Rabu, 10 Juni 2015

88. Al Waali, Yang Melindungi



AL WAALI
[ Yang Melindungi]
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS


                Allah Yang Melindungi hamba yang dikehendaki-Nya, tidak ada orang lain yang bisa mencelakakan kalau Allah sudah menjamin di dalam lindungan-Nya dan sebaliknya, kalau Allah sudah berlepas tangan terhadap hamba itu maka tidak ada satu orangpun yang dapat melindunginya, Allah berkuasa untuk melindungi siapapun yang akan dilindungi-Nya;
”Tiadakah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan Allah? dan tiada bagimu selain Allah seorang pelindung maupun seorang penolong”[Al Baqarah 2;107]

Al-Walliyyumaknadasarnyamenurut Prof. Dr. QuraishSyihabyaitudekat, kemudianmunculmakna-maknabaruyaitupendukung, pembela, pelindung, yang mencintai, yang lebihutama, dll.
Sepertiterteradalam Al-Qur'an "Allah pelindung orang yang beriman yang mengeluarkandarikegelapankepadacahayaiman".Perlindungan Allah yang paling pentingadalahdiberiketeguhaniman.Perlindungan Allah yang paling besaradalahdiberikekuataniman.Makin kuatiman, kitamaudiapa-apakantidakmasalah.Jadikalauingindiberiperlindungan Allah yang paling kokohadalahmintadiberikekuatanimandanmintaditeguhkan. Akal kitadicerdaskanjugadapatmerupakanperlindungan Allah sehinggakitabisabertemudenganperlindunganAllah.Perlindungan Allah itubermacam-macam, contohnyapadaPerangBadar, bukanhanyapasukanmalaikatsaja yang turuntetapimusuhjugajaditerlihatsedikitdimatakaummuslimin.
Musuhterbesarbagikitaadalahbukanmakhluk, karenaituhanyaalat, musuhbesarkitaadalahsetandankawan-kawannya. Hal yang paling berbahayabagikitaadalahbukan orang laintetapisikapkitasendiri. Sedangkankalautidakadamusuhtidakakanseru. Maka orang-orang yang berlindungkepada Allah pastimemuaskandannikmat, karenaperlindungan Allah ituspektrumnyasangatluas, bisaterdeteksibisajugatidakterdeteksiolehakalkita.Tidakada yang tidakmasukakal, tetapiakalkita yang tidaksampai.Titipkanistriatausuamimasing-masingkepada Allah.Denganmengamalkandoa "Hasbunallahwani'malwakilNi'malmaulawani'malnashir". Denganmengamalkandoainidanmeyakinibahwasemuamakhlukitumilik Allah. Dengan Allah-lahurusankitaserahkan.Berdiri, dudukdanberbaringingatkepada Allah karenasemuanyamilik Allah.SesuaidengankisahNabi Muhammad SAW ketikadiancamuntukdibunuhdenganpedangterhunus, kata yang keluardarimulutBeliauadalah "Akuberlindungkepada Allah".

Iniadalahilmuhati, berbedalagidenganilmuakaldanilmufisik, karenanantikitatidakbisamatikonyolkarenahanyayakin.Iniadalahjalansyariatuntuktidakkonyol.Tidakbolehkeyakinanmelemahkanikhtiar, tidakbolehkegigihanikhtiarmemperlemahkeyakinan.Jadilakukanlahikhtiar; tubuh 100% bersimbahkeringatterusberbuat all out, otakperassesuaiteknologi yang paling mutakhirsaatini.Kita tidakbisakonyoldenganhanyamembawapanahmelawanpeluru.Ilmuhatinyasudahbenardengankeyakinantetapisunnatullahnyaadalahkecepatanpelurulebihdaripadapanah, haliniharusdiakali.BerbedadenganzamanRasulatausudahtidakadapeluang.
SebuahkisahmeriwayatkanketikaRasulullahhijrahdanberdoa di goaTur, sahabat Abu Bakarmerasagentar, jawabanRasuladalah"Jangansedihsesungguhnya Allah bersamakita".Jadikitasempurnakansyariat, tubuhharusdimaksimalkan, otakjuga.Dua-duanyaakanmenjadiibadah. Tidakmasalahjikakitamatiterbunuh.Tidakada yang kalahkecuali orang yang kurangiman.Kemenangandankekalahanhanyadipergilirkan.Mudah-mudahankejadian di PalestinadanAmerikamembuatkitasemakinmantapuntukmeyakinikebenaran.[Al WaliyyuK.H. Abdullah Gymnastiar].
Diciptakan manusia di dunia ini oleh Allah dibawah lindungan dan pengawasan-Nya,sejak manusia dipertemukan di alam rahim antara sperma dan sel telur, ditiupkannya ruh pada bulan keempat sampai kepada rezeki, usia, jodoh, qada dan qadarnya telah ditentukan Allah, sekali-kali Dia tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya, dalam kondisi apapun dijamin akan diperoleh pertolongan-Nya sebagai mana firman Allah dalam surat Al Baqarah 2;257
“Allah pelindung orang-orang yang beriman; dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”

Kemurnian tauhid seorang mukmin nampak ketika ucapan syahadat mengejawantah pada sebuah pengakuan yaitu “Laa Waliy Illallah” artinya, tidak ada Penolong kecuali Allah. Bila hal ini tidak terukir dalam kehidupan sehari-hari berarti diragukan kemurnian tauhid seseorang, bahkan dapat melencengkan syahadatnya yang otomatis keluar dari bingkai mukmin.

Segala permohonan dan permintaan yang hakiki hanya ditujukan kepada Allah karena Dialah yang punya hak untuk memberikan  pertolongan kepada hamba-Nya;

“Hadits Zaid bin Khalid mengatakan,”Kami shalat subuh di Hudaibiyyah bersama Rasulullah, ada bekas hujan pada malam harinya. Setelah selesai shalat Rasulullah menghadap orang banyak seraya berkata,”Tahukah kamu apa yang difirmankan oleh Tuhanmu?” mereka menjawab,”Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui” Nabi bersabda,”Pagi ini hamba-Ku ada yang beriman dan ada yang kafir. Barangsiapa mengatakan kami diberi hujan dengan rahmat dan fadhilah Allah, berarti dia beriman kepada-Ku dan tidak percaya kepada bintang, dan barangsiapa yang mengatakan kami dihujani oleh letak bulan ini dan tempat bulan itu maka berarti dia tak  percaya kepada-Ku, tetapi beriman kepada bintang” [HR.Bukhari dan Muslim] 

“Dari Abu Malik Al Asy Ari mengatakan bahwa Rasulullah bersabda.”Empat perkara jahiliyah ada pada ummatku yang tidak akan mereka tinggalkan; sombong dengan kedudukan, mencela keturunan, minta hujan kepada bintang dan meratapi orang mati”[HR.Muslim]

Demikian halusnya perangkap syirik untuk menggelincikan iman seseorang, sedikit saja kepercayaan kepada Allah ragu atau menandingi keberadaan Allah telah membawanya kepada kerusakan aqidah, pertolongan Allah wajib diyakini oleh setiap muslim dalam setiap derap langkah kehidupan manusia. Bila Allah telah memutuskan untuk memberikan pertolongan kepada seseorang, walaupun semua manusia dan makhluk lain menghalanginya maka tidak akan mampu mencegah Allah demikian pula sebaliknya bila Allah memutuskan untuk memberikan celaka kepada seseorang, walaupun seisi dunia ini mencegahnya tidak akan dapat menghentikan. Memberikan perlindungan kepada hamba-Nya, bagi Allah adalah merupakan hak-Nya, hak Allah itu terbagi dua yaitu;

Pertama; hak yang berhubungan dengan amalan dan perbuatan lahir, misalnya menunaikan shalat, shaum ramadhan, mengeluarkan zakat, melakukan ibadah haji bagi yang mampu dan memenuhi syarat, menjauhi dosa-dosa besar, menghindari dan tidak mengekalkan dosa-dosa kecil, memberikan pertolongan kepada hamba Allah  dan perbuatan-perbuatan lain yang sudah ada perinciannya dalam syariat islam yang mulia.

Kedua; hak yang berhubungan dengan I’tikad [keimanan] dan amalan bathin. Setiap orang wajib beri’tikad dan meyakini bahwa Allah Swt Maha Esa dalam zat-Nya dan Perbuatan-Nya, satu-satunya tempat berlindung dan minta pertolongan.

Namun kadangkala manusia tidak sabar menanti kedatangan pertolongan Allahaaa tersebut sehingga rasa kesal dan tidak sabar membuat manusia tadi mencari penolong-penolong lain dengan menggadaikan aqidahnya;
“ Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat” [Al Baqarah 2;214].

Untunglah mereka mendapat siraman rohani dari para Rasul dan orang-orang shaleh sehingga menanti pertolongan Allah penuh dengan sabar dan ketegaran iman. Pada suatu saat Rasulullah tengah dalam keadaan shalat di Ka’bah, tiba-tiba datanglah Uqbah bin Mu’aith membawa kotoran onta, tanpa segan-seganlagi, kotoran binatang tersebut dilemparkan ke kepala Rasulullah yang tengah bersujud. Sungguh buruklah apa yang mereka lakukan itu, apalagi setelah Abu Jahal dan kawan-kawannya terbahak-bahak menyaksikan kejadian itu.akhirnya Fatimah Az Zahra yang datang membersihkan kotoran onta dari kepada ayahandanya.

Pada kesempatan lain, saat beliau tengah shalat di Hijr Ismail, datang pula Uqbah bin Mu’aaith, melihat beliau baru shalat, Uqbah segera melepaskan sorbannya, lalu dipilin menjadi sebuah jerat. Segera Uqbah menyerap Rasulullah dari belakang, dan menjeratkan sorban beliau ke leher beliau lalu menariknya kuat-kuat. Dengan perbuatannya itu tentu saja Rasulullah tercekik dengan amat kuatnya. Tiba-tiba mjuncullah Abu Bakar yang segera menangkap bahu Uqbah dari belakang dengan kuat, lalu dibantingnya tubuh Uqbah hingga terpelanting. Saat itu Abu Bakar berkata kepada Uqbah,”Apa kamu akan membunuh seseorang yang berkata bahwa Rabbku adalah Allah, sedangkan datangnya kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata dari Rabbmu?’’

Disuatu kesempatan, ummat islam dalam keadaan kritis berhadapan dengan teror dan penyiksaan yang dilakukan oleh orang-orang kafir, mengharapkan agar segera diberikan Allah pertolongan. Mendengar itu Rasulullah marah  dan bersabda,”Kenapa engkau ini, dahulu orang-orang sebelummu sudah banyak menerima penderitaan, tubuh mereka digergaji, rambut mereka disisir dengan sisir yang terbuat dari besi lalu terkelupas kulit kepalanya, mereka tidak buru-buru mengharapkan pertolongan Allah, tapi kini kalian belum apa-apa sudah mengeluh”.

 Banyak sudah dicatat dalam sejarah bagaimana perjuangan da’wah Rasulullah, para shahabat dan para shalafus shaleh saat menempuh jalan iman dan da’wah ini selalu mendapat pertolongan dari Allah, mereka berharap agar pertolongan itu datang pada saatnya, sebagaimana pada Perang Badar akan berlansung, dengan rasa harap dan do’a yang dipanjatkan oleh Rasulullah, dalam kemahnya beliau sendiri saja bermunajad kepada Allah dengan harapan agar perang ini dimenangkan oleh kaum muslimin, “Ya Allah seandainya perang ini tidak dimenangkan oleh kaum muslimin maka sungguh ya Allah tidak ada lagi orang di dunia ini yang menyembah-Mu’’.

Allah meresfon do’a beliau dengan dibalasi  pertolongan sehingga kemenangan diraih dalam perang Badar itu;
”(ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu Malaikat yang datang berturut-turut".[Al Anfal 8;9]

Keimanan yang mantaplah dengan merealisasikan salah satu unsur kalimat syahadat akan mendapat perhatian, resfon dan pertolongan Allah. Tanpa itu semua mustahil kemenangan akan diraih. Sejauh mana kita mendekatkan diri kepada Allah sebatas itu pulalah kedekatan Allah dengan kita bahkan lebih sebagaimana dalam hadits qudsi beliau mengatakan,”Ketika hamba-Ku datang dengan berjalan maka Aku akan datang dengan berlari, bila mereka berlari maka secepat kilat Aku menemuinya”, subhanallah, demikian perhatian Allah kepada orang-orang yang mampu mengujudkan syahadat dalam hidupnya sehari-hari ;
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” [Al Baqarah 2;186]
            Padaayatdiatasdisebutkanbahwa Allah itudekat, dekatdenganhamba-Nyadansiapuntukmemberikanpertolonganmaupunperlindungankepadahamba, tapiadatigasyaratnya yang diajukan Allah yaitumemenuhisegalaperintahperintah-Ku, berimankepada-Ku, danselaluberadadalamkebenaran.

            Suatuhalmustahil Allah akanmelindungikita, tidakmungkin Allah memberikanpertolongan-Nya, janganharapkando’a-do’akitadijawab-Nyabilakitatidakmemenuhisegalaperintah-Nyabahkankitaselalumenjauhiperintahtapilebihdekatdenganlarangan Allah, Allah tidakakanmelindungikitabilakitatidakberimankepada-Nyadenganiman yang bersihtanpadikotoriolehsyirik, iman yang diaplikasikandenganamal-amalshaleh. Allah akanselalumelindugihamba-Nyaselamahambaituberadapadajalankebenaranyaitujalan yang telahditunjuki-Nya, Al Islam.

            Al Waali, Allah Yang Melindungi, Engkau yang melindungimakhluk-Mu darisegalamarabahaya yang mengancamnya, Engkau yang telahmelindungimakhluk-Mu darisegalaajakansyaitan yang menyesatkan, Engkau yang melindungimakhluk-Mu darikehidupan yang sempit, susahdanpenderitaan yang dialami, lindungan-Mu membuathati kami tenang, amandantentram, tanpalindungan-Mu sungguhyaIlahi kami hidupdalamketidaktenangan, hidupbergelimangketakutandankemaksiatan.

Ya Allah, lindungilahhambadarisegalakejahatanmakhluk-Mu yang lian, yaitu orang-orang yang selalumerancangdanmelakukankejahatan di duniaini, lindungihambadarikejahatanmakhluk-Mu yaitukeganasanhujan yang mendatangkanbanjir bah danlongsor, keganasanletusangunungapi yang merusakkehidupan di sekitarnya, lindungihambadarisemuakejahatan, denganlindungan-Mu, tidakadasatupunkejahatan yang dapatmengenaihamba, Wallahu a’lam [CubadakSolok, 25 JumadilAwal 1432.H/ 29 April 2011.M, Jam 08;45].

Referensi;
1.KuliahTafsir, Faktar IAIN RadenIntan Lampung, 1989
2.Al Qur'an danTerjemahannya, Depag RI, 1994/1995
3.KumpulanCeramahPraktis, Drs.MukhlisDenros, 2009
4.ManajemenQalbu, Al WaliyyuK.H. Abdullah Gymnastiar.

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar