AL MAAJID
[ Yang Maha Mulia]
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS
Sedangkan
manusia yang diciptakan Allah diberi prediket mulia, baik dan suci, tentu yang
menciptakannya yaitu Allah Yang Maha Mulia, Dialah Allah dengan sifat Al
Maajid;
”Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal
yang saleh bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; Itulah
keberuntungan yang besar. Sesungguhnya azab Tuhanmu benar-benar keras.
Sesungguhnya Dia-lah yang menciptakan (makhluk) dari permulaan dan
menghidupkannya (kembali).Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih, yang
mempunyai 'Arsy, lagi Maha mulia, Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya”.[Al Buruj 85;11-16]
Dengan kemuliaan-Nya, Allah bertempat pada satu
tempat yang tidak akan terjangkau oleh manusia, yaitu ’Arsy. Berkaitan dengan
keberadaan Allah ada tiga pendapat yang dapat diungkapkan dalam rangka
mencerahkan kita, agar kita tidak salah mengartikan tentang bertempatnya Yang
Maha Mulia.
Kalauseseorangberimandenganbenarpada
Al-Quran Al-Kariemdansunnah, makadiapastiakanmendapatkanjawabanbahwa Allah
SubhanahuWata`alaituada di langitdan di atasArsy. Itulahketerangan yang
benarsesuaidenganinformasi yang Allah SWT tetapkansendiridalam Al-Quran
Al-Kariem.
1. Allah DiatasArsy
Keteranganbahwa Allah SWT ada di atasArsyadalahfirman Allah SWT sendiri yang ditetapkan di dalam Al-Quran Al-Kariem. Makatidakadakesempatansedikitpunbagimanusiauntukmenolakapa yang telah Allah SWT tetapkansendiritentangdirinya.
SesungguhnyaTuhankamuialah Allah yang telahmenciptakanlangitdanbumidalamenammasa, laluDiabersemayam di atas'Arsy .Diamenutupkanmalamkepadasiang yang mengikutinyadengancepat, danmatahari, bulandanbintang-bintangtundukkepadaperintah-Nya.Ingatlah, menciptakandanmemerintahhanyalahhak Allah.MahaSuci Allah, Tuhansemestaalam.(QS. Al-Araf : 54)
Keteranganbahwa Allah SWT ada di atasArsyadalahfirman Allah SWT sendiri yang ditetapkan di dalam Al-Quran Al-Kariem. Makatidakadakesempatansedikitpunbagimanusiauntukmenolakapa yang telah Allah SWT tetapkansendiritentangdirinya.
SesungguhnyaTuhankamuialah Allah yang telahmenciptakanlangitdanbumidalamenammasa, laluDiabersemayam di atas'Arsy .Diamenutupkanmalamkepadasiang yang mengikutinyadengancepat, danmatahari, bulandanbintang-bintangtundukkepadaperintah-Nya.Ingatlah, menciptakandanmemerintahhanyalahhak Allah.MahaSuci Allah, Tuhansemestaalam.(QS. Al-Araf : 54)
Redaksi yang samatentangkeberadaan Allah di Al ‘Arsyjugaterdapatpadabeberapasuratyaitu Yunus;3, Ar Ra’d;2, Thaha;5, Al Furqan; 59, As Sajdah; 4, dan Al Hadid;4.
2. Allah Di Langit
Selainitu di dalam Al-Quran Al-Kariemjugaadaketeranganbahwa Allah SWT
ituada di langit.
“Tidakkahkamumerasaamandari Allah yang berada DI
LANGIT bahwaDiaakanmenjungkir-balikkanbumibersamakamu,
sehinggadengantiba-tibabumiituberguncang.Atauapakahmeraaamanterhadap Allah yang
DI LANGIT bahwaDiaakanmengirimkanbadai yang berbatu. Makakelakkamuakanmengetahuibagaimana
(akibat) mendustakanperingatan-Ku”.( QS Al-Mulk : 16-17).
SelainituadahaditsdariRasulullah SAW yang jugamenjelaskantentangdimanakah Allah SWT itu .Dari Abdullah bin AmrbahwaRasulullah SAW bersabda,”Kasihanilah yang bumimakakamuakandikasihanioleh Yang DI LANGIT”. (HR. Tirmiziy).
Namuntentangbagaimanatentangkeberadaan Allah SWT di langitdan di asry, kitatidakpunyaketeranganpasti.Makakitaimanikeberadaannyasedangkanteknisnyasepertiapa, itumajhul. Dan bertanyatentangsepertiapateknisnyaadalahbid’ah. Iniadalahjawaban paling amandaninilah yang diajarkan Imam Ahmad kepadakita.
SelainituadahaditsdariRasulullah SAW yang jugamenjelaskantentangdimanakah Allah SWT itu .Dari Abdullah bin AmrbahwaRasulullah SAW bersabda,”Kasihanilah yang bumimakakamuakandikasihanioleh Yang DI LANGIT”. (HR. Tirmiziy).
Namuntentangbagaimanatentangkeberadaan Allah SWT di langitdan di asry, kitatidakpunyaketeranganpasti.Makakitaimanikeberadaannyasedangkanteknisnyasepertiapa, itumajhul. Dan bertanyatentangsepertiapateknisnyaadalahbid’ah. Iniadalahjawaban paling amandaninilah yang diajarkan Imam Ahmad kepadakita.
3. Tidak Ada KeteranganBahwa Allah Ada
Dimana-mana
Sebaliknya, tentangketeranganbahwa
Allah SWT ituadadimana-mana, samasekalikitatidakmendapatkandalil yang sharih.
Paling jauhadaayatberikutinisaja :
Dan Diabersamakamu di mama sajakamuberada. Dan Allah MahaMelihatapa yang kamukerjakan. (QS. Al-Hadid : 4)
Namun kata ma’atidakberartimenunjukkantempatseseorangberada. Sebabdalampercakapankitabisamengatakanbahwaakumenyertaimu, meskipadakenyataannyatidakberduaan.Sebabkebersamaan Allah SWT dalamayatiniadalahberbentukmuraqabahataupengawasan.
SepertiketikaRasulullah SAW berkatakepada Abu Bakarra di dalamgua,”Jangankamusedih, Allah besertakita”.Initidakberarti Allah SWT ikutmasukgua.Jugaketika Musa as berkata,”bersamakutuhanku”, tidakberarti Allah SWT ada di pinggirlautmerahsaatitu.
Paling jauhadaayatberikutinisaja :
Dan Diabersamakamu di mama sajakamuberada. Dan Allah MahaMelihatapa yang kamukerjakan. (QS. Al-Hadid : 4)
Namun kata ma’atidakberartimenunjukkantempatseseorangberada. Sebabdalampercakapankitabisamengatakanbahwaakumenyertaimu, meskipadakenyataannyatidakberduaan.Sebabkebersamaan Allah SWT dalamayatiniadalahberbentukmuraqabahataupengawasan.
SepertiketikaRasulullah SAW berkatakepada Abu Bakarra di dalamgua,”Jangankamusedih, Allah besertakita”.Initidakberarti Allah SWT ikutmasukgua.Jugaketika Musa as berkata,”bersamakutuhanku”, tidakberarti Allah SWT ada di pinggirlautmerahsaatitu.
Jikalaukamutidakmenolongnyamakasesungguhnya Allah telahmenolongnyaketika orang-orang kafirmengeluarkannyasedangdiasalahseorangdaridua orang ketikakeduanyaberadadalamgua, di waktudiaberkatakepadatemannya: "Janganlahkamuberdukacita, sesungguhnya Allah besertakita."(QS. At-Taubah : 40)
Musa menjawab: "Sekali-kali tidakakantersusul; sesungguhnyaTuhankubesertaku, kelakDiaakanmemberipetunjukkepadaku".(QS. As-Syu’ara : 62) [Dimanakah Allah ? Konsultasi& FAQOleh :Fakta 04 Jul 2004 - 7:34 am,Swaramuslim.net]
Allah Yang Maha Mulia, Dialah yang
telah memulikan makhluk-Nya dengan segala kelebihan, Dia telah memberikan
kemuliaan kepada manusia bukan karena status sosial dan keturunan tapi
kemuliaan itu terletak pada taqwa hamba-Nya, semakin taqwa maka semakin mulia
posisinya di hadapan Yang Maha Mulia;
”Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal” [Al Hujurat 49;13].
Selayaknya pula kita meletakkan kembali Kemuliaan
Allah sesuai dengan kapasitas-Nya dan keberadaan manusia sesuai dengan
fitrahnya, inilah Kemuliaan Allah dimata
hamba-Nya;
Pertama, Allah itu ahad; maksudnya adalah Allah saja yang memiliki
sifat, pekerjaan dan zat-Nya yang tidak sama dengan makhluk-Nya. Allah ahad
atas sifatnya, hanya Dia saja yang mempunyai kesempurnaan sifat, Allah ahad
atas pekerjaan-Nya adalah hanya Allah saja yang mampu berbuat demikian menurut
kehendak-Nya dan Allah Ahad dari segi zat-Nya, kejadian Allah tidak sama dengan
kejadian makhluk demikian pula zat kejadian Allah tidak satupun makhluk
berkewajiban untuk mengetahinya [112;1-4]
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan
tidak pula diperanakkan,
4. dan tidak ada seorangpun
yang setara dengan Dia."[Al
Ikhlas 112;1-4]
Kedua, tidak ada yang menyamainya; walaupun sifat dan pekerjaannya
juga banyak dimiliki oleh hamba-Nya tapi segala sifat dan pekerjaan itu jauh
berbeda dengan apa yang dikerjakan hamba-Nya;
(Dia) Pencipta langit dan bumi. dia
menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis
binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak
dengan jalan itu. tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang
Maha mendengar dan Melihat [Asy Syura 42;11]
Ketiga, Tuhan bagi
sekalian makhluk; semua makhluk yang ada di dunia ini Tuhannya adalah Allah
walaupun tidak sedikit yang keliru mengambil tuhan, ada yang mengambil tuhan
dari jenis jin, malaikat, manusia, batu, berhala serta apapun yang mereka ikuti
dalam seluruh aturan yang dibuat manusia;
(yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu
ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu,
Maka sembahlah Dia; dan dia adalah pemelihara segala sesuatu.[Al An’am 6;102]
Keempat, tidak ada tuhan selain Dia; sehingga segala
sembahan yang diambil manusia adalah bathil yang mempermudah mereka untuk masuk
neraka tanpa hisab, inilah yang disebut dengan syirik, segala pengabdian
manusia harus ditujukan kepada Allah semata;
Dan
(Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".[Lukman
31;13]
Katakanlah:
Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam [6;162]
Kelima, Dialah Tuhan
yang wajib ditaati; ibadah saja tidak cukup tanpa diiringi dengan ketaatan,
sebagaimana iblis adalah makhluk Allah yang sudah banyak ibadahnya serta hamba
Allah yang senior, tapi akhirnya terlaknat dan dikutuk Allah karena ketaatannya
kepada Allah tidak terujud;
”Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil
kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara
mereka[1045] ialah ucapan. "Kami mendengar, dan Kami patuh". dan
mereka Itulah orang-orang yang beruntung.”[An Nuur, 24;51] ,
Dengan cara demikianlah orang-orang yang mulia
yaitu orang-orang yang beriman untuk memuliakan Yang Maha Mulia, sehingga
eksistensi Allah sebagai Yang Maha Mulia tetap terjaga di hati hamba-Nya yang
diujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Al Maajid, Allah Yang Maha Mulia, tiada kemuliaan
yang ada pada kami tanpa Engkau yang memberikannya, berilah kami kemampuan
untuk menjaga kemuliaan ini bersama iman, taqwa dan amal shaleh, tanpa itu
semua maka kehadiran kami di dunia ini tidak beda dengan hewan melata lainnya,
kokohkanlah dalam hati kami iman yang selalu istiqamah walaupun hidup penuh dengan
ujian, fitnah dan cobaan, berilah kami ujian yang kami mampu untuk memikulnya.
Allah Yang Maha Mulia, Engkau yang
memberikan kemuliaan kepada siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau pula yang
mencabut kemuliaan itu dari siapa yang Engkau kehendaki, Engkau yang memberikan
Kekuasaan kepada siapa yang Engkau kehendaki, sehingga dengan kekuasaan itu
manusia menjadi mulia dan Engkau pula yang mencabut kekuasaan itu dari siapa
yang Engkau kehendaki, Engkau berkuasa untuk berbuat menurut kehendak-Mu, Wallahu a’lam [CubadakSolok,
23 JumadilAwal 1432.H/ 27 April 2011.M, Jam 19;18].
Referensi;
1.KuliahTafsir,
Faktar IAIN RadenIntan Lampung, 1989
2.Al
Qur'an danTerjemahannya, Depag RI, 1994/1995
3.KumpulanCeramahPraktis,
Drs.MukhlisDenros, 2009
4.Tabloid Solinda Solok, Edisi 21/ September
2002.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar