Rabu, 10 Juni 2015

96. Al Quddus, Yang Maha Suci




AL QUDDUUS
[ Yang Maha Suci]
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS


            Allah ituMahaSuci, Al Qudduus yang merupakansalahsatunamadansifat Allah dalamasmaulhusna, nama-namadansifat Allah padaasmaulhusnaitusebanyak 99 nama, yang tidaksamadengannamasiapapun, danberbedadengansifatsiapapun, Dialah Al Qudduus, Yang MahaSuci;
                       
“Dialah Allah yang tiadaTuhanselainDia, Raja, yang MahaSuci, yang Maha Sejahtera, yang MengaruniakanKeamanan, yang MahaMemelihara, yang Mahaperkasa, yang MahaKuasa, yang memilikisegalaKeagungan, Mahasuci Allah dariapa yang merekapersekutukan.”[Al Hasyr 59;23]

            Kesucian Allah tidakternodaolehapapun, DiaMahaSuci, jauhdarinodasyirik yang dapatmengotoritauhid, itulahmakanyaseorangmukminpunselaludituntutuntukmenjagaimantauhidnyadenganmenjauhisyirik.Bila iman tauhid tercemar oleh syirik, ringan apalagi syirik yang  tinggi yaitu mencari Tuhan lain selain Allah hingga riya’ dalam beribadah akan mendatangkan bahaya besar bagi ummat ini, bahaya syirik itu adalah;

            Pertama, memadamkan cahaya fithrah; kesucian manusia telah mengakui Allah sebagai Ilah sejak dari alam ruh atau alam kandungan [7;172] sebagaimana sabda Rasulullah,”Setiap bayi yang lahir dalam keadaan suci, maka orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Majusi dan Nasrani”[HR. Bukhari]
            ”Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", [Al A’raf 7;172]

Bila syirik telah menjalar pada diri manusia, fitrahnya tercemar oleh noda-noda yang dapat merusak iman, bila shyirik telah mendarah daging walaupun fithrahnya tidak menerimanya tapi diapun tidak mampu untuk menolaknya, apalagi lingkungan kondusif untuk itu.

Kedua, mematikan tuntutan jiwa yang suci, jiwa membutuhkan yang baik, suci dan tauhid, syirik berarti mematikan jiwa yang suci dan menghambat tuntutan hati nurani manusia [Al Hajj 22;31]
”dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh”.

Ketiga, bahaya syirik juga menghilangkan perasaan izzah/ harga diri, mereka yang melakukan perbuatan ini tidak ada harga dirinya dihadapan Allah dan manusia, karena perbuatan ini termasuk perbuatan penyelewengan aqidah;
‘Mereka berkata: "Sesungguhnya jika kita Telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang Kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya." padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada Mengetahui’[Al Munafiqun 63;8].

Keempat, syirik dapat menggugurkan amal shaleh sehingga segala kegiatan yang dilakukan walaupun berujud ibadah maka disisi Allah tidak akan dihitung dan tidak pula diperhitungkan, karena mereka telah mencemari pengabdian, telah mengingkari tauhid yang suci;
 “ Dan Sesungguhnya Telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi”[Az Zumar 39;65]

Allah mengharapkan kepada hamba-Nya bukanlah “Aksaru amalaa” banyaknya amalan, tapi adalah “Ahsanu amalaa” yaitu sebaik-b aik amal yaitu amal yang ikhlas yang mengharap dan mencari ridha Allah.

Kelima, Syirik termasuk perbuatan zhalim yang besar sebab dia telah mengkhianati Allah swt, mengkhianati manusia saja sudah dianggap buruk prilaku demikian apalagi mengkhianati-Nya. Itulah makanya Luqman lebih dahulu membesihkan hati anaknya dari perbuatan syirik sebelum memberikan tuntutan ibadah, dari sekian kezhaliman maka syirik merupakan sebesar-besarnya kezhaliman;

“Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".[Luqman 31;13]

MahaSuciatas-Nya, yang tiadacela, tanpacacat, lemahataulalai.Dialahpencipta yang takakanpernahserupadenganmahluk-Nya. Milik-Nyasegalakesucian.Kemutlakanataskejernihandanhakikatdarisemuakebaikan.
Segala yang suciakanmenuaiberkah, begitu pula ketikadenganAsma-Nya, al-Quddus, kitaselaluberusahamensucikandiridanjiwa. Fitrahmanusiaadalahmenyintaisegala yang bersihdanindah.Telahmenjaditabiatmanusiamenyukaisegala yang sucidansempurna.Karenakesucianselalumendatangkanketentraman.Sebabkesucianselalu bersanding dengankeindahan.
MahaSuci Allah yang tidakterikatruangdanwaktu.MahaSuci Allah yang tidakterbelengguolehbatasdanukuran.Kesucian-Nyaselalumelimpah, luasdandalam.Siapapundarimakhluk-Nya yang mengharapkesucian, takakanpernahkekurangan. Siapapundarimakhluk-Nya yang mendambakesuciantakakanpernahkehabisan.
“Senantiasabertasbihkepada Allah apa yang ada di langitdanapa yang ada di bumi.Raja, Yang MahaSuci, Yang Maha Perkasa lagiMahaBijaksana.”(QS  al-Jumu'ah 62: 1)
Seluruh yang ada di langit, bertasbihkepada Allah SWT.Seluruh yang ada di bumimengagungkannama-Nya yang MahaSuci.Angindanawanbertasbih.Burungdandahan, jugabertasbih.Air danikanbertasbih.Gelombangdanlautan, jugabertasbih.Bahkanjantungdannapaskita, nadidandenyutotakkita, selalumensucikannama-Nya.Hanyakadang, kitaabaidantakmendengarnya.Jiwadanhatikita, akaldannalarkita, tidakselaluterjagadalamkondisiberdzikirpada-Nya.
Bacalah al-Quddus, disaatramai, dikalasunyi, insya Allah, yang MahaSuciakanmengingatkitadisaatkitaditinggalkanmanusiaatauketikakita di kelilingmanusia. Jadikannamanyaini, al Quddusmenjadihiasandzikirlidahdanhatikita.Insya Allah, Allah Yang MahaSuciakanmencabutpikiran yang membuatkitakhawatir. Diaakanmenjagakitadarikesulitandanpenderitaan yang tanpasadartelahkitahasilkansendiri. (Cyber Sabili, HerryNurdi, Asma al Husna: Al-Quddus,Jumat, 23 April 2010 02:13].
Allah MahaSuci, peristiwa yang luarbiasa, tidakmungkinterjadisesuaidenganakalfikiranmanusia, sulituntukdipercayatanpakeimanan yang sudahterpatritapihalituterjadi, peristiwaituadalahIsra’Mi’raj, Bagaimana terjadinnya peristiwa inipun terdapat perbedaan pendapat, ada yang mengatakan dilakukan dengan roh saja, ada yang megatakan dengan roh dan jasad, disamping pendapat yang mengatakan Isra’ dengan jasad, sedangkan Mi’raj dengan roh saja. Hal ini adalah kekuasaan Allah, tapi tidaklah salah manusia mengadakan penelitian dalam rangka mencari hikmah dan mengolah keyakinan.

            Peristiwa Isra’ Mi’raj ini diterangkan Allah dalam Al Qur’an surat Al Isra’ ayat 1;
            ”Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, yang telah Kami berkati sekelilingnya, untuk Kami perlihatkan kepadanya tanda-tanda kebesaran Kami, sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.

            Isra’Mi’raj terjadi di luar kemampuan otak manusia apalagi  pada masa lalu, sehingga wajar saja kaum kafir Quraisy semakin tidak percaya kepada ajakan Nabi  Muhammad bahkan yang imannya tipispun masih  mau mundur, menjadi munafiq setelah mendengar  peristiwa ini.

        Seorang muslim bukan hanya mensucikan Allah dengan menghindari syirik dan riya’ saja, tapi juga menjaga  kebersihan diri agar tetap suci sehingga. Kebersihan lahiriah dan bathiniah harus menjadi program hidup seorang muslim, agar hidupnya dalam kesehatan terpelihara secara optimal. Kebersihan disamping mengandung ajaran sehat juga agar hidup rapi, karena bersih saja tidak rapi kurang enak dipandang. Barang yang bersih tapi tak tertata rapi tak ubahnya tumpukan sampah.
1.  Hai orang yang berkemul (berselimut),
2.  Bangunlah, lalu berilah peringatan!
3.  Dan Tuhanmu agungkanlah!
4.  Dan pakaianmu bersihkanlah,
5.  Dan perbuatan dosa tinggalkanlah, [Al Mudatsir 74;1-5]

Sebelum shalat harus berwudhuk terlebih dahulu dengan pakaian dan tempat yang bersih pula. Zakat mal yang dibayarkan seorang muslim kepada fakir miskinpun adalah dalam rangka pembersihan harta yang dimiliki dari noda-noda atau kotoran-kotoran yang tidak disenangi datangnya.

Agama Islam mengajarkankepadapemeluknya agar hidupbersihbaikbadan, pakaian, pekaranganrumah, bahkanbersihdarikesalahansebagaimanafirman Allah;
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubatdanmenyukai orang-orang yang mensucikandiri"[ Al Baqarah 2;222]

Rasulullah bersabda, "Dari Abu Malik Al-Harits bin Ashim Al-Asy’ari radhiyallaahu ‘anhu, Dia berkata: Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Bersuci adalah separuh dari keimanan, ucapan ‘Alhamdulillah’ akan memenuhi timbangan, ‘subhanallah walhamdulillah’ akan memenuhi ruangan langit dan bumi, shalat adalah cahaya, dan sedekah itu merupakan bukti, kesabaran itu merupakan sinar, dan Al Quran itu merupakan hujjah yang akan membela atau menuntutmu. Setiapjiwamanusiamelakukanamaluntukmenjualdirinya, makasebagianmerekaada yang membebaskannya (darisiksa Allah) dansebagian lain ada yang menjerumuskannya (dalamsiksa-Nya).” (HR Muslim)
Ulamaberbedapendapattentangmaknabersucimerupakanseparuhiman.Duapendapat yang paling masyhuradalah:
1.Bersucidiartikandenganbersucidarinajismaknawi, yaitudosa-dosa, baikdosabatinmaupundosalahir. Karenaimanadaduabentuk, yaitumeninggalkandanmelakukan, makatatkalasudahmeninggalkandosa-dosaberartisudahmemenuhiseparuhiman.
2.Bersucidiartikandenganbersucidengan air. Bersucidengan air adaduamacam, yaitubersucidarihadatskecildanhadatsbesar.Bilabersucidiartikandengansucidarihadatskecildanhadatsbesarmaka yang dimaksuddenganimanadalahsholat.Jadibersuciituseparuhdarisholat.Sholatdikatakansebagaiimankarenamerupakanpokokamalaniman.
Orang yang hidupnyatertatadenganbaikakannampakpadadirinya, tempattinggalnyadanlingkungannya yang bersihdanasri, bersihdarikotorandansampah yang dapatmendatangkanpenyakit, asridanindahdengankerapiantatanantanaman yang adadisekitarnya, janganseperti orang-orang yang tidaktahudengankerapiandankebersihanyaitu orang Yahudi, Orang-orang Yahudisukamenumpuksampah di halamanrumah, sebagaimanasabdaRasulullah, "Sesungguhnya Allah baikdanmenyukaikebaikan, bersihdanmenyukaikebersihan, murahhatidansenangkepadakemurahanhati, dermawandansenangkepadakedermawanan. Karenaitubersihkanlahhalamanrumahmudanjanganmeniru-niru orang-orang" Yahudi. (HR. Tirmidzi)

Kebersihanharusdijagadengansebaik-baiknya, apalagiadanyainteraksiantarasatudenganlainnya, untukitulahmandi, gosokgigidanmemakaiharum-harumansuatukeharusanpadaharijum'at, suasana yang tidakbaikbilakitashalatberjamaah, disampingkiriataukanankitaadajamaah yang tidaksedapbaunyasehinggamembuatshalattidaknyamandantidakkhusyu', Rasulullahbersabda, "Suatukeharusanatastiap orang muslimmandidanmemakaiwewangiansertagosokgigipadahariJum'at" (HR. Ahmad)

Demikianpentingnyakerapiandankebersihanbagiummatislam, hingga Allah melaluiRasulnyamemunculkan lima fihtrahmanusia agar diperlakukandenganbaiksehinggaterjagakesucian, kerapiandankebersihannya, Rasulullahbersabda, "Fitrahmanusiaada lima yaitudikhitan (disunat), mencukurrambutkemaluan, menggunting (merapikan) kumis, memotong kuku (kuku tangandan kaki) sertamencabutibuluketiak." (HR. Bukhari).

Allah Al Qudduus, Yang MahaSuci, sucidarisegalasifat yang dapatmerendahkanKekuasaan-Nya, Sucidarisyirik yang dapatmengotoritauhid, Engkaulah yang MahaSuci, yang menyukai orang-orang yang suci, sucidarisifatdansikap yang negatif, bimbinglah kami ya Allah denganakhlakulkarimah.

YaAllah,AlQudduus, Yang MahaSuci, ampunihambaya Allah darisifatdansikapriya, inginberbuat agar dilihat orang lain sehinggamengotoriibadah yang hambalakukan, jauhkanhambadarisum’ah,  yaituberbuat agar kelakdisebut-sebut orang lain yang dapatmenghilangkanpahalaibadahhamba, Engkau Yang MahaSuci, sucikanhatihambadarisegalacetusanperasaan yang merusakhamba,  Wallahu a’lam [CubadakSolok, 27 JumadilAwal 1432.H/ 01 Mai 2011.M, Jam 20;55].

Referensi;
1.KuliahTafsir, Faktar IAIN RadenIntan Lampung, 1989
2.Al Qur'an danTerjemahannya, Depag RI, 1994/1995
3.KumpulanCeramahPraktis, Drs.MukhlisDenros, 2009
4.Hamka, Pandangan Hidup Muslim
5.Cyber Sabili, HerryNurdi, Asma al Husna: Al-Quddus ,2010



Tidak ada komentar:

Posting Komentar