AZH ZHAHIR
[ Yang Nyata]
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS
Asmaulhusnamerupakanbagiandarikeimananseorangmukmin,
imankepadaasmawasifat [namadansifat] Allah, darisekiannamadansifat Allah
tersebutadalahAzhZhahirartinya yang nyatasebagaimanafirman Allah
padaayatdibawahiniterangkaidalamtiga kata;
“Dialah yang Awaldan yang akhir yang Zhahirdan yang Bathin;
danDiaMahamengetahuisegalasesuatu.”[Al Hadid 57;3]
Yang dimaksuddengan:
yang Awalialah, yang telahadasebelumsegalasesuatuada, yang akhirialah yang
tetapadasetelahsegalasesuatumusnah, yang Zhahirialah, yang
nyataadanyakarenabanyakbukti- buktinyadan yang Bathinialah yang
takdapatdigambarkanhikmatzat-Nyaolehakal.
Allah
memerintahkankepadamanusiauntukbersyukurkepada Allah
danberterimakasihkepadaorangtua, karena di duniainitidakadapemberijasa yang
sulituntukmembalasnyasehinggahanyaucapan yang layakmembalasnya,
yaitusyukurkepada Allah danterimakasihkepadakeduaorangtua;
“Kami
perintahkankepadamanusiasupayaberbuatbaikkepadadua orang ibubapaknya,
ibunyamengandungnyadengansusahpayah, danmelahirkannyadengansusahpayah
(pula).mengandungnyasampaimenyapihnyaadalahtigapuluhbulan,
sehinggaapabilaDiatelahdewasadanumurnyasampaiempatpuluhtahuniaberdoa:
"YaTuhanku, tunjukilahakuuntukmensyukurinikmatEngkau yang
telahEngkauberikankepadakudankepadaibubapakkudansupayaakudapatberbuatamal yang
saleh yang Engkauridhai; berilahkebaikankepadakudengan (memberikebaikan)
kepadaanakcucuku.
SesungguhnyaakubertaubatkepadaEngkaudanSesungguhnyaakuTermasuk orang-orang yang
berserahdiri".[Al Ahqaf 46;15]
Azh Zhahir, Allah Yang Nyata, segala ciptaan-Nya
nyata adanya sehingga dengan jalan itu kita akan mengenal-Nya. Mengenal Allah
lewat memahami asma ul husna, yaitu nama-nama Allah yang baik seperti Allah
sebagai Rabb [40;62], Allah sebagai Penguasa Raya [114;2] dan Allah sebagai
Ilah yang wajib disembah [114;3, 20;14].
”Yang
demikian itu adalah Allah, Tuhanmu, Pencipta segala sesuatu, tiada Tuhan (yang
berhak disembah) melainkan dia; Maka Bagaimanakah kamu dapat dipalingkan?”[Al Mukmin 40;62]
”Raja
manusia” [An Naas 114;2]
”Sesungguhnya
aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka sembahlah aku
dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku” [Thaha 20;14]
Sesungguhnya mengenal Allah adalah suatu azas yang
berdiri atasnya seluruh kehidupan ruhani. Dari sinilah kita mengenal para Nabi
dan Rasul, mengenal tugas dan sifatnya serta hajat manusia kepada risalahnya,
mengenal mu’jizat, karomah dan kitab-kitab samawi, mengenal malaikat, jin, ruh
dan hari akhir.
Seseorang yang mengenal Allah Swt pasti akan tahu
tujuan hidupnya, tujuan mengapa ia diciptakan dan untuk apa ia berada di atas
dunia ini. Oleh sebab itu ia tidak akan terpedaya oleh harta benda dunia.
Sebaliknya seseorang yang tidak mengenal Allah, tentu ia akan terpedaya dan
terpukau oleh indahnya dunia [6;130];
”Hai golongan jin dan manusia, Apakah belum datang kepadamu
Rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayatKu
dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? mereka
berkata: "Kami menjadi saksi atas diri Kami sendiri", kehidupan dunia
telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa
mereka adalah orang-orang yang kafir.”[Al An’am 6;130]
Pada
gilirannya ia habiskan umurnya untuk mencari dunia, menikmatinya layaknya
seperti binatang saja [47;12].
”Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal saleh ke
dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang kafir
bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. Dan
jahannamadalahtempattinggalmereka.”[Muhammad 47;12]
Agar
kitabisamengenal Allah dengansifatAzhZhahirnyadapatdilakukanmelalui akal, akal adalah jalinan fikir dan rasa,
kalau kita mencari kebenaran Allah dengan fikir saja maka banyak hal yang tidak
kita ketemukan karena fikir hanya berorientasi kepada materi, dan sebaliknya
bila kita mencari kebenaran Allah dedngan rasa saja maka tidak sedikit orang
yang akhirnya terjerumus kepada wihdatul wujud, artinya Tuhan itu bisa menyatu pada pribadinya, banyak
ayat Al Qur’an yang menggugah kita untuk berfikir [Ar Ra’du 13;3]
“Dan Dia-lahTuhan yang
membentangkanbumidanmenjadikangunung-gunungdansungai-sungaipadanya.danmenjadikanpadanyasemuabuah-buahanberpasang-pasangan,
Allah menutupkanmalamkepadasiang. Sesungguhnyapada yang
demikianituterdapattanda-tanda (kebesaran Allah) bagikaum yang memikirkan.
Bahkan Allah sangat mencela orang-orang yang tidak
mempergunakan akalnya dan akan memasukkan mereka ke dalam neraka jahanam kelak
[Al A’raf 7;179]
“Dan Sesungguhnya Kami
jadikanuntuk (isinerakaJahannam) kebanyakandarijindanmanusia,
merekamempunyaihati, tetapitidakdipergunakannyauntukmemahami (ayat-ayat Allah)
danmerekamempunyaimata (tetapi) tidakdipergunakannyauntukmelihat
(tanda-tandakekuasaan Allah), danmerekamempunyaitelinga (tetapi)
tidakdipergunakannyauntukmendengar (ayat-ayat Allah).
merekaitusebagaibinatangternak, bahkanmerekalebihsesatlagi. merekaItulah
orang-orang yang lalai”
Ayat-ayat Allah yang dapat kita saksikan juga ada
dua yaitu;
Ayat-ayat Kauniyyah; Yaitu fenomena alam yang nampak seperti terjadinya alam dan proses
kehidupan lainnya yang dialami makhluk seperti;
1.Sesuatu yang terjadi di dunia ini pasti ada yang
menciptkannya [52;35], tak satupun adanya makhluk terjadinya sendiri saja,
adanya makhluk karena memang diciptakan, Pencipta Yang Maha Kuasa itu adalah
Allah;
”Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang
menciptakan (diri mereka sendiri)?”[Ath Thur 52;35]
2.Fenomena kehendak yang tinggi misalnya alam ini
teratur rapi dan seimbang berarti yang Maha agung yang menghendaki demikian, makhluk
hanya menerima hasil ciptaan Allah, bahkan keseimbangan dan kerapian dunia ini
cendrung dirusak oleh penghuni dunia ini;
”Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu
sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang
tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu Lihat sesuatu yang
tidak seimbang? [Al Mulk
67;3]
3.fenomena kehidupan yaitu kehidupan di dunia ini
terjadi dari berbagai jenis dan bentuknya, jenis hewan dan tumbuh-tumbuhan saja
luar biasa banyaknya, bahkan jumlah manusia dari sekian abad tidak ada yang
sama dari bentuk wajah dan sifata dan perangainya artinya masing-masing makhluk
itu punya kepribadian sendiri-sendiri;
”Di hari itu, Allah akan memberi mereka Balasan yag setimpal
menurut semestinya, dan tahulah mereka bahwa Allah-lah yang benar, lagi yang
menjelaskan (segala sesutatu menurut hakikat yang sebenarnya)”. [An Nuur 24;25]
4.berarti disana ada yang menjadikan dan
membentuknya, menentukan rezekinya dan meniupkan ruh kehidupan pada dirinya
sehingga dengan izin Allah makhluk mampu bertahan hidup di dunia ini sekian
tahun;
”Katakanlah: "Berjalanlah di (muka) bumi, Maka
perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian
Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.”[Al Ankabut 29;20],
5.fenomena
petunjuk dan ilham seperti ketika kita memperhatikan alam disana ada petunjuk dari Allah, bagaimana seorang bayi
yang baru lahir bisa mencari susu ibunya, siapa yang mengajar bayi tersebut ?
Seekor ayam betina untuk menetaskan telur yang sedang
dieramnya dia selalu membolak-balik telur itu agar rata pengeramannya, siapa
yang mengajar ayam berbuat demikian? fenomena pengabulan do’a yaitu suatu hal
yang logis kalau manusia ditimpa musibah dia berdo’a dan do’anya itu dikabulkan
oleh Allah;
”Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah
siapa yang kamu seru kecuali Dia, Maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke
daratan, kamu berpaling. dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih.” [Al Isra’ 17;67].
Ayat – ayat Qur’aniyyah
Yaitu ayat-ayat Allah yang
terdapat dalam Al Qur’an berupa ajaran-ajaran konsep hidup, peraturan yang
lengkap merupakan mu’jizat yang menunjukkan adanya Allah ;
1.Kalaulah wahyu Allah itu bisa disamakan dengan
hasil karya manusia maka mudah bagi manusia untuk menirunya, tapi nyatanya sampai
kini tidak ada manusia yang mampu menandinginya;
”Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami
wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal
Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu
orang-orang yang benar.”
[Al Baqarah 2;23],
Ayat ini merupakan tantangan bagi mereka yang
meragukan tentang kebenaran Al Quran itu tidak dapat ditiru walaupun dengan
mengerahkan semua ahli sastera dan bahasa karena ia merupakan mukjizat Nabi
Muhammad s.a.w.
2.Pemberitaan Al Qur’an tentang manusia masa
lampau seperti tentang kaum ‘Ad dan Tsamud. Pemberitaan Al Qur’an tentang
kejadian-kejadian yang akan datang persis seperti yang dikatakan Al Qur’an
seperti tentang kekalahan bangsa Persia atas bangsa Romawi;
”Alif laam Miim, telah dikalahkan bangsa Rumawi,di negeri yang
terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang[ [Ar Ruum 30;1-3].
Bangsa Rumawi adalah satu bangsa yang beragama
Nasrani yang mempunyai kitab suci sedang bangsa Persia adalah beragama Majusi,
menyembah api dan berhala (musyrik). kedua bangsa itu saling perang memerangi.
ketika tersiar berita kekalahan bangsa Rumawi oleh bangsa Persia, Maka kaum
musyrik Mekah menyambutnya dengan gembira karena berpihak kepada orang
musyrikin Persia. sedang kaum muslimin berduka cita karenanya. kemudian
turunlah ayat ini dan ayat yang berikutnya menerangkan bahwa bangsa Rumawi
sesudah kalah itu akan mendapat kemenangan dalam masa beberapa tahun saja. hal
itu benar-benar terjadi. beberapa tahun sesudah itu menanglah bangsa Rumawi dan
kalahlah bangsa Persia. dengan kejadian yang demikian nyatalah kebenaran Nabi
Muhammad s.a.w. sebagai Nabi dan Rasul dan kebenaran Al Quran sebagai firman
Allah.
3.Penemuan ilmiah yang tidak mungkin ditemukan
oleh seseorang umum, tidak pernah belajar, tidak bisa membaca dan menulis,
seperti pemberitaan Al Qur’an yang mulanya bumi dan langit satu kemudian
terpisah dari langit;
”Dan Apakah
orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari
air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga
beriman?” [Al Anbiya’ 21;30].
Allah
AzhZhahir, Yang Nyata, nyatakekuasaan-Nya, nyatakeberadaan-Nya, taksatupunilmu
yang mampumembantahnya, taksatupunmanusia yang punyaakalmenentangnya.
Semakintinggipengetahuanmanusiamakasemakinbanyakmanusia yang
akanmenerimakebenaran Allah, beriringandenganituhidayahAllahpunakanmenyelimat
di hatinyasehinggaislammenjadi agama pilihannya.
Allah,
yaAzhZhahir, demikiannyataterbentanghasilkekuasaan-Mu di alamrayaini,
demikianbesarkarunia-Mu kepadahambaini, taksatupunnikmat yang kami rasakan di duniainimelaindari-Mu,
ampunilah kami ya Allah, yang kadangkalalupauntukmenyampaikansyukuritukepada-Mu.
Ya
Allah, YaAzhZhahir, jadikanhambainiummat yang senantiasabersyukurataskarunia
yang Engkauberikan, bukakanlahmatadanhatihambauntukmemandangkebesaran-Mu yang
nyataitu, sehinggasetiapkebesaran-Mu yang hambarasakanwalaupunhanyasemilirangin
yang sejukatautetesan air yang menyegarkanmenjadikan kami
menyadaribahwasemuaituberasaldari-Mu.Wallahu a’lam [CubadakSolok, 11JumadilAwal
1432.H/ 15 April 2011.M, Jam 08;35].
Referensi;
1.KuliahTafsir,
Faktar IAIN RadenIntan Lampung, 1989
2.Al
Qur'an danTerjemahannya, Depag RI, 1994/1995
3.KumpulanCeramahPraktis,
Drs.MukhlisDenros, 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar