Jumat, 19 Juni 2015

27. Al Hakim, Yang Arif Bijaksana




AL HAKIM
[Yang Arif Bijaksana]
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS

                Allah adalah Al Hakim, nama-Nya yang indahdanbaikmengandungmakna Yang ArifBijaksanadalamsegalasifatdansikap-Nya.Diaberhakuntukmenentukanseseorangkafiratauberimantapikearifanitudiberikankepadahamba-Nyauntukmempelajaridanmengkajisegalakejadian dialamini.Bijaksananya Allah terlihatdalamkehidupanini, bagaimanadijadikanmakhlukhidupdenganberpasang-pasangan, terjadinyasianguntukbekerjamencarikehidupan, disediakanmalamuntukistirahatdarikesibukan, diberikankepadahamba-Nyatugas-tugaskehidupanuntukdijalanisesuaidengankapasitassebagaihamba;
“Dan akutidakmenciptakanjindanmanusiamelainkansupayamerekamengabdikepada-Ku.”[Adz Dzariyat 51;56]

Pengabdian yang dilakukanbukanuntukkepentingan-Nyatapiuntukkepentinganmanusiadanjin agar hidupselamat di duniadanbahagiahinggaakhirkehidupan di akherat. Diaberikanbanyakfasilitashidupkepadahamba-Nya yang tidakdapatdiukurdenganhitunganangka, hanyasatusyarat agar nikmatitudisyukuridenganmemperbanyakpengabdian, bilahalitudilakukanmakaakandiberikannikmat yang lebihbanyaklagi;
“Allah-lah yang telahmenciptakanlangitdanbumidanmenurunkan air hujandarilangit, kemudianDiamengeluarkandengan air hujanituberbagaibuah-buahanmenjadirezkiuntukmu; danDiatelahmenundukkanbahterabagimusupayabahteraitu, berlayar di lautandengankehendak-Nya, danDiatelahmenundukkan (pula) bagimusungai-sungai. danDiatelahmenundukkan (pula) bagimumataharidanbulan yang terusmenerusberedar (dalamorbitnya); dantelahmenundukkanbagimumalamdansiang. danDiatelahmemberikankepadamu (keperluanmu) dansegalaapa yang kamumohonkankepadanya. danjikakamumenghitungnikmat Allah, tidaklahdapatkamumenghinggakannya. Sesungguhnyamanusiaitu, sangatzalimdansangatmengingkari (nikmat Allah).“ [Ibrahim 14;32-34]

Keimanannabi Ibrahim tidakdiragukanlagi, tapiuntukmenambahkeimananitusekaligussebagai media dakwahbagi Ibrahim kepadaummatnya, ketika Ibrahim memohonkepada Allah memberipelajaranbagaimanaterjadinyahariberbangkitkelakyaitu proses hidupnyamanusiakembalisetelahsekianwaktudalamkeadaanmati, denganbijaksana Allah menjelaskanhalitukepada Ibrahim;
“dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "YaTuhanku, perlihatkanlahkepadakubagaimanaEngkaumenghidupkan orang-orang mati." Allah berfirman: "Belumyakinkahkamu ?" Ibrahim menjawab: "Akutelahmeyakinkannya, akantetapi agar hatikutetapmantap (denganimanku) Allah berfirman: "(Kalaudemikian) ambillahempatekorburung, lalucincanglahsemuanyaolehmu. (Allah berfirman): "Laluletakkandiatastiap-tiapsatubukitsatubagiandaribagian-bagianitu, kemudianpanggillahmereka, niscayamerekadatangkepadamudengansegera." danketahuilahbahwa Allah Maha Perkasa lagiMahaBijaksana.”[Al Baqarah 2;260]

Menurut Abu Muslim Al Ashfahanipengertianayatdiatasbahwa Allah memberipenjelasankepadaNabi Ibrahim a.s. tentangcaraDiamenghidupkan orang-orang yang mati. Disuruh-NyaNabi Ibrahim a.s. mengambilempatekorburunglalumemeliharanyadanmenjinakkannyahinggaburungitudapatdatangseketika, bilamanadipanggil. Kemudian, burung-burung yang sudahpandaiitu, diletakkan di atastiap-tiapbukitseekor, laluburung-burungitudipanggildengansatutepukan/seruan, niscayaburung-burungituakandatangdengansegera, walaupuntempatnyaterpisah-pisahdanberjauhan. Makademikian pula Allah menghidupkan orang-orang yang mati yang tersebar di mana-mana, dengansatukalimatciptahiduplahkamusemuapastilahmerekaituhidupkembali.

Allah adalah Al Hakim, Yang ArifBijaksana, demikianbijaksana-Nyasehinggawalaupunmakhluk-Nyamelakukankedurhakaankarenakebodohandankarenakekafirantapi Allah menurunkannabidanrasuluntukmenyampaikankebenaran, dikalakekafiranitusemakinmenjadi-jadi, Allah denganbijaksana-Nyamasihmemberikantangguhkepadamanusiauntukmemperbaikidirinya, dibiarkan orang kafiruntuksewenang-wenangmerajalela di duniainibukanberarti Allah lalaitapihanyadiberiwaktusajauntukmenentukanmerekakelak, apakahakantundukdengankeimananatauakandibinasakan, tenggangwaktuataudiberitangguhitumerupakanujudbijaksananya Allah;
“Dan janganlahsekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalaidariapa yang diperbuatoleh orang-orang yang zalim.Sesungguhnya Allah memberitangguhkepadamerekasampaihari yang padawaktuitumata (mereka) terbelalak,[Ibrahim 14;42].

Allah jugamengajarkannabi-Nyauntukbijaksanadalammenyampaikanda’wahkepadaummatnya, tidakserampangan, tidakhantamkromo, betul-betulbijaksanasehinggakarenahalitulah yang membuat orang-orang kafirmendapathidayahsehinggaberimankepada Allah.Ketika berda'wah kita harus berhati-hati karena makna da'wah itu asalnya adalah mengajak, kalau mengajak tentu dengan cara yang santun dan bijaksana, agar orang mau untuk mengikuti ajakan kita;
"Serulah (manusia) kepadajalanTuhan-mu denganhikmahdanpelajaran yang baikdanbantahlahmerekadengancara yang baik. SesungguhnyaTuhanmudialah yang lebihmengetahuitentangsiapa yang tersesatdarijalan-Nyadandialah yang lebihmengetahui orang-orang yang mendapatpetunjuk."[An Nahl 16;125].

Suatuketikadua orang cucuRasulullah yang bernamaHasandanHusenmenyaksikanseorangnenek yang sedangberwudhu, namunwuhdu'nyatidaklahsesuaidenganapa yang diajarkanolehRasulullah, untukmenegurnenekinitentusuatuhalmustahil, makamerekamendatanginenekitupadawaktu yang lain sambilpura-purabertengkar, sang nenekberperansebagaipenengah. Merekamengatakanbahwasetiapberwudhu' selaluributkarenamasing-masingsalingmenyalahkan, Hasanmenyatakanbahwacarawudhu'nya yang baikdansebaliknyaHusenjugamengakudialah yang   paling benar. Akhirnyasecarabergilirankeduanyamemperagakankemampuannyaberwudhu' sedangkan sang nenekbertindaksebagaijuri. Ketikakeduanyasudahmenampilkanpraktekberwudhu' di hadapan sang nenek, lansung sang nenekmenangisdanmengatakanbahwakeduacucuRasulitubagusdanbenarcarawudhu'nyasedangkannenek yang salah, mulaisaatitu sang nenekmemperbaikicaraberwudhu'nya.

                PadasuatuhariRasulullahkedatanganseorangtamudaripegunungan, diadatanglansungmasuk masjid danbuang air kecil di pojok masjid itu, melihathaldemikiansahabatpadamarah, ada yang akanmenebaskepalanya, ada pula yang menawarkandiriuntukmengusir orang itudari masjid, semuanyamarahmelihatkelakuanpemudapegununganitu. Rasulullahlalumengambilseember air danmenyirambekaspipisitukemudianmendekatinyadanbertanya,"Apa yang andalakukandanandamaukemana".PemudaitumengatkanbahwadiasedangmencariseorangNabibernama Muhammad, makaberkenalanlahdiadenganRasulterusmenyatakandirisebagaimuslim.
Ketikaakankembalikedesanya sang pemudaitu berdo'a,"Ya Allah,sayasudahbertemudengannabi-Mu dansayatelahsebagaimuslim, ya Allah masukkanlahsayadan Muhammad kedalamsyurga-Mu, sedangkan yang marah-marahtadijangan".

Allah berfirman dalam surat Ali Imran 3;159,
”Maka disebabkan rahmat Allah dan karena Allahlah kamu berlaku  lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap kasar lagi keras, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itulah maafkan mereka, mohonlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya’.

            Al Hakim, Yang ArifBijaksana, Allah memberikanperintahkepadahamba-Nyakarenadalamperintahituadabanyakkeuntungan yang akanditerima, keuntunganakheratnyaadalahpahaladansyurga, begitujugadenganbijaksana Allah melarangperbuatan yang dapatmerusakkepribadianmanusiakarenadalamlaranganituadakerugian di duniajugakerugian di akheratberupadosa, maksiatdanbalasannyaberupaazab.

Allah melarang kita melakukan perbuatan mungkar karena hal itu adalah dosa, dosa adalah akibat melanggar larangan Allah baik disengaja ataupun tidak, baik besar ataupun kecil. Larangan Allah yang dilakukan manusia dapat merusak pribadi, keluarga dan masyarakatnya.

Iman yang terpelihara dengan baik adalah iman yang mampu terjauh dari perbuatan dosa, dosa dapat merusak iman seseorang,Rasulullah bersabda;"Barangsiapa yang berzina atau minum khamar, mencabut Allah akan imannya, sebagaimana seseorang melepaskan bajunya melalui kepalanya" [HR. Thabrani] "Barangsiapa minum arak maka keluarlah iman dari rongga hatinya" [HR. Thabrani]

Manusia adalah makhluk Allah yang diberi beberapa kelebihan dibandingkan dengan makhluk lain. Kelebihan itu  diantaranya; manusia adalah makhluk Allah yang terbaik dibandingkan makhluk yang lain;
"Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya " [At Tin 95;4]

Manusia  adalah makhluk Allah yang termulia dibandingkan makhluk ciptaan Allah yang, kemuliaan itu terbukti diberikan Allah fasilitas untuk hidup di dunia;
"Dan Sesungguhnya Telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut mereka di daratan dan di lautan, kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang Sempurna atas kebanyakan makhluk yang Telah kami ciptakan" [Al Isra' 17;70]

Walau status itu diberikan Allah kepada manusia, tapi bila melakukan dosa maka status itu akan direndahkan....


"Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka)''[At Tin 95;5]

Ibarat pepatah yang mengatakan "karena nila setitik maka rusaklah  susu sebelanga". Artinya kelebihan manusia yang diberikan Allah  sehingga mendapat posisi mulia akan hancur bilamana melakukan perbuatan dosa.Rasulullahpun telah berpesan,”Hati-hatilah terhadap dosa kecil, siapa tahu begitu kamu mengerjakan dosa kecil Allah mencatatmu sebagai penduduk neraka selama-lamanya dan hati-hatilah terhadap amal yang kecil, siapa tahu ketika kalian mengerjakan amal yang kecil itu dicatat Allah sebagai penghuni syurga selama-lamanya”.

Ya Al Hakim, Engkau Yang Arif Bijaksana, bukakanlah mata hamba-Mu ini ya Allah bahwa semua yang Engkau ciptakan ini merupakan kebijaksanaan-Mu semata, Engkau berikan kepada hamba-Mu untuk dinikmati dan disyukuri melalui pengakuan dalam hati, terucapkan dalam tutur kata dan dibuktikan dalam amal perbuatan, kalaulah bukan karena bijaksananya Engkau maka sungguh kami termasuk manusia yang zhalim, yang bergelimang dengan dosa, maksiat dan kesalahan, semuanya itu akan menyengsarakan kehidupan kami ketika memasuki alam akherat, tapi karena kebijaksanaan-Mulah sehingga hamba ini selalu berharap Engkau ampuni segala dosa, maksiat dan kesalahan kami itu.

Dengan rahmat-Mu, Kekuasaan-Mu, Kearifan-Mu, terlalu banyak harapan yang kami sandarkan kepada-Mu ya Allah, harapan agar kami selalu mendapat hidayah-Mu sehingga terbimbing dengan nilai-nilai yang Engkau ajarkan kepada kami, kami berharap agar berbuat baik itu sebagai kesukaan bagi kami, yang akan menghiasi aktivitas kami di dunia ini, jadikanlah hamba ini ya Allah, orang-orang yang asing di dunia ini tapi dikenal dikalangan akherat karena bimbingan hidayah dari-Mu, berilah ridha-Mu kepada kami ya Allah, Wallahu a’lam [CubadakSolok, 30 RabiulAkhir 1432.H/ 04 April  2011.M Jam; 20;18]
Referensi;
1. Al Qur'an danterjemahannya, Depag RI, 1994/1995
2. Kumpulan CeramahPraktis, Drs. MukhlisDenros, 2009


Tidak ada komentar:

Posting Komentar