AL HADII
[ Pemberi Petunjuk]
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS
Allah Pemberi Petunjuk, yang memberikan
petunjuknya kepada makhluk sebagai sarana untuk mengabdikan diri kepada Khaliq,
Dialah Al Hadii, Allah Pemberi Petunjuk yang merupakan salah satu dari
nama-nama indah dan sifat Allah yang harus diketahui dan diimani;
”Sesungguhnya kewajiban kamilah memberi petunjuk,”[Al Lail 92;12]
Allah berhak
memberi petunjuk kepada manusia dan itu merupakan kewajiban yang mutlak dari
Allah, tentu kepada siapa saja yang mau dan mampu meraihnya, iman bukanlah
hadiah tapi hidayah, iman bukan pula
warisan tapi hasil perjuangan yang diberi hidayah atau petunjuk dari Allah.
Nikmat iman hanya diberikan kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya dan
ini merupakan hak preogratif Allah tanpa bisa dicampuri oleh siapapun. Walaupun
demikian iman tersebut akan diberikan memang kepada orang-orang yang mencarinya
atau orang-orang yang memang ada kecendrungan kepada keimanan, Allah berfirman;
’’Dan Kami cabut segala macam
dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai
dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki Kami
kepada (surga) ini. dan Kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau
Allah tidak memberi Kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang Rasul-rasul Tuhan
Kami, membawa kebenaran." dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga
yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan."[Al A'raf 7;43]
"Barangsiapa
yang diberi petunjuk oleh Allah, Maka dialah yang mendapat petunjuk; dan
barangsiapa yang disesatkan Allah, Maka merekalah orang-orang yang merugi"
[Al
A'raf 7;178]
Orang yang beriman disebut mukmin adalah level
iman kedua setelah seorang mengkaji ajaran Islam sehingga meningkat ”tsaqafah”
[wawasan] keislamannya. Semakin menghunjam imannya sehingga ibadah wajibnya
tertib dilakukan. Dosanya semakin kecil karena disibukkan oleh peningkatan iman.
DalambanyakayatALLAH SWT berfirmantentangpetunjukatauhidayah,
"Dan orang yang dipimpin ALLAH,
makatiadalah orang yang akanmenyesatkannya" (Q.S. AzZumar
[39]:37).
"Dansiapa yang disesatkanoleh ALLAH, makatidakada yang
dapatmenujukinya" (Q.S. ArRa’du [13]:33).
"Sesungguhnya ALLOH membiarkansesatsiapa yang
dikehendaki-Nyadandipimpin-Nyasiapa yang dikehendaki-Nya." (Q.S. Al
Fathir [35]: 8).
Imam IbnuAthoillahdalamkitabnya
yang terkenalAl Hikammemaparkan, "Nur (cahaya-cahaya) iman,
keyakinan, danzikiradalahkendaraan yang dapatmengantarkanhatimanusiakehadirat
ALLOH sertamenerimasegalarahasiadaripada-Nya.
Nur (cahayaterang)
itusebagaitentara yang membantuhati, sebagaimanagelapitutentara yang
membantuhawanafsu.Makaapabila ALLOH akanmenolongseoranghamba-Nya,
dibantudengantentaranurIllahidandihentikanbantuankegelapandankepalsuan"
Nurcahayaterangberupatauhiid,
imandankeyakinanitusebagaitentarapembelapembantuhati, sebaliknyakegelapan,
syirik, danraguitusebagaitentarapembantuhawanafsu, sedangperang yang
terjadiantarakeduanyatidakkunjungberhenti, danselalumenangdankalah.
Lebihlanjutbeliauberujar,
"Nuritulah yang menerangi (membuka) danbashirah (matahati)
itulah yang menentukanhukum, danhati yang melaksanakanataumeninggalkannuritulah
yang menerangibaikdanburuk, laludenganmatahatinyaditetapkanhukum,
dansetelahitumakamatahatinya yang melaksanakanataumenggagalkannya."[ManajemenQalbu,
KaruniaHidayahK.H. Abdullah Gymnastiar]
Menurut
Muhammad Abduh, hidayah itu ada empat macam yaitu;
1.Hidayah Tabiat yaitu hidayah yang berkaitan dengan insting manusia
seperti bayi bila merasakan haus/lapar, maka untuk menyampaikan informasi dia hanya menangis saja.
2.Hidayah Indra yaitu petunjuk yang melekat pada indra manusia,
dengan panca indra yang diberikan Allah, dapat digunakan untuk kehidupan.
3.Hidayah Akal yaitu petunjuk yang diberikan Allah untuk menimbang
yang baik dan yang buruk melalui fikiran manusia.
4.Hidayah Addin yaitu
hidayah atau petunjuk yang berkaitan dengan keimanan dan agama Islam,
diberikan hanya untuk orang tertentu saja
"Menjadi petunjuk dan
rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan" [Lukman 31;3]
Petunjuk Allah diberikan kepada orang yang berbuat kebaikan, yaitu
mendistribusikan nilai lebih yang dimiliki kepada orang lain sehingga kelebihan
yang dimiliki juga menjadi hak orang lain yang harus dikeluarkan. Muhsinin
adalah orang yang menambah amal wajibnya dengan amal sunnah melalui shalat,
infaq atau amaliyah lain, dengan menjadikan dirinya sebagai orang baik itulah
sehingga hidayah Allah dapat diraihnya.
"Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan
padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa[Al Baqarah 2;2],
Allah memberikan hidayah-Nya kepada hamba yang bertaqwa yaitu orang yang
berusaha mengerjakan segala perintah Allah tanpa tawar menawar dan meningalkan
larangan-larangan Allah tanpa ragu.
Sebaliknya Allah tidak memberikan hidayah agama ini kepada orang kafir,
orangt fasiq dan orang zhalim, karena semua watak mereka itu menghalangi
datangnya hidayah dari Allah. sebagaimana beberapa firman Allah;
".....dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang kafir " [At Taubah 9;37]
Kekafiran dalam bentuk apapun seperti nifaq dan syirik tidak akan
diberikan hidayah oleh Allah karena cukup sebagai penghalang masuknya hidayah
disebabkan watak mereka.
"........Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang fasik"[Al Maidah 5;108]
Suatu hal mustahil hidayah akan didapati oleh orang fasik karena orang
fasik itu adalah orang yang mengerti dengan kebenaran Islam tapi dia enggan
untuk mengamalkannya.
".....Allah tidak menunjuki orang-orang yang zalim' [Ali Imran 3;86].
Allah juga tidak akan memberikan hidayah kepada
orang-orang yang zhalim yaitu orang yang prilaku dan sikapnya menzhalimi diri
sendiri, keluarga dan orang lain, kezhaliman menjadi penghalang untuk menerima
hidayah Allah.
Sepanjang
sejarah kehidupan manusia ada orang-orang yang mendapat hidayah sehingga
hidupnya terbimbing oleh petunjuk sehingga selamat di dunia hingga akherat
sebagaimana contoh berikut;
1.Umar bin Khattab;
Rasulullah pernah berdo'a "Ya
Allah tinggikanlah Islam dengan salah seorang diantara dua laki-laki yaitu Umar
bin Hisyam [Abu Jahal] dan Umar bin Khattab".
Ketika Umar bin Khattab dengan pedang terhunus ingin
mencari Muhammad, di tengah jalan dia bertemu dengan seseorang lalu menegurnya,
"Hendak kemana engkah ya Umar, nampaknya terburu-buru benar?", dia
menjawab, "Saya akan memcari Muhammad dan membunuhnya karena dia telah
mengajarkan agama baru kepada masyarakat kita dan mengajak kita agar
meninggalkan tuhan-tuhan nenek moyang kita". Orang itu berkata,
"Kalau begitu janganlah engkau mencari Muhammad karena adikmu Fatimah
sudah beriman kepada Muhammad".
Berbalik dia delapan puluh derajat
mendengarkan kata-kata yang menyudutkan itu, dia lansung menemui adiknya di
rumah. Dalam rumah itu adiknya berserta suami dan pembantunya sedang membaca
dan mempelajari Al Qur'an, dikala pintu digedor dengan keras yang diiringi oleh
teriakan Umar, Fatimah yakin kalau kedatangan kakaknya itu untuk mencegah
keislamannya.
Dikala pintu dibuka lansung Umar
mengintorigasi adiknya yang dibenarkan oleh Fatimah, maka saat itu Umar tidak
bisa membendung kemarahannya, maka dia tamparlah sang adik, tanpa perlawanan
yang berarti sang adik menantangnya agar menampar lagi, tapi Umar tidak tega,
yang akhirnya terjadilah dialoq tentang Al Qur'an yang sedang dipegang Fatimah,
Umar ingin tahu isinya, setelah dia baca maka dia pergi mencari Muhammad untuk
menyatakan keislamannya.
2.Fudhail bin Iyad
Seorang pemuda yang selalu berbuat
maksiat kepada Allah dengan berbagai kelakuan. Suatu malam dia sedang
menjalankan aksinya, memanjat rumah seseorang untuk mencuri, namun dia
mendengarkan bacaan Al Qur'an dikumandangkan oleh seorang wanita, dia sudah biasa
mendengarkan Al Qur'an dibacakan tapi malam ini seolah-olah isi Al Qur'an itu
ditujukan kepadanya. Dia urungkan niatnya untuk mencuri,dia turun dari rumah
itu untuk mensucikan diri kemudian bertaubat kepada Allah.
3.Asiyah, isteri Fir'aun
Dengan cara paksa
Fir’aun membawa gadis yang beriman kepada Allah itu ke istananya, dia jadikan
sebagai isteri, tapi Allah menyelamatkan Asiyah dari kejahatan Fir’aun, bahkan
pada sebuah kisah dinyatakan, ketika Fir’aun ingin berhubungan dengan Asiyah,
Allah memerintahkan jin untuk menyerupai Asiyah, kemudian melayani nafsu
Fir’aun, sementara Asiyah dengan do’a, munajat tenggelam dengan ibadahnya di
kamarnya;
"Dan Allah membuat isteri Fir'aun perumpamaan
bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah
untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah Aku dari
Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah Aku dari kaum yang zhalim" [At
Tahrim 66;11]
Dizaman kini yaitu abad 20 banyak orang yang mendapat hidayah Allah
diantaranya;
1.Margaret Marcus; wanita Yahudi yang mengkaji ajaran Islam akhirnya dia masuk
Islam, diganti namanya menjadi Maryam
Jameelah.
2.Cat Steven,
penyanyi terkenal Inggris yang hidup mewah, masuk islam dengan
nama barunya yaitu Yusuf Islam,
3.Leofold Weis;
sosiolog Perancis yang masuk islam dengan namanya yang baru
Muhammad Assad.
4.Jhon Esposito;
seorang profesor pengamat masalah islam selama 20 tahun,
akhirnya masuk islam tahun 1994
5.Petinju
Hitam yang bernama Muhammad Ali
6.Irena Handoko, mantan Biarawati yang masuk islam lalu jadi da'i.
Karena hidayah atau petunjuk keimanan itu hak preogatif Allah saja, maka
banyak orang yang dekat dengan Rasul tapi tidak dapat hidayah dari Allah
seperti; paman Nabi Muhammad yang bernama Abu Thalib, Ayah Nabi Ibrahim, Qarun,
saudara sepupu Nabi Musa, Isteri dan anak Nabi Nuh dan Isteri Nabi Luth.
Ya Al Hadii, Engkaulah Pemberi Petunjuk, tiada daya upaya yang kami
miliki tanpa petunjuk dari-Mu sehingga kami hidup dalam terangnya peradaban
yaitu dalam dekapan iman dan islam. Tanamkanlah di hati kami ini ya Allah iman
yang kokoh, yang kuat dan stabil sehingga tak ada satupun kekuatan lain untuk
mempengaruhi keimanan kami.
Ya Al Hadii, Pemberi Petunjuk, tunjukilah hamba ini
dengan hidayah-Mu sehingga segala urusan dapat hamba selesaikan dengan baik, jadikanlah
hidayah iman menjadi kebanggaan kami sebagai muslim dan beri kami kemampuan
untuk mempertahankannya hingga tetes darah terakhir, beri pulalah kesempatan
kepada hamba-hamba-Mu yang lain untuk mengecap indahnya iman sebagaimana yang
telah kami rasakan, Engkau yang berkuasa dan berhak memberikan hidayah itu
kepada siapa yang Engkau kehendaki, Wallahu a’lam [CubadakSolok, 07
JumadilAwal 1432.H/ 11 April 2011.M, Jam 20;23].
Sumber;
1.M.Yunan
Nasution, Pegangan Hidup I
2.Al
Qur'an dan terjemahannya, Depag RI 1994/1995
3.Kumpulan
Ceramah Praktis, Drs. Mukhlis Denros, 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar