Rabu, 10 Juni 2015

89. Al Mukmin, Yang Menetapkan Keimanan








AL MUKMIN
[ Yang Menetapkan Keimanan]
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS


Allah memberikan nikmat dan karunia kepada hamba-Nya tidak terhitung jumlahnya, nikmat hidup, sehat, rezeki, kelapangan dalam urusan, nikmat ilmu, kemerdekaan dan nikmat iman.

Nikmat iman hanya diberikan kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya dan ini merupakan hak preogratif Allah tanpa bisa dicampuri oleh siapapun. Walaupun demikian iman tersebut akan diberikan memang kepada orang-orang yang mencarinya atau orang-orang yang memang ada kecendrungan kepada keimanan, Allah berfirman;
"Segala puji bagi Allah yang Telah menunjuki kami kepada (surga) ini. dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. "[Al A'raf 7;43]
"Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, Maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, Maka merekalah orang-orang yang merugi" [Al A'raf 7;178]

Orang yang beriman disebut mukmin adalah level iman kedua setelah seorang mengkaji ajaran Islam sehingga meningkat ”tsaqafah” [wawasan] keislamannya. Semakin menghunjam imannya sehingga ibadah wajibnya tertib dilakukan. Dosanya semakin kecil karena disibukkan oleh peningkatan iman.

Realisasi dari iman harus diwujudkan dalam merentang tali menuju hidup yang hakiki, syurga tidaklah semudah yang kita impikan, dia milik Allah bukan milik nenek moyang kita, harus diperoleh sesuai dengan persyaratan yang disediakan-Nya;

”Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum nyata bagi Allah yang berjuang diantara kamu dan belum nyata orang-orang yang sabar”[Ali Imran 3;142].

Orang yang baik wawasannya maka dia menyadari bahwa nikmat iman merupakan nikmat yang paling tinggi dibandingkan dengan nikmat hidup dan nikmat kemerdekaan, biarlah hidup hancur karena meraih kemerdekaan, kemerdekaan tidak ada artinya bila tidak punya iman, bahkan iman dapat menjadikan hidup tambah hidup, iman pula yangdapat menjadikan kemerdekaan itu bermakna bagi manusia, karena pentingnya iman itu dibandingkan segalanya sampai-sampai Ibnu Taimiyyah bermunajad kepada Allah, "Seandainya mereka membuangku maka saat bagiku untuk bertamasya bersamamu, seandainya mereka mengurungku maka itulah waktu yang tepat bagiku untuk berdua-dua saja bersamamu, andai kata mereka membunuhku maka itulah saat yang tepat agar aku cepat bertemu denganmu".
               
                Allah bersifat mempunyai nama dan sifat Al Mukmin artinya yang menetapkan keimanan, artinya iman itu hak pregatif Allah, hanya Dia saja yang menetapkan keimanan kepada hamba-Nya selain itu Al Mukmin artinya juga memberikan keamanan kepada hamba-Nya, dan memang dengan imanlah manusia akan merasa aman hidupnya di dunia hingga akherat kelak;
”Jika kamu (orang-orang musyrikin) mencari keputusan, Maka telah datang keputusan kepadamu; dan jika kamu berhenti[dari memusuhi dan memerangi rasul. ]; Maka Itulah yang lehih baik bagimu; dan jika kamu kembali[dari memusuhi dan memerangi rasul.], niscaya Kami kembali (pula)[ memberi pertolongan kepada rasul]; dan angkatan perangmu sekali-kali tidak akan dapat menolak dari kamu sesuatu bahayapun, biarpun Dia banyak dan Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang beriman.”[Al Anfal 8;19]
HanyaDiapelindungdanpemberikeamanan.Selain-Nyaadalahlemahdanfana.Selain-Nyahanyasemudanpenuhfatamorgana.
HanyaDia yang mampumembebaskanmanusiadariketakutandan rasa lapar.Dua problem peradaban yang terus-menerusmengejarmanusiatanpahentidanlelah.Manusia-manusia yang merdeka, bangsa-bangsa yang merdeka, hanyamungkinmerdekajikatelahterbebasdariketakutandankelaparan. Dan hanyadenganizin-Nyaatasusahakita, ketakutandankelaparanituakansirna.
Janganpernahsalahmengambilpelindung.Karena, selainAllahulMukminsemuanyamenyimpankemungkinanmusnahdanhancur.HanyaDia yang kekal, lagikukuh.Dalamhaditsriwayat Imam Ahmad diceritakan, suatuketikaseorangsahabatbertanyapadaRasulullah, “Wahaiutusan Allah, apakahmungkinseorangMukminbersifatpenakut?”“Ya, mungkin.”JawabRasulullah.“Wahaiutusan Allah, apakahmungkinseorangMukminbersifatkikir?” tanyasahabatlagi.“Ya, mungkinjuga,” jawabRasulullahlagi.“TapiapakahmungkinseorangMukminpembohong?”“Tidakmungkin!” tegasRasulullah.
Kikirdantakut, mungkinsajaada di dalamjiwaseorang Muslim yang Mukmin.Karenaiamenjaditabiat yang melekatdalamdirimanusia. Tapiadatempatkembali yang sempurna, yang MahapemberiKeamanan.Denganberdzikirmenyebutnama-Nya, al Mukmin, kitaakanterbebasdari rasa takut, lemah, kikirdankhawatiratasmarabahaya.
Al Mukmin, akanmenyelamatkanhamba-Nya yang selalumengingat-Nya. Ketikaseoranghambamengingat-Nya di kalasepi, pastiDiaakanmengingatkita di kalaramai. Ketikaseoranghambamengingat-Nya di kalalapang, pastiDiaakanmengingatkita di saatsempit. Dengannama-Nya, denganizin-Nya, takada yang takmungkinterjadi di mukasemesta.[Cyber Sabili, Asma al Husna: Al Mukmin,Senin, 03 Mei 2010 03:15 Herrynurdi].
SuatuhariketikaRasulullahsedangberdialoqdenganparasahabatnya, tiba-tibadatanglahseoranglelakidenganpakaianputih-putihdanbertanya;

            "ApakahImanitu?"Rasulullahmenjawab,"Imanialahengkaupercayadanmeyakini Allah, Malaikat-Nya, hariakherat, paraRasuldanyakinadanyahariberangkit".Selanjutnya orang itubertanyalagi"Apakah Islam itu?", Rasulullahmenjawab,"Islam ialahhendaknyakamumenyembah Allah,  janganmenyekutukannya, mendirikanshalat, mengeluarkan zakat danpuasapadabulanRamadhan". Orang itubertanyalagi,"ApakahIhsan", Rasulullahmenjawab,"Hendaklahkamumenyembah Allah, seolah-olahkamumelihat-Nya, jikakamutidakmelihat-NyapastiDiamelihatmu".Orang itubertanyalagi,"KapanKiamatakanterjadi?"Rasulmenjawab,"Aku yang ditanyajugatidaktahu".

Iman yang ditanyakanlebihdahuluolehmalaikatsebelummenanyakantentangislam, ihsandankiamatkarenatigahalitujawabannyaterkaitdengankeimananseseorang, tanpaimanmakasemuatidakadaartinya.

Selama 13 tahunRasulullah di Mekkahdalammenyampaikan agama Islam untukmasyarakatQuraisy, beliaumemperioritaskanpembinaanaqidahdanimansebelumnyasehinggaberhala di Ka'bahsebanyak 360 dibiarkandahulu, biladihancurkanberhalaitumakapastiakanberdiriberhala-berhala yang lebihbanyaklagidanbentrokanfisikpastiakanterjadi, tapiketikaislamtelahjayaakhirnyamereka yang membangunberhalaitulah yang menghancurkansembahannyaitu.

Selamada'wah di Mekkahmakakhamar, judidanribamasihdibolehkankarenahalitumenjadibudayadalamkehidupanmasyarakatQuraisy, Masjid belumdibangun, Jilbabbelumdiwajibkan

Setelahimantertanamdenganbaikakhirnyamerekasendiri yang menghancurkanberhala, meninggalkankhamar, judidanriba, kaumwanitanyaspontanmemakaijilbabketikaperintahitusudahturun.
Seorangahlihikmat yang terkenalsampainamanyatercantumdalam Al Qur'an bernamaLukman Al Hakim.Sebelummenanamkanibadahdanakhlakkepadaanaknya, pertamasekaliLukmanmenanamkanaqidahdaniman yang bersihdarisyirik;
"Dan (Ingatlah) ketikaLuqmanBerkatakepadaanaknya, di waktuiamemberipelajarankepadanya: "Haianakku, janganlahkamumempersekutukan Allah, Sesungguhnyamempersekutukan (Allah) adalahbenar-benarkezaliman yang besar".[Lukman 31;13]

Pembersihanimandarinodasyiriksangatpentingdalamrangkamenjagakesuciantauhid, bilaimansudahbersihmakaibadahdanakhlak yang diwujudkandalamkehidupansehari-hariakandijaminkesuciannya. Landasanibadahdanakhlakadalahiman yang bersihdarinodasyirik.Bahkan Allah akanmengampunisemuadosadenganizinnyakecualidosa yang mencederaiketauhidandengankesyirikan.

Untukmengakuberimansajatidaklahcukup, Allah jugamenetapkantanda-tandadanbukti-buktikeimananitu, sehinggadenganadanyatandadanbuktiitumanusiatidakbisamendustakankeimanannya, Ada lima hal yang dapat sebagai acuan untuk pembuktian iman seseorang yaitu;

Pertama, sifat-sifat iman nampak dalam kehidupan sehari-hari melalui tindakan, ucapan dan sikap bathin, sebagaimana yang disebutkan Allah dalam firman-Nya surat Al Anfal 8;2-4
            “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan Hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal,  (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia.”

            Iman yang dapat menggetarkan hati dikala disebut nama Allah maksudnya adalah sikap mental seorang mukmin yang resfon terhadap seruan Allah, imannya bergetar dihati, dilanjutkan ke otak dengan proses terus ke anggota tubuh untuk melaksanakannya. Ketika dibacakan ayat-ayat Allah bertambah imannya, apalagi ayat yang berkaitan dengan azab dan murka Allah, bahkan para Rasul dikala mendengarkan ayat-ayat azab mereka lansung tersungkur dan pingsan untuk beberapa lama, saat dibacakan ayat-ayat tentang nikmat syurgapun mereka menangis karena khawair tidak dimasukkan ke dalamnya karena dosa dan kesalahan yang dimiliki.

            Yang dimaksud dengan tawakkal pada ayat ini adalah berusaha seoptimal mungkin dengan daya dan upaya, setelah itu hasilnya diserahkan kepada allah sesuai dengan ketentuan qada dan qadar yang ditetapkannya, dengan tidak melupakan shalat dan zakat serta do’a sebagai sarana untuk melapangkan majahadah.

Kedua,  mengikuti rombongan Rasulullah, maksudnya adalah mengikuti karakter Rasulullah dan orang-orang beriman sebagaimana yang tertera dalam surat Al Fath 48;29
 “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil,”.

Ketiga, bukti iman itu nampak dalam pengamalan sehari-hari melalui penerapan nilai-nilai celupan Ilahiyah dan terwarnai oleh celupan itu, sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah 2;138;
“ Shibghah Allah. dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? dan Hanya kepada-Nya-lah kami menyembah.”

Bila secarik kain dimasukkan ke dalam air wantek berwarna hijau maka otomatis kain tadi akan berwarna hijau keseluruhannya, inilah yang disebut dengan shibghah. Ketika menyatakan dua kalimat syahadat maka wajib seluruh unsur dalam tubuh kita ini menyelami kalimat tersebut dan memperjuangkannya.

Keempat, bukti iman dapat dilihat terjadinya inqilabiyah [perubahan secara total] bagi pribadi yang telah mengucapkan kalimat syahadat sehingga mereka berislam bukan sekedar simbul tapi nyata dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari [Al Baqarah 2;208] .
”Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”

Perubahan total tersebut dalam seluruh asfek kehidupan, sejak dari aqidah yang hanya mentauhidkan Allah, rohani yang jauh dari sifat-sifat tercela, fikri yang tidak terkontaminasi oleh pemikiran-pemikiran sekuler, permisiv dan primitif. Perubahan akhlak menjadi akhlakul karimah sampai kepada masyarakat jauh dari segala aktivitas maksiat.

Kelima, bukti iman yang lain dapat dilihat dari hijrah hidup yang dilakukan baik secara makkani [tempat] atau maknawy [mental], Allah berfirman dalam surat At Taubah 9;20;
            “ Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih Tinggi derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang yang mendapat kemenangan

Hijrah secara maknawy adalah hijrah dari jahiliyah kepada islam, dari kufur kepada iman, dari syirik kepada tauhid, dari bathil kepada haq, dari nifaq kepada istiqamah, dari maksiat kepada taat, dari aktivitas haram kepada halal.
Allah Al Mukmin, Yang MenetapkanKeimanan, Alhamdulillah denganrahmatdanhidayah-Mu kami termasuk orang-orang yang beriman, dan kami berupayauntukmembersihkanimanitudarinoda-nodasyirik, bantulah kami ya Allah untukmenjauhisifatdansikapnifaqdansyirik, denganbantuan-Mulahhambadapatmenjagaimaninidenganbaik.
Ya Allah, Al Mukmin, Engkau Yang MenetapkanKeimanan, denganimanlah kami termasukhamba yang banyakmenerimakarunianikmatdari-Mu, bimbinglahhambauntukmensyukurinikmatimaninidenganmelaksanakanamaliyahibadahsehari-haritanpahenti, ya Allah, janganlahEngkaujauhkan kami darinikmatimaninisetelahEngkautetapkankeimanan di hati kami,  Wallahu a’lam [CubadakSolok, 25 JumadilAwal 1432.H/ 29 April 2011.M, Jam 10;30].

Referensi;
1.KuliahTafsir, Faktar IAIN RadenIntan Lampung, 1989
2.Al Qur'an danTerjemahannya, Depag RI, 1994/1995
3.KumpulanCeramahPraktis, Drs.MukhlisDenros, 2009
4.CyberSabili, Herrynurdi, Asma al Husna: Al Mukmin, 03 Mei 2010



Tidak ada komentar:

Posting Komentar