Minggu, 21 Juni 2015

10. Al Baqi, Yang Kekal




AL BAQI’
[Yang Kekal]
Oleh Drs. St.  MUKHLIS DENROS

                Sudahmenjadisunnatullahbahwaapa yang ada di alamjagadrayainiakanmengalamikerusakandankehancuran, yang kekalhanyalah Allah saja, Allah punyaasmaulhusnayaitunama-nama yang baik;
“Hanyamilik Allah asmaa-ulhusna, Makabermohonlahkepada-Nyadenganmenyebutasmaa-ulhusnaitudantinggalkanlah orang-orang yang menyimpangdarikebenarandalam (menyebut) nama-nama-Nya.nantimerekaakanmendapatBalasanterhadapapa yang telahmerekakerjakan’(Al-A'raf 7: 180)
IbnuAbiHatimmeriwayatkandariIbnu 'Abbas tafsiranfirman Allah: "MenyelewengkanAsma'-Nya", yaitu: "Berbuatsyirik (dalamAsma'-Nya)."
Diriwayatkan pula dariIbnu 'Abbas tafsirannya: "Yaitu: Mereka (orang-orang musyrik) mengambildariasma'-Nyauntuknama-namaberhalamereka, sepertimemberinamaAl-LatberasaldariAl-IlahdanAl-'UzzaberasaldariAl-'Aziz."
Dan diriwayatkandari Al-A'masy (Abu Muhammad: Sulaiman bin Mahran Al-Asadi, digelari Al-A'masy. Salah seorangtabi'inahlitafsir, haditsdanilmufara'idh, danbanyakmeriwayatkanhadits.Dilahirkanth. 61 H (681 M) danmeninggalth. 147 H (765 M) bahwadalammenafsirkanayattersebutiamengatakan: "MerekamemasukkankedalamAsma'-Nyaapa yang bukandarinya." [KitabTauhid, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab]
Salah satudarinama-nama Allah ituadalahAl Baqi’artinya Yang Kekalsebagaimanafirman-Nya;
“Dan tetapkekalDzatTuhanmu yang mempunyaikebesarandankemuliaan”.[ArRahman 55;27]
Denganmengetahuinama-nama Allah yang baikmelaluiAsmaulHusnamakahamba-Nyaakantahusifat-sifat yang dimiliki Allah sehinggadapatmengenal-Nyadenganbaikuntukmenambahkualitasimanseseorang.
Sesungguhnya mengenal Allah adalah suatu azas yang berdiri sendiri  atas seluruh kehidupan rohani. Dari sinilah kita mengenal para Nabi dan Rasul, mengenal tugas dan sifatnya serta hajat manusia kepada risalahnya, mengenal mu’jizat, karomah dan kitab-kitab samawi, mengenal malaikat, jin, ruh dan hari akhir.

            Seseorang yang mengenal Allah pasti akan tahu tujuan hidupnya, tujuan mengapa ia diciptakan dan untuk apa ia berada di atas dunia ini. Oleh sebab itu ia tidak akan terpedaya oleh harta benda dunia. Sebaliknya seseorang yang tidak mengenal Allah, yang pada gilirannya ia habiskan umurnya untuk mencari dunia, menikmatinya layaknya seperti binatang saja;
”Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal saleh ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka Makan seperti makannya binatang. dan Jahannam adalah tempat tinggal mereka.”[Muhammad 47;12]

            Seseorang yang mengenal Allah akan merasakan kehidupan yang lapang walau bagaimanapun keadaannya. Seandainya ia seorang miskin ia akan sabar, sebab ia tahu bahwa dibalik kehidupan fana ini ada kehidupan baqa [abadi] tempat kenikmatan. Seandainya ia orang kaya ia bersyukur, sebab harta yang ada padanya sekarang ini hanyalah titipan Allah yang diamanatkan padanya.
Allah bersifat Baqa [kekal] selama-lamanya tanpa diawali oleh sesuatu dan tanpa diakhiri pula kejadian-Nya, karena kekal-Nya Allah maka mustahil Dia bersifat fana [binasa], dalam firman-Nya dijelaskan pada surat Ar Rahman 55;26-27
“Semua yang ada di bumiituakanbinasa.dantetapkekalDzatTuhanmu yang mempunyaikebesarandankemuliaan”.

            Apapun yang ada di duniainimerupakanmakhluk Allah, Allah yang menciptakannya, semuanyasudahditentukanoleh Allah bataswaktukeberadaannyasebagaimanamanusiadanhewanjugatumbuh-tumbuhanketikasampaimasaberakhirnyamakakematianakanmemusnahkannya, bahkanduniadanjagatraya yang Mahaluasiniberada di tangan Allah segalarahasianya, kapanakanberakhirdanbilawaktunyahancursudahtercatatdisisi-Nya.
“danpadasisi Allah-lahkunci-kuncisemua yang ghaib; tidakada yang mengetahuinyakecualiDiasendiri, danDiamengetahuiapa yang di daratandan di lautan, dantiadasehelaidaun pun yang gugurmelainkanDiamengetahuinya (pula), dantidakjatuhsebutirbiji-pun dalamkegelapanbumi, dantidaksesuatu yang basahatau yang kering, melainkantertulisdalamkitab yang nyata (LauhMahfudz)" [Al An’am 6;59]
Kehidupan seseorang di dunia ini dimulai dengan dilahirkan-nya seseorang dari Rahim ibunya. Kemudian setelah ia hidup beberar, kenyataan sebuah kematian yang akan menjemput-nya. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:
”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”(Ali-ImRan: 185)
Ayat di atas adalah merupakan ayat yang agung yang apabila dibaca mata menjadi berkaca-kaca. Apabila didengar oleh hati maka ia menjadi gemetar. Dan apabila didengar oleh seseorang yang lalai maka akan membuat ia ingat bahwa diRinya pasti akan menemui kematian.
Memang perjalanan menuju akhirat merupakan suatu perjalanan yang panjang. Suatu perjalanan yang banyak aral dan cobaan, yang dalam menempuhnya kita memerlukan perjuangan dan pengorbanan yang tidak sedikit. Yaitu suatu perjalanan yang menentukan apakah kita termasuk penduduk surga atau neraka.
Perjalanan itu adalah kematian yang akan menjemput kita, yang kemudian dilanjutkan dengan pertemuan kita dengan alam akhirat. Karenakeagunganperjalananini, Rasulullahtelahbersabda:
لَوْتَعْلَمُوْنَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيْلاً وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيْرًا.
Andaisajaengkaumengetahuiapa yang akuketahui, niscayaengkauakansedikitteRtawadanbanyakmenangis”. (Mutafaq ‘Alaih)
            Maksudnyaapabilakitatahuhakekatkematiandankeadaanalamakhiratsertakejadian-kejadian di dalamnyaniscayakitaakaningatbahwasetelahkehidupaniniakanadakehidupan lain yang lebihabadi.[AgusHasanBashori, Lc]. Allah SubhanahuwaTa’alaberfirman:
“Sedangkehidupanakhiratadalahlebihbaikdanlebihkekal.[Al A’la 87;17]

            Allah bersifatbaqa’ ataukekalsedangkanmakhlukbersifatfanaatauhancur, itulahmakanyaduniainidisebutdenganalamfanakarenaakanmengalamikehancuaranpadasaatnyasetelahbermilyar-milyartahun yang laludiciptakan Allah, halitujugasudahmengalamiberbagaikehancuran yang dapatkitasaksikanhariinidaribekas-bekasnya, sepertijurang yang dalam, lembah yang curam, lautan yang luasdanbanyaknyapenemuan-penemuanolehparaahlitentangsisa-sisakehidupanmasalalumelaluipenggalian yang menemukanbangunanmasalaluatauadanyasebuahkomunitas yang sudahhancurberabad-abad yang lalu.

            Warisanperadabanmasalalu, sejarahduniamencatatlahirnyaberbagaiperadaban yang berkuasabeberapa lama, lalusurutketikaakhirmerekatelahtiba, tingkatkeahlianbangunanmerekasudahcukupmembuatkitatakjubdimasakinipun…pengetahuanmereka, kekayaan yang merekaperoleh, istanadankuilmegahmerekakinitakberpenghunidanmenyisakanreruntuhan. Meskipunmemilikikekayaandankekuasaanmerekalenyapdarimukabumi.
kaumLuth-pun telahmendustakanancaman-ancaman (nabinya).Sesungguhnya Kami telahmenghembuskankepadamerekaangin yang membawabatu-batu (yang menimpamereka), kecualikeluargaLuth.mereka Kami selamatkansebelumfajarmenyingsing’. [Al Qamar 54;33-34]


Wilayah anatoniadataranSopataniasemenanjung Arabia danBenuaAfrikatelahmenjadisaksilahirnyaberagambudayasejakdahulukala.Sepanjangsejarah Allah mengutusrasuluntukmembawamerekamengikutijalannya, kaum yang mengingkariparautusantersebut yang mencobamembunuhdanmengusirmerekasemunyatelahdihancurkan, salahsatuperadabaniniditemukan di wilayah Israel saatini, penduduk yang menetap di pesisirlautmatiiniadalahkaumLuth, Al Qur’an mengabarkanbahwahubungankelaminsesamajenissedemikianmerajaleladikalanganmerekasehinggabelumpernahdijumpaisebelumnya.
“ketikasaudaramereka, Luth, berkatakepadamereka: mengapakamutidakbertakwa?"SesungguhnyaakuadalahseorangRasulkepercayaan (yang diutus) kepadamu.Makabertakwalahkepada Allah dantaatlahkepadaku.danakusekali-kali tidakmintaupahkepadamuatasajakanitu; Upahkutidak lain hanyalahdariTuhansemetaalam. mengapakamumendatangijenislelaki di antaramanusia, dankamutinggalkanisteri-isteri yang dijadikanolehTuhanmuuntukmu, bahkankamuadalah orang-orang yang melampauibatas".[AsySyu’ara 26;161-166]

KetikanabiLuthmenyuruhmerekameninggalkanprilakumaksiatdanmenyampaikanperintah Allah, merekaingkardanmenolaknyasebagaiseorangnabidanmelanjutkanprilakumenyimpangmereka, sebagaibalasannyamerekadihancurkandenganbencanamengenaskan. [Film KaryaHarunYahya, BencanaKaum Sodom].
Begitulahsejarahmencatat, betapabanyaknyadarimakhluk Allah yang hancurdisampingmemangmasanyaakanhancurataukarenaazab yang ditimpakan Allah karenakezhaliman, maksiatdandosa yang dilakukanpadahalsudahadaRasuldannabi yang membimbingmereka, tapimerekadustakan.
“danberapabanyaknyaumat-umat yang telah Kami binasakansebelummereka yang merekaitulebihbesarkekuatannyadaripadamerekaini, Makamereka (yang telahdibinasakanitu) telahpernahmenjelajah di beberapanegeri. Adakah (mereka) mendapattempatlari (darikebinasaan)?” [Qaf 50;36]

Ya Al Baqi, Allah Tuhan yang KekalAbadi, ditangan-Mu lahsegalakekuasaan di langitdan di bumiiniselama-lamanya.Takadakekuasaanatashambainikarenamemangmakhluk-Mu dalamkondisidhafiataulemah, duniadansegalaisinyaakanhancurberantakan, Engkaulah yang Kekal.

Ya Al Baqi, yang MahaKekal, berilahhambainihidayahuntukmemahamiajaran agama-Mu sehinggameyakinidengansebenarnyabahwamemangduniadanisinyaakanhancur, tidakada yang abadi, yang abadiadalahdiri-Mu danataskekuasaan-Mu akheratdisedikanbagi kami tempat yang kekaldanabadi, makajadikanlahhambaya Allah, seorang yang antusiasmengejarakheratwalaupunmasihberada di dunia.

Ya Al Baqi, Allah yang kekal, kuatkanlahiman di hatihamba, himpunkanlahkebaikankepadahambadanhimpunkan pula hambainikelak di akherat yang abadibersama orang-orang yang shalehuntukmenempatitempat yang kekalabadi di syurga-Mu, wallahua’lam [CubadakSolok, 15 RabiulAkhir 1432.H/ 20 Maret 2011.M].

Referensi;
1."Kitab Tauhid" karyaSyaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.
Penerbit: Kantor KerjasamaDa'wahdanBimbingan Islam, Riyadh 1418 H. As Sunnah Online
2.AgushasanBashori, Lc, kumpulankhutbahjum’at ,
3.FilmKaryaHarunYahya, BencanaKaum Sodom].
4. Al Qur'an danterjemahannya, Depag RI, 1994/1995
5. Kumpulan CeramahPraktis, Drs. MukhlisDenros, 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar