Kamis, 18 Juni 2015

42. Al Hafizh, Pemelihara Segala Sesuatu





AL HAFIZH
[ Pemelihara Segala Sesuatu]
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS

            Allah dengan sifat-Nya Al Hafizh yaitu sebagai Pemelihara segala sesuatu punya hak mutlak untuk menentukan kelanggengan dan keabadian dunia ini, sehingga siapa saja yang tidak ikut bersama Allah untuk menyelamatkannya maka ada upaya lain yang lebih dahsyat terjadi pada kehidupan manusia yaitu pergantian generasi;

        Rasulsudahberupayauntukbersikapamanahdalammenyampaikanrisalahinidanmemangdemikiankewajibanmereka, menerimawahyukemudianmenyampaikannyakepadaummatnyadenganharapan agar berimankepada Allah danmengikutiajaran yang disampaikanyaitu agama tauhidini;
Katakanlah (haiorang-orangmukmin): "KamiberimankepadaAllah dan apa yang diturunkankepadakami, dan apa yang diturunkankepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anakcucunya, dan apa yang diberikankepada Musa dan Isa sertaapa yang diberikankepadanabi-nabidariTuhannya. kamitidakmembeda-bedakanseorangpundiantaramereka dan kamiHanyatundukpatuhkepada-Nya".[Al Baqarah 2;136]

Memang dan semua nabi itu sama perannya dalam rangka mengajak manusia ke jalan Allah agar selamat dari segala pengaruh sesat dan menyesatkan. Sebagai muslimpun kita wajib mengimani semua nabi dan rasul tersebut tanpa membedakan antara satu dengan lainnya, akan tetapi masing-masing nabi dan rasul memiliki keutamaan dan kelebihan masing-masing, ibarat bintang yang sedang menerangi bumi,  semua bintang itu bercahaya, namun ada cahayanya yang terang benderang dan tidak sedikit pula yang hanya redup-redup bahkan nyaris tidak nampak, Allah berfirman dalam surat Al Baqarah 2;285
“Rasul Telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah kami Ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.".

Allah telah memelihara generasi tauhid ini sejak kenabian Muhammad Saw, hingga pada masa  yang akan datang dan Diapun telah menyebutkan bahwa ummat islam adalah ummat terbaik dibandingkan ummat terdahulu karena ada kelebihan yang menggunggulinya;
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik" [Ali Imran 3;110].

Dari ayat diatas Allah menyatakan bahwa ummat terbaik itu adalah ummat  islam, padahal kenyataannya sejak zaman dahulu seperti ketika kita dizaman Belanda, dalam penjajahan yang lamanya 350 tahun demikian pula negara-negar islam lainnya dalam jajahan bangsa lain, kinipun ummat islam selalu ditindas seperti di Bosnia, Kashmir, Moro, Pattani dan Palestina. Dengan kenyataan ini apakah janji Alalh itu tidak tepat sehingga dimana-mana ummat islam selalu dihina dan dianiaya? Padahal diunkapkan dalam beberapa ayat tentang kepastian janji Allah;
" Hai manusia, Sesungguhnya janji Allah adalah benar, Maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah" [Fathir 35;5]

Ada kemungkinan Allah belum menepati janji-Nya karena kesalahan ummat islam sendiri, tidak mau menagih janji itu dan tidak mau berbuat yang maksimal untuk menggapai janji itu, namun demikian Rasulullah  mempunyai sebuah prediksi tentang akan munculnya generasi terbaik itu sebagaimana sabda beliau berikut ini;

            "Sebaik-baik generasi adalah pada abadku, kemudian abad yang berikutnya, kemudian yang berikutnya, kemudian setelah itu akan ada satu kaum yang maju menjadi saksi walaupun tidak diminta,  dan berkhianat tidak amanah, kalau bernazar tidak menepati, dan tampak mereka itu gemuk badan dan besar perutnya" [HR. Bukhari dan Muslim]

            Tapijikamanusiainiberpalingdarikebenaran yang dibawaolehnabidanrasulmakaadahal lain yang akanterjadi, peristiwaitumerupakanperistiwapahityaitukitaakandigantioleh orang lain yang lebihbaikkeimanandanketaatannyadaripadakita;
“Jikakamuberpaling, MakaSesungguhnyaakutelahmenyampaikankepadamuapa (amanat) yang akudiutus (untukmenyampaikan)nyakepadamu. danTuhankuakanmengganti (kamu) dengankaum yang lain (dari) kamu; dankamutidakdapatmembuatmudharatkepada-Nyasedikitpun. SesungguhnyaTuhankuadalahMahapemeliharasegalasesuatu.”[Huud 11;57]

                Para nabiterdahulupunsudahpernahmengalamihal yang sama, yaitumengajakummatnyauntukberimandanberibadahkepada Allah, tapidikalaummatitusudahmulaimeninggalkankewajibanibadahtersebut, maka Allah melepaskanmerekadarisemuatanggungjawab, tanggungjawabitukemudiandigantioleh orang yang lebihsanggupuntukmenunaikannya;
“Makadatanglahsesudahmereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakanshalatdanmemperturutkanhawanafsunya, Makamerekakelakakanmenemuikesesatan,”[Maryam 19;59]

                Begitucara Allah untukmemelihara,  diaberhakuntukmemeliharasegalasesuatu, apalagi yang berkaitandengantegaknyasyariat di duniaini, danDiaberhakuntukmemilihsertamenentukanummat yang bersediauntukmenegakkanajarantauhiditu, bilatidaksanggupmakaakandigantikanolehummatlain, makaummat yang meninggalkanshalatdanmenjadikanhawanafsusebagaiikutan, tidaklayakberlama-lama tinggal di duniaini.

            Untukitulah, bagiseorangmukmin, agar keberadaannyadiduniainiposisinyamenggantikangenerasiterdahulubukanmalahdigantikanmakaharusmembenahirohaninya agar tetapterpeliharadansuburmengisihari-harinyahinggaajalmenjemput.

Rohani akan tetap subur dengan pertumbuhan yang baik bila berupaya membayangkan hari akherat dan yang berkaitan dengan kejadiannya.Nanti semua manusia dikumpulkan di Padang Mashar dengan telanjang dan tanpa alas kaki dan tidak saling kenal mengenal antara satu dengan lainnya, Matahari ketika itu sangat dekat sekali jaraknya hanya diatas kepala manusia, bumi sebagai saksi atas perbuatan manusia di dunia ketika hidup dahulu, termasuk anggota badan juga sebagai saksi atas amal perbuatan manusia sebagaimana firman Allah dalam surat Yasin 36;65

"Pada hari Ini kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan''

Neraka itu memiliki lembah-lembah yang dalam sekali sehingga ada lembah yang kalau kita lemparkan sebuah benda ke dalamnya, maka akan sampai benda itu ke dasar lembah selama empat puluh ribu  tahun lamanya, di neraka disediakan palu godam untuk menyiksa orang-orang yang berdosa, tangisan mereka sangat mengerikan sekali,  orang-orang yang masuk neraka mereka memiliki muka yang buruk dan baunya busuk sekali, dikala penduduk neraka menghendaki minum mereka akan diberi minuman dari nanah dan darah
"Di hadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah" [Ibrahim 14;16]

            Keberadaan dunia ini harus dijaga dan dipelihara keshalehannya, yang mampu menjaga hanyalah Allah dan orang-orang yang shaleh, yang sudah dipilih melalui seleksi yang ketat diantara sekalian makhluk-Nya, iman dan kafir menjadi sebuah pilihan dalam hidup, beruntunglah manusia yang mendapat hidayah dari Allah sehingga beriman dengan bukti-bukti keimanannya dan merugikan na’uzubillah orang-orang yang tidak mendapat hidayah, tenggelam dalam kekafiran, semuanya akan ada balasannya dari Allah;
"Dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya kami Telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek"[Al Kahfi 18;29]

            Al Hafizh, Allah PemeliharaSegalaSesuatu, Diamenentukansegalasesuatuuntukdihancurkanataudiselamatkan, DiaberhakuntukMembiarkanatauMemeliharanyakarenaDiaadalahPemeliharasegalanya.Diaberhakuntukmemeliharaaibhamba-Nyadanberhak pula untukmembukadanmembeberkanaibitukepadamakhluklainnya.
SuatuhariRasulullah SAW naikkeatasmimbardanmenyerudengansuara yang tinggi, "Janganlah kalian menyakitikaum Muslim, janganlahmenjelekkanmereka, janganlahmencari-cariauratmereka.Karena orang yang sukamencari-cariauratsaudarasesama Muslim, Allah akanmencari-cariauratnya. Dan, siapa yang dicari-cariauratnyaoleh Allah, niscaya Allah akanmembongkarnyawalaupuniaberada di tengahtempattinggalnya." (dari Abdullah bin 'Umar)
Syekh Mahmud al-MishridalamkitabnyaMausu'ah min Akhlaqir-Rasul  mengungkapkan, di zamansekaranginisulituntukmenemukan orang yang dapatdipercayadalammenjagarahasia. Kebanyakanmanusia-kecualimanusia yang mendapatpertolongan Allah-takdapatmenjagarahasia orang lain. Padahal, membukaaib orang lain termasukbagiandarikhianat
.Dalamhadis di atas, Rasulullahmenegaskanbahwamenutupiaibdanmenjagarahasiatermasukkeutamaan.Nabi SAW menganjurkan agar umatnyasenantiasasalingmemelihararahasiadanmenutupiaibsaudaranya agar dapathidupbermasyarakatdalamketenangan, kedamaian, juahdarikeresahan, kedengkian, sertabalasdendam.Namun, kitaseringmelalaikanperingatanini.Kita kerap kali bermain-main denganaib. Kita lupakalausuatusaat Allah SWT pun akanmembukakanaibkitatanpabisaditolak. Sesungguhnya, ketikamembukaaib orang lain, samadenganmemberitahukanaibkitasendiri.
Padahal, denganmenutupaib orang lain, Allah akanmenutupaibkita, baik di duniamaupunakhirat. Rasulullahbersabda, "Tidaklah Allah menutupaibseoranghamba di dunia, melainkannanti di harikiamat Allah jugaakanmenutupaibnya".
Aibmerupakansesuatu yang diasosiasikanburuk, tidakterpuji, dannegatif.Manusiatidakbisalaridenganmenutupdiriterhadapkekurangannya.Manusiaharusberintrospeksidanmenghisabdirisendiriuntukmemperbaikinya. Umar bin Khattabberpesan, "Hisablahdirimusebelumdirikamusendiridihisab, dantimbanglahamalperbuatanmusebelumperbuatanmuditimbang."
Dalamhidup, kitaterkadangterlupakandenganaib-aibsendiri yang begitumenggunungkarenabegituseringnyamemikirkan  aib orang lain. Kita jugaseringlupauntukbersyukurbahwa Allah telahmenjagaaib-aibkita.Sesungguhnya, manusiabukanlahapa-apajikasemuaaibnyadibukakan di depanmata orang lain.[Republika co.id, Agar Allah takMembukaAib Kita  Red:Budi RaharjoAhad, 28 November 2010, 18:27 WIB]
Allah, Pemeliharasegalasesuatu, Dialah yang berhakuntukmemelihara, Yang Dipelihara-Nyaakanterjagadenganbaik, kehadiranmanusia di duniainidanjenismakhluklainnyamengalami proses yang sangatpanjangsekali, proses itumembutuhkanpenjagaandanpemeliharaandari yang MahaKuasayaitu Allah SWT.
Asal kejadian manusia yang disebutkan Allah dalam berbagai versi, dari saripati tanah, kemudian dari daripati tanah tadi setelah melalui proses kimiawi dalam tubuh manusia akan berujud sel benih, sel benih itu lalu dipancarkan maka tercampurlah dia, hasil percampuran inilah yang mengental menjadi segumpal darah. Proses selanjutnya darah akan berbentuk daging, juga membentuk tulang, lebih jelasnya dalam firman Allah Al Hajj 22;5,
”Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan dari kubur maka ketahuilah sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang telah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kami sebagai bayi, kemudian dengan berangsur-angur kamu sampai kepada kedewasaan, dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan ada pula diantara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahui...”

            Demikian proses pemeliharaanmanusia, sejakdarijabangbayihinggawafatnyamanusiadalampemeliharaan Allah, Diaberkuasauntukmelakukanitusebagaisifat Al HafizhyaituPemeliharaSegalaSesuatu. YaIlahi, EngkauPemeliharamakhluk-Mu, sekecilapapun yang EngkauciptakantidaklepasdariPengawasandanPemeliharaan-Mu, begituPemurahdanKasihSayangnyaEngkaukepadahamba-Mu, yang kadangkalasemuaitudibalasdengankeingkarandankekafiran, ampunilahhamba-Mu iniya Allah, yang selalulalaiuntukbersyukurdengandemikianbanyaknyanikmat yang telahEngkaukaruniakan.

Ya Al Hafizh, EngkauPemeliharasegalasesuatu, dengantaufiqdanhidayah-Mu peliharahambainidariaib yang selalumembayangihidupini, karenakehinaandiriinisehinggahilangkemuliaan yang adapadahamba. Ya Al Hafizh, berilahkemampuanhambauntukmemeliharadiri, keluargadanmasyarakatdariapineraka, jauhkanlah kami darikejahatan orang-orang yang selaluberbuatzhalim, pelihara kami darikezhaliman yang kami lakukan, ampunilah kami danterimalahtaubat kami ya Allah. wallahua'lam [CubadakSolok, 06 JumadilAwal 1432.H/ 10 April 2011.M, Jam 13;30].

Referensi;
1. Al Qur’an danterjemahannya, Depag RI 1994/1995
2. KumpulanCeramahPraktis, MukhlisDenros, 2009
3.Republika co.id, Agar Allah takMembukaAib Kita,2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar