Minggu, 21 Juni 2015

2. Al Khaliq, Allah Pencipta





 [Allah Pencipta ]
                    
Oleh Drs. St.  MUKHLIS DENROS

            Al Khaliq adalah salah satu  nama-nama Allah yang indah, kita sebut dengan Asma ul Husna, artinya Allah Pencipta, yang menciptakan alam  semesta ini dengan segala isinya, dia Maha Pencipta yang kita kagumi hasil penciptaan-Nya;
" Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, Kemudian dia bersemayam di atas 'Arsy. tidak ada bagi kamu selain dari padanya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”[As Sajadah 32;4]

Penciptaan alam semesta ini diakui oleh orang-orang kafir di masa jahiliyyah walaupun ketika mereka dituntut untuk menyembah Allah mereka menolak, artinya kafir Quraiys ketika itu mengakui Allah dengan  keimanan secara Rububiyyah yaitu keimanan sebatas pengakuan tentang Maha Penciptanya Allah.
Duhai yang Maha Pencipta, izinkan hamba menyebut dan menulis nama-Mu yang Maha Mulia. Sungguh betapa agung nama-Mu, yang telah menciptakan segala. Rasanya, dengan hati dan perasaan malu, kami membisikkan nama-Mu. Karena Engkau telah menciptakan segala, tapi kami tak jenuh-jenuh berbuat dosa.
Janganlah Engkau kunci hati kami. Jangan pula Engkau tutup jiwa kami. Dari kebenaran-Mu. Dari kebesaran-Mu. Sungguh, kami tak ingin Engkau butakan. Sungguh, kami tak hendak Engkau campakkan.
Duhai yang Maha Pencipta, izinkan hamba menyebut dan menulis nama-Mu dengan segenap jiwa yang penuh alpa. Tidak saja karena takut, tapi juga penuh rasa malu. Betapa sayangnya Engkau pada kami, tapi betapa durhakanya kami atas semua nikmat yang Engkau beri.
Kami terlalu sibuk memikirkan tentang apa yang kami bisa dan apa yang kami mampu. Padahal, dibanding izin-Mu, sungguh malu jika kami merasa bisa dan mampu. Engkau hamparkan bumi. Engkau turunkan hujan. Engkau tumbuhkan tanaman. Engkau jadikan kehidupan. Dan kami masih terus menerus durhaka, dengan berbuat dosa.
Duhai yang Maha Pencipta, izinkan hamba menyebut dan menulis nama-Mu dengan segenap ruh yang mudah luluh. Ampuni kami Gusti, yang seolah lupa betapa luasnya langit, betapa bergeloranya samudera. Dan semua itu, hanya Engkau yang menciptakannya.
Rasul-Mu saja, betapa takut dan malu menatap langit yang begitu luas. Takut karena merasa sangat kecilnya manusia. Malu karena, betapa lemahnya manusia.
Tapi Engkau Maha Menepati janji, wahai Sang Pencipta. Yang lemah akan menjadi kuat, dengan menyebut nama-Mu. Yang takut menjadi berani, dengan menyebut nama-Mu. [Cyber Sabili, Rabu, 16 Juni 2010 04:41 Herry nurdi].

Makna lain dari kalimat “Laa Ilaaha Illallah”, tidak ada Tuhan selain Allah adalah “Laa Khaliq Illallah” artinya “Tidak ada Pencipta kecuali Allah”. Karena memang di dunia ini selain Allah adalah makhluk artinya yang diciptakan, termasuk di dalamnya adalah manusia,  tumbuh-tumbuhan dan alam sekitarnya.

Allah juga menciptakan makhluk lainnya seperti jin dan malaikat dengan kejadian yang berbeda dan watak yang tidak sama pula, sehingga beragamlah makhluk Allah tersebut.
Dengan mempehatikan kejadian seluruh makhluk membuat kita semakin yakin bila Allah itu Maha Perkasa, wajar bila seorang sufi mengatakan,”Barangsiapa yang mengenal asal kejadiannya maka dia akan mengetahui siapa Tuhannya”

Allah Swt  Maha Kuasa, Ia menciptakan alam semesta semuanya tidak menggunakan alat atau perkakas. Bila akan menjadikan sesuatu, cukuplah dengan kalimat “Kun” jadilah, lalu terjadilah seperti firman Allah dalam surat Yasin surat ke 36 ayat 82
“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila dia menghendaki sesuatu hanyalah Berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia”

Firman Allah dalam hadits qudsi ;”Aku adalah gudang yang tersembunyi, maka Aku suka agar Aku dikenal, lalu Aku ciptakan makhluk supaya ia mengenalku Aku”
Dalam surat Yunus 10;3 Allah menyatakan firman-Nya;
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, Kemudian dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian Itulah Allah, Tuhan kamu, Maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?”

Jadi jelaslah yang mengatur semua kejadian alam, makhluk, manusia, binatang, matahari, bulan dan bintang, hidup dan mati adalah Allah Swt  [Al Baqarah 2;255]
”Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi[161] Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

Tidak semua orang mengakui kalau Allah adalah Pencipta karena dihalangi oleh beberapa faktor diantaranya tidak mempunyai akal serta tidak diberdayakan akalnya ke arah itu. Dalam mengenal Allah mempunyai dua cara;

  1. Dengan menggunakan akal fikiran dan memeriksa secara teliti apa saja yang telah diciptakan Allah, yang berupa benda-benda yang beraneka ragam.

  1. Dengan mengetahui nama-nama Allah serta sifat-sifat-Nya. Dengan menggunakan akal dari satu sudut dan dengan mema’rifati nama-nama dan sifat-sifat-Na dari sudut lain, akan dapat seseorang berma’rifah kepada Allah dan dia akan memperleh petunjuk ke arah itu.

Karenanya islam menganjurkan kepada manusia agar memikirkan hal-hal yang diciptakan Allah. Apa-apa yang di langit dan  di bumi. Dalam diri sendiri dan dalam masyarakat. Tidak sebuah pemikiranpun yang dilarang, melainkan memikirkan zat Allah, sebab soal yang  satu ini pasti berada di luar kekuatan akal fikiran manusia, Rasulullah  bersabda,”Berfikirlah perihal makhluk Allah. Dan janganlah kamu berfikir tentang zat Allah. Sebab sesungguhnya kamu tentu tidak dapat mencapai keadaan hakekat zat Allah”[HR.Abu Nu’aim]

Al Qur’an banyak menunjukkan dengan beratus-ratus tanda bukti yang mengajak ummat manusia untuk merenungkan keadaan alam yang terbuka lebar dan luas di hadapan mereka, itu makanya hal yang dapat menghilangkan akal manusia harus disingkirkan;

            “ Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,’[Al Baqarah  2;219]

Yang diciptakan Allah bukanlah sebatas isi langit dan bumi tapi seluruh jagad raya yang maha luas, hal ini digambarkan oleh seorang ilmuan yang bernama Albert Einstein, ketika dia meneropong bintang yang paling dekat dengan bumi,dia menemukan jarak satu juta  tahun perjalanan cahaya, artinya bila kita menyorotkan senter ke bintang tersebut maka akan sampai cahaya senter tersebut setelah satu juta tahun lamanya. Dan ketika dia menyorotkan teropongnya pada bintang yang paling jauh maka dia menemukan jarak yang luar biasa yaitu 20 nonya dibelakang, sehingga kekagumannya tadi terucap dengan pendapat,”Ilmu tanpa agama lumpuh, agama tanpa ilmu buta”.

Berfikir sejenak atas  peristiwa alam yang terjadi sehari-hari akan membangkitkan kesadaran yang tinggi, bagaimana langit dan bumi diciptakan serta rintik hujan sampai ke tanah yang dapat menyuburkan tanaman.
Di angkasa raya dengan kebesaran penciptaNya berjuta-juta bintang berhamburan memberi warna indahnya di langit, pergantian musim dan cuaca, gumpalan awan yang membawa hujan dan  sungai yang mengaliri air [Ash Shaffat 37;6]
“ Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, Yaitu bintang-bintang,

Kebesaran Allah tidak ditemui tandingannya dan hal ini diakui dengan kerendahan hati oleh orang-orang yang beriman yang mau mengetuk hatinya untuk membacakan segala peristiwa dari alam ini, sejak dari biji yang tak berdaya, tumbuhan, hewan dan manusia yang dihidupkan serta dimatikan dengan kekuasaan-Nya [Al An’am 6;95]
  
”Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling?”

Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari ciptaan Allah; lautan dengan segala kekayaannya, binatang serangga dengan berbagai jenisnya, tumbuh-tumbuhan dengan corak warnanya sampai kepada diri manusia itu sendiri [Al Jatsiyah 45;4]
“Dan pada penciptakan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini”

Bagaimana awal mula diciptakan manusia yang berasal dari air mani dengan segala proses kejadiannya [As Sajdah 32;7-8]

            “Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina”

Dengan Maha Penciptanya Allah, maka hanya Allah saja yang mengerti tentang keadaan ciptaan-Nya, silfat dan watak hamba-Nya, hak dan kewajiban hamba-Nya sehingga selayaknya  bila mmat ini selain mengakui penciptaan-Nya juga tidak mengabaikan pengabdian dalam seluruh asfek kehidupan, bila hanya beriman kepada Allah atas Maha Penciptanya Allah tapi tidak mau mengabdi kepada-Nya berarti sama dengan keimanan orang-orang kafir masa dulu, wallahu a'lam [Cubadak Solok, 12 Muharam 1432.H/19 Desember 2010.M]

Referensi;
1. Al Qur'an dan terjemahannya, Depag RI, 1994/1995
2. Kumpulan Ceramah Praktis, Drs. Mukhlis Denros, 2009
3. Cyber Sabili. 2010


Tidak ada komentar:

Posting Komentar