AL ‘ALIIM
[ Maha Mengetahui]
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS
Allah
itu Al Aliimyaitu Yang MahaMengetahuisegalasesuatu,
Dialahsebagaisumberilmupengetahuanbagimakhluk-Nya, denganlembut Allah
mengajarkankepadahamba-Nyabagaimanamemperlakukanisteridalamrumahtangga,
pengajaran yang disampaikan Allah itumenunjukkanbahwa Allah ituMahaMnegetahui;
“Apabilakamumentalakisteri-isterimu,
lalumerekamendekatiakhiriddahnya, Makarujukilahmerekadengancara yang ma'ruf,
atauceraikanlahmerekadengancara yang ma'ruf (pula).
janganlahkamurujukimerekauntukmemberikemudharatan, karenadengandemikiankamuMenganiayamereka.
Barangsiapaberbuatdemikian,
Makasungguhiatelahberbuatzalimterhadapdirinyasendiri.
janganlahkamujadikanhukum-hukum Allah permainan, daningatlahnikmat Allah
padamu, danapa yang telahditurunkan Allah kepadamuYaitu Al kitabdan Al Hikmah
(As Sunnah). Allah memberipengajarankepadamudenganapa yang diturunkan-Nyaitu.
danbertakwalahkepada Allah sertaketahuilahbahwasanya Allah
Mahamengetahuisegalasesuatu”.[Al Baqarah 2;231]
Allah telahmenjadikanbumiiniindah,
tertatarapisesuaidenganukurannyasehinggakeindahandankenikmatanduniamembuatmanusiaterlena.Namunselamaperjalananhidupmanusiasebanyakitu
pula kerusakandankehancuran yang merekapamerkansehinggawajardikalaAllah akanmenciptakan Adam di mukabumi,
paramalaikattidakmenghendakikeberadaanmakhlukbaruitukarenamakhlukinisejakdahulusebelum
Adam hidupnyaselalumembuatkerusakandanmenumpahkandarah.
Malaikatmenghendaki agar khalifah yang
akandiciptakanitusepertimereka yang taatdanpatuhsertaselalubertasbihkepada
Allah, tapi Allah lebihmengetahuimakhluk yang akandirencanakanhadirini;
"IngatlahketikaTuhanmuberfirmankepadaparamalaikat:
"SesungguhnyaAkuhendakmenjadikanseorangkhalifah di mukabumi."
merekaberkata: "MengapaEngkauhendakmenjadikan (khalifah) di bumiitu orang
yang akanmembuatkerusakanpadanyadanmenumpahkandarah, padahal kami
senantiasabertasbihdenganmemujiEngkaudanmensucikanEngkau?" Tuhanberfirman:
"SesungguhnyaAkumengetahuiapa yang tidakkamuketahui." !" [Al
Baqarah 2;30]
Khalifah yang dimaksud Allah
rupanyamemilikikelebihan yang luarbiasadibandingkanmalaikat, diaadalahmakhluk
yang diberiilmusehinggamampumengeloladuniainidenganbaik;
"Dan diamengajarkankepada Adam
nama-nama (benda-benda) seluruhnya,
Kemudianmengemukakannyakepadaparamalaikatlaluberfirman:
"Sebutkanlahkepada-Ku namabenda-bendaitujikakamumemangbenar orang-orang
yang benar!"[Al Baqarah 2;31]
Allah memberikan bekal hidup manusia di
dunia diantaranya; jasmani yang menopang kehidupan hingga dapat menimbulkan
tenaga untuk beramal dalam seluruh asfek kehidupan, rohani yaitu unsur manusia yang sebenarnya
yang akan mempertanggungjawabkan segala amal yang dilakukan oleh manusia,
keberadaannya di sisi Allah yang ditiupkan ketika jasmani sudah berujud fisik
manusia di alam kandungan, dan akal
yaitu modal yang diberikan untuk memmbedakan manusia dengan makhluk lainnya
sehingga bisa memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang
diperintahkan dan mana yang dilarang.
Akal sebagai
modal manusia untuk merambah kehidupan di dunia ini, agar dia bermutu maka
sangat penting mengasahnya dengan latihan, training dan ilmu
pengetahuan. Pentingnya ilmu dalam islam terletak dari awal wahyu yang
diturunkan Allah yaitu surat Al "Alaq yang mengajak manusia untuk membaca,
mengkaji dan meneliti.
1. Bacalah
dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia
Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah,
dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang
mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
5. Dia
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.[Al ’Alaq 96;1-5]
Rasulullahbersabda"Barangsiapa yang inginkebahagiaanhidup
di duniamakaraihlahdenganilmu, dansiapa yang inginbahagia di
akheratmakaraihlahdenganilmu, dansiapa yang inginbahagia di duniadan di
akheratmakaraihlahdenganilmu".
Rasulullahbersabda; "Senditegaknyaduniaadaempat;
ilmunyaparaulama, keadilanpemerintah, dermawannya orang kaya dando'anya orang
fakir.Niscayakalaubukankarenailmunyaparaulamamakarusaklah orang-orang yang
bodoh, kalautidakkarenakedermawanan orang kaya niscayalenyapnya orang fakir,
kalautidakkarenakeadilanpemerintahniscaya orang akansalingtindasmenindassebagaiSrigalamakankambing".
Sejak dahulu hingga kini banyak ulama yang dapat
membenahi kehidupan seseorang agar menjadi baik, dia memberi penerangan kepada
orang lain sementara dia dalam kegelapan, ibarat lilin, terang orang di sekitarnya tapi sang lilin terbakar, sibuk mengajak
orang, diri dan keluarga terabaikan,
”Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan
sesuatu yang tidak kamu kerjakan?Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu
mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.[Ash Shaaf 61;2-3]
”Mengapa
kamu suruh orang lain mengerjakan kebaikan, sedang kamu melupakan kewajiban
sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab
[Taurat] ? Maka tidakkah kamu berfikir ?” [Al Baqarah 2;44].
Dunia ini akan indah, baik dan selamat
bila para ulamanya mengajarkan ilmunya dan dia juga mengamalkan ilmunya itu,
siap tampil sebagai teladan dengan akhlak islami.
Islam mewajibkan kepada pemeluknya untuk menuntut
ilmu tanpa membedakan ilmu agama dan
ilmu umum lainnya karena semua ilmu itu berasal dari Allah yang harus
dipelajari. Kewajiban ini disabdakan oleh Rasulullah,”Mencari ilmu itu wajib bagi setiap orang islam laki-laki dan
perempuan”. Dalam hadits lain Rasulullah menyampaikan sabdanya yang
diriwayatkan oleh Ibnu Adi dan Baihaqi,”Carilah ilmu itu walaupun sampai ke
negeri Cina”.
Berangkat dari pengertian hadits nabi tersebut
dapat dikatakan bahwa Cina dijadikan sebagai kiblat dari ilmu pengetahuan
karena ditinjau dari berbagai sudut sebagaimana yang telah dikemukakan. Ini
adalah pengertian yang tersirat dari sabda nabi tersebut, apalagi digali lebih
dalam maka segala yang tersuruk di negeri Cina dapat dijadikan sebagai bahan
kajian yang mendatangkan ilmu pengetahuan; bagaimana cara hidup masyarakatnya,
adat istiadat atau apa saja yang terkandung di bumi Cina tentu saja semua itu
bila diadakan penelitian dapat mendatangkan manfaat karena ucapan nabi bukan
sekedar ucapan tapi wahyu dari Allah Swt.
Dengan ilmu pengetahuan
peradaban manusia akan maju dan ilmu pula yang membedakan antara manusia satu
dengan lainnya sebagaimana surat Mujadalah 58;11 menyatakan,;
”....Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat...” .
Selain itu, kedatangan seorang muslim ke Cina
untuk menimba ilmu memberi peluang pula baginya untuk menda’wahkan islam disana
tanpa mengenal waktu, karena kewajiban yang memang harus ditunaikan, Allah
menerangkan,;
”Ajaklah manusia ke jalan Tuhanmu dengan
bijaksana, berilah mereka pelajaran yang baik dan debatlah mereka iu dengan
cara yang baik pula” [An
Nahl 16;125].
Rasulullah bersabda
bahwa untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akherat haruslah dengan ilmu;"Barangsiapa
yang menghendaki kehidupan sukses di dunia maka ia harus berilmu, siapa saja
yang menghendaki kehidupan bahagia di akherat maka ia harus berilmu, dan siapa
saja yang menghendaki akan kebahagiaan keduanya maka juga ia harus
mendapatkannya dengan ilmu" .
Menuntut
ilmu itu wajib hukumnya sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah;"Menuntut
ilmu itu adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim baik laki-laki dan
perempuan"."Tuntutlah ilmu itu sejak masih dalam ayunan hingga ke
liang lahat".
Allah
Yang Maha Mengetahui, Dia ajarkan ilmu kepada hamba-Nya sebagai bekal hidup di
dunia karena dunia tidaklah demikian saja menyediakan bahan makanan tapi harus
digali dan dioleh, semuanya itu dapat dilakukan dengan ilmu. Al Alim, Yang Maha
Mengetahui, memberikan ilmu kepada hamba-Nya agar ilmu itu dapat dimanfaatkan
dan bermanfaat dalam kehidupan.
Orang
yang
bermanfaatilmunyatidakpeduliterhadapkeadaandankedudukandirinyasertahatimerekamembencipujiandarimanusia,
tidakmenganggapdirinyasuci, dantidaksombongterhadap orang lain denganilmu yang
dimilikinya. Imam al-Hasan al-Bashri (wafatth. 110 H) rahimahullaahmengatakan, “Orang yang faqihhanyalah orang yang
zuhudterhadapdunia, sangatmengharapkankehidupanakhirat, mengetahuiagamanya,
danrajindalamberibadah.”Dalamriwayat lain beliauberkata,
“Iatidakiriterhadap orang yang berada di atasnya, tidaksombongterhadap orang
yang berada di bawahnya, dantidakmengambilimbalandariilmu yang telah Allah
Ta’alaajarkankepadanya.” .Pemilikilmu yang bermanfaat, apabilailmunyabertambah,
bertambah pula sikaptawadhu’, rasa takut, kehinaan, danketundukannyadihadapan Allah Ta’ala [Al
Manhaj or.id, Tanda-TandaIlmu Yang Bermanfaat. Minggu, 30 Desember 2007 01:02:59 WIB.
KondisimanusiasebelumdiutusnyaRasulullahshallallaahu ‘alaihiwasallamsepertitanah yang kering, gersangdantandus.Kemudiankedatanganbeliaushallallaahu ‘alaihiwasallammembawailmu yang bermanfaatmenghidupkanhati-hati yang matisebagaimanahujanmenghidupkantanah-tanah yang mati.Kemudianbeliaumengumpamakan orang yang mendengarkanilmu agama denganberbagaitanah yang terkena air hujan, di antaramerekaadalah orang alim yang mengamalkanilmunyadanmengajarkannya. Orang inisepertitanahsubur yang menyerap air sehinggadapatmemberimanfaatbagidirinya, kemudiantanahtersebutdapatmenumbuhkantumbuh-tumbuhansehinggadapatmemberimanfaatbagi yang lain. Di antaramerekaadajuga orang yang menghabiskanwaktunyauntukmenuntutilmunamundiatidakmengamalkannya, akantetapidiamengajarkannyauntuk orang lain. Maka, diabagaikantanah yang tergenangi air sehinggamanusiadapatmemanfaatkannya.[Al Manhaj or.idPengertianIlmu Yang BermanfaatSabtu, 29 Desember 2007 09:45:48 WIB]
Manusia adalah makhluk
yang diberi kemampuan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan dibekali dengan
alat-alat yang mendukungnya dalam meraih ilmu tersebut, ketinggian posisi nabi
Adam dibandingkan malaikat karena ilmunya demikian pula halnya ayat pertama
kali turun kepada ummat ini bukanlah masalah shalat dan ibadah tapi yang
berkaitan dengan ilmu pengetahuan yaitu “Iqra” dengan pengertian bacalah,
kajilah dan telitilah sehingga menemukan hikmah.
Adapun
alat yang dibekali Allah kepada manusia untuk mencapai ilmu pengetahuan
tersebut adalah berupa pendengaran, penglihatan, akal fikiran dan hati [16;78],
lisan dan kalam.
Manusia di dunia ini perlu perkembangan dan
dinamika hidup sesuai dengan perkembangan masanya, semua itu membutuhkan ilmu
pengetahuan. Allah menjamin ilmu pengetahuan yang dibutuhkan akal serta
membekali manusia alat dan sarana untuk mendapatkannya,dijelaskan dalam firman
Allah surat An Nahl 16;78;
”
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur.”
Ilmu itu harus dihormati dengan cara memelihara
ilmu yang telah dimiliki, terus berlatih sehingga ilmu itu tidak hilang,
belajar dan mengembangkan ilmu itu dan selalu menambah ilmu itu melalui
pendidikan yang berkelanjutan, disamping mengajar juga selalu belajar
sebagaimana yang digambarkan Allah tentang generasi Rabbani;
"Tidak
wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al kitab, hikmah dan
kenabian, lalu dia Berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi
penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." akan tetapi (Dia berkata):
"Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, Karena kamu selalu
mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya"[Ali
Imran 3;79]
Ya
Al Aliim, Allah Yang MahaMengetahui, taksatupunpengetahuan di
duniainitidakEngkauketahui, baik yang nampakataupun yang ghaib, Engkauajarkansedikitilmukepadahamba-Mu
agar kami mengertitentangeksistensi kami sebagaihamba yang
harusmengabdikepada-Mu sebagaiTuhan yang MahaKuasa.
Ya
Al Aliim, terlalubanyakdiantarahamba-Mu yang tidakmengerjakanperintah-Mu,
bahkanmelaksanakanlarangan-Mu,
diantaramerekakarenatidakpunyailmupengetahuantentangitu, ampunilah kami ya
Allah karenakebodohan kami, tambhakanlahkepada kami ilmudanpengetahuan agar
hidupbermanfaat di duniainibagikepentingan agama-Mu.Wallahu a’lam [CubadakSolok,
08 JumadilAwal 1432.H/ 12 April 2011.M, Jam 08;03].
Sumber;
1.Al Manhaj or.id
2.Al Qur'an dan terjemahannya, Depag RI 1994/1995
3.Kumpulan Ceramah Praktis, Drs. Mukhlis Denros,
2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar