AL MUHAIMIN
[ Yang Maha Pemelihara]
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS
Dengan nama-Nya yang indah hamba dianjurkan
menyebut nama tersebut dalam berzikir untuk mengingat kebesaran-Nya, dengan
asmaul husna Allah mempunyai sifat-sifat mulia sebagai bukti kekuasaan-Nya.
Dengan nama itulah hamba menyebut Khaliqnya dikala bermunajad dan berdo’a yang
terkandung sanjungan dan pujian kepada
Allah;
”Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. dengan
nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al asmaaul husna (nama-nama yang
terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah
pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu".[Al Isra’ 17;110]
Sifat Allah itu diantaranya Al Muhaimin, Yang Maha
Pemelihara. Yang punya Kekuasaan untuk menciptakan makhluk-Nya dan juga punya
wewenang untuk memeliharanya, tanpa pemeliharaan yang benar dari yang Maha
Kuasa maka sudah lama hancur dunia dan isinya;
”Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang Maha Suci,
yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang
Maha perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah
dari apa yang mereka persekutukan.”[Al Hasyr 59’23]
Sebaik-baiknyakitamemeliharasesuatu,
tentuadalengahnya.Sekuat-kuatmanusiamenjagasesuatu,
tentuadalemahnya.Sesayangapapunorangtuapadaanaknya, kasihsayang Allah
padamahluknyajauhlebihsempurna.Jikakasihsayangorangtuapadaanaknya,
kadangbisamembuatlemah.Tapikasihsayang Allah padahamba-Nya,
tentuakanmembuatnyalebihkuatdantegar.
KarenaDiaadalahMahapelindungdanpenjaga.Diamemeliharaseluruhmakhluknya.Yang
terbang di langit, yang melata di bumi, yang menyelam di air, bahkan yang
berada di dalamtanah.Taksatupun yang luputdaripemeliharaan-Nya.Sebabdiaadalah
al Muhaimin, Yang Mahamemelihara.
Taksatupundarihamba-Nya yang
takmendapatkanrezekidari-Nya.Taksatupundarimakhluknya yang
takmendapatkaruniadari-Nya.KarenaDiaMahamemelihara.
Jikakitatakmampumemeliharasesuatu,
sebutlahnama-Nya, karenaDiaMahamemeliharadantakada yang
lebihbaikdari-Nyadalammemelihara. Jikakitataksanggupmengatasisesuatu,
dzikirkannama-Nya, makaatasizin-Nyatakada yang takmamputerlaksana.
Dia yang menciptakan.Dia yang menghidupkan.Dia
pula yang menjaga.Dia pula yang memelihara.Diaakanmelindungi. Diaakanmenjaga.
Betapamerugi
orang-orang yang melupakan-Nya.Betaparugimanusia yang
takmelibatkan-Nyadalamsegalaperistiwa.SebabdariDialahawal,
danpada-Nyasemuaberakhir.Wahaijiwa yang lalai, sebut-sebutlahnama-Nya, al
Muhaimin. KarenaDiaMahamemelihara, danbetapanikmatdalampeliharaan-Nya.[Cyber
Sabili, Asma al Husna: Al MuhaiminSenin, 10 Mei 2010 04:20 Herrynurdi]
Allah
mengajakhamba-Nyauntukturutsertamemeliharakehidupanmanusiaini agar sesuaidenganapa
yang dikehendakisehinggaharmonis, serasi, nyamandanasri, yang
mendatangkankebahagiaan di duniahinggakeakherat,
itulahmakanyadikalaterjadikerusakan di
duniainitidaklepasdaritangan-tangankotormanusia yang
tidakbertanggungjawabsehinggamendatangkanbencanadankehancuran;
"Telahnampakkerusakan di
daratdan di lautdisebabkanKarenaperbuatantanganmanusi, supay Allah merasakankepadamerekasebahagiandari
(akibat) perbuatanmereka, agar merekakembali (kejalan yang benar)" [ArRuum 30;41]
Pemeliharaan Allah
terhadapummatmanusiademikianbesarperhatian-Nya, dikalakelakmanusia yang
tinggaldiduniainitidaklagimematuhiperintah-Nya, sulitdiatur, ingkar, sombong,
mengabaikanamanahdanberbagaisikap-sikap yang tidakbaikmakaadalangkahterakhir
yang diambil Allah
untukmenyelamatkangenerasimanusiadanmemeliharakelansungansyari’at-Nya,
kalaumemagnsudahbenar-benardurhakamanusiainimaka Allah akanmenggantidenganmanusia
lain yang lebihbaik.Bilakeimanandanpengabdiansertaakhlaksuatuummatsudahmulaimelencengdarijalantauhid,
maka Allah akanmenggantiummat yang ingkartersebutdengangenerasi lain yang
lebihbaik. Sebagaimanadalamsurat Al Maidah 5;54halitudijelaskan Allah;
“Hai
orang-orang yang beriman, barangsiapa di antarakamu yang murtaddariagamanya,
Makakelak Allah akanmendatangkansuatukaum yang Allah
mencintaimerekadanmerekapunmencintaiNya, yang bersikaplemahLembutterhadap orang
yang mukmin, yang bersikapkerasterhadap orang-orang kafir, yang berjihaddijalan
Allah, dan yang tidaktakutkepadacelaan orang yang sukamencela. Itulahkarunia
Allah, diberikan-Nyakepadasiapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Mahaluas
(pemberian-Nya), lagiMahaMengetahui.”
Padaayatdiatas Allah memanggil
orang-orang yang berimankarenamemang orang yang beriman yang
maudanmampuuntukmenunaikankewajiban yang dibebankan Allah,
keimanansajatidaklahcukuptapiasfek lain harusditunaikan, keimanan yang
dicampuradukkandengankekufuranatautelahkeluardarinilai-nilaikeimananmaka orang
berimantersebutakandigantidenganummatlain,
Allah
MahaPemelihara, Diapeliharaummatinidenganmenurunkan Al Qur’an
sebagaipedomanhidup, dan Allah lansung yang
akanmemeliharakitabinidaricampurtangankotormanusiasehinggakesuciannyamasihdapatdipertahankanhinggaakhirzaman;
“Sesungguhnya Kami-lah
yang menurunkan Al Quran, danSesungguhnya Kami benar-benarmemeliharanya”[Al
Hijr 15;9].
Lain dengan kitab terdahulu yang memang tidak
dijamin kemurniannya sampai akhir zaman, karena kitab tersebut hanya untuk satu
periode dan satu kaum saja, yang semua itu dilengkapi oleh kitab terakhir yaitu
Al Qur’an. Allah memberikan jaminan kepada kitab ini dengan beberapa cara
walaupun penyelewengan oleh oknum-oknum tertentu sengaja diada-adakan tapi
dapat ditangkal dengan mudahnya.
Allah telah menjamin dalam firman-Nya bahwa Dia
berperan untuk menjaga keselamatan dan kelestarian al Qur’an, yang janji Allah
tersebut benar adanya serta tidak dapat dibantah [15;9]. Jangankan merusak
sedangkan meniru saja manusia tidak akan mampu, kompetisi ini telah dibuka oleh
allah sejak lama tapi hingga kini tidak sanggup manusia untuk menyamai
karya-Nya dengan Al Qur’an.
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang
Al Quran yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah[31] satu
surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain
Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat
membuat(nya) - dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu
dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi
orang-orang kafir.”[Al Baqarah 2;23-24]
Untuk menjaga kelestarian Al Qur’an, maka Allah
menciptakan bagi kitab ini, ummat yang kuat hafalannya serta adanya kemudahan
dalam menghafalnya [54;15-40]. Untuk menjaga hafalanpun para sahabat setiap
waktu mengadakan talaqqi [menyimak] dari Nabi Muhammad saw, Rasulullahpun
selalu mengulangi dan mengecek hafalannya kepada Jibril setiap tahun sekali dan
pada tahun terakhir kehidupan beliau dua kali,selain itu para sahabatpun rajin
mengecek hafalannya sesama mereka disetiap kesempatan.
Untuk menjaga kelestarian Al Qur’an, maka ide
Usman bin Affan untuk membukukan Al Qur’an dalam sebuah mushhaf diujudkan,
pembukuan ini dipimpin oleh para sahabat yang betul-betul hafal Al Qur’an
dengan tidak diragukan sehingga seshahihannya dapat dipertanggungjawabkan.
Setiap ada usaha pencetakan atau penerbitan Al Qur’an pasti ada lajnah
[lembaga] pentashihnya agar jauh dari kerusakan atau kekurangan.
Untuk menjaga kelestarian Al Qur’an maka Allah memberikan ketenangan hati
sewaktu membacanya, ketenangan tadi menjaga dan menanamkan keyakinan kepada
hati sanubari, selain itu al Qur’an cocok dengan setiap disiplin ilmu
pengetahuan, semakin dalam ilmu seseoran maka semakin dia temukan kebenaran Al
Qur’an dalam ilmunya tersebut sehingga terjamin dengan sendirinya al Qur’an
ini, belum lagi dengan pengamalan orang-orang yang mengikuti isinya, penyebaran
dan mempertahankan isinya dalam kehidupan sehari-hari.
Allah sebagai
Tuhan Yang Maha Pemelihara, Dia arahkan hamba-Nya sebagai orangtua agar
memelihara diri dan keluarga dari ancaman api neraka karena orangtua sebagai
pendidik amanat Allah yang pertama dan terutama agar menggembleng generasinya
kepada nilai-nilai luhur yang islami, walaupun ilmu dunia luas tapi tetap
berpijak pada dasar-dasar ajaran islam
sehingga dengan tegas Rasulullah mengatakan,” Didiklah anak-anakmu karena dia akan menghadapi masa yang tidak sama
dengan masamu”, artinya tantangan hidup, persaingan, ujian-ujian yang
dihadapi anak nanti lebih berat dibandingkan yang dihadapi orangtuanya hari
ini, segala bentuk idiologi menggiringnya kepada kehancuran.Allah
memerintahkankitauntukmenjagadiridankeluargakitadariapineraka;
"Hai
orang-orang yang beriman, peliharalahdirimudankeluargamudariapineraka yang
bahanbakarnyaadalahmanusiadanbatu; penjaganyamalaikat-malaikat yang kasar,
keras, dantidakmendurhakai Allah terhadapapa yang
diperintahkan-Nyakepadamerekadanselalumengerjakanapa yang diperintahkan"
[At Tahrim 66;6].
Sehubungan dengan memelihara diri dan keluarga
dari api neraka, Umar bin Khattab pernah mengadu kepada nabi Saw, untuk menjaga
diri sendiri adalah hal yang mudah, lalu bagaimana cara menjaga keluarga?,
apakah harus dikawal terus menerus, apakah selalu diawasi kemana dia pergi ?,
Nabi memberikan jawaban yaitu,”Engkau tanamkan dalam jiwanya agar dia jangan
melakukan perbuatan yang dilarang Allah, dan masukkan pula didadanya ajaran
agar dia mengerjakan perbuatan yang diperintahkan Allah”.
Allah, Al Muhaimin, MahaPemelihara,
Engkau yang
punyahakmutlakuntukmemeliharaduniadanisinyainisehinggaberjalandengansebaik-baiknya,
akantetapberjalanrodakehidupaninidenganharmonissampaiEngkautentukanakhirkehancurannya.YaIlahi,
jadikanlah kami orang-orang yang menggantikangenerasiterdahuludalamrangkamemelihara
agama inihinggaakhirzaman, janganlah kami digantikanoleh yang lain
karenakemungkaran yang kami lakukan, ampunilah kami ya Allah,
berilahselalubimbingandanpemeliharaan-Mu kepada kami.
YaIlahi,
berilahhamba-Mu inikemampuanuntukmenyelamatkandirihamba,
menyelamatkankeluargahamba, menyelamatkanorangtuahambadariapineraka, yang
bahanbakarnyaterdiridarimanusiadanbatu, taksatupunmanusia yang
sanggupmemasukinya, halituhanyauntuk orang-orang yang durhakakepada-Mu,
jadikanlahhambaini, orang-orang yang shalehdanshalehahdiantaramerekaya Allah. wallahua'lam [CubadakSolok, 06 JumadilAwal 1432.H/ 10 April 2011.M, Jam
10;10].
Referensi;
1.
Al Qur’an danterjemahannya, Depag RI 1994/1995
2.
KumpulanCeramahPraktis, MukhlisDenros, 2009
3.CyberSabili,
HerrynurdiAsma al Husna: Al Muhaimin, 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar