AL BATHIN
[ Yang Tersembunyi]
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS
Banyak
pelajaran yang dapat dipetik dari sifat-sifat Allah yang terkandung pada asmaul
husna, tidak sedikit hikmah yang dapat dipetik bagi orang-orang yang mau
membaca dan mempelajari asmaul husna sehingga asma ul husna itu ibarat samudera luas yang diarungi oleh siapa
yang mau mengarunginya, sangat luas ilmu yang dapat dipetik dari kandungan
asmaul husna itu sehingga dia ibarat hutan belantara yang masih lebat belum
terjamah.
Allah itu punya nama yang
indah dari sekalian nama indah yang lainnya yaitu Al Bathin, Yang Tersembunyi,
apa yang terkandung dari makna ini ? kita ambil beberapa pelajaran yang
diungkapkan, Allah berfirman;
“Dialah yang Awal dan
yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin dan Dia Maha mengetahui segala
sesuatu.”[Al Hadid 57;3]
Yang dimaksud
dengan: yang Awal ialah, yang telah ada sebelum segala sesuatu ada, yang akhir
ialah yang tetap ada setelah segala sesuatu musnah, yang Zhahir ialah, yang
nyata adanya karena banyak bukti- buktinya dan yang Bathin ialah yang tak dapat
digambarkan hikmat zat-Nya oleh akal.
Banyak
kejadian di dunia ini yang tidak bisa dianalisa oleh akal manusia, kejadian itu
diluar kemampuan manusia untuk mencernanya tapi mengandung hikmah yang luar
biasa, karena keimananlah sehingga kejadian yang luar biasa itu diterima oleh
ummat manusia, tanpa iman maka hal yang luar biasa itu untuk sementara ditolak,
setelah sekian tahun bahkan abad melalui penemuan penelitian barulah diakui
kebenaran itu.
Nabi Musa pernah ditanya oleh muridnya tentang
orang yang paling pintar saat itu, maka dia menjawab bahwa dialah orang yang
paling pintar.Tidak begitu lama Allah menegur Musa bahwa masih ada hamba Allah
yang lebih pintar daripadanya. Musa bermaksud mencari orang tersebut dengan muridnya yang bernama Yusa'
bin Nun.
"Dan (Ingatlah) ketika Musa
Berkata kepada muridnya: "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum
sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau Aku akan berjalan sampai
bertahun-tahun".[Al Kahfi 18;60]
Pertemuan Musa dengan orang yang
dimaksud terjadi dipertemuan dua lautan, pendapat tafsir Al Maraghi menyatakan
bahwa dua lautan tersebut ada perbedaan pendapat ulama adalah laut Arab dan
laut Merah, laut Tengah dan laut
Atlantik dan ada yang mengatakan Laut asin dan laut Tawar [muara sungai Nil].
Dengan berbekal seadanya di tengah
perjalanan mereka makan lalu ikan mereka yang tinggal sebelah melompat ke laut,
Musa yakin bahwa inilah tempat yang dikatakan Allah, akhirnya Musa bertemu
dengan orang yang dicari;
" Lalu mereka bertemu dengan
seorang hamba di antara hamba-hamba kami, yang Telah kami berikan kepadanya
rahmat dari sisi kami, dan yang Telah kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi
Kami" [Al
Kahfi 18;65].
Menurut ahli tafsir hamba di sini
ialah Khidhr, dan yang dimaksud dengan rahmat di sini ialah wahyu dan
kenabian.sedang yang dimaksud dengan ilmu ialah ilmu tentang yang ghaib seperti
yang akan diterangkan dengan ayat-ayat berikut. Ada tiga hal yang dilakukan
oleh Khidr dalam perjalanan itu, semua kejadian diprotes oleh Musa karena
bertentangan dengan akal yang sehat, seperti nabi Khidr melarang Musa banyak
bertanya, Khidr melubangi perahu, membunuh anak kecil dan memperbaiki dinding
rumah orang yang rubuh [Al Kahfi 18;67-77].
Sudah tiga kali kesabaran Musa diuji dan kenyataannya
memang dia tidak mampu bersabar dalam perjalanan itu, sesuai dengan janjinya
bahwa kalau dia sudah tiga kali mendapat
teguran dari guru maka Musa siap untuk diberi sangsi atas kesalahannya itu,
Khidir lansung memberikan vonis untuk berpisah
hari itu juga, tapi sebelum berpisah Khidir memberikan kesempatan kepada
Musa untuk menjelaskan apa sebenarnya yang terjadi dibalik itu, dengan seksama
Musa menerima ilmu yang selama ini belum pernah dia peroleh;
"Khidhr
berkata: "Inilah perpisahan antara Aku dengan kamu; kelak akan
kuberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar
terhadapnya" [18;78]
"Adapun
bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan Aku
bertujuan merusakkan bahtera itu, Karena di hadapan mereka ada seorang raja
yang merampas tiap-tiap bahtera" [18;79]
"Dan adapun
anak muda itu, Maka keduanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa
dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran"
[18;80]
"Dan kami
menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih
baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu
bapaknya).'' [18;81]
"Adapun
dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di
bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah
seorang yang saleh, Maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada
kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu;
dan bukanlah Aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. demikian itu
adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya"[18;82]
Begitu juga halnya kejadian yang
dialami oleh anak-anak muda yang kita kenal dengan Ashabul Kahfi, mereka adalah
anak-anak muda yang beriman kepada Allah, tidak mau menyembah yang lain karena
hal itu mencemari tauhid, ketika raja memerintahkan semua rakyatnya untuk
menyembah berhala, pemuda-pemuda ini meyingkir untuk menyelamatkan diri dari
kejaran sang raja, sehingga sampailah
mereka bersembunyi pada sebuah gua, di dalam gua itu mereka tidur bukan mati,
karena setiap waktu mereka masih melakukan gerakan-gerakan ke kiri dan ke kanan
untuk menjaga kestabilan tubuhnya, adakah tubuh yang berada dalam tidurnya
selama sekian tahun bisa bertahan tidak membusuk dan bangun kembali dengan izin
Allah;
“Dan kamu akan melihat matahari ketika
terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam
menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang Luas
dalam gua itu.itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah.
Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, Maka Dialah yang mendapat
petunjuk; dan Barangsiapa yang disesatkan-Nya, Maka kamu tidak akan mendapatkan
seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya. dan kamu mengira
mereka itu bangun, Padahal mereka tidur; dan Kami balik-balikkan mereka ke
kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka
pintu gua. dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari
mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh
ketakutan terhadap mereka.”[Al Kahfi 18;17-18].
Allah berkuasa
untuk menidurkan pemuda itu sekian ratus tahun hingga mereka sadarkan diri,
kemudian keluar mencari makanan, tapi warung penjual makanan itu tidak mau
menerima uangnya sebab mata uang itu sudah berusia ratusan tahun yang lalu,
ketika itu negeri ini dikuasai oleh raja yang zhalim dan syirik, tapi sekarang
negeri ini dipimpin oleh orang yang
shaleh, perdebatan tentang berapa jumlah mereka dalam gua itu, berapa
lama mereka berada di sana, ini adalah perdebatan yang zhahir, sedangkan yang
bathin yang sebenarnya hanya Allah saja yang mengetahuinya;
“Nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah
tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan:
"(jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjing nya",
sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan:
"(jumlah mereka) tujuh orang, yang ke delapan adalah anjingnya".
Katakanlah: "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang
mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit". karena itu janganlah kamu
(Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan
jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun di
antara mereka.”[Al
Kahfi 18;22].
Banyak kejadian yang ada di dunia
ini tersembunyi peristiwanya dan tidak tahu maknanya, Allah yang menjelaskan
segala hal yang bathin itu sebagai pelajaran yang dapat diambil oleh
orang-orang yang punya hati nurani.
Allah, Al Bathin, Yang Tersembunyi,
banyak peristiwa dan kejadian yang
tampil di dunia ini, sejak dunia ini diciptakan-Nya, sepanjang itu pula
kejadian itu terekam indah dalam hikmah yang dapat dipelajari oleh hamba-Nya,
semuanya dari Allah Swt. Salah satu yang kadangkala luput dari perhatian kita
adalah masalah fitnah, ujian dan musibah yang didatangkan Allah kepada manusia,
memang menyakitkan, tapi dari semua itu ada hikmah yang terkandung untuk kita
ambil sebagai pelajaran. “Disadari atau tidak, ternyata tidak sedikit
orang yang hancur luluh keimanannya hanya karena ketidakmampuannya menghadapi
musibah dalam hidup.Salah satu penyebabnya karena salah dalam memahami makna
musibah dan salah pula dalam menyikapinya.Kesalahan seseorang dalam memaknai
dan menyikapi musibah akibatnya bisa sangat fatal terhadap keimanannya.”
Bagi seorang mu’min tentu meyakini bahwa, segala sesuatu hanya akan terjadi di dunia ini karena, “Kun Fayakun” Allah, sehingga segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan ini terutama yang tidak kita inginkan harusnya menjadi bahan “muhasabah” (introspeksi) atau “tazkirah” (peringatan) apa yang sebenarnya sedang Allah rencanakan untuk kita.
Berbicara masalah musibah,
sebenarnya musibah adalah sesuatu yang mutlak akan dialami oleh manusia dalam
menjalani kehidupannya, baik seseorang itu yang kafir maupun mu'min. Jika
musibah menimpa orang yang kafir, pasti itu adalah azab. Allah SWT berfirman:
“Dan sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di
dunia), sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), mudah-mudahan mereka
kembali (ke jalan yang benar)” (QS. As Sajdah, 32 : 21).
Namun, jika menimpa orang yang mu'min, pasti itu adalah bentuk kasih-sayang Allah SWT.Dalam sebuah hadits Rasulullah Saw pernah menyatakan, "Jika Allah sudah mencintai suatu kaum maka Allah SWT akan memberikan bala, ujian atau cobaan".Ini semakin mempertegas kepada kita bahwa musibah bagi orang-orang yang mu'min itu sebagai bentuk kasih-sayang.
Kematian
Abu Jahal dan Siti Khadijah merupakan pukulan berat bagi Nabi Muhammad, betapa
tidak, Abu Jahal adalah pamannya, walaupun masih kafir, tapi dia sudah
menunjukkan bantuan keamanan terhadap kemenakannya yang selalu diganggu oleh orang-orang kafir
Quraisy, demikian pula dengan Siti Khadijah, isteri yang dicintainya, selain
isteri yang baik dan shalehah, diapun sudah menunjukkan komitmennya untuk
membela islam dengan menyerahkan seluruh hartanya untuk kepentingan da’wah.
Secara
manusiawi wajar bila Muhammad sedih dengan kematian dua orang yang dicintainya
itu, tapi apa dibalik itu, hikmahnya adalah, dengan keberhasilan dakwah nabi
Muhammad orang akan semakin simpati dan kagum dengan nabi Muhammad karena tanpa
adanya kedua tokoh itu dia mampu berhasil, tapi apabila keduanya masih hidup, maka
orang akan berkata, wajar saja Muhammad berhasil karena ada dua orang yang
berpengaruh dalam hidupnya yaitu Abu Thalib dan Khadijah.
Ya Allah, Al
Bathin, Yang Tersembunyi, banyak kejadian kehidupan yang kami jalani di dunia
ini diluar kemampuan akal kami untuk menerimanya, tapi semua itu terjadi berkat
izin-Mu yang banyak mengandung hikmah tanpa kami sadari. Ya Allah berikanlah
kepada kami, hamba-Mu ini keimanan yang mendalam sehingga segala kejadian mampu
kami untuk menyikapinya, segala peristiwa dapat kami ambil ibrahnya untuk kami
terima dengan tawakal.
Ya
Ilahi, ampunilah hamba ini, yang terlalu banyak berbuat kealfaan, kesalahan,
maksiat dan dosa sehingga hidup kami selalu berada dalam kegelisahan dan
kezhaliman, tanpa bimbingan-Mu, tanpa ampunan-Mu, tanpa kau bukakan tabir
kebenaran kepada kami, maka termasuklah kami orang-orang yang zhalim, ya Allah
Al Bathin.Wallahu
a’lam [Cubadak Solok, 09 Jumadil Awal 1432.H/ 13 April 2011.M, Jam 12;20].
1.Kuliah
Tafsir, Faktar IAIN Raden Intan Lampung, 1989
2.Al
Qur'an dan Terjemahannya, Depag RI, 1994/1995
3.Kumpulan
Ceramah Praktis, Drs.Mukhlis Denros, 2009
Jazakumullah tulisannya ustadz, tapi afwan mungkin di situ ada typo sedikit. Yang meninggal dunia paman Rasul SAW yang bernama Abu Thalib bukan Abu Jahal seperti yang tertulis di artikel ini. Afwan ustadzi..
BalasHapusmenulis sejarah tentang rasul harus hati2, abu jahal itu musuh Allah, yg anda maksud paman rasul itu Abu Thalib
BalasHapusAbu Thalib no abu Jahal mohon di edit tulisannya 🙏
BalasHapus