Minggu, 21 Juni 2015

7. Al Muakhir, Yang Mengakhirkan Makhluk





AL MUAKHIR
[Yang Mengakhiri Makhluk]
Oleh Drs. St.  MUKHLIS DENROS


Allah yang menciptakan alam raya dan seluruh makhluknya, Dia menghidupkan dan mematikan, Dia yang memulai kehidupan bagi makhluknya dan Dia pula yang mengakhirinya, Dia berkuasa atas segala sesuatunya tanpa dikuasai oleh yang lain. Bila kehidupan makhluknya akan berakhir maka tidaklah dapat didahulukan oleh siapapun dan tidak pula tidak dapat diundurkan waktunya, semuanya dibawah kekuasaan Khaliq, sebagaimana firman-Nya dalam surat Hud 11;104
”Dan Kami Tiadalah mengundurkannya, melainkan sampai waktu yang tertentu”.

Karena kematian itu hanya Allah saja yang tahu kapan terjadinya sehingga banyak orang yang lupa bahkan melupakannya padahal sudah banyak contoh yang tampil di depan matanya tentang kejadian kematian, tapi seolah-olah kejadian itu hanya untuk orang saja, dia merasakan tidak akan tersentuh dengan akhirnya kehidupan. Itulah makanya seorang mukmin agar mewaspadai akhir dari kehidupan ini sebelum datang waktunya, ketika Al Muakhir memerintahkan untuk berakhir kehidupan hamba-Nya maka tidak dapat untuk mengelak apalagi menolaknya, upaya untuk mengingat kematian itu adalah berziarah.

Salah satu hikmah berziarah ke kuburan dan hikmah melihat orang sakit hingga ada yang meninggal adalah  pelajaran bagi yang hidup untuk zikrul maut yaitu mengingat kematian dalam rangka untuk menyuburkan rohani sehingga iman dan taqwa dapat bertahan di dalam hati. Rasulullah bersabda;"Perbanyaklah mengingat akan pemusnah segala kenikmatan [Kematian] [HR.Turmuzi]      "Siapa yang mau berziarah kubur hendaklah berziarah, sebab ziarah kubur bisa mengingat kematian".

Pada kesempatan lain Rasulpun menyatakan bahwa orang yang mengingat mati adalah orang yang pintar, karena pandangannya jauh ke depan yaitu hari yang lebih baik kedepan selain itu juga berupaya mempersiapkan bekal di dunia ini dengan amal ibadah.Umar bin Khattab bila dia teringat akan kematian maka badannya gemetar bagai burung kedinginan dan menangis, sedangkan Abu Darda punya kegemaran duduk dekat kuburan dalam rangka mengingat mati.

Akhir kehidupan makhluk di dunia ini termasuk manusia adalah kematian yang dialaminya, hal itu tidak dapat lari darinya, semua akan mengalami kematian tanpa membedakan satu sama lain. Karena hal itu pasti akan dilalui oleh manusia maka persiapan yang perlu dilakukan adalah menyuburkan rohani dengan ritual yang meringankan perjalanan kematian itu.

Rohani akan tetap subur dengan pertumbuhan yang baik bila berupaya membayangkan hari akherat dan yang berkaitan dengan kejadiannya.Nanti semua manusia dikumpulkan di Padang Mashar dengan telanjang dan tanpa alas kaki dan tidak saling kenal mengenal antara satu dengan lainnya, Matahari ketika itu sangat dekat sekali jaraknya hanya diatas kepala manusia, bumi sebagai saksi atas perbuatan manusia di dunia ketika hidup dahulu, termasuk anggota badan juga sebagai saksi atas amal perbuatan manusia sebagaimana firman Allah dalam surat Yasin 36;65
"Pada hari Ini kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan''

Neraka itu memiliki lembah-lembah yang dalam sekali sehingga ada lembah yang kalau kita lemparkan sebuah benda ke dalamnya, maka akan sampai benda itu ke dasar lembah selama empat puluh ribu  tahun lamanya, di neraka disediakan palu godam untuk menyiksa orang-orang yang berdosa, tangisan mereka sangat mengerikan sekali,  orang-orang yang masuk neraka mereka memiliki muka yang buruk dan baunya busuk sekali, dikala penduduk neraka menghendaki minum mereka akan diberi minuman dari nanah dan darah;
"Di hadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah" [Ibrahim 14;16]
"Dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya kami Telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek"[Al Kahfi 18;29]

Ya Al Muakhir, yang mengakhiri makhluknya, mengakhiri dari kehidupan yang dilaluinya, mengakhiri aktrivitasnya dari segala kegiatan yang selama ini digeluti sehingga tidak mampu lagi berbuat, jangankan untuk orang lain sedangkan untuk dirinya sendiri tidak mampu dilakukan, mengakhiri makhluknya dari kehidupan yang penuh dengan dosa dan maksiat, kembali menemui Tuhannya dengan taubat dan mensucikan diri, mengakhiri makhluknya dari semua jabatan yang pernah disandangnya, kekuasaan bagaimanapun lama bercokol akan lengser juga dengan sendirinya karena memang semua yang dimiliki manusia adalah amanah yang dititipkan sampai batasnya akan dikembalikan kepada pemilik sebenarnya;
“ Dankepunyaan Allah-lahapa yang di langitdan yang di bumi, dansungguh kami Telahmemerintahkankepada orang-orang yang diberiKitabsebelumkamudan (juga) kepadakamu; bertakwalahkepada Allah. tetapijikakamukafirMaka (ketahuilah), Sesungguhnyaapa yang di langitdanapa yang di bumihanyalahkepunyaan Allah dan Allah Maha Kaya danMahaTerpuji.”[An Nisa’ 4;131]

Manusiahanyamampumerencanakan, memperjuangkandanmerebutkekuasaansertakemuliaandengancaraapapun, tapikekuasaandankemuliaanitumilik Allah, yang hanyadiberikankepadasiapa yang dikehendaki-NyadankelakAllahpunberhakuntukmencabutkembalikekuasaandankemuliaanitudarisiapa yang dikehendaki-Nya, mamputidakakanmampumempertahankankekuasaandankemuliaan yang sudahdiraihnya, suatuharikelak, semuanyaituakanberakhirkarenasudahhabismasanyaatauakandiakhirisecarapaksaoleh yang berhakuntukmerenggutsemuanyaitu.
’Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu’.[Ali Imran 3;26]

Ya Al Muakhir, Allah yang mengakhiri makhluk-Nya, akhirilah kehidupan kami ini dalam keadaan baik, yaitu kehidupan yang keislaman kami dalam keadaan baik tanpa dicampuri dengan syirik, berilah kami iman yang tauhid yaitu iman yang hanya menjadikan Engkau saja sebagai Tuhan kami, berilah kami ilmu yang selalu bertambah sehingga dengan ilmu itu kami dapat mengetahui yang baik dan berupaya untuk memperjuangankan yang baik itu, dan beri pula kami pengetahuan tentang yang buruk sehingga kami berupaya untuk menyingkirkan yang buruk itu dalam kehidupan kami, akhirilah kehidupan kami ya Allah setelah Kau berikan kepada kami rezeki yang berkah yaitu rezeki yang halal dan baik untuk kehidupan kami, beri pula kami kemampuan untuk membelanjakan rezeki itu kepada hal-hal yang engkau perintahkan.

Ya Al Muakhir, akhirilah kehidupan hamba-Mu ini setelah kami bertaubat, bertaubat dari segala dosa dan maksiat yang hamba lakukan, karena terlalu banyak dosa yang kami lakukan sehingga malu rasanya kalau hamba mengharapkan lebih banyak lagi dari-Mu, ampunilah kami ya Allah dari segala dosa-dosa yang keji dan kemungkaran yang kami lakukan selama ini, kalaulah Engkau tidak mengampuni dosa-dosa kami maka sungguh ya Maukhir, kami termasuk hamba-Mu yang menganiaya diri, maka celakalah akhir dari kehidupan ini.

Ya Al Muakhir, berilah kami rahmat ketika datangnya maut yang kami tidak mampu untuk mengelak dan menolaknya, dengan rahmat-Mu ya Allah kami akan melalui sakaratul maut dengan baik dan berilah ampunan-Mu ya Allah sebelum akhir kehidupan ini, tanpa ampunan-Mu maka hamba akan melalui akhir kehidupan ini dengan susah payah sebagaimana susahnya orang-orang kafir ketika menghadapi maut.
Ya Al Muakhir, jadikanlah kami orang-orang yang siap menghadapi maut, mengakhiri kehidupan ini dengan ikhlas tanpa dibelenggu oleh dunia dan isinya, ringankanlah kami menghadapi perjalanan akhir ini bersama-sama orang-orang yang shaleh walaupun hamba ini tidak orang shaleh, berilah hamba rahmat-Mu sebagaimana yang Engkau berikan kepada para nabi dan rasul-Mu walaupun hamba ini bukanlah nabi dan rasulmu, rahmatilah hamba-Mu ini ya Allah dengan ampunan dan kesudahan yang baik dari-Mu sebagaimana rahmat itu Kau berikan kepada para syuhada’ walaupun hamba bukanlah syuhada’, dengan rahmat-Mu itulah kelak hamba akan mendapatkan ampunan-Mu dan Syurga-Mu, wallahu a’lam [Cubadak Solok, 12 Rabiul Akhir 1432.H/ 17 Maret 2011.M, Jam 18;25 ]

Referensi;
1. Al Qur'an dan terjemahannya, Depag RI, 1994/1995
2. Kumpulan Ceramah Praktis, Drs. Mukhlis Denros, 2009











Tidak ada komentar:

Posting Komentar