AL WAALI
[ Yang Melindungi]
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS
Allah Yang Melindungi hamba yang
dikehendaki-Nya, tidak ada orang lain yang bisa mencelakakan kalau Allah sudah
menjamin di dalam lindungan-Nya dan sebaliknya, kalau Allah sudah berlepas
tangan terhadap hamba itu maka tidak ada satu orangpun yang dapat
melindunginya, Allah berkuasa untuk melindungi siapapun yang akan
dilindungi-Nya;
”Tiadakah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah
kepunyaan Allah? dan tiada bagimu selain Allah seorang pelindung maupun seorang
penolong”[Al Baqarah
2;107]
Al-Walliyyumaknadasarnyamenurut Prof. Dr.
QuraishSyihabyaitudekat, kemudianmunculmakna-maknabaruyaitupendukung, pembela,
pelindung, yang mencintai, yang lebihutama, dll.
Sepertiterteradalam Al-Qur'an "Allah pelindung
orang yang beriman yang mengeluarkandarikegelapankepadacahayaiman".Perlindungan
Allah yang paling pentingadalahdiberiketeguhaniman.Perlindungan Allah yang
paling besaradalahdiberikekuataniman.Makin kuatiman,
kitamaudiapa-apakantidakmasalah.Jadikalauingindiberiperlindungan Allah yang
paling kokohadalahmintadiberikekuatanimandanmintaditeguhkan. Akal
kitadicerdaskanjugadapatmerupakanperlindungan Allah
sehinggakitabisabertemudenganperlindunganAllah.Perlindungan Allah
itubermacam-macam, contohnyapadaPerangBadar, bukanhanyapasukanmalaikatsaja yang
turuntetapimusuhjugajaditerlihatsedikitdimatakaummuslimin.
Musuhterbesarbagikitaadalahbukanmakhluk,
karenaituhanyaalat, musuhbesarkitaadalahsetandankawan-kawannya. Hal yang paling
berbahayabagikitaadalahbukan orang laintetapisikapkitasendiri.
Sedangkankalautidakadamusuhtidakakanseru. Maka orang-orang yang
berlindungkepada Allah pastimemuaskandannikmat, karenaperlindungan Allah
ituspektrumnyasangatluas,
bisaterdeteksibisajugatidakterdeteksiolehakalkita.Tidakada yang tidakmasukakal,
tetapiakalkita yang tidaksampai.Titipkanistriatausuamimasing-masingkepada
Allah.Denganmengamalkandoa "Hasbunallahwani'malwakilNi'malmaulawani'malnashir".
Denganmengamalkandoainidanmeyakinibahwasemuamakhlukitumilik Allah. Dengan
Allah-lahurusankitaserahkan.Berdiri, dudukdanberbaringingatkepada Allah
karenasemuanyamilik Allah.SesuaidengankisahNabi Muhammad SAW
ketikadiancamuntukdibunuhdenganpedangterhunus, kata yang keluardarimulutBeliauadalah
"Akuberlindungkepada Allah".
Iniadalahilmuhati, berbedalagidenganilmuakaldanilmufisik,
karenanantikitatidakbisamatikonyolkarenahanyayakin.Iniadalahjalansyariatuntuktidakkonyol.Tidakbolehkeyakinanmelemahkanikhtiar,
tidakbolehkegigihanikhtiarmemperlemahkeyakinan.Jadilakukanlahikhtiar; tubuh
100% bersimbahkeringatterusberbuat all out, otakperassesuaiteknologi yang
paling mutakhirsaatini.Kita tidakbisakonyoldenganhanyamembawapanahmelawanpeluru.Ilmuhatinyasudahbenardengankeyakinantetapisunnatullahnyaadalahkecepatanpelurulebihdaripadapanah,
haliniharusdiakali.BerbedadenganzamanRasulatausudahtidakadapeluang.
SebuahkisahmeriwayatkanketikaRasulullahhijrahdanberdoa di
goaTur, sahabat Abu Bakarmerasagentar, jawabanRasuladalah"Jangansedihsesungguhnya
Allah bersamakita".Jadikitasempurnakansyariat,
tubuhharusdimaksimalkan, otakjuga.Dua-duanyaakanmenjadiibadah.
Tidakmasalahjikakitamatiterbunuh.Tidakada yang kalahkecuali orang yang kurangiman.Kemenangandankekalahanhanyadipergilirkan.Mudah-mudahankejadian
di PalestinadanAmerikamembuatkitasemakinmantapuntukmeyakinikebenaran.[Al WaliyyuK.H. Abdullah Gymnastiar].
Diciptakan manusia di dunia ini oleh Allah dibawah
lindungan dan pengawasan-Nya,sejak manusia dipertemukan di alam rahim antara
sperma dan sel telur, ditiupkannya ruh pada bulan keempat sampai kepada rezeki,
usia, jodoh, qada dan qadarnya telah ditentukan Allah, sekali-kali Dia tidak
akan menyia-nyiakan hamba-Nya, dalam kondisi apapun dijamin akan diperoleh
pertolongan-Nya sebagai mana firman Allah dalam surat Al Baqarah 2;257
“Allah
pelindung orang-orang yang beriman; dia mengeluarkan mereka dari kegelapan
(kekafiran) kepada cahaya (iman). dan orang-orang yang kafir,
pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya
kepada kegelapan (kekafiran). mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal
di dalamnya.”
Kemurnian tauhid seorang mukmin nampak ketika
ucapan syahadat mengejawantah pada sebuah pengakuan yaitu “Laa Waliy Illallah”
artinya, tidak ada Penolong kecuali Allah. Bila hal ini tidak terukir dalam
kehidupan sehari-hari berarti diragukan kemurnian tauhid seseorang, bahkan
dapat melencengkan syahadatnya yang otomatis keluar dari bingkai mukmin.
Segala permohonan dan permintaan yang hakiki hanya
ditujukan kepada Allah karena Dialah yang punya hak untuk memberikan pertolongan kepada hamba-Nya;
“Hadits
Zaid bin Khalid mengatakan,”Kami shalat subuh di Hudaibiyyah bersama
Rasulullah, ada bekas hujan pada malam harinya. Setelah selesai shalat
Rasulullah menghadap orang banyak seraya berkata,”Tahukah kamu apa yang
difirmankan oleh Tuhanmu?” mereka menjawab,”Allah dan Rasul-Nya lebih
mengetahui” Nabi bersabda,”Pagi ini hamba-Ku ada yang beriman dan ada yang
kafir. Barangsiapa mengatakan kami diberi hujan dengan rahmat dan fadhilah
Allah, berarti dia beriman kepada-Ku dan tidak percaya kepada bintang, dan
barangsiapa yang mengatakan kami dihujani oleh letak bulan ini dan tempat bulan
itu maka berarti dia tak percaya
kepada-Ku, tetapi beriman kepada bintang” [HR.Bukhari dan Muslim]
“Dari
Abu Malik Al Asy Ari mengatakan bahwa Rasulullah bersabda.”Empat perkara
jahiliyah ada pada ummatku yang tidak akan mereka tinggalkan; sombong dengan
kedudukan, mencela keturunan, minta hujan kepada bintang dan meratapi orang
mati”[HR.Muslim]
Demikian halusnya perangkap syirik untuk
menggelincikan iman seseorang, sedikit saja kepercayaan kepada Allah ragu atau
menandingi keberadaan Allah telah membawanya kepada kerusakan aqidah,
pertolongan Allah wajib diyakini oleh setiap muslim dalam setiap derap langkah
kehidupan manusia. Bila Allah telah memutuskan untuk memberikan pertolongan
kepada seseorang, walaupun semua manusia dan makhluk lain menghalanginya maka
tidak akan mampu mencegah Allah demikian pula sebaliknya bila Allah memutuskan
untuk memberikan celaka kepada seseorang, walaupun seisi dunia ini mencegahnya
tidak akan dapat menghentikan. Memberikan perlindungan kepada hamba-Nya, bagi
Allah adalah merupakan hak-Nya, hak Allah itu terbagi dua yaitu;
Pertama; hak yang
berhubungan dengan amalan dan perbuatan lahir, misalnya menunaikan shalat,
shaum ramadhan, mengeluarkan zakat, melakukan ibadah haji bagi yang mampu dan
memenuhi syarat, menjauhi dosa-dosa besar, menghindari dan tidak mengekalkan
dosa-dosa kecil, memberikan pertolongan kepada hamba Allah dan perbuatan-perbuatan lain yang sudah ada
perinciannya dalam syariat islam yang mulia.
Kedua; hak yang
berhubungan dengan I’tikad [keimanan] dan amalan bathin. Setiap orang wajib
beri’tikad dan meyakini bahwa Allah Swt Maha Esa dalam zat-Nya dan
Perbuatan-Nya, satu-satunya tempat berlindung dan minta pertolongan.
Namun kadangkala manusia tidak sabar menanti
kedatangan pertolongan Allahaaa tersebut sehingga rasa kesal dan tidak sabar
membuat manusia tadi mencari penolong-penolong lain dengan menggadaikan
aqidahnya;
“
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu
(cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa
oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam
cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya:
"Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya
pertolongan Allah itu amat dekat” [Al Baqarah 2;214].
Untunglah mereka mendapat siraman rohani dari para
Rasul dan orang-orang shaleh sehingga menanti pertolongan Allah penuh dengan
sabar dan ketegaran iman. Pada suatu saat Rasulullah tengah dalam keadaan
shalat di Ka’bah, tiba-tiba datanglah Uqbah bin Mu’aith membawa kotoran onta,
tanpa segan-seganlagi, kotoran binatang tersebut dilemparkan ke kepala
Rasulullah yang tengah bersujud. Sungguh buruklah apa yang mereka lakukan itu,
apalagi setelah Abu Jahal dan kawan-kawannya terbahak-bahak menyaksikan
kejadian itu.akhirnya Fatimah Az Zahra yang datang membersihkan kotoran onta
dari kepada ayahandanya.
Pada kesempatan lain, saat beliau tengah shalat di
Hijr Ismail, datang pula Uqbah bin Mu’aaith, melihat beliau baru shalat, Uqbah
segera melepaskan sorbannya, lalu dipilin menjadi sebuah jerat. Segera Uqbah
menyerap Rasulullah dari belakang, dan menjeratkan sorban beliau ke leher
beliau lalu menariknya kuat-kuat. Dengan perbuatannya itu tentu saja Rasulullah
tercekik dengan amat kuatnya. Tiba-tiba mjuncullah Abu Bakar yang segera
menangkap bahu Uqbah dari belakang dengan kuat, lalu dibantingnya tubuh Uqbah
hingga terpelanting. Saat itu Abu Bakar berkata kepada Uqbah,”Apa kamu akan
membunuh seseorang yang berkata bahwa Rabbku adalah Allah, sedangkan datangnya
kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata dari Rabbmu?’’
Disuatu kesempatan, ummat islam dalam keadaan
kritis berhadapan dengan teror dan penyiksaan yang dilakukan oleh orang-orang
kafir, mengharapkan agar segera diberikan Allah pertolongan. Mendengar itu
Rasulullah marah dan bersabda,”Kenapa engkau ini, dahulu orang-orang
sebelummu sudah banyak menerima penderitaan, tubuh mereka digergaji, rambut mereka
disisir dengan sisir yang terbuat dari besi lalu terkelupas kulit kepalanya,
mereka tidak buru-buru mengharapkan pertolongan Allah, tapi kini kalian belum
apa-apa sudah mengeluh”.
Banyak
sudah dicatat dalam sejarah bagaimana perjuangan da’wah Rasulullah, para
shahabat dan para shalafus shaleh saat menempuh jalan iman dan da’wah ini
selalu mendapat pertolongan dari Allah, mereka berharap agar pertolongan itu
datang pada saatnya, sebagaimana pada Perang Badar akan berlansung, dengan rasa
harap dan do’a yang dipanjatkan oleh Rasulullah, dalam kemahnya beliau sendiri
saja bermunajad kepada Allah dengan harapan agar perang ini dimenangkan oleh
kaum muslimin, “Ya Allah seandainya
perang ini tidak dimenangkan oleh kaum muslimin maka sungguh ya Allah tidak ada
lagi orang di dunia ini yang menyembah-Mu’’.
Allah meresfon do’a beliau dengan dibalasi pertolongan sehingga kemenangan diraih dalam
perang Badar itu;
”(ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu,
lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya aku akan mendatangkan bala
bantuan kepada kamu dengan seribu Malaikat yang datang berturut-turut".[Al Anfal 8;9]
Keimanan yang mantaplah dengan merealisasikan
salah satu unsur kalimat syahadat akan mendapat perhatian, resfon dan
pertolongan Allah. Tanpa itu semua mustahil kemenangan akan diraih. Sejauh mana
kita mendekatkan diri kepada Allah sebatas itu pulalah kedekatan Allah dengan
kita bahkan lebih sebagaimana dalam hadits qudsi beliau mengatakan,”Ketika
hamba-Ku datang dengan berjalan maka Aku akan datang dengan berlari, bila
mereka berlari maka secepat kilat Aku menemuinya”, subhanallah, demikian
perhatian Allah kepada orang-orang yang mampu mengujudkan syahadat dalam
hidupnya sehari-hari ;
“Dan apabila hamba-hamba-Ku
bertanya kepadamu tentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.
Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” [Al Baqarah 2;186]
Padaayatdiatasdisebutkanbahwa
Allah itudekat,
dekatdenganhamba-Nyadansiapuntukmemberikanpertolonganmaupunperlindungankepadahamba,
tapiadatigasyaratnya yang diajukan Allah
yaitumemenuhisegalaperintahperintah-Ku, berimankepada-Ku, danselaluberadadalamkebenaran.
Suatuhalmustahil
Allah akanmelindungikita, tidakmungkin Allah memberikanpertolongan-Nya,
janganharapkando’a-do’akitadijawab-Nyabilakitatidakmemenuhisegalaperintah-Nyabahkankitaselalumenjauhiperintahtapilebihdekatdenganlarangan
Allah, Allah tidakakanmelindungikitabilakitatidakberimankepada-Nyadenganiman
yang bersihtanpadikotoriolehsyirik, iman yang
diaplikasikandenganamal-amalshaleh. Allah
akanselalumelindugihamba-Nyaselamahambaituberadapadajalankebenaranyaitujalan
yang telahditunjuki-Nya, Al Islam.
Al
Waali, Allah Yang Melindungi, Engkau yang melindungimakhluk-Mu
darisegalamarabahaya yang mengancamnya, Engkau yang telahmelindungimakhluk-Mu
darisegalaajakansyaitan yang menyesatkan, Engkau yang melindungimakhluk-Mu
darikehidupan yang sempit, susahdanpenderitaan yang dialami, lindungan-Mu
membuathati kami tenang, amandantentram, tanpalindungan-Mu sungguhyaIlahi kami
hidupdalamketidaktenangan, hidupbergelimangketakutandankemaksiatan.
Ya
Allah, lindungilahhambadarisegalakejahatanmakhluk-Mu yang lian, yaitu
orang-orang yang selalumerancangdanmelakukankejahatan di duniaini,
lindungihambadarikejahatanmakhluk-Mu yaitukeganasanhujan yang
mendatangkanbanjir bah danlongsor, keganasanletusangunungapi yang
merusakkehidupan di sekitarnya, lindungihambadarisemuakejahatan,
denganlindungan-Mu, tidakadasatupunkejahatan yang dapatmengenaihamba, Wallahu a’lam [CubadakSolok, 25 JumadilAwal 1432.H/ 29 April
2011.M, Jam 08;45].
Referensi;
1.KuliahTafsir, Faktar IAIN
RadenIntan Lampung, 1989
2.Al Qur'an danTerjemahannya, Depag
RI, 1994/1995
3.KumpulanCeramahPraktis,
Drs.MukhlisDenros, 2009
4.ManajemenQalbu, Al WaliyyuK.H. Abdullah Gymnastiar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar