Kamis, 24 Oktober 2013

99. Zul Jalal Wal Ikram



Drs.St.MUKHLIS DENROS
Ketua Yayasan Garda Anak Nagari Sumatera Barat
Anggota DPRD Kabupaten Solok 1999-2009


ZUL JALAL WAL IKRAM
[ Yang Luhur dan Mulia]


          Allah memiliki nama dan sifat Zul Jalal wal Ikram, artinya Yang Maha Luhur dan Yang Maha Mulia, dua sifat yang tergabung pada satu nama dalam kalimat yang indah Zul Jalal wal Ikram, hal ini diungkapkan pada surat Ar Rahman 55;27;

”Semua yang ada di bumi itu akan binasa. dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.”[Ar Rahman 55;26-27]

Dengan keluhuran dan kemuliaan Allah sangat menguntungkan bagi makhluk-Nya khusus manusia sebagai hamba sehingga segala karunia Allah tercurah kepada manusia. Diciptakan manusia di dunia ini oleh Allah dibawah lindungan dan pengawasannya, sejak manusia dipertemukan di alam rahim antara sperma dan sel telur, ditiupkannya ruh pada bulan keempat sampai kepada rezeki, usia, jodoh, qada dan qadarnya telah ditentukan Allah, sekali-kali Dia tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya, dalam kondisi apapun dijamin akan diperoleh pertolongan dan lindungan-Nya sebagai mana firman Allah dalam surat Al Baqarah 2;257

“Allah pelindung orang-orang yang beriman; dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”

Segala permohonan dan permintaan yang hakiki hanya ditujukan kepada Allah karena Dialah yang punya hak untuk memberikan  pertolongan kepada hamba-Nya;

“Hadits Zaid bin Khalid mengatakan,”Kami shalat subuh di Hudaibiyyah bersama Rasulullah, ada bekas hujan pada malam harinya. Setelah selesai shalat Rasulullah menghadap orang banyak seraya berkata,”Tahukah kamu apa yang difirmankan oleh Tuhanmu?” mereka menjawab,”Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui” Nabi bersabda,”Pagi ini hamba-Ku ada yang beriman dan ada yang kafir. Barangsiapa mengatakan kami diberi hujan dengan rahmat dan fadhilah Allah, berarti dia beriman kepada-Ku dan tidak percaya kepada bintang, dan barangsiapa yang mengatakan kami dihujani oleh letak bulan ini dan tempat bulan itu maka berarti dia tak  percaya kepada-Ku, tetapi beriman kepada bintang” [HR.Bukhari dan Muslim] 

“Dari Abu Malik Al Asy Ari mengatakan bahwa Rasulullah bersabda.”Empat perkara jahiliyah ada pada ummatku yang tidak akan mereka tinggalkan; sombong dengan kedudukan, mencela keturunan, minta hujan kepada bintang dan meratapi orang mati”[HR.Muslim]

Demikian halusnya perangkap syirik untuk menggelincikan iman seseorang, sedikit saja kepercayaan kepada Allah ragu atau menandingi keberadaan Allah telah membawanya kepada kerusakan aqidah, pertolongan Allah wajib diyakini oleh setiap muslim dalam setiap derap langkah kehidupan manusia. Bila Allah telah memutuskan untuk memberikan pertolongan kepada seseorang, walaupun semua manusia dan makhluk lain menghalanginya maka tidak akan mampu mencegah Allah demikian pula sebaliknya bila Allah memutuskan untuk memberikan celaka kepada seseorang, walaupun seisi dunia ini mencegahnya tidak akan dapat menghentikan. Memberikan perlindungan kepada hamba-Nya, bagi Allah adalah merupakan hak-Nya, hak Allah itu terbagi dua yaitu;

Pertama; hak yang berhubungan dengan amalan dan perbuatan lahir, misalnya menunaikan shalat, shaum ramadhan, mengeluarkan zakat, melakukan ibadah haji bagi yang mampu dan memenuhi syarat, menjauhi dosa-dosa besar, menghindari dan tidak mengekalkan dosa-dosa kecil, memberikan pertolongan kepada hamba Allah  dan perbuatan-perbuatan lain yang sudah ada perinciannya dalam syariat islam yang mulia.

Kedua; hak yang berhubungan dengan I’tikad [keimanan] dan amalan bathin. Setiap orang wajib beri’tikad dan keyakini bahwa Allah Swt Maha Esa dalam zat-Nya dan Perbuatan-Nya, satu-satunya tempat berlindung dan minta pertolongan, yang memiliki Kemuliaan, yang Maha Agung, Yang Maha Besar,Yang Maha Luhur dan Yang Mulia.

Tidak akan pernah ada, siapapun yang dapat memberikan kemuliaan kepada manusia, kecuali manusia hanya dengan bertauhid. Tauhidlah yang akan membangkitkan kekuatan dan harga diri penganutnya. Hanya Allah saja Yang Maha Kuat, dan hanya Allah saja Yang Maha Perkasa.Hanya Allah saja yang berhak di sembah dan dibadahi. Hanya Allah saja, yang layak dimintai pertolongan.Tak ada seorangpun manusia yang dapat menandinginya.

Seorang penganut “aqidah tauhid” tidak mau menjadi hamba sahaya dari siapapun. Penguasa manapun. Raja dan Presiden manapun. Apalagi menghamba kepada Raja dan Presiden yang zalim. Hakekatnya mereka adalah orang-orang yang lemah. Tidak memiliki kekuatan apa-apa. Karena itu, manusia yang menyembah manusia, meminta pertolongan, meminta perlindungan, menggantungkan hidupnya kepada sesama manusia, maka mereka akan tersungkur ke dalam lembah kehinaan.

Betapa banyaknya manusia hari ini yang menjadi hamba hina-dina, karena mereka memperlakukan manusia yang lemah itu, sebagai sesembahan mereka. Menjadi mereka tempat bergantung dan meminta pertolongan. Mereka menganggap yang namanya Raja dan Presiden mempunyai kekuasaan dan kekuatan yang dapat menjadi tempat mereka bergantung.

Mengagung-agung manusia dengan status yang dimilikinya, dan menafikan kekuasaan dan keesaan AllahTa’ala, maka manusia akan masuk ke dalam lubang kesesatan, yang tak mungkin dapat mengangkat dirinya kepda kemuliaan di hadapan Allah Ta’ala. Mereka menjadi manusia yang paling lemah, dan hina,baik dihadapan manusia dan dihadan Allah Rabbul Alamin.

Hari-hari ini  Allah Azza Wa Jalla memperlihatkan dan membuktikan kepada manusia di seluruh muka bumi, bahwa manusia yang selama disangka kuat dan dengan kekuasaannya, bisa menjadi tempat bergantung dan melindungi mereka, satu demi satu berguguran dan tersungkur. Sekarang Allah perlihatkan kelemahan mereka dengan terang benderang. Seperti terangnya matahari di siang hari.

Para Raja dan Presiden yang disangka sebagai manusia yang paling ‘super’ dengan kekuasaan yang dimilikinya, kini berguguran, tanpa dapat menunda-nunda lagi. Mereka pergi dengan hina. Manusia-manusia yang selama ini telah menyatakan kesombongannya, dan tidak mau tunduk dengan Allah Rabbul Alamin, sekarang dipelihatkan akan datangnya kekuasaan Allah dihadapan mereka.

Aqidah tauhid menimbulkan harga diri yang amat tinggi dalam jiwa pemeluknya. Tidak ada orang-orang mukmin yang benar “haqqan” menjadi hina dina. Karena seluruh jiwa raganya hanya bersedia tunduk kepada Allah. Maka apapun yang terjadi dalam kehidupannya, tidak pernah mereka risaukan.

Seorang yang beriman wajib thaat kepada Raja, Presiden dan Sultan, hanya selama mereka masih menjalankan keadilan. Karena hanya Allah yang menyuruh berbuat adil, dan taat kepada keadilan. Seorang mukmin tidak akan pernah tunduk kepada kezaliman dan kebathilan. Karena Allah yang melarang kazaliman dan kebathilan. Dalam bentuk apapun.[Eramuslim, Mashadi, Hanya Dengan Tauhid Manusia Mendapat Kemuliaan, Thursday, 03/03/2011 11:34 WIB] 

Keluhuran dan kemuliaan Allah merupakan sebuah keyakinan yang terbingkai pada tauhid yang murni sehingga segala harapan dan pertolongan hanya ditujukan kepada pemilik Kemuliaan, dengan sikap dan akhlak terpuji, janganlah kita hanya dapat berakhlak baik kepada sesama manusia sementara melanggar akhlak mulia kepada Allah.

Keimanan yang mantaplah dengan merealisasikan salah satu unsur kalimat syahadat akan mendapat perhatian, resfon dan pertolongan Allah. Tanpa itu semua mustahil kemenangan akan diraih. Sejauh mana kita mendekatkan diri kepada Allah sebatas itu pulalah kedekatan Allah dengan kita bahkan lebih sebagaimana dalam hadits qudsi beliau mengatakan,”Ketika hamba-Ku datang dengan berjalan maka Aku akan datang dengan berlari, bila mereka berlari maka secepat kilat Aku menemuinya”, subhanallah, demikian perhatian Allah kepada orang-orang yang mampu mengujudkan syahadat dalam hidupnya sehari-hari.

Ya Allah sungguh jelas al haq itu adalah datang dari Engkau yang membawa manusia menuju ampunanMu. Dan kebatilan datang dari syaitan yang membawa manusia menuju murkaMu.

Ya Allah sungguh banyak para pembela hak mendapat pencemaran nama, fitnah, tuduhan dan acaman bahkan pemboikotan. Mereka itulah para nabi dan ulama yang telah Engkau janjikan surga bagi mereka. Ya Allah sungguh banyak kebatilan yang dikemas yang menarik perhatian, sehingga banyak manusia yang terjebak dan terperangkap di dalamnya tanpa mereka sadari. Ketika diantara mereka ada yang menyadari, merekapun tidak sanggup meninggalkannya karena takut menghadapi kesulitan ekonomi atau pencemaran nama yang belum pasti.

Ya Allah perlihatkan kepada kami al haq dengan jelas meski dituduh dan dicemari oleh para pembela kebatilan. dan berilah kami keberanian untuk mengambil yang haq meski harus menghadapi resiko yang berat dan berkepanjangan. Sungguh tiada yang berat dan susah dalam masalah yang Engkau ringankan dan mudahkan.

Ya Allah selamatkanlah kami dari kebatilan meski menarik dan manakjubkan bahkan diberi nama dengan nama-nama yang diambil dari alQuran. Sungguh Engkaulah satu-satunya pelindung kami dari berbagai bahaya duniawi dan bahaya hari kemudian.
Ya Allah jauhkanlah kami dari kebatilan dan berilah kami kesabaran untuk menghadapi berbagai fitnah dan tuduhan yang sengaja dilontar para pembela kabatilan dari sejak zaman Adam hingga akhir zaman. [Eramuslim, Saiful Islam Mubarak pada 27 Januari 2011 jam 5:38]

Allah Zul Jalal wal Ikram, Engkau Yang Maha Luhur dan Yang Maha Mulia, Keluhuran dan Kemuliaan-Mu tidak ada yang dapat menandinginya, dengan keluhuran dan kemuliaan-Mulah hamba selalu mengharapkan bimbingan-Mu agar selalu dalam ridha dan rahmat-Mu, dalam hidayah dan taufiq-Mu, Wallahu a’lam [Cubadak Solok, 02 Jumadil Akhir 1432.H/ 04 Mai 2011.M, Jam 11;15].

Referensi;
1.Kuliah Tafsir, Faktar IAIN Raden Intan Lampung, 1989
2.Al Qur'an dan Terjemahannya, Depag RI, 1994/1995
3.Kumpulan Ceramah Praktis, Drs.Mukhlis Denros, 2009
4.Bersihkan tauhid anda dari Noda Syirik, Mustafa Alim
5.Hadits Qudsi, KH Ali Usman
6.Eramuslim, Saiful Islam Mubarak, 27 Januari 2011

 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar