Minggu, 14 Juni 2015

56. Al Azis, Maha Kuasa



AL AZIS
[ Maha Kuasa]
Oleh Drs.St.MUKHLIS DENROS

Selain melalui akal, ayat-ayat qauliyah dan ayat qur’aniyah maka mengenal Allah juga harus  memahami asma ul husna, yaitu nama-nama Allah yang baik seperti Allah sebagai Rabb [40;62], Allah sebagai Penguasa Raya [114;2] dan Allah sebagai Ilah yang wajib disembah [114;3, 20;14].
“Sesungguhnyaakuiniadalah Allah, tidakadaTuhan (yang hak) selainAku, MakasembahlahakudandirikanlahshalatuntukmengingatAku.” [Thaha 20;14]

                Akal merupakanperangkat yang pentinguntukmengenal Allah denganbaik, bilaperangkatinidiabaikanmakajauhlahmanusiadari Allah, itulahmakanyabanyakayat Al Qur’an yang mengajakkitauntukmempergunakanakalsecaramaksimaldanbenar;

Berfikir sejenak atas peristiwa alam yang terjadi sehari-hari akan membangkitkan kesadaran yang tinggi, bagaimana langi dan bumi diciptakan serta rintik hujan sampai ke tanah yang dapat menyuburkan tanaman;
             ”Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya siang dan malam, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi. Sesungguhnya adalah tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berfikir” [Al Baqarah 2;164].

            Allah memerintahkan kepada manusia agar mereka menggunakan fikiran dan mengerti peristiwa yang terjadi untuk diambil maknanya. Di angkasa raya dengan kebesaran penciptanya berjuta-juta bintang bertaburan memberi warna indahnya langit, pergantian musim dan cuaca, gumpalan awan yang membawa hujan, sungai yang mengaliri air,;
”Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang terdekat dengan hiasan bintang-bintang” [Ash Shaffat 37;6].

            Jangankan kita menyaksikan alam raya ini keluar dari orbit bumi, sedangkan di bumi saja dikala malam langit cerah, bintang-bintang bertebaran dihiasi bulan dengan cahayanya memantul ke bumi, hati orang mukmin jadi tunduk, merendah menerima kebesaran Ilahi. Ketika hujan lebat di tengah malam yang pekat disertai badai yang kuat, dingin pula, gelegar kilat yang menyambar tak terlintaskan di dalam hati manusia sedikit saja rasa takut, mohon perlindungan kepada-Nya ?
            ”Dialah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung, dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, demikian pula para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilinar lalu mengenai  siapa saja yang dikehendaki-Nya” [Ar Ra’ad 13; 12-13].

            Kebesaran Allah tak ditemui tandingannya dan hal ini diakui dengan kerendahan hati oleh orang-orang yang beriman yang mau mengetuk hatinya untuk membacakan segala peristiwa dari alam ini, sejak dari biji yang  tak berdaya, tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia yang dihidupkan serta dimatikan dengan kekuasaan-Nya,;
”Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir-butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup” [Al An’am 6;95]

            Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari ciptaan Allah, lautan dengan segala kekayaannya, binatang serangga dengan berbagai jenisnya, tumbuh-tumbuhan dengan corak warnanya sampai kepada diri manusia itu sendiri,;
”Dari pada penciptaan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran di muka bumi, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah untuk kaum yang meyakini”[Al Jatsiyah 45; 4].

            Bagaimana awal mula diciptakan manusia yang berasal dari air mani dengan segala proses kejadiannya,;
”Allah yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai pencitaan manusia dari tanah, kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina [air mani]” [As Sajadah 32; 7-8].

Untuk keberlansungan eksistensi manusia di dunia ini, maka perkembangan manusia selanjutnya telah menjadi program yang pasti dari yang Maha Kuasa;
”Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” [Al Hujurat 49;13]

            Alangkah indahnya dunia ini dengan aturannya yang rapi, susunan tubuh manusia, mata bening laksana kaca menghias wajahnya, otak sebagai kendali kesadaran manusiapun teraur indah sehingga manusia itu mulia dari makhluk yang lainnya. Pantaskah manusia berlaku sombong kepada penciptanya, berlagak angkuh dan takabur sementara begitu banyak nikmat Allah direguknya dalam  hidup ini;
”Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya). di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang. dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?’’[Ar Rahman 55;10-13]

            Salah satusifat Allah adalah Al Azis, Yang MahaKuasa, DiaKuasaberbuatapasaja, DiaKuasamenciptakanlangit, bumidengansegalaisinya, DiaKuasamenciptakandanmembangktkanmakhluk-Nyatanpaterhalangolehsiapapun, semuaalamrayainiberadadalamgenggamankekuasaan-Nya;
“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "YaTuhanku, perlihatkanlahkepadakubagaimanaEngkaumenghidupkan orang-orang mati." Allah berfirman: "Belumyakinkahkamu ?" Ibrahim menjawab: "Akutelahmeyakinkannya, akantetapi agar hatikutetapmantap (denganimanku) Allah berfirman: "(Kalaudemikian) ambillahempatekorburung, lalucincanglahsemuanyaolehmu. (Allah berfirman): "Laluletakkandiatastiap-tiapsatubukitsatubagiandaribagian-bagianitu, kemudianpanggillahmereka, niscayamerekadatangkepadamudengansegera." danketahuilahbahwa Allah Maha Perkasa lagiMahaBijaksana.”[Al Baqarah 2;260]

Allah memberipenjelasankepadaNabi Ibrahim a.s. tentangcaraDiamenghidupkan orang-orang yang mati. Disuruh-NyaNabi Ibrahim a.s. mengambilempatekorburunglalumemeliharanyadanmenjinakkannyahinggaburungitudapatdatangseketika, bilamanadipanggil. Kemudian, burung-burung yang sudahpandaiitu, diletakkan di atastiap-tiapbukitseekor, laluburung-burungitudipanggildengansatutepukan/seruan, niscayaburung-burungituakandatangdengansegera, walaupuntempatnyaterpisah-pisahdanberjauhan. Makademikian pula Allah menghidupkan orang-orang yang mati yang tersebar di mana-mana, dengansatukalimatciptahiduplahkamusemuapastilahmerekaituhidupkembali.

Ada  beberapa hal yang menjadikan manusia tidak mengenal Allah dengan segala sifatnya, hal ini terjadi karena ada yang menghalangi, sehingga hijab penghalang tersebut tidak bisa tembus, bagaimanapun juga dalil-dalil diungkapkan, bahkan mungkin bila orang meninggal, hidup kembali lalu menyampaikan berita ghaib kepada manusia atas apa yang mereka alami di alam kubur dengan segala siksa dan kenikmatannya, sungguh tidak mampu membuka hijab penghalang tersebut.

Salah satu makhluk tidak bisa mengenal Allah dengan baik karena karena kesombongan, tidak sedikit tokoh-tokoh dunia mengakui kebesaran Islam dan kewibawaan Rasulullah,  tapi ketika dituntut untuk beriman mereka harus menolak karena dapat merendahkan derajat mereka di hadapan para pengikutnya, sebagaimana Abu Thalib dan Abu Jahal, satu ketika mereka ditanya oleh seseorang sahabat Nabi tentang kebenaran Islam, maka Abu Jahal menjawab,”Seandainya islam ini turun bukan kepada Muhammad maka sungguh sayalah orang pertama yang memperjuangkan dan mempertahankannya, lantaran karena kepada Muhammad, nanti dulu !”

            Demikian pula halnyaHeraklius, sudahmengakuikebenaranwahyuIlahi, bahkandiapernahberkomentar,”Seandainya Muhammad datangkemarimakaakanakusembahkakinya”, ketikahalitudiasampaikankepadapengikutnya, makaparapendetaberkata,”HaiHeraklius, bilaandainginberimankepada agama yang dibawa Muhammad, silahkantapitinggalkanistana….” Waktu itu Heraklius berkilah “Ah, tidak, saya hanya menguji kalian, sampai dimana loyalitas kalian kepada saya”.

            Fir’aun, Haman, Qarun, Namrudz dan tokoh-tokoh sombong lainnya menentang Islam karena kecongkakan mereka. Seharusnya mereka tidak demikian ketika berhadapan dengan kekuasaan yang dimiliki Allah, padahal apa yang mereka miliki, berupa harta dan jabatan tidaklah akan meruntuhkan kekuasaan Allah;
“YaTuhan Kami, utuslahuntukmerekasesorangRasuldarikalanganmereka, yang akanmembacakankepadamerekaayat-ayatEngkau, danmengajarkankepadamereka Al kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) sertamensucikanmereka. SesungguhnyaEngkaulah yang MahaKuasalagiMahaBijaksana”[ Al Baqarah 2;129]
Sungguh, takada yang lebihperkasadari Dia. Bumidangalaksi, digantung-Nyatanpaseutasbenang.Langitdanangkasaditegakkan-Nyatanpapilardantiang.Seluruhmanusiadanmakhluk yang di dalamdan di atastanahsemuawujudataskehendak-Nya.Takadasatu pun yang ada di dasarlautatau di udara yang takhidupkarena-Nya.
Dalamsatuhaditsnya, Rasulullah saw berceritatentanggambarankelakkondisimanusia di akhiratsana. “Manusiakelakdikumpulkan di HariKiamatdalamkeadaantakberalas kaki, telanjangdantakdikhitan, sepertisebagaimanadulumerekadiciptakan.Makaakumengatakanseperti yang dikatakanseoranghamba yang shalih: JikaEngkausiksamereka, makasesungguhnyamerekaadalahhamba-hamba-Mu. Dan jikaEngkauampunimereka, sesungguhnyaEngkauadalah al Aziz, lagiMahaBijaksana. (HR Tirmidzi, Kitab ash ShifatulQiyamah)
Sungguh, kelakkitaakanmenghadapDzat yang Mahaperkasa, dengansegalakelemahankita. Makakesombongan, meskihanyasebesardzarrahakanmembinasakankitanantinya. Binasadalamkehinaandankelemahan.
Beberapaulamamenerjemahkan al Aziz -menyepakatibahwa- kata al Aziz berasaldarisifatizzahyang mengandungtigamakna.KandunganPertama, adalahDia yang Mahamempertahankandiridarimusuh-musuh-Nya. Kedua, Dia yang Mahamengalahkandanmemaksa.Ketiga, dalamnama-Nyaterkandung pula sifatMahakuat.
Takada yang mampubermakardanmelancarkantipudayaatas-Nya, karenaperlindungan-Nyataktertembussegalaancaman yang ada.Takada yang mampumengalahkan-Nya, sebabDia yang MahaMengalahkan.Sebab, segalakekuatanbermuladanberakhiratasnama-Nya.
Hamba yang memuja-Nya, al Aziz, makaiaakanmendekatiperlindungansejati, kekuatantunggaldanmemilikidayamengalahkan. Dzikirkanselalunamabesar-Nya, makakitaakanmendapatkanperlindungan yang absoluttaktergoyah.[Cyber Sabili, Asma al Husna al AzizHerrynurdiSenin, 17 Mei 2010 02:31].

Konsekwensi pengakuan tentang Maha Kuasanya Allah adalah ketuntudukan dan ketaatan kepada-Nya. ketaatan yang  diminta juga adalah ketaatan dalam semua lapangan kehidupan tanpa memisah-misahkannya antara satu dengan lainnya, inilah yang disebut dengan kaffah yaitu melaksanakan syariat islam secara integral dan menyeluruh;
”Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”.[Al Baqarah 2;208]

Ketaatan yang diharapkan adalah ketaatan yang tidak memilih-milih antara satu hukum dengan lainnya, bukankah hukum islam itu satu dan utuh dan merupakan satu kesatuan, satu saja kita ingkari berarti telah kafir  terhadap semuanya;
”Tidak ada suatu keberatanpun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku,””[ Al Ahzab 33;38]

Allah Al Azis, Dia Yang MahaKuasa, Engkauberkuasaatassegalamakhluk-Mu, Engkauberhakuntukmemaksakansesuatuterhadapmakhluk-Mu, tidakadadayadankemampuanapapun yang kami milikitanpaadakekuasaan yang Engkauberikankepada kami, EngkaulahTuhan kami, Tuhanlangitdanbumi, Tuhansemestaalamini, tidakadaTuhanselainEngkau, hambamengabdihanyakepada-Mu.

Ya Allah, Ya Al Azis, baikkanlahibadah yang hambalakukan, sesuaidengansunnahRasul-Mu sehinggaibadahitubernilaipahalahendaknya, indahkanlahfisik kami demikian pula indahkan pula akhlak kami, jadikanlah kami hamba-Mu yang santunterhadapsiapapun, apalagiterhadapsaudara kami sesame muslim. Dengankekuasaan-Mu, berilahhidayahkepadasaudara kami yang memegangkekuasaan agar merekamemperjuangkantegaknya agama-Mu di duniainisebagaitanggungjawabnyasebagaimuslim, Wallahu a’lam [CubadakSolok, 14 JumadilAwal 1432.H/ 18 April 2011.M, Jam 08;40].

Referensi;
1.KuliahTafsir, Faktar IAIN RadenIntan Lampung, 1989
2.Al Qur'an danTerjemahannya, Depag RI, 1994/1995
3.KumpulanCeramahPraktis, Drs.MukhlisDenros, 2009
4.Cyber Sabili, Herrynurdi, Asma al Husnaal Aziz, Mei 2010



Tidak ada komentar:

Posting Komentar