Senin, 15 Juni 2015

46. Al Hadii, Pemberi Petunjuk





AL HADII
[ Pemberi Petunjuk]
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS

                Allah Pemberi Petunjuk, yang memberikan petunjuknya kepada makhluk sebagai sarana untuk mengabdikan diri kepada Khaliq, Dialah Al Hadii, Allah Pemberi Petunjuk yang merupakan salah satu dari nama-nama indah dan sifat Allah yang harus diketahui dan diimani;
”Sesungguhnya kewajiban kamilah memberi petunjuk,”[Al Lail 92;12]

Allah berhak memberi petunjuk kepada manusia dan itu merupakan kewajiban yang mutlak dari Allah, tentu kepada siapa saja yang mau dan mampu meraihnya, iman bukanlah hadiah tapi hidayah,  iman bukan pula warisan tapi hasil perjuangan yang diberi hidayah atau petunjuk dari Allah.

Nikmat iman hanya diberikan kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya dan ini merupakan hak preogratif Allah tanpa bisa dicampuri oleh siapapun. Walaupun demikian iman tersebut akan diberikan memang kepada orang-orang yang mencarinya atau orang-orang yang memang ada kecendrungan kepada keimanan, Allah berfirman;
’’Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki Kami kepada (surga) ini. dan Kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi Kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang Rasul-rasul Tuhan Kami, membawa kebenaran." dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan."[Al A'raf 7;43]
"Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, Maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, Maka merekalah orang-orang yang merugi" [Al A'raf 7;178]

Orang yang beriman disebut mukmin adalah level iman kedua setelah seorang mengkaji ajaran Islam sehingga meningkat ”tsaqafah” [wawasan] keislamannya. Semakin menghunjam imannya sehingga ibadah wajibnya tertib dilakukan. Dosanya semakin kecil karena disibukkan oleh peningkatan iman. DalambanyakayatALLAH SWT berfirmantentangpetunjukatauhidayah,
"Dan orang yang dipimpin ALLAH, makatiadalah orang yang akanmenyesatkannya" (Q.S. AzZumar [39]:37).
"Dansiapa yang disesatkanoleh ALLAH, makatidakada yang dapatmenujukinya" (Q.S. ArRa’du [13]:33).
"Sesungguhnya ALLOH membiarkansesatsiapa yang dikehendaki-Nyadandipimpin-Nyasiapa yang dikehendaki-Nya." (Q.S. Al Fathir [35]: 8).
Imam IbnuAthoillahdalamkitabnya yang terkenalAl Hikammemaparkan, "Nur (cahaya-cahaya) iman, keyakinan, danzikiradalahkendaraan yang dapatmengantarkanhatimanusiakehadirat ALLOH sertamenerimasegalarahasiadaripada-Nya.
Nur (cahayaterang) itusebagaitentara yang membantuhati, sebagaimanagelapitutentara yang membantuhawanafsu.Makaapabila ALLOH akanmenolongseoranghamba-Nya, dibantudengantentaranurIllahidandihentikanbantuankegelapandankepalsuan"
Nurcahayaterangberupatauhiid, imandankeyakinanitusebagaitentarapembelapembantuhati, sebaliknyakegelapan, syirik, danraguitusebagaitentarapembantuhawanafsu, sedangperang yang terjadiantarakeduanyatidakkunjungberhenti, danselalumenangdankalah.
Lebihlanjutbeliauberujar, "Nuritulah yang menerangi (membuka) danbashirah (matahati) itulah yang menentukanhukum, danhati yang melaksanakanataumeninggalkannuritulah yang menerangibaikdanburuk, laludenganmatahatinyaditetapkanhukum, dansetelahitumakamatahatinya yang melaksanakanataumenggagalkannya."[ManajemenQalbu, KaruniaHidayahK.H. Abdullah Gymnastiar]
Menurut Muhammad Abduh, hidayah itu ada empat macam yaitu;
1.Hidayah Tabiat yaitu hidayah yang berkaitan dengan insting manusia seperti bayi bila merasakan haus/lapar, maka untuk menyampaikan  informasi dia hanya menangis saja.
2.Hidayah Indra yaitu petunjuk yang melekat pada indra manusia, dengan panca indra yang diberikan Allah, dapat digunakan untuk  kehidupan.
3.Hidayah Akal yaitu petunjuk yang diberikan Allah untuk menimbang yang baik dan yang buruk melalui fikiran manusia.
4.Hidayah Addin yaitu  hidayah atau petunjuk yang berkaitan dengan keimanan dan agama Islam, diberikan hanya untuk orang tertentu saja
"Menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan" [Lukman 31;3]

Petunjuk Allah diberikan kepada orang yang berbuat kebaikan, yaitu mendistribusikan nilai lebih yang dimiliki kepada orang lain sehingga kelebihan yang dimiliki juga menjadi hak orang lain yang harus dikeluarkan. Muhsinin adalah orang yang menambah amal wajibnya dengan amal sunnah melalui shalat, infaq atau amaliyah lain, dengan menjadikan dirinya sebagai orang baik itulah sehingga hidayah Allah dapat diraihnya. 
"Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa[Al Baqarah 2;2],

Allah memberikan hidayah-Nya kepada hamba yang bertaqwa yaitu orang yang berusaha mengerjakan segala perintah Allah tanpa tawar menawar dan meningalkan larangan-larangan Allah tanpa ragu.

Sebaliknya Allah tidak memberikan hidayah agama ini kepada orang kafir, orangt fasiq dan orang zhalim, karena semua watak mereka itu menghalangi datangnya hidayah dari Allah. sebagaimana beberapa firman Allah;
".....dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir " [At Taubah 9;37]

Kekafiran dalam bentuk apapun seperti nifaq dan syirik tidak akan diberikan hidayah oleh Allah karena cukup sebagai penghalang masuknya hidayah disebabkan  watak mereka.
"........Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik"[Al Maidah 5;108]

Suatu hal mustahil hidayah akan didapati oleh orang fasik karena orang fasik itu adalah orang yang mengerti dengan kebenaran Islam tapi dia enggan untuk mengamalkannya.
".....Allah tidak menunjuki orang-orang yang zalim' [Ali Imran 3;86].

            Allah juga tidak akan memberikan hidayah kepada orang-orang yang zhalim yaitu orang yang prilaku dan sikapnya menzhalimi diri sendiri, keluarga dan orang lain, kezhaliman menjadi penghalang untuk menerima hidayah Allah.

Sepanjang sejarah kehidupan manusia ada orang-orang yang mendapat hidayah sehingga hidupnya terbimbing oleh petunjuk sehingga selamat di dunia hingga akherat sebagaimana contoh berikut;

1.Umar bin Khattab;
            Rasulullah pernah berdo'a "Ya Allah tinggikanlah Islam dengan salah seorang diantara dua laki-laki yaitu Umar bin Hisyam [Abu Jahal] dan Umar bin Khattab".

            Ketika Umar bin Khattab dengan pedang terhunus ingin mencari Muhammad, di tengah jalan dia bertemu dengan seseorang lalu menegurnya, "Hendak kemana engkah ya Umar, nampaknya terburu-buru benar?", dia menjawab, "Saya akan memcari Muhammad dan membunuhnya karena dia telah mengajarkan agama baru kepada masyarakat kita dan mengajak kita agar meninggalkan tuhan-tuhan nenek moyang kita". Orang itu berkata, "Kalau begitu janganlah engkau mencari Muhammad karena adikmu Fatimah sudah beriman kepada Muhammad".

            Berbalik dia delapan puluh derajat mendengarkan kata-kata yang menyudutkan itu, dia lansung menemui adiknya di rumah. Dalam rumah itu adiknya berserta suami dan pembantunya sedang membaca dan mempelajari Al Qur'an, dikala pintu digedor dengan keras yang diiringi oleh teriakan Umar, Fatimah yakin kalau kedatangan kakaknya itu untuk mencegah keislamannya.

            Dikala pintu dibuka lansung Umar mengintorigasi adiknya yang dibenarkan oleh Fatimah, maka saat itu Umar tidak bisa membendung kemarahannya, maka dia tamparlah sang adik, tanpa perlawanan yang berarti sang adik menantangnya agar menampar lagi, tapi Umar tidak tega, yang akhirnya terjadilah dialoq tentang Al Qur'an yang sedang dipegang Fatimah, Umar ingin tahu isinya, setelah dia baca maka dia pergi mencari Muhammad untuk menyatakan keislamannya.

2.Fudhail bin Iyad
            Seorang pemuda yang selalu berbuat maksiat kepada Allah dengan berbagai kelakuan. Suatu malam dia sedang menjalankan aksinya, memanjat rumah seseorang untuk mencuri, namun dia mendengarkan bacaan Al Qur'an dikumandangkan oleh seorang wanita, dia sudah biasa mendengarkan Al Qur'an dibacakan tapi malam ini seolah-olah isi Al Qur'an itu ditujukan kepadanya. Dia urungkan niatnya untuk mencuri,dia turun dari rumah itu untuk mensucikan diri kemudian bertaubat kepada Allah.

3.Asiyah, isteri Fir'aun
            Dengan cara paksa Fir’aun membawa gadis yang beriman kepada Allah itu ke istananya, dia jadikan sebagai isteri, tapi Allah menyelamatkan Asiyah dari kejahatan Fir’aun, bahkan pada sebuah kisah dinyatakan, ketika Fir’aun ingin berhubungan dengan Asiyah, Allah memerintahkan jin untuk menyerupai Asiyah, kemudian melayani nafsu Fir’aun, sementara Asiyah dengan do’a, munajat tenggelam dengan ibadahnya di kamarnya;
"Dan Allah membuat isteri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah Aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah Aku dari kaum yang zhalim" [At Tahrim 66;11]

                Dizaman kini yaitu abad 20 banyak orang yang mendapat hidayah Allah diantaranya;
1.Margaret Marcus; wanita Yahudi yang mengkaji ajaran Islam akhirnya dia masuk
   Islam, diganti namanya menjadi Maryam Jameelah.
2.Cat Steven, penyanyi terkenal Inggris yang hidup mewah, masuk islam dengan
   nama barunya yaitu Yusuf Islam,
3.Leofold Weis; sosiolog Perancis yang masuk islam dengan namanya yang baru
   Muhammad Assad.
4.Jhon Esposito; seorang profesor pengamat masalah islam selama 20 tahun, 
   akhirnya masuk islam tahun 1994
5.Petinju Hitam yang bernama Muhammad Ali
6.Irena Handoko, mantan Biarawati yang masuk islam lalu jadi da'i.

Karena hidayah atau petunjuk keimanan itu hak preogatif Allah saja, maka banyak orang yang dekat dengan Rasul tapi tidak dapat hidayah dari Allah seperti; paman Nabi Muhammad yang bernama Abu Thalib, Ayah Nabi Ibrahim, Qarun, saudara sepupu Nabi Musa, Isteri dan anak Nabi Nuh dan Isteri Nabi Luth.

Ya Al Hadii, Engkaulah Pemberi Petunjuk, tiada daya upaya yang kami miliki tanpa petunjuk dari-Mu sehingga kami hidup dalam terangnya peradaban yaitu dalam dekapan iman dan islam. Tanamkanlah di hati kami ini ya Allah iman yang kokoh, yang kuat dan stabil sehingga tak ada satupun kekuatan lain untuk mempengaruhi keimanan kami.

Ya Al Hadii, Pemberi Petunjuk, tunjukilah hamba ini dengan hidayah-Mu sehingga segala urusan dapat hamba selesaikan dengan baik, jadikanlah hidayah iman menjadi kebanggaan kami sebagai muslim dan beri kami kemampuan untuk mempertahankannya hingga tetes darah terakhir, beri pulalah kesempatan kepada hamba-hamba-Mu yang lain untuk mengecap indahnya iman sebagaimana yang telah kami rasakan, Engkau yang berkuasa dan berhak memberikan hidayah itu kepada siapa yang Engkau kehendaki, Wallahu a’lam [CubadakSolok, 07 JumadilAwal 1432.H/ 11 April 2011.M, Jam 20;23].


Sumber;
1.M.Yunan Nasution, Pegangan Hidup I
2.Al Qur'an dan terjemahannya, Depag RI 1994/1995
3.Kumpulan Ceramah Praktis, Drs. Mukhlis Denros, 2009
4.ManajemenQalbu, KaruniaHidayahK.H. Abdullah Gymnastiar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar