Rabu, 10 Juni 2015

83. Al Maajid, Yang Maha Mulia





AL MAAJID
[ Yang Maha Mulia]
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS

           
            Sedangkan manusia yang diciptakan Allah diberi prediket mulia, baik dan suci, tentu yang menciptakannya yaitu Allah Yang Maha Mulia, Dialah Allah dengan sifat Al Maajid;
”Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; Itulah keberuntungan yang besar. Sesungguhnya azab Tuhanmu benar-benar keras. Sesungguhnya Dia-lah yang menciptakan (makhluk) dari permulaan dan menghidupkannya (kembali).Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih, yang mempunyai 'Arsy, lagi Maha mulia, Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya”.[Al Buruj 85;11-16]

Dengan kemuliaan-Nya, Allah bertempat pada satu tempat yang tidak akan terjangkau oleh manusia, yaitu ’Arsy. Berkaitan dengan keberadaan Allah ada tiga pendapat yang dapat diungkapkan dalam rangka mencerahkan kita, agar kita tidak salah mengartikan tentang bertempatnya Yang Maha Mulia.
Kalauseseorangberimandenganbenarpada Al-Quran Al-Kariemdansunnah, makadiapastiakanmendapatkanjawabanbahwa Allah SubhanahuWata`alaituada di langitdan di atasArsy. Itulahketerangan yang benarsesuaidenganinformasi yang Allah SWT tetapkansendiridalam Al-Quran Al-Kariem.
1.      Allah DiatasArsy
Keteranganbahwa Allah SWT ada di atasArsyadalahfirman Allah SWT sendiri yang ditetapkan di dalam Al-Quran Al-Kariem. Makatidakadakesempatansedikitpunbagimanusiauntukmenolakapa yang telah Allah SWT tetapkansendiritentangdirinya.
SesungguhnyaTuhankamuialah Allah yang telahmenciptakanlangitdanbumidalamenammasa, laluDiabersemayam di atas'Arsy .Diamenutupkanmalamkepadasiang yang mengikutinyadengancepat, danmatahari, bulandanbintang-bintangtundukkepadaperintah-Nya.Ingatlah, menciptakandanmemerintahhanyalahhak Allah.MahaSuci Allah, Tuhansemestaalam.(QS. Al-Araf : 54)

Redaksi yang samatentangkeberadaan Allah di Al ‘Arsyjugaterdapatpadabeberapasuratyaitu Yunus;3, Ar Ra’d;2, Thaha;5, Al Furqan; 59, As Sajdah; 4, dan Al Hadid;4.

2.      Allah Di Langit
Selainitu di dalam Al-Quran Al-Kariemjugaadaketeranganbahwa Allah SWT ituada di langit.
“Tidakkahkamumerasaamandari Allah yang berada DI LANGIT bahwaDiaakanmenjungkir-balikkanbumibersamakamu, sehinggadengantiba-tibabumiituberguncang.Atauapakahmeraaamanterhadap Allah yang DI LANGIT bahwaDiaakanmengirimkanbadai yang berbatu. Makakelakkamuakanmengetahuibagaimana (akibat) mendustakanperingatan-Ku”.( QS Al-Mulk : 16-17).

SelainituadahaditsdariRasulullah SAW yang jugamenjelaskantentangdimanakah Allah SWT itu .Dari Abdullah bin AmrbahwaRasulullah SAW bersabda,”Kasihanilah yang bumimakakamuakandikasihanioleh Yang DI LANGIT”. (HR. Tirmiziy).

Namuntentangbagaimanatentangkeberadaan Allah SWT di langitdan di asry, kitatidakpunyaketeranganpasti.Makakitaimanikeberadaannyasedangkanteknisnyasepertiapa, itumajhul. Dan bertanyatentangsepertiapateknisnyaadalahbid’ah. Iniadalahjawaban paling amandaninilah yang diajarkan Imam Ahmad kepadakita.

3.      Tidak Ada KeteranganBahwa Allah Ada Dimana-mana
Sebaliknya, tentangketeranganbahwa Allah SWT ituadadimana-mana, samasekalikitatidakmendapatkandalil yang sharih.

Paling jauhadaayatberikutinisaja :
Dan Diabersamakamu di mama sajakamuberada. Dan Allah MahaMelihatapa yang kamukerjakan. (QS. Al-Hadid : 4)

Namun kata ma’atidakberartimenunjukkantempatseseorangberada. Sebabdalampercakapankitabisamengatakanbahwaakumenyertaimu, meskipadakenyataannyatidakberduaan.Sebabkebersamaan Allah SWT dalamayatiniadalahberbentukmuraqabahataupengawasan.

SepertiketikaRasulullah SAW berkatakepada Abu Bakarra di dalamgua,”Jangankamusedih, Allah besertakita”.Initidakberarti Allah SWT ikutmasukgua.Jugaketika Musa as berkata,”bersamakutuhanku”, tidakberarti Allah SWT ada di pinggirlautmerahsaatitu.

Jikalaukamutidakmenolongnyamakasesungguhnya Allah telahmenolongnyaketika orang-orang kafirmengeluarkannyasedangdiasalahseorangdaridua orang ketikakeduanyaberadadalamgua, di waktudiaberkatakepadatemannya: "Janganlahkamuberdukacita, sesungguhnya Allah besertakita."(QS. At-Taubah : 40)

Musa menjawab: "Sekali-kali tidakakantersusul; sesungguhnyaTuhankubesertaku, kelakDiaakanmemberipetunjukkepadaku".(QS. As-Syu’ara : 62)
[Dimanakah Allah ? Konsultasi& FAQOleh :Fakta 04 Jul 2004 - 7:34 am,Swaramuslim.net]
                                   
Allah Yang Maha Mulia, Dialah yang telah memulikan makhluk-Nya dengan segala kelebihan, Dia telah memberikan kemuliaan kepada manusia bukan karena status sosial dan keturunan tapi kemuliaan itu terletak pada taqwa hamba-Nya, semakin taqwa maka semakin mulia posisinya di hadapan Yang Maha Mulia;
”Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal” [Al Hujurat 49;13].

Selayaknya pula kita meletakkan kembali Kemuliaan Allah sesuai dengan kapasitas-Nya dan keberadaan manusia sesuai dengan fitrahnya, inilah Kemuliaan  Allah dimata hamba-Nya;

            Pertama, Allah itu ahad; maksudnya adalah Allah saja yang memiliki sifat, pekerjaan dan zat-Nya yang tidak sama dengan makhluk-Nya. Allah ahad atas sifatnya, hanya Dia saja yang mempunyai kesempurnaan sifat, Allah ahad atas pekerjaan-Nya adalah hanya Allah saja yang mampu berbuat demikian menurut kehendak-Nya dan Allah Ahad dari segi zat-Nya, kejadian Allah tidak sama dengan kejadian makhluk demikian pula zat kejadian Allah tidak satupun makhluk berkewajiban untuk mengetahinya [112;1-4]
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."[Al Ikhlas 112;1-4]

            Kedua, tidak ada yang menyamainya; walaupun sifat dan pekerjaannya juga banyak dimiliki oleh hamba-Nya tapi segala sifat dan pekerjaan itu jauh berbeda dengan apa yang dikerjakan hamba-Nya;
  (Dia) Pencipta langit dan bumi. dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat [Asy Syura 42;11]

Ketiga, Tuhan bagi sekalian makhluk; semua makhluk yang ada di dunia ini Tuhannya adalah Allah walaupun tidak sedikit yang keliru mengambil tuhan, ada yang mengambil tuhan dari jenis jin, malaikat, manusia, batu, berhala serta apapun yang mereka ikuti dalam seluruh aturan yang dibuat manusia;
  (yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, Maka sembahlah Dia; dan dia adalah pemelihara segala sesuatu.[Al An’am 6;102]

Keempat,  tidak ada tuhan selain Dia; sehingga segala sembahan yang diambil manusia adalah bathil yang mempermudah mereka untuk masuk neraka tanpa hisab, inilah yang disebut dengan syirik, segala pengabdian manusia harus ditujukan kepada Allah semata;
Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".[Lukman 31;13]
Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam [6;162]
Kelima, Dialah Tuhan yang wajib ditaati; ibadah saja tidak cukup tanpa diiringi dengan ketaatan, sebagaimana iblis adalah makhluk Allah yang sudah banyak ibadahnya serta hamba Allah yang senior, tapi akhirnya terlaknat dan dikutuk Allah karena ketaatannya kepada Allah tidak terujud;
”Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka[1045] ialah ucapan. "Kami mendengar, dan Kami patuh". dan mereka Itulah orang-orang yang beruntung.”[An Nuur, 24;51] ,

Dengan cara demikianlah orang-orang yang mulia yaitu orang-orang yang beriman untuk memuliakan Yang Maha Mulia, sehingga eksistensi Allah sebagai Yang Maha Mulia tetap terjaga di hati hamba-Nya yang diujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

Al Maajid, Allah Yang Maha Mulia, tiada kemuliaan yang ada pada kami tanpa Engkau yang memberikannya, berilah kami kemampuan untuk menjaga kemuliaan ini bersama iman, taqwa dan amal shaleh, tanpa itu semua maka kehadiran kami di dunia ini tidak beda dengan hewan melata lainnya, kokohkanlah dalam hati kami iman yang selalu istiqamah walaupun hidup penuh dengan ujian, fitnah dan cobaan, berilah kami ujian yang kami mampu untuk memikulnya.

Allah Yang Maha Mulia, Engkau yang memberikan kemuliaan kepada siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau pula yang mencabut kemuliaan itu dari siapa yang Engkau kehendaki, Engkau yang memberikan Kekuasaan kepada siapa yang Engkau kehendaki, sehingga dengan kekuasaan itu manusia menjadi mulia dan Engkau pula yang mencabut kekuasaan itu dari siapa yang Engkau kehendaki, Engkau berkuasa untuk berbuat menurut kehendak-Mu, Wallahu a’lam [CubadakSolok, 23 JumadilAwal 1432.H/ 27 April 2011.M, Jam 19;18].

Referensi;
1.KuliahTafsir, Faktar IAIN RadenIntan Lampung, 1989
2.Al Qur'an danTerjemahannya, Depag RI, 1994/1995
3.KumpulanCeramahPraktis, Drs.MukhlisDenros, 2009
4.Tabloid Solinda Solok, Edisi 21/ September 2002.    
5.Swaramuslim.net,Dimanakah Allah ? Konsultasi& FAQ,2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar