Minggu, 14 Juni 2015

53. Al Khabiir, Yang Maha Mengenal




AL KHABIIR
[ Yang Maha Mengenal]
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS

Allah Swt  Maha Kuasa, Ia menciptakan alam semesta semuanya tidak menggunakan alat atau perkakas. Bila akan menjadikan sesuatu, cukuplah dengan kalimat “Kun” jadilah, lalu terjadilan seperti firman Allah dalam surat Yasin surat ke 36 ayat 82
“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila dia menghendaki sesuatu hanyalah Berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia”

Firman Allah dalam hadits qudsi ;”Aku adalah gudang yang tersembunyi, maka Aku suka agar Aku dikenal, lalu Aku ciptakan makhluk supaya ia mengenalku Aku”
Dalam surat Yunus 10;3 Allah memperkenalkan eksistensinya sebagai Khaliq kepada makhluk-Nya, agar makhluk atau hamba-Nya mengakui-Nya sebagai Tuhan dan memposisikan diri hamba sebagai abdi yang harus mengabdi kepada-Nya;
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, Kemudian dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian Itulah Allah, Tuhan kamu, Maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?”

            Allah denganasmaulhusna-Nyamempunyaisifat-sifatmuliadiantaranya Al KhabiiryaituMahaMengenaldanMahaMengetahui, Dialebihkenaldanlebihtahutentangsegalaciptaan-Nya, baik yang nampakataupun yang tidakdapatdicapaiolehpenglihatan
“Diatidakdapatdicapaiolehpenglihatanmata, sedangDiadapatmelihatsegala yang kelihatan; danDialah yang MahaHaluslagiMahamengetahui. “[Al An’am 6;103].

Tidak sedikit ummat manusia yang keliru mencari Khaliqnya sehingga hidupnya berada dalam kesesatan, jauh dari nilai agama yang benar bahkan mengambil berhala, batu, jin, manusia dan malaikat sebagai Tuhannya, segala bentuk isme dianut sehingga menenggelamkannya kepada kebinasaan. Ada dua jalan untuk mengenal Allah swt dengan baik yaitu;

Pertama, mengenal Allah melalui akal, banyak ayat Al Qur’an yang menggugah kita untuk berfikir [Ar Ra’du 13;3]
“Dan Dia-lahTuhan yang membentangkanbumidanmenjadikangunung-gunungdansungai-sungaipadanya.danmenjadikanpadanyasemuabuah-buahanberpasang-pasangan, Allah menutupkanmalamkepadasiang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

Bahkan Allah sangat mencela orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya dan akan memasukkan mereka ke dalam neraka jahanam kelak [Al A’raf  7;179]
“Dan Sesungguhnya Kami jadikanuntuk (isinerakaJahannam) kebanyakandarijindanmanusia, merekamempunyaihati, tetapitidakdipergunakannyauntukmemahami (ayat-ayat Allah) danmerekamempunyaimata (tetapi) tidakdipergunakannyauntukmelihat (tanda-tandakekuasaan Allah), danmerekamempunyaitelinga (tetapi) tidakdipergunakannyauntukmendengar (ayat-ayat Allah). merekaitusebagaibinatangternak, bahkanmerekalebihsesatlagi. merekaItulah orang-orang yang lalai”

Ayat-ayat Allah yang dapat kita saksikan juga ada dua yaitu;
Ayat-ayat Kauniyyah; Yaitu fenomena alam yang nampak seperti terjadinya alam
1. sesuatu yang terjadi pasti ada yang menciptkannya [52;35],
2.fenomena kehendak yang tinggi misalnya alam ini teratur rapi dan
    seimbang berarti yang Maha agung yang menghendaki demikian [67;3],
3.fenomena kehidupan yaitu kehidupan di dunia ini terjadi dari berbagai jenis
dan bentuknya [24;25]
4.berarti disana ada yang menjadikan dan membentuknya, menentukan
    rezekinya dan meniupkan ruh kehidupan pada dirinya [29;20],
 5.fenomena petunjuk dan ilham seperti ketika kita memperhatikan alam
    disana ada  petunjuk dari Allah, bagaimana seorang bayi yang baru lahir
    bisa mencari susu ibunya, siapa yang mengajar bayi tersebut ?
                        Seekor ayam betina untuk menetaskan telur yang sedang dieramnya dia selalu membolak-balik telur itu agar rata pengeramannya, siapa yang mengajar ayam berbuat demikian? fenomena pengabulan do’a yaitu suatu hal yang logis kalau manusia ditimpa musibah dia berdo’a dan do’anya itu dikabulkan oleh Allah [17;67].

Ayat – ayat Qur’aniyyah; Yaitu ayat-ayat Allah yang terdapat dalam Al Qur’an berupa ajaran-ajaran konsep hidup, peraturan yang lengkap merupakan mu’jizat yang menunjukkan adanya Allah
1.sampai kini tidak ada manusia yang mampu menandinginya [2;23],
2.pemberitaan Al Qur’an tentang manusia lampau seperti tentang kaum ‘Ad dan Tsamud. Pemberitaan Al Qur’an tentang kejadian-kejadian yang akan datang persis seperti yang dikatakan Al Qur’an seperti tentang kekalahan bangsa Persia atas bangsa Romawi [30;1-3].
3.Penemuan ilmiah yang tidak mungkin ditemukan oleh seseorang umum, tidak pernah belajar, tidak bisa membaca dan menulis, seperti pemberitaan Al Qur’an yang mulanya bumi dan langit satu kemudian terpisah dari langit [21;30].

Kedua, mengenal Allah lewat memahami asma ul husna, yaitu nama-nama Allah yang baik seperti ;
1.Allah sebagai Rabb [Al Mukmin 40;62],
“yangdemikianituadalah Allah, Tuhanmu, Penciptasegalasesuatu, tiadaTuhan (yang berhakdisembah) melainkandia; MakaBagaimanakahkamudapatdipalingkan?”

2.Allah sebagai Penguasa Raya [An Nas 114;2] 
“Raja manusia.

3.Allah sebagai Ilah yang wajib disembah [Thaha  20;14].
“ Sesungguhnyaakuiniadalah Allah, tidakadaTuhan (yang hak) selainAku, Makasembahlahakudandirikanlahshalatuntukmengingataku.

            Melalui Al Qur’an, Allah memperkenalkandirimanusiaapaadanyasecaraobyektif, halitumerupakanpelajaranbagihambainibahwademikiankenalnya Allah dengankepribadianmakhluk-Nya, diantarakepribadianmanusiaituadalah;

Manusia adalah hamba, pengabdi, budak dari Allah, tidak ada yang pantas dijadikan Tuhan, tempat mengabdikan diri kecuali kepada Allah. Pengadian ini banyak caranya dan bisa dilaksanakan dengan perantara makhluk Allah yang lain, bukan karena makhluk tetapi karena Allah. Untuk manusia karena Allah, untuk negara karena Allah, untuk ibu bapak karena Allah. Bila pengabdian ini dilaksanakan untuk manusia karena manusia, untuk negara karena negara, untuk ibu bapak karena ibu bapak, maka manusia telah keluar dari fungsinya dan telah keluar pula dari jawaban hakiki yang telah diberikan oleh Allah.Adz Dzariat ayat 56,;
 ”Tidak Aku jadikan jin dan manusia melainkan untuk menyembah kepada-Ku”.

            Allah dalam Al Qur’an mengemukakan sifat manusia tersebut dalam dua segi, sifat positif [baik] dan sifat negatif [buruk]. Sifat positif pada manusia disamping sifat ketuhanan seperti pengasih penyayang, pengampun dan pemurah juga dilengkapi dengan sifat khusus yaitu jujur, taqwa, tekun, ikhlas, tawakal, zuhur, rajin dan sebagainya.

            Sedangkan sifat negatif tidak kalah banyaknya dari sifat positif yang dimiliki manusia. Manusia adalah makhluk yang lemah, zhalim dan ingkar, pembanh, melewati batas, sombong, banyak tanya dan lain-lainnya;
 ”Sesungguhnya manusia itu diciptakan  bersifat keluh kesah ” [Al Ma’arif 70;19].
”Sesungguhnya manusia itu bersifat zhalim dan ingkar” [Ibrahim 14;34].
”Dan bila manusia disentuh oleh suatu bahaya, mereka menyeru Tuhannya dengan kembali bertaubat kepada-Nya, kemudian bila Tuhan mereka merasakan kepada mereka sedikit rahmat dari padanya, tiba-tiba dari sebagian mereka menyekutukan-Nya” [Ar Rum 30;33].

            Dengan mengetahui sifat negatif dan positif dari manusia yang dilibatkan Al Qur’an kepada kita, sebagai bukti demikian kenalnya Allah kepada hamba-Nya, maka hal itu merupakan perisai bagi kita untuk membentengi diri ini jangan sampai memelihara sifat negatif tersebut dalam hidup ini, sebab sifat negatif tidak akan membawa manusia kepada kesenangan, kebahagiaan dan kebaikan;
 ”Dan janganlah kamu jerumuskan diri-diri kamu ke dalam kebinasaan dan baikkanlah, karena sesungguhnya Allah kasih sayang kepada orang-orang yang membaikkannya” [Al Baqarah 2;195].

            Semua tingkah polah manusia baik yang positif maupun yang negatif akan diterimanya dan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah,;

”Siapa yang mengerjakan kebaikan walaupun sebesar zarrah [debu] ia akan melihatnya, dan siapa yang mengerjakan keburukan walaupun sebesar zarah ia akan melihatnya”[Al Zalzalah 99; 7-8].
”Pada hari ini, lidah, tangan dan kaki mereka sendiri akan menjadi saksi atas perbuatan-perbuatan yang telah mereka lakukan” [Yasin 36; 65].

            Al Khabiir, Allah Maha Mengenal, mengenal segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, semuanya tidak luput dari pengetahuan-Nya, sifat orang-orang kafir dan orang mukmin dengan nyata dikenal oleh Allah, sifat itu merupakan kepribadian masing-masing, demikian luasnya pengetahuan Allah terhadap semua makhluk-Nya;
“Ingatlah, Sesungguhnya (orang munafikitu) memalingkan dada merekauntukMenyembunyikandiridaripadanya (Muhammad).Ingatlah, di waktumerekamenyelimutidirinyadengankain, Allah mengetahuiapa yang merekasembunyikandanapa yang merekalahirkan, Sesungguhnya Allah Mahamengetahuisegalaisihati.dantidakadasuatubinatangmelata pun di bumimelainkan Allah-lah yang memberirezkinya, danDiamengetahuitempatberdiambinatangitudantempatpenyimpanannya. semuanyatertulisdalamkitab yang nyata (LauhMahfuzh)”[Huud 11;5-6]

            Ya Al Khabiir, EngkaulahTuhan yang mengenalsemuamakhluk-Mu, taksatupundiantarahamba-Mu yang ada di langitdan di bumi, yang nampakataupun yang tersembunyi, yang jauhataupun yang dekat, yang hidupataupun yang telahmati, semuanyaengkaukenalidenganbaiksehinggasemuatempattidakada yang kosongsemuanyaberadadalampengetahuandanpengenalan-Mu.

Ya Al Khabiir, tiadadayadanupayadarihamba-Mu initanpakekuatan yang Engkauberikan, kami yang hinaini, bersama-Mulah kami akanmulia, kami yang miskinini, dengan-Mulah kami kaya. Begitubesarharapan kami ya Allah, dikalahariberbangkitdanhariakherat kami beradadalamrahmat-Mu, Engakukenali kami denganperhatian-Mu, berikankepadakesempatanuntukbertemudanmemandangwajah-Mu ya Allah, Wallahu a’lam [CubadakSolok, 12JumadilAwal 1432.H/ 16 April 2011.M, Jam 13;15].

Referensi;
1.KuliahTafsir, Faktar IAIN RadenIntan Lampung, 1989
2.Al Qur'an danTerjemahannya, Depag RI, 1994/1995
3.KumpulanCeramahPraktis, Drs.MukhlisDenros, 2009


Tidak ada komentar:

Posting Komentar