AL KHABIIR
[ Yang Maha Mengenal]
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS
Allah
Swt Maha Kuasa, Ia menciptakan alam
semesta semuanya tidak menggunakan alat atau perkakas. Bila akan menjadikan
sesuatu, cukuplah dengan kalimat “Kun” jadilah, lalu terjadilan seperti firman
Allah dalam surat Yasin surat ke 36 ayat 82
“Sesungguhnya
keadaan-Nya apabila dia menghendaki sesuatu hanyalah Berkata kepadanya:
"Jadilah!" Maka terjadilah ia”
Firman Allah dalam hadits qudsi ;”Aku adalah gudang yang tersembunyi, maka
Aku suka agar Aku dikenal, lalu Aku ciptakan makhluk supaya ia mengenalku Aku”
Dalam surat Yunus 10;3 Allah memperkenalkan
eksistensinya sebagai Khaliq kepada makhluk-Nya, agar makhluk atau hamba-Nya
mengakui-Nya sebagai Tuhan dan memposisikan diri hamba sebagai abdi yang harus
mengabdi kepada-Nya;
“Sesungguhnya
Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,
Kemudian dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. tiada
seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang
demikian Itulah Allah, Tuhan kamu, Maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak
mengambil pelajaran?”
Allah
denganasmaulhusna-Nyamempunyaisifat-sifatmuliadiantaranya Al KhabiiryaituMahaMengenaldanMahaMengetahui,
Dialebihkenaldanlebihtahutentangsegalaciptaan-Nya, baik yang nampakataupun yang
tidakdapatdicapaiolehpenglihatan
“Diatidakdapatdicapaiolehpenglihatanmata,
sedangDiadapatmelihatsegala yang kelihatan; danDialah yang
MahaHaluslagiMahamengetahui. “[Al An’am 6;103].
Tidak sedikit ummat manusia yang keliru mencari
Khaliqnya sehingga hidupnya berada dalam kesesatan, jauh dari nilai agama yang
benar bahkan mengambil berhala, batu, jin, manusia dan malaikat sebagai
Tuhannya, segala bentuk isme dianut sehingga menenggelamkannya kepada
kebinasaan. Ada dua jalan untuk mengenal Allah swt dengan baik yaitu;
Pertama,
mengenal Allah melalui akal, banyak ayat Al Qur’an yang menggugah kita untuk berfikir [Ar Ra’du 13;3]
“Dan Dia-lahTuhan yang
membentangkanbumidanmenjadikangunung-gunungdansungai-sungaipadanya.danmenjadikanpadanyasemuabuah-buahanberpasang-pasangan,
Allah menutupkanmalamkepadasiang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Bahkan Allah sangat mencela orang-orang yang tidak
mempergunakan akalnya dan akan memasukkan mereka ke dalam neraka jahanam kelak
[Al A’raf 7;179]
“Dan Sesungguhnya Kami
jadikanuntuk (isinerakaJahannam) kebanyakandarijindanmanusia,
merekamempunyaihati, tetapitidakdipergunakannyauntukmemahami (ayat-ayat Allah)
danmerekamempunyaimata (tetapi) tidakdipergunakannyauntukmelihat
(tanda-tandakekuasaan Allah), danmerekamempunyaitelinga (tetapi)
tidakdipergunakannyauntukmendengar (ayat-ayat Allah). merekaitusebagaibinatangternak,
bahkanmerekalebihsesatlagi. merekaItulah orang-orang yang lalai”
Ayat-ayat Allah yang dapat kita saksikan juga ada
dua yaitu;
Ayat-ayat
Kauniyyah; Yaitu fenomena
alam yang nampak seperti terjadinya alam
1. sesuatu yang terjadi
pasti ada yang menciptkannya [52;35],
2.fenomena kehendak yang tinggi misalnya alam ini
teratur rapi dan
seimbang
berarti yang Maha agung yang menghendaki demikian [67;3],
3.fenomena kehidupan yaitu kehidupan di dunia ini
terjadi dari berbagai jenis
dan bentuknya [24;25]
4.berarti disana ada yang menjadikan dan
membentuknya, menentukan
rezekinya dan meniupkan ruh kehidupan pada dirinya [29;20],
5.fenomena
petunjuk dan ilham seperti ketika kita memperhatikan alam
disana
ada petunjuk dari Allah, bagaimana
seorang bayi yang baru lahir
bisa
mencari susu ibunya, siapa yang mengajar bayi tersebut ?
Seekor ayam betina untuk menetaskan telur
yang sedang dieramnya dia selalu membolak-balik telur itu agar rata pengeramannya,
siapa yang mengajar ayam berbuat demikian? fenomena pengabulan do’a yaitu suatu
hal yang logis kalau manusia ditimpa musibah dia berdo’a dan do’anya itu
dikabulkan oleh Allah [17;67].
Ayat
– ayat Qur’aniyyah; Yaitu
ayat-ayat Allah yang terdapat dalam Al Qur’an berupa ajaran-ajaran konsep
hidup, peraturan yang lengkap merupakan mu’jizat yang menunjukkan adanya Allah
1.sampai kini tidak ada manusia yang mampu
menandinginya [2;23],
2.pemberitaan Al Qur’an tentang manusia lampau
seperti tentang kaum ‘Ad dan Tsamud. Pemberitaan Al Qur’an tentang
kejadian-kejadian yang akan datang persis seperti yang dikatakan Al Qur’an
seperti tentang kekalahan bangsa Persia atas bangsa Romawi [30;1-3].
3.Penemuan ilmiah yang tidak mungkin ditemukan
oleh seseorang umum, tidak pernah belajar, tidak bisa membaca dan menulis,
seperti pemberitaan Al Qur’an yang mulanya bumi dan langit satu kemudian
terpisah dari langit [21;30].
Kedua,
mengenal Allah lewat memahami asma ul husna, yaitu nama-nama Allah yang baik seperti ;
1.Allah sebagai Rabb [Al Mukmin 40;62],
“yangdemikianituadalah
Allah, Tuhanmu, Penciptasegalasesuatu, tiadaTuhan (yang berhakdisembah)
melainkandia; MakaBagaimanakahkamudapatdipalingkan?”
2.Allah sebagai Penguasa Raya [An Nas 114;2]
“Raja manusia.
3.Allah sebagai Ilah yang wajib disembah
[Thaha 20;14].
“
Sesungguhnyaakuiniadalah Allah, tidakadaTuhan (yang hak) selainAku,
Makasembahlahakudandirikanlahshalatuntukmengingataku.
Melalui
Al Qur’an, Allah memperkenalkandirimanusiaapaadanyasecaraobyektif,
halitumerupakanpelajaranbagihambainibahwademikiankenalnya Allah
dengankepribadianmakhluk-Nya, diantarakepribadianmanusiaituadalah;
Manusia adalah hamba, pengabdi,
budak dari Allah, tidak ada yang pantas dijadikan Tuhan, tempat mengabdikan
diri kecuali kepada Allah. Pengadian ini banyak caranya dan bisa dilaksanakan
dengan perantara makhluk Allah yang lain, bukan karena makhluk tetapi karena
Allah. Untuk manusia karena Allah, untuk negara karena Allah, untuk ibu bapak
karena Allah. Bila pengabdian ini dilaksanakan untuk manusia karena manusia,
untuk negara karena negara, untuk ibu bapak karena ibu bapak, maka manusia
telah keluar dari fungsinya dan telah keluar pula dari jawaban hakiki yang
telah diberikan oleh Allah.Adz Dzariat ayat 56,;
”Tidak Aku jadikan jin dan manusia
melainkan untuk menyembah kepada-Ku”.
Allah
dalam Al Qur’an mengemukakan sifat manusia tersebut dalam dua segi, sifat
positif [baik] dan sifat negatif [buruk]. Sifat positif pada manusia disamping
sifat ketuhanan seperti pengasih penyayang, pengampun dan pemurah juga
dilengkapi dengan sifat khusus yaitu jujur, taqwa, tekun, ikhlas, tawakal,
zuhur, rajin dan sebagainya.
Sedangkan sifat negatif tidak kalah
banyaknya dari sifat positif yang dimiliki manusia. Manusia adalah makhluk yang
lemah, zhalim dan ingkar, pembanh, melewati batas, sombong, banyak tanya dan
lain-lainnya;
”Sesungguhnya manusia itu diciptakan bersifat keluh kesah ” [Al Ma’arif 70;19].
”Sesungguhnya manusia itu bersifat zhalim dan
ingkar” [Ibrahim 14;34].
”Dan bila manusia disentuh oleh suatu bahaya,
mereka menyeru Tuhannya dengan kembali bertaubat kepada-Nya, kemudian bila
Tuhan mereka merasakan kepada mereka sedikit rahmat dari padanya, tiba-tiba
dari sebagian mereka menyekutukan-Nya” [Ar Rum 30;33].
Dengan
mengetahui sifat negatif dan positif dari manusia yang dilibatkan Al Qur’an
kepada kita, sebagai bukti demikian kenalnya Allah kepada hamba-Nya, maka hal
itu merupakan perisai bagi kita untuk membentengi diri ini jangan sampai
memelihara sifat negatif tersebut dalam hidup ini, sebab sifat negatif tidak
akan membawa manusia kepada kesenangan, kebahagiaan dan kebaikan;
”Dan
janganlah kamu jerumuskan diri-diri kamu ke dalam kebinasaan dan baikkanlah,
karena sesungguhnya Allah kasih sayang kepada orang-orang yang membaikkannya” [Al Baqarah 2;195].
Semua
tingkah polah manusia baik yang positif maupun yang negatif akan diterimanya
dan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah,;
”Siapa yang mengerjakan kebaikan walaupun sebesar
zarrah [debu] ia akan melihatnya, dan siapa yang mengerjakan keburukan walaupun
sebesar zarah ia akan melihatnya”[Al Zalzalah 99; 7-8].
”Pada hari ini, lidah, tangan dan kaki mereka
sendiri akan menjadi saksi atas perbuatan-perbuatan yang telah mereka lakukan” [Yasin 36; 65].
Al Khabiir, Allah Maha
Mengenal, mengenal segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi,
semuanya tidak luput dari pengetahuan-Nya, sifat orang-orang kafir dan orang mukmin
dengan nyata dikenal oleh Allah, sifat itu merupakan kepribadian masing-masing,
demikian luasnya pengetahuan Allah terhadap semua makhluk-Nya;
“Ingatlah, Sesungguhnya
(orang munafikitu) memalingkan dada merekauntukMenyembunyikandiridaripadanya
(Muhammad).Ingatlah, di waktumerekamenyelimutidirinyadengankain, Allah
mengetahuiapa yang merekasembunyikandanapa yang merekalahirkan, Sesungguhnya
Allah Mahamengetahuisegalaisihati.dantidakadasuatubinatangmelata pun di
bumimelainkan Allah-lah yang memberirezkinya,
danDiamengetahuitempatberdiambinatangitudantempatpenyimpanannya.
semuanyatertulisdalamkitab yang nyata (LauhMahfuzh)”[Huud 11;5-6]
Ya
Al Khabiir, EngkaulahTuhan yang mengenalsemuamakhluk-Mu,
taksatupundiantarahamba-Mu yang ada di langitdan di bumi, yang nampakataupun
yang tersembunyi, yang jauhataupun yang dekat, yang hidupataupun yang
telahmati, semuanyaengkaukenalidenganbaiksehinggasemuatempattidakada yang
kosongsemuanyaberadadalampengetahuandanpengenalan-Mu.
Ya
Al Khabiir, tiadadayadanupayadarihamba-Mu initanpakekuatan yang Engkauberikan,
kami yang hinaini, bersama-Mulah kami akanmulia, kami yang miskinini,
dengan-Mulah kami kaya. Begitubesarharapan kami ya Allah,
dikalahariberbangkitdanhariakherat kami beradadalamrahmat-Mu, Engakukenali kami
denganperhatian-Mu, berikankepadakesempatanuntukbertemudanmemandangwajah-Mu ya
Allah, Wallahu
a’lam [CubadakSolok, 12JumadilAwal 1432.H/ 16 April 2011.M, Jam 13;15].
Referensi;
1.KuliahTafsir,
Faktar IAIN RadenIntan Lampung, 1989
2.Al
Qur'an danTerjemahannya, Depag RI, 1994/1995
3.KumpulanCeramahPraktis,
Drs.MukhlisDenros, 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar