AL MUKMIN
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS
Allah memberikan nikmat dan karunia kepada hamba-Nya tidak terhitung
jumlahnya, nikmat hidup, sehat, rezeki, kelapangan dalam urusan, nikmat ilmu,
kemerdekaan dan nikmat iman.
Nikmat iman hanya diberikan kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya dan
ini merupakan hak preogratif Allah tanpa bisa dicampuri oleh siapapun. Walaupun
demikian iman tersebut akan diberikan memang kepada orang-orang yang mencarinya
atau orang-orang yang memang ada kecendrungan kepada keimanan, Allah berfirman;
"Segala puji bagi Allah yang Telah menunjuki
kami kepada (surga) ini. dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk
kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. "[Al A'raf 7;43]
"Barangsiapa
yang diberi petunjuk oleh Allah, Maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa
yang disesatkan Allah, Maka merekalah orang-orang yang merugi" [Al A'raf 7;178]
Orang yang beriman disebut mukmin adalah level
iman kedua setelah seorang mengkaji ajaran Islam sehingga meningkat ”tsaqafah”
[wawasan] keislamannya. Semakin menghunjam imannya sehingga ibadah wajibnya
tertib dilakukan. Dosanya semakin kecil karena disibukkan oleh peningkatan
iman.
Realisasi
dari iman harus diwujudkan dalam merentang tali menuju hidup yang hakiki,
syurga tidaklah semudah yang kita impikan, dia milik Allah bukan milik nenek
moyang kita, harus diperoleh sesuai dengan persyaratan yang disediakan-Nya;
”Apakah kamu
mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum nyata bagi Allah yang
berjuang diantara kamu dan belum nyata orang-orang yang sabar”[Ali Imran
3;142].
Orang yang baik wawasannya maka dia menyadari
bahwa nikmat iman merupakan nikmat yang paling tinggi dibandingkan dengan
nikmat hidup dan nikmat kemerdekaan, biarlah hidup hancur karena meraih
kemerdekaan, kemerdekaan tidak ada artinya bila tidak punya iman, bahkan iman
dapat menjadikan hidup tambah hidup, iman pula yangdapat menjadikan kemerdekaan
itu bermakna bagi manusia, karena pentingnya iman itu dibandingkan segalanya
sampai-sampai Ibnu Taimiyyah bermunajad kepada Allah, "Seandainya mereka membuangku maka saat bagiku untuk bertamasya
bersamamu, seandainya mereka mengurungku maka itulah waktu yang tepat bagiku
untuk berdua-dua saja bersamamu, andai kata mereka membunuhku maka itulah saat
yang tepat agar aku cepat bertemu denganmu".
Allah bersifat mempunyai nama dan
sifat Al Mukmin artinya yang menetapkan keimanan, artinya iman itu hak pregatif
Allah, hanya Dia saja yang menetapkan keimanan kepada hamba-Nya selain itu Al
Mukmin artinya juga memberikan keamanan kepada hamba-Nya, dan memang dengan
imanlah manusia akan merasa aman hidupnya di dunia hingga akherat kelak;
”Jika kamu
(orang-orang musyrikin) mencari keputusan, Maka telah datang keputusan
kepadamu; dan jika kamu berhenti[dari memusuhi dan memerangi rasul. ]; Maka
Itulah yang lehih baik bagimu; dan jika kamu kembali[dari memusuhi dan
memerangi rasul.], niscaya Kami kembali (pula)[ memberi pertolongan kepada
rasul]; dan angkatan perangmu sekali-kali tidak akan dapat menolak dari kamu
sesuatu bahayapun, biarpun Dia banyak dan Sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang beriman.”[Al Anfal 8;19]
HanyaDiapelindungdanpemberikeamanan.Selain-Nyaadalahlemahdanfana.Selain-Nyahanyasemudanpenuhfatamorgana.
HanyaDia yang
mampumembebaskanmanusiadariketakutandan rasa lapar.Dua problem peradaban yang
terus-menerusmengejarmanusiatanpahentidanlelah.Manusia-manusia yang merdeka,
bangsa-bangsa yang merdeka, hanyamungkinmerdekajikatelahterbebasdariketakutandankelaparan.
Dan hanyadenganizin-Nyaatasusahakita, ketakutandankelaparanituakansirna.
Janganpernahsalahmengambilpelindung.Karena,
selainAllahulMukminsemuanyamenyimpankemungkinanmusnahdanhancur.HanyaDia yang
kekal, lagikukuh.Dalamhaditsriwayat Imam Ahmad diceritakan,
suatuketikaseorangsahabatbertanyapadaRasulullah, “Wahaiutusan Allah,
apakahmungkinseorangMukminbersifatpenakut?”“Ya, mungkin.”JawabRasulullah.“Wahaiutusan
Allah, apakahmungkinseorangMukminbersifatkikir?” tanyasahabatlagi.“Ya, mungkinjuga,”
jawabRasulullahlagi.“TapiapakahmungkinseorangMukminpembohong?”“Tidakmungkin!”
tegasRasulullah.
Kikirdantakut, mungkinsajaada di
dalamjiwaseorang Muslim yang Mukmin.Karenaiamenjaditabiat yang
melekatdalamdirimanusia. Tapiadatempatkembali yang sempurna, yang MahapemberiKeamanan.Denganberdzikirmenyebutnama-Nya,
al Mukmin, kitaakanterbebasdari rasa takut, lemah,
kikirdankhawatiratasmarabahaya.
Al Mukmin, akanmenyelamatkanhamba-Nya
yang selalumengingat-Nya. Ketikaseoranghambamengingat-Nya di kalasepi, pastiDiaakanmengingatkita
di kalaramai. Ketikaseoranghambamengingat-Nya di kalalapang,
pastiDiaakanmengingatkita di saatsempit. Dengannama-Nya, denganizin-Nya, takada
yang takmungkinterjadi di mukasemesta.[Cyber Sabili, Asma al Husna: Al Mukmin,Senin,
03 Mei 2010 03:15 Herrynurdi].
SuatuhariketikaRasulullahsedangberdialoqdenganparasahabatnya,
tiba-tibadatanglahseoranglelakidenganpakaianputih-putihdanbertanya;
"ApakahImanitu?"Rasulullahmenjawab,"Imanialahengkaupercayadanmeyakini
Allah, Malaikat-Nya, hariakherat, paraRasuldanyakinadanyahariberangkit".Selanjutnya
orang itubertanyalagi"Apakah Islam itu?",
Rasulullahmenjawab,"Islam ialahhendaknyakamumenyembah Allah, janganmenyekutukannya, mendirikanshalat, mengeluarkan
zakat danpuasapadabulanRamadhan". Orang itubertanyalagi,"ApakahIhsan",
Rasulullahmenjawab,"Hendaklahkamumenyembah Allah,
seolah-olahkamumelihat-Nya,
jikakamutidakmelihat-NyapastiDiamelihatmu".Orang
itubertanyalagi,"KapanKiamatakanterjadi?"Rasulmenjawab,"Aku yang
ditanyajugatidaktahu".
Iman yang ditanyakanlebihdahuluolehmalaikatsebelummenanyakantentangislam,
ihsandankiamatkarenatigahalitujawabannyaterkaitdengankeimananseseorang,
tanpaimanmakasemuatidakadaartinya.
Selama 13
tahunRasulullah di Mekkahdalammenyampaikan agama Islam untukmasyarakatQuraisy,
beliaumemperioritaskanpembinaanaqidahdanimansebelumnyasehinggaberhala di
Ka'bahsebanyak 360 dibiarkandahulu,
biladihancurkanberhalaitumakapastiakanberdiriberhala-berhala yang
lebihbanyaklagidanbentrokanfisikpastiakanterjadi,
tapiketikaislamtelahjayaakhirnyamereka yang membangunberhalaitulah yang
menghancurkansembahannyaitu.
Selamada'wah
di Mekkahmakakhamar,
judidanribamasihdibolehkankarenahalitumenjadibudayadalamkehidupanmasyarakatQuraisy,
Masjid belumdibangun, Jilbabbelumdiwajibkan
Setelahimantertanamdenganbaikakhirnyamerekasendiri
yang menghancurkanberhala, meninggalkankhamar, judidanriba,
kaumwanitanyaspontanmemakaijilbabketikaperintahitusudahturun.
Seorangahlihikmat
yang terkenalsampainamanyatercantumdalam Al Qur'an bernamaLukman Al
Hakim.Sebelummenanamkanibadahdanakhlakkepadaanaknya,
pertamasekaliLukmanmenanamkanaqidahdaniman yang bersihdarisyirik;
"Dan
(Ingatlah) ketikaLuqmanBerkatakepadaanaknya, di waktuiamemberipelajarankepadanya:
"Haianakku, janganlahkamumempersekutukan Allah,
Sesungguhnyamempersekutukan (Allah) adalahbenar-benarkezaliman yang besar".[Lukman
31;13]
Pembersihanimandarinodasyiriksangatpentingdalamrangkamenjagakesuciantauhid,
bilaimansudahbersihmakaibadahdanakhlak yang
diwujudkandalamkehidupansehari-hariakandijaminkesuciannya.
Landasanibadahdanakhlakadalahiman yang bersihdarinodasyirik.Bahkan Allah
akanmengampunisemuadosadenganizinnyakecualidosa yang
mencederaiketauhidandengankesyirikan.
Untukmengakuberimansajatidaklahcukup,
Allah jugamenetapkantanda-tandadanbukti-buktikeimananitu,
sehinggadenganadanyatandadanbuktiitumanusiatidakbisamendustakankeimanannya, Ada lima hal yang dapat sebagai acuan
untuk pembuktian iman seseorang yaitu;
Pertama, sifat-sifat
iman nampak dalam kehidupan sehari-hari melalui tindakan, ucapan dan sikap
bathin, sebagaimana yang disebutkan Allah dalam firman-Nya surat Al Anfal 8;2-4
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut
nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya
bertambahlah iman mereka (karenanya), dan Hanya kepada Tuhanlah mereka
bertawakkal, (yaitu) orang-orang yang
mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan
kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. mereka
akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta
rezki (nikmat) yang mulia.”
Iman
yang dapat menggetarkan hati dikala disebut nama Allah maksudnya adalah sikap
mental seorang mukmin yang resfon terhadap seruan Allah, imannya bergetar
dihati, dilanjutkan ke otak dengan proses terus ke anggota tubuh untuk
melaksanakannya. Ketika dibacakan ayat-ayat Allah bertambah imannya, apalagi
ayat yang berkaitan dengan azab dan murka Allah, bahkan para Rasul dikala
mendengarkan ayat-ayat azab mereka lansung tersungkur dan pingsan untuk beberapa
lama, saat dibacakan ayat-ayat tentang nikmat syurgapun mereka menangis karena
khawair tidak dimasukkan ke dalamnya karena dosa dan kesalahan yang dimiliki.
Yang dimaksud dengan
tawakkal pada ayat ini adalah berusaha seoptimal mungkin dengan daya dan upaya,
setelah itu hasilnya diserahkan kepada allah sesuai dengan ketentuan qada dan
qadar yang ditetapkannya, dengan tidak melupakan shalat dan zakat serta do’a
sebagai sarana untuk melapangkan majahadah.
Kedua, mengikuti rombongan Rasulullah, maksudnya
adalah mengikuti karakter Rasulullah dan orang-orang beriman sebagaimana yang
tertera dalam surat Al Fath 48;29
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan
orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir,
tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari
karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka
dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat
mereka dalam Injil,”.
Ketiga, bukti iman
itu nampak dalam pengamalan sehari-hari melalui penerapan nilai-nilai celupan
Ilahiyah dan terwarnai oleh celupan itu, sebagaimana firman Allah dalam surat
Al Baqarah 2;138;
“
Shibghah Allah. dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? dan
Hanya kepada-Nya-lah kami menyembah.”
Bila secarik kain dimasukkan ke dalam air wantek
berwarna hijau maka otomatis kain tadi akan berwarna hijau keseluruhannya,
inilah yang disebut dengan shibghah. Ketika menyatakan dua kalimat syahadat
maka wajib seluruh unsur dalam tubuh kita ini menyelami kalimat tersebut dan
memperjuangkannya.
Keempat, bukti iman
dapat dilihat terjadinya inqilabiyah [perubahan secara total] bagi pribadi yang
telah mengucapkan kalimat syahadat sehingga mereka berislam bukan sekedar
simbul tapi nyata dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari [Al Baqarah 2;208] .
”Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan,
dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu
musuh yang nyata bagimu.”
Perubahan total tersebut dalam seluruh asfek
kehidupan, sejak dari aqidah yang hanya mentauhidkan Allah, rohani yang jauh
dari sifat-sifat tercela, fikri yang tidak terkontaminasi oleh
pemikiran-pemikiran sekuler, permisiv dan primitif. Perubahan akhlak menjadi
akhlakul karimah sampai kepada masyarakat jauh dari segala aktivitas maksiat.
Kelima, bukti iman
yang lain dapat dilihat dari hijrah hidup yang dilakukan baik secara makkani
[tempat] atau maknawy [mental], Allah berfirman dalam surat At Taubah 9;20;
“ Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad
di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih Tinggi
derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang yang mendapat kemenangan”
Hijrah secara maknawy adalah hijrah dari jahiliyah
kepada islam, dari kufur kepada iman, dari syirik kepada tauhid, dari bathil
kepada haq, dari nifaq kepada istiqamah, dari maksiat kepada taat, dari
aktivitas haram kepada halal.
Allah Al Mukmin, Yang
MenetapkanKeimanan, Alhamdulillah denganrahmatdanhidayah-Mu kami termasuk
orang-orang yang beriman, dan kami
berupayauntukmembersihkanimanitudarinoda-nodasyirik, bantulah kami ya Allah
untukmenjauhisifatdansikapnifaqdansyirik,
denganbantuan-Mulahhambadapatmenjagaimaninidenganbaik.
Ya
Allah, Al Mukmin, Engkau Yang MenetapkanKeimanan, denganimanlah kami
termasukhamba yang banyakmenerimakarunianikmatdari-Mu,
bimbinglahhambauntukmensyukurinikmatimaninidenganmelaksanakanamaliyahibadahsehari-haritanpahenti,
ya Allah, janganlahEngkaujauhkan kami darinikmatimaninisetelahEngkautetapkankeimanan
di hati kami, Wallahu a’lam [CubadakSolok,
25 JumadilAwal 1432.H/ 29 April 2011.M, Jam 10;30].
Referensi;
1.KuliahTafsir,
Faktar IAIN RadenIntan Lampung, 1989
2.Al
Qur'an danTerjemahannya, Depag RI, 1994/1995
3.KumpulanCeramahPraktis,
Drs.MukhlisDenros, 2009
4.CyberSabili,
Herrynurdi, Asma al Husna: Al Mukmin, 03 Mei 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar