya Allah, berilahselalubimbingandanpemeliharaan-Mu kepada kami.
YaIlahi, berilahhamba-Mu inikemampuanuntukmenyelamatkandirihamba, menyelamatkankeluargahamba, menyelamatkanorangtuahambadariapineraka, yang bahanbakarnyaterdiridarimanusiadanbatu, taksatupunmanusia yang sanggupmemasukinya, halituhanyauntuk orang-orang yang durhakakepada-Mu, jadikanlahhambaini, orang-orang yang shalehdanshalehahdiantaramerekaya Allah. wallahua'lam [CubadakSolok, 06 JumadilAwal 1432.H/ 10 April 2011.M, Jam 10;10].

Referensi;
1. Al Qur’an danterjemahannya, Depag RI 1994/1995
2. KumpulanCeramahPraktis, MukhlisDenros, 2009
3.CyberSabili, HerrynurdiAsma al Husna: Al Muhaimin, 2010



Tidak ada komentar:

Posting Komentar